Anda di halaman 1dari 6

PERAN ORANG TUA DALAM MENDAMPINGI ANAK MELAKUKAN

PEMBELAJARAN DARING SELAMA PANDEMI COVID-19


Dewi Novita Sari
PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang
nvtsari5432@gmail.com

ABSTAK :
Pandemi covid 19 menyebabkan dikeluarkannya aturan belajar dari rumah (learn from home)
bagi anak-anak sekolah dan bekerja dari rumah (work from home) bagi guru, termasuk mereka
yang bekerja di lembaga PAUD. Peran para orang tua kini diuji dengan keadaan pandemik
covid-19 yang melanda negeri ini. Orang tua harus maksimal dan mengembalikan hakikat
pendidikan anak dalam keluarga. Sejak terjadinya pandemik covid 19 pendidikan anak dilakukan
dengan jarak jauh. Pembelajaran yang dilakukan di rumah menjadikan peran orang tua menjadi
sangat penting. Selama pandemik Covid-19, orang tua tidak hanya berfungsi sebagai tempat
pendidikan anak yang pertama dan utama dalam membentuk karakter, nilai agama dan budi
pekerti. Sekarang orang tuan memiliki peran tambahan sebagai guru kedua bagi anak dalam
belajar di rumah. Mendampingi anak ketika belajar adalah sesuatu yang sangat penting bagi anak
yaitu dapat membangun kedekatan antara orang tua dengan anak. Artikel ini akan membahas
peran orang tua dalam mendampingi anak di rumah selama pandemi. Metode yang digunakan
yaitu metode studi pustaka dengan pengumpulan data menggunakan dokumentasi dari kajian
teoritis yang didapatkan dari berbagai jurnal.
Kata kunci : Pandemi, Peran Orang Tua, Pembelajaran Di Rumah,
ABSTRACK :
The Covid 19 pandemic led to the issuance of learn from home rules for school children and
work from home for teachers, including those who work in PAUD institutions. The role of
parents is now being tested with the Covid-19 pandemic that has hit this country. Parents must be
maximized and restore the nature of children's education in the family. Since the Covid 19
pandemic, children's education has been carried out remotely. Learning carried out at home
makes the role of parents very important. During the Covid-19 pandemic, parents not only
functioned as the first and foremost place for children's education in shaping character, religious
values and character. Now the parents have the additional role of being the second teacher of the
child in home learning. Accompanying children when learning is something very important for
children, which is to build closeness between parents and children. This article will discuss the
role of parents in accompanying children at home during a pandemic. The method used is the
literature study method with data collection using documentation from theoretical studies
obtained from various journals.
Keywords: Pandemic, the Role of Parents, Learning at Home
PENDAHULUAN
Saat ini dunia sedang diguncang dengan adanya virus corona atau yang sekarang disebut
dengan Covid- 19 (Corona Virus Desease). Disebutkan bahwa virus ini pertama kali berasal dari
kota Wuhan, China sejak Desember 2019 (Lee, 2020). Sejak ditetapkannya Covid-19 sebagai
pandemi pada tanggal 11 Maret 2020, pemerintah di Indonesia menanamkan kebijakan untuk
menyikapi permasalahan ini dengan memberlakukan social distancing kepada seluruh lapisan
masyarakat. Bukan hanya itu, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) juga diberlakukan
dibeberapa kota besar di Indonesia, misalnya kota Jakarta, dan kebijakan ini telah tertuang dalam
PP Nomor 21 Tahun 2020. Kebijakan tersebut diberlakukan guna memutus mata rantai
penyebaran Covid-19. Hal ini ternyata berdampak pada berbagai aktivitas termasuk diantaranya
aktivitas belajar mengajar. Pemerintah mengeluarkan Surat Edaran Mendikbud No. 4 tahun 2020
yang menetapkan aturan belajar dari rumah (learn from home) bagi anak-anak sekolah dan
bekerja dari rumah (work from home) bagi guru, termasuk mereka yang bekerja di satuan
PAUD. Untuk pendidikan di Indonesia, kondisi ini merupakan hal yang tak terduga bagi guru,
orang tua, dan anak. Guru, orang tua, dan anak-anak secara tiba-tiba harus mencari cara agar
proses belajar tetap berjalan agar perkembangan anak tetap optimal meskipun mereka tetap
rumah.
Pembelajaran daring diberlakukan untuk seluruh jenjang pendidikan mulai dari PAUD
sampai dengan perguruan Tinggi. Pengalihan pembelajaran yang awalnya dilakukan di sekolah
menjadi di rumah (daring) tersebut memberikan reaksi yang berbeda-beda dari setiap lembaga
PAUD. Reaksi tersebut sebagai bagian dari proses adaptasi yang dilakukan dan disesuaikan
dengan kondisi atau keadaan tempat lembaga PAUD berada..Pembelajaran anak usia dini yang
identik dilakukan disekolah dengan bermain diruang terbuka maupun tertutup harus digantikan
dengan belajar dirumah melalui daring. Pembelajaran daring di sebagian satuan PAUD masih
tetap dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK). Dipilihnya alternatif ini dikarenakan berkembangnya revolusi industri 4.0.
Berkembangnya revolusi industri sangat mendukung terlaksananya pembelajaran daring dari
rumah, karena pembelajaran daring adalah pembelajaran yang mengeliminasi waktu dan jarak
dengan bantuan platform digital berbasis internet yang mampu menunjang pembelajaran untuk
dilakukan tanpa adanya interaksi fisik antara pendidik dan peserta didik (Putra & Irwansyah,
2020), sehingga kecanggihan teknologi jaman sekarang diharapkan mampu menunjang kegiatan
daring tersebut. Pada sebagian satuan PAUD yang lain, mengalami kesulitan dikarenakan
jaringan internet yang tidak stabil atau bahkan tidak ada. Pada keadaan seperti ini, peran
Pemerintah untuk mendukung orang tua, guru, dan anak dalam pembelajaran di rumah menjadi
sangat penting. Upaya pemerintah antara lain yaitu menyediakan materi pembelajaran jarak jauh
melalui siaran TVRI dan berbagai sumber belajar yang mudah diakses.
Pembelajaran daring memerlukan keterlibatan orang tua langsung dalam pelaksanaannya.
Orang tua dituntut mampu membimbing anak belajar dari rumah dan mampu menggantikan guru
disekolah, sehingga peran orang tua dalam tercapainya tujuan pembelajaran daring dan
membimbing anak selama belajar dirumah menjadi sangat penting . Dapat dikatakan pula bahwa
situasi pandemi covid-19 ini mengembalikan hakikat pendidikan anak dalam keluarga. Artinya
saat ini rumah menjadi pusat kegiatan bagi semua anggota keluarga. Keluarga merupakan
lingkungan pertama bagi anak. Di lingkungan keluarga inilah anak mendapatkan pendidikan
yang pertama dan utama. Tugas utama keluarga adalah sebagai peletak dasar bagi pendidkan
moral-agama dan karakter anak. Pembelajaran daring (belajar dari rumah) bisa jadi berdampak
positif, karena pusat kegiatan kembali keasalnya, yaitu rumah. Akan tetapi jika semua kegiatan
hanya dilakukan dirumah saja, hal juga akan bisa menimbulkan Psikosomatis, yaitu gangguan
fisik yang disebabkan oleh faktor kejiwaan dan tumpukan emosi yang dapat menimbulkan
guncangan dalam diri seseorang dimasyarakat, seperti kecemasan, stress, lingkungan sosial yang
banyak mempengaruhi pikiran negatif, seperti karena berita hoax dan lain sebagainnya (Sari et
al., 2021).
Peran orang tua tetap menjadi hal yang sangat penting ketika anak mulai bersekolah di
rumah. Karena orang tua atau keluarga pada dasarnya adalah tempat pendidikan yang pertama
bagi anak. Diharapkan dengan melibatkan pendampingan belajar oleh orang tua dapat
meningkatkan potensi anak usia dini dirumah. Pendampingan orang tua dalam pembelajaran dari
rumah selain membantu anak dalam momen belajar juga akan membangun komunikasi yang
intens dengan anak. Komunikasi yang intens ini akan membangun kreativitas anak lewat
berbagai aktivitas bersama yang bermanfaat (Prianto, 2020). Komunikasi antara orang tua dan
anak sangat penting dilakukan. Peran guru dan orang tua memang mendasar dalam mendukung
proses anak belajar di rumah. Keduanya harus membangun kolaborasi demi memaksimalkan
kegiatan belajar anak. Kreativitas guru dalam menghadirkan pembelajaran daring yang menarik
dan menyenangkan akan sangat menentukan besarnya atensi siswa terhadap kegiatan belajar
daring tersebut. Sedangkan pendampingan dan keaktifan orang tua dalam menemani anak akan
menentukan sejauh mana kegiatan belajar di rumah akan bermanfaat dan bermakna. Oleh karena
itu, pada artikel ini akan membahas: bagaimana peran orang tua dalam mendampingi anak
melakukan pembelajaran daring selama berada di rumah.

HASIL TELAAH
Pendidikan pada anak usia dini pada dasarnya mencakup seluruh upaya dan tindakan
yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam perawatan, pengasuhan, dan pendidikan pada
anak dengan menciptakan aura dan lingkungan dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman
yang memberikan kesempatan kepadanya untuk mengetahui dan memahami pengalaman belajar
yang diperolehnya dari lingkungan, melalui cara mengamati, meniru, dan bereksperimen yang
berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak
(Sujiono, 2009). Oleh karena itu, pendidikan pada anak harus memberikan kesempatan bagi anak
untuk mengenal lingkungannya. Orang tua juga harus melibatkan diri pada setiap keadaan yang
melibatkan anak mereka untuk menciptakan hubungan yang sehat dengan cara mendorong,
membimbing, memimpin dan menginspirasi untuk anak-anak. Jadi pendidikan yang diberikan
pada anak sangatlah diperlukan untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki seorang
anak agar menjadi optimal. Pendidikan anak sangat lah penting dilakukan. Namun keterbatasan
orang tua tentang pendidikan anak membuat orang tua meminta bantuan lembaga PAUD . Oleh
karena itu, orang tua mempercayakan anaknya kepada lembaga PAUD agar perkembangan anak
tetap optimal.
Sejak terjadinya peristiwa Covid-19 hampir diseluruh belahan dunia. Membuat
pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh. Pembelajarn jarak jauh (daring) dilakukan dengan
cara memanfaatkan teknologi yang ada. Dipilihnya alternatif ini dikarenakan berkembangnya
revolusi industri 4.0. Berkembangnya revolusi industri sangat mendukung terlaksananya
pembelajaran daring dari rumah, kecanggihan teknologi jaman sekarang diharapkan mampu
menunjang kegiatan daring tersebut agar komunikasi antara orang tua dan guru tetap
diutamakan bisa berjalan dengan baik. Dalam pelaksanaan pembelajaran jarah jauh (daring)
tersebut tidak berjalan mulus, terutama pada pendidikan anak usia dini. Banyak sekali kendala-
kendala yang dialami oleh orang tua dan guru. Seperti guru yang kesulitan mengoprasikan
komputer, kesulitan mengakses internet, internet yang tidak stabil, kesulitan menyampaikan
materi pada orang tua, kesulitan menyusun perencanaan pembelajaran jarak jauh (daring) dan
kesulitan memberikan penilaian. Disisi lain, keluhan juga datang dari orang tua seperti
kurangnya pemahaman materi oleh orang tua, kesulitan orang tua dalam menumbuhkan minat
belajar anak, tidak memiliki cukup waktu untuk mendampingi anak karena harus bekerja, orang
tua tidak sabar dalam mendampingi anak saat belajar dirumah, kesulitan orang tua dalam
mengoperasikan gadget, dan yang paling banyak dialami yaitu pengaturan waktu belajar dan
bermain anak-anak yang cenderung lebih banyak bermainnya daripada belajarnya ketika ada di
rumah.

Kebijakan pembellajaran jarak jauh (daring) tidak hanya menuntut inovasi pembelajaran
yang dilakukan guru, tetapi juga menuntut dimaksimalkannya peran orang tua dalam
mendampingi anak dalam melakukan pembelajaran daring. Pembelajaran daring membuat peran
orang tua sangat lah penting dalam membimbing anak belajar dirumah menggantikan peran guru
disekolah. Orang tua harus memfalisilitasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh anak.
Peran orang tua dalam mendampingi anak belajar daring yaitu anak akan merasa ia tidak sendiri
dalam mengerjakan tugas, orang tua juga bisa memberikan semangat terhadap anaknya, orang
tua menjadi tempat bertanya, membuat anak bisa mengenali dirinya sendiri,orang tua bisa
mengembangkan dan mengetahui bakat yang dimiliki oleh anak, dan yang terakhir yaitu
menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar. Selain itu, dengan mendampingi anak
melalui pembelajaran dari rumah melalui pembelajaran daring, orang tua dapat melihat
perkembangan anakanya dalam belajar. Pembelajaran daring juga dapat meingkatkan kedekatan
orang tua dengan anaknya. Hal tersebut menunjukkan bahwa orang tua memiliki peran yang
sangat besar selama terjadinya pembelajaran daring (pembelajaran dari rumah). Adanya kegiatan
pembelajaran di rumah ( pembelajaran daring) ini memiliki manfaat bagi anak, orang tua
maupun guru. Kebijakan pemerintah tentang pembelajaran daring ini membuat semua sadar
bahwa pentingnya teknologi dan menggunakan teknologi secara positif. Hal tersebut juga bisa
menjadi pembelajaran besar bagi dunia pendidikan Indonesia kedepannya untuk mengatasi
berbagai masalah yang ada terutama masalah pendidikan.
KESIMPULAN

Pandemi covid 19 memberikan dampak yang besar, termasuk pada pendidikan di


lembaga PAUD. Adanya kebijakan dari Pemerintah dengan menerapkan belajar dari rumah
sebagai bentuk penanggulangan penyebaran virus corona menyebabkan pola pembelajaran
berubah dari belajar di sekolah menjadi belajar dari rumah. Kegiatan belajar dari rumah dapat
menjadi titik balik digalakkannya kembali peran keluarga . Keluarga, utamanya orang tua
memegang peranan yang sangat penting dalm perkembangan karena orang tualah yang paling
banyak berinteraksi dengan anak sehingga orang tua dapat memaksimalkan peran utamanya
dalam mendidik anak mereka. Orang tua sebagai pendidik utama anak selama belajar dari rumah
harus menyediakan waktu, lingkungan belajar yang menyenangkan dan sumber belajar yang
beragam agar anak tetap dapat mengembangkan kemampuannya dan mencapai tugas-tugas
perkembangannya. Dengan mendampingi anak di rumah dapat membangun kedekatan hubungan
antara orang tua dan anak. Adapun peran penting orang tua dalam mendampingi anak yaitu Anak
merasa tidak sendiri, orang tua sebagai pemberi semangat, memfasilitasi kebutuhan anak, tempat
berdiskusi dan bertanya, membantu mengenali diri sendiri, melihat dan mengembangkan bakat
anak dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar. Adanya kebijakan pembelajaran
daring juga memberikan manfaat kepada anak, guru maupun orang tua. dengan adanya
pembelajaran daring ini membuat semua orang sadar akan pentingnya teknologi dan
menggunakan teknologi dengan cara positif.
DAFTAR RUJUKAN
Cucu Sopiah. (2020). Efektifitas Keterlibatan Orang Tua Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini
Saat Pandemi Covid-19 .Jurnal Jendela Bunda Universitas Muhammadiyah Cirebon, Vol 7 No 2
September 2019 – Februari 2020 ,
https://e-journal.umc.ac.id/index.php/JJB/article/view/1346

Nika Cahyat, Rita Kusumah (2020). Peran Orang Tua Dalam Menerapkan Pembelajaran Di
RumahSaat Pandemi Covid 19. Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi Vol. 04 No. 1, Juni
2020, Hal. 152-159 E-ISSN : 2549-7367
http://www.e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/jga/article/view/2203

Anita Wardani, Yulia Ayriza (2020). Analisis Kendala Orang Tua dalam Mendampingi Anak
Belajar di Rumah Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini Volume 5 Issue 1 (2021) Pages 772-782
https://www.obsesi.or.id/index.php/obsesi/article/view/705

Anda mungkin juga menyukai