Anda di halaman 1dari 24

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENERAPAN

PROTOKOL KESEHATAN UNTUK PENCEGAHAN PENYEBARAN

COVID-19 PADA MASYARAKAT

LITERATUR REVIEW

PENELITIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

OLEH

MELSHA ELVIRA CANDRA


171211286

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

2021
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENERAPAN

PROTOKOL KESEHATAN UNTUK PENCEGAHAN PENYEBARAN

COVID-19 PADA MASYARAKAT

LITERATUR REVIEW

PENELITIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

OLEH

MELSHA ELVIRA CANDRA


171211286

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

2021
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENERAPAN

PROTOKOL KESEHATAN UNTUK PENCEGAHAN PENYEBARAN

COVID-19 PADA MASYARAKAT

LITERATUR REVIEW

PENELITIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S.Kep)

Dalam Program Studi S1 Keperawatan STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang

Oleh

MELSHA ELVIRA CANDRA


171211286

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

2021
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENERAPAN
PROTOKOL KESEHATAN UNTUK PENCEGAHAN PENYEBARAN
COVID-19 PADA MASYARAKAT

Melsha Elvira Candra


Program Studi S1 Keperawatan
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
Email Koresponden : melshaelviracandra03@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang : Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah keluarga besar
virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada
setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang
dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Tingkat kepatuhan
publik terhadap protokol kesehatan dalam banyak kesempatan dinilai belum
memuaskan. Beberapa kasus ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan
ditemukan di sejumlah daerah. Tren kepatuhan publik menurut data satuan tugas
penanganan Covid-19 mengalami penurunan terutama pada saat libur panjang.
Persentase kepatuhan penggunaan masker 58,32% sedangkan menjaga jarak
43,46%. Salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya kepatuhan seseorang
adalah pengetahuan. Tujuan : Literature Review ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan pengetahuan dengan kepatuhan penerapan protokol kesehatan untuk
pencegahan penyebaran covid-19 pada masyarakat. Metode : Penelusuran artikel
dilakukan menggunakan database melalui PNRI, Portal Garuda, PubMed, Google
Scholar, dan Cochrane Library. Penelusuran artikel dimulai dari tanggal 17-25
Agustus 2021. Proses penelusuran artikel dilakukan menggunakan kata kunci
dalam bentuk Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yaitu pengetahuan, covid-19,
kepatuhan, protocol kesehatan, knowledge, covid-19, compliance, health protocol.
Hasil penelusuran dibatasi dalam rentang tahun 2017-2021. Artikel yang
ditemukan dilakukan tahap seleksi screening melalui judul didapatkan hasil 47
artikel, eligibility melalui abstrak didapatkan hasil 11 artikel, dan included secara
keseluruhan sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi didapatkan hasil 4 artikel di
tahap akhir. Hasil : dari analisa ke 4 artikel didapatkan bahwa ada hubungan
pengetahuan dengan kepatuhan penerapan protocol kesehatan untuk pencegahan
penyebaran covid-19 pada masyarakat. Pengetahuan yang diberikan pada
masyarakat dapat membuat masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan
sehingga dapat mengurangi penyebaran covid-19 pada masyarakat. Kesimpulan :
Semakin tinggi pengetahuan masyarakat tentang covid-19 maka tingkat kepatuhan
terhadap protocol kesehatan akan semakin tinggi untuk pencegahan penyebaran
covid-19 pada masyarakat. Saran : masyarakat diharapkan agar tetap patuh
terhadap protokol kesehatan supaya dapat mengurangi penyebaran covid-19

Kata Kunci : pengetahuan covid-19, kepatuhan protocol kesehatan


ABSTRACT
Background: Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) is a large family of viruses
that cause illness ranging from mild to severe symptoms. There are at least two
types or coronavirus that are known to cause diseases that can cause severe
symptoms such as Middle East Respiratory Syndrome (MERS) and Severe Acute
Respiratory Syndrome(SARS). The level of public compliance with health
protocols on many occasions has not been assessed satisfying. Several cases of
non-compliance with health protocols were found in a number of areas. Public
compliance trends by task force data The handling of Covid-19 has decreased,
especially during long holidays. The percentage of compliance with the use of
masks is 58.32% while maintaining a distance of 43.46%. One of the factors that
influence the formation of one's compliance is knowledge. Objective: This
literature review aims to determine the relationship between knowledge and
compliance with the application of Health protocols to prevent the spread
ofCOVID-19 in the community. Methods: article searches were conducted using
a database through PNRI, Garuda Portal, PubMed, Google Scholar, and Cochrane
Library. Article search starts from 17-25 August 2021. The article search process
is carried out using keywords in Indonesian and English, namely knowledge,
covid-19, compliance, health protocol, knowledge, covid-19, compliance, health
protocol. Search results are limited to the 2017-2021 range. Articles found in the
screening selection stage through the title resulted in 47 articles, eligibility
through abstract obtained 11 articles, and included as a whole according to the
inclusion and exclusion criteria, the results obtained 4 articles in the final stage.
Results: from the analysis of the 4 articles, it was found that there was a
relationship between knowledge and compliance with the application of health
protocols to prevent the spread of covid-19 in the community. The knowledge
given to the community can make people obey health protocols so that they can
reduce the spread of COVID-19 in the community. Conclusion: the higher the
public's knowledge about covid-19, the higher the level of compliance with health
protocols for preventing the spread of covid-19 in the community. Suggestion