Anda di halaman 1dari 16

Stimulasi Perkembangan Anak

Usia Sekolah

Mahasiswa Residensi 3 Komunitas

Program Pendidikan Perawat Spesialis Jiwa


Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia
Maret 2015
Deteksi Dini
Merupakan kemampuan untuk mengetahui
kondisi kesehatan jiwa anak usia sekolah

Hasil

Sehat Upaya Promotif


Resiko Upaya Preventif
Gangguan Upaya Rehabilitatif
Anak Sekolah: Sehat
Adalah anak dengan kondisi perkembangan
yang normal sesuai dengan tahapan anak usia
sekolah.
Pada anak sekolah perkembangannya adalah
industri/ produktif
Upaya yang dapat diberikan pada anak sehat
adalah dengan: tindakan promotif yaitu Terapi
Kelompok Trapeutik (TKT) anak sekolah
Mengapa Harus TKT Anak Sekolah ?
Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan TKT dapat meningkatkan
kemampuan kognitif, psikomotor dan perkembangan industri
dibandingkan dengan yang tidak diberikan terapi di panti asuhan
(Walter, Keliat, Hastono & Susanti, 2010).
Hasil penelitian Istiana, Keliat dan Nurani (2011) menunjukkan
adanya peningkatan kemampuan kognitif, psikomotor dan
perkembangan industri anak usia sekolah yang diberikan TKT di
sekolahnya.
Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa dengan adanya kegiatan
terapi kelompok terapeutik pada anak, orang tua dan guru dapat
meningkatkan pengetahuan, psikomotor dan perkembangan anak
sekolah dibandingkan TKT yang diberikan pada anak saja (Sunarto,
Keliat & Pujasari, 2011).
Dapat disimpulkan bahwa TKT dapat meningkatkan kognitif,
psikomotor dan perkembangan anak selain itu peranan guru dan
orang tua juga sangat penting dalam perkembangan mental anak
usia sekolah.
Terapi Kelompok Terapeutik
Anak Sekolah
Terapi kelompok terapeutik merupakan salah satu
jenis dari terapi kelompok yang memberi
kesempatan kepada anggotanya untuk saling
berbagi pengalaman, saling membantu satu
dengan lainnya, untuk menemukan cara
menyelesaikan masalah dan mengantisipasi
masalah yang akan dihadapi dengan mengajarkan
cara yang efektif untuk mengendalikan stres.
Kelompok terapeutik lebih berfokus pada
hubungan didalam kelompok, interaksi antara
anggota kelompok dan mempertimbangkan isu
yang selektif (Townsend, 2009).
Terapi kelompok terapeutik pada anak usia sekolah
bertujuan untuk membantu anak mengatasi
permasalahannya yang diselesaikan bersama dalam
kelompok dan sharing pengalaman dalam memenuhi
tugas perkembangan anak, sehingga anak mampu
melampaui tahap-tahap perkembangan anak usia
sekolah, dimana anak dalam hal ini mampu berjuang
secara produktif untuk mencapai kompetensi baik
individu maupun dalam kelompok
Karakteristik : Kelompok kecil berjumlah tujuh sampai
sepuluh orang, anak usia sekolah, berpartisipasi penuh,
mempunyai otonomi, keanggotaan sukarela dan saling
membantu untuk berbagi pengalaman dalam hal
memenuhi tugas perkembangan anak usia sekolah.
Terapi kelompok terapeutik terdiri dari tujuh
sesi yaitu sesi satu: konsep stimulasi industri,
sesi dua: konsep stimulasi motorik, sesi tiga:
konsep stimulasi kognitif dan bahasa, sesi
empat: konsep stimulasi emosi dan
kepribadian, sesi lima: konsep stimulasi moral
dan spiritual, sesi enam: konsep stimulasi
psikososial, sesi tujuh: sharing pengalaman.
Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan sesuai dengan kesepakatan kelompok atau
terintegrasi dengan mata ajar tertentu atau dapat juga dengan
memanfaatkan waktu diluar jam belajar sekolah.
Sesi 1 Penjelasan konsep stimulasi industri pada anak
Sesi 2 Penerapan stimulasi pada aspek motorik (Mata Ajar Olah
Raga/Penjaskes)
Sesi 3 Penerapan stimulasi pada aspek kognitif dan Bahasa (mata
Ajar Matematika, IPA, Bahasa Indonesia)
Sesi 4 Penerapan stimulasi paa aspek emosi dan kepribadian (Mata
Ajar PKN dan Budi Pekerti)
Sesi 5 Penerapan stimulasi pada aspek moral dan emosional ( Mata
Ajar Agama dan PKN)
Sesi 6 Penerapan stimulasi pada aspek psikososial (Mata Ajar IPS,
Agama dan Seni)
Sesi 7 Sharing/berbagi Pengalaman
Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan terapi kelompok terapeutik
dilaksanakan selama tiga minggu dengan
enam kali pertemuan, setiap minggu dua kali
pertemuan. Sesi satu hingga sesi lima
dilakukan masing-masing satu kali pertemuan
serta sesi enam dan sesi tujuh dilakukan sekali
pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan
empat puluh lima menit sampai enam puluh
menit setiap pertemuan.
Alat yang Digunakan
Buku Kerja Anak Sekolah
Buku Kerja Guru
Buku Kerja Orang Tua
Instrument Evaluasi TKT anak sekolah
Alat yang diperlukan pada masing-masing sesi
(sesuai aspek yang distimulasi)
Metode yang Digunakan
Dinamika Kelompok
Game
Tanya Jawab
Diskusi
Anak Sekolah : Resiko
Adalah anak yang sudah menunjukan gejala
yang menyimpang dari perkembangan anak
usia sekolah seperti : Perilaku kekerasan,
bullying dan sebagainya
Upaya yang dapat diberikan pada anak resiko
adalah dengan: tindakan preventif yaitu
pemberian terapi Assertif dan relaksasi napas
dalam merujuk pada perawat spesialis
jiwa, puskesmas maupun rumah sakit.
Anak Sekolah : Gangguan
Anak sekolah menunjukan gejala positif maupun gejala
negatif gangguan jiwa.
Gejala positif seperti: Perilaku kekerasan, adanya
perubahan proses pikir (waham), adanya perubahan
sensori persepsi (Halusinasi), Gangguan identitas
pribadi dan hambatan komunikasi verbal
Gejala negatif seperti: defisit perawatan diri (DPD),
isolasi sosial, defisit aktivitas pengalihan, perubahan
pemeliharaan kesehatan dan ketidakefektifan
penatalaksanaan program terapeutik
Anak Sekolah : Gangguan
Upaya yang dapat diberikan pada anak
gangguan adalah dengan: tindakan kuratif
yaitu pemberian terapi generalis, spesialis dan
dengan pemberian obat merujuk pada
perawat spesialis jiwa, puskesmas maupun
rumah sakit.
Instrumen Deteksi Dini
1. Instrumen Deteksi Dini Tanda dan Gejala Anak
yang Sehat
2. Instrumen Deteksi Dini Gangguan Mental dan
Emosional pada Anak
Deteksi Masalah Perilaku dan masalah
psikososial pada anak : Strengths and
Difficulties Questionnaire (SDQ)
Deteksi Dini Depresi pada Anak : Child
Depression Inventory (CDI)
Deteksi Dini Kecemasan pada Anak : Spence
Childrens Anxiety Scale (SCAS)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai