Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN JIWA

TENTANG PENURUNAN TINGKAT HALUSINASI PADA PASIEN JIWA


MELALUI CHORMO THERAPY
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Klinik Keprawatan Jiwa

Disusun Oleh :
1. Aisah Bibi (070117b003)
2. Aldiana W. (070117b006)
3. Delshianne F.N. (070117b019)
4. Heni Listiyowati (070117b028)
5. Kristiani Juita M. (070117b037)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2018
1. Jurnal keperawatan jiwa
a. Judul jurnal : pengaruh chormotherapy terhadap pennurunan tingkat
halusinasi.
b. Tujuan penelitian : pengaruh pemberian terapi warna terhdap
penurunan tingkat halusinasi
c. Metode penelitian : penelitian eksperimen dengan menggunakan
rancangan
penelitian Pra-eksperimental jenis Pra-Post Test.
d. Hasil penelitian :
Variabel tingkat halusinasi setelah diberikan terapi warna pada
hari pertama didapatkan data yaitu tingkat halusinasi pada kelompok
kasus yaitu pada skala 7 yaitu 16 (29,1%) dan kelompok control pada
skala 7 yaitu 18 (32,7%). Hasil uji statistik diperoleh hasil ttest -0,615
dan p value yaitu 0,541 yang berarti tidak ada perbedaan baik kelompok
kasus dan
control pada tingkat hausinasi setelah diberikan terapi warna pada hari
pertama.
Hari kedua setelah terapi didapatkan data pada kelompok kasus
jumlah responden dengan tingkat halusinasi skala 5 tertinggi yaitu 10
(18,2%) sedangkan pada kelompok control yang tertinggi yaitu pada
tingkat halusinasi skala 6 yaitu 16 (29,1%). Berdasarkan hasil uji
statistic diperoleh hasil t-test -5,426 dan p value adalah 0,000 (p < 0,05)
yang artinya kedua kelompok ini ada perbedaan pada tingkat halusinasi
setelah diberikan terapi warna pada hari kedua. Artinya tingkat
halusinasi kelompok kasus lebih rendah dibandingkan kelompok
control.
Pada hari ketiga setelah terapi, pada kelompok kasus ada
penurunan tingkat halusinasi yaitu pada skala 4 yaitu 9 (16,4%).
Sedangkan pada kelompok control didapatkan data tingkat halusinasi
tertinggi pada skala 6 yaitu 20 (36,4%). Hasil t-test didapatkan data
yaitu -7,595 dan p value 0,000 yang artinya kedua kelompok ini ada
perbedaan pada tingkat halusinasi setelah diberikan terapi warna pada
hari ketiga. Perbedaan tingkat halusinasi pada kedua kelompok juga
ditemukan pada hari keempat setelah diberikan terapi warna dengan
nilai t-test didapatkan data yaitu -10,244 dan p value 0,000 yang artinya
terdapat perbedaan tingkat halusinasi setelah diberikan terapi pada
hari keempat.

2. Pembahasan
a. Kesahihan metode penelitian
1) Desain : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan
menggunakan rancangan penelitian Pra-eksperimental jenis Pra-Post
Test.
2) Sampling : Sampel yang diambil sebanyak 34 orang yang kemudian
dibagi menjadi dua kelompok yang terdiri dari masing-masing
kelompok kasus sebanyak 25 responden dan kelompok kontrol 29
responden.
3) Alat ukur : observasi
4) Analisis : Data dianalisis secara kuantitatif yaitu dengan análisis
univariat
dan bivariat.
b. Kesahihan hasil penelitian
1. Besaran hasil : Hal ini dapat dilihat dari perbedaan tingkat halusinasi
antara sebelum dan setelah diberikan terapi warna hijau pada kedua
kelompok pada terapi hari kedua, ketiga dan keempat (p = 0,000).
2. Nilai signifikansi : nilai korelasi yaitu 0.05 yang artinya memiliki
pengaruh yang cukup.

3. Implikasi keperawatan
Penelitian tersebut diatas dapat dijadikan landasan untuk penerapan di
Klinik. Hal ini disebabkan karena chormo therapy adalah terapi
Chromotherapy atau terapi warna adalah suatu terapi penyembuhan sebuah
penyakit dengan mengaplikasikan warna-warna yang tepat untuk penyembuhan
dalam bentuk yang lebih terpusat dibandingkan sinar matahari (Kaina, 2015).
Di dalam bidang kedokteran, terapi warna digolongkan sebagai
elektromagnetik medicine atau pengobatan dengan gelombang
elektromegnetik. Tubuh memiliki respons bawaan yang otomatis terhadap
warna dan cahaya tanpa disadari serta terprogram secara genetik. Hal ini dapat
terjadi karena pada dasarnya warna merupakan unsur dari cahaya, dan cahaya
adalah salah satu bentuk energy (Hilman H., 2010). Banyak praktisi terapi
warna mendasarkan terapi ini pada energi tubuh yang terfokus pada titik-titik
mayor yang disebut cakra. Tubuh manusia mempunyai 7 cakra (pusat energy)
utama yang mengalirkan sebuah warna khusus. Tiap cakra mengatur sebuah
organ khusus lewat proses jasmaniah. Penyembuhan lewat terapi warna ini
ditentukan oleh area tubuh yang diderita. Korelasi antara masing masing cakra
dengan sistem organ dan warna tertentu dijelaskan sebagai berikut:
a. Hijau violet
Warna hijau violet digunakan dalam terapi warna untuk menenangkan
susunan saraf, otot, dan mendukung penyembuhan depresi. Bahkan menurut
National Center for Health and Wellness, warna ini dapat membantu
mengobati organ tubuh yang terkena dampak stres.
b. Oranye
Warna oranye melambangkan warna matahari yang dipercaya efektif dalam
memperbaiki mood dan konsentrasi. Selain itu, warna ini juga dapat
menenangkan perasaan takut yang seringkali disertai dengan kecemasan.
c. Kuning
Warna kuning berhubungan dengan cakra solar plexus yang mempengaruhi
intelektual dan pengambilan keputusan. Warna kuning dapat menstimulasi
konsentrasi. Warna ini dapat mengurangi keluhan penyakit yang
berhubungan dengan stress.
d. Indigo
Warna indigo (biru tua) cocok untuk mengatasi gangguan mental seperti
rasa cemas dan depresi. Efek tenang yang dihasilkan warna ini disebut-sebut
dapat menghilangkan rasa cemas.
e. Biru
Warna biru dapat membuat orang yang memandangnya merasa damai
secara mental dan fisik. Jika Anda memiliki gangguan tidur yang
disebabkan oleh depresi, mengecat dinding kamar menjadi warna biru juga
bisa jadi pilihan untuk mengatasinya.
Ada banyak cara untuk menerapkan terapi ini ke dalam kehidupan sehari-
hari. Beberapa di antaranya adalah dengan duduk di bawah lampu yang
memancarkan cahaya biru, mengenakan pakaian berwarna biru, mengecat
dinding rumah atau yang paling mudah dengan mengenakan kacamata
berlensa warna biru.
DAFTAR PUSTAKA

Novita Harini. 2013. Terapi Warna Untuk Mengurangi Kecemasan. Vol. 01, No.02,
Agustus 2013.
Mary J. Ross, Ph.D., Paul Guthrie, Ph.D., Sara H. Harper, Ph.D., Marilyn Nicole Deese,
Ms. The Color Preferences Of Treatment Resistant Depressed
Pat Ients: A Pilot Study Somia Gul1*,
Rabia Khalid Nadeem And Anum Aslam. Chromo Therapy- An Effective Treatment
Option Or Just A Myth?? Critical Analysis On The Effectiveness Of Chromo
Therapy. Volume 1, Issue 2, 2015
Yagmur Agunal. The Effect Of Colour On Human Body And Psychology. Tekirdağ,
Turkey. Vol. 3, Issue 4, Pp: (126-128), Month: October - December 2015,
Available At: Www.Researchpublish.Com

Anda mungkin juga menyukai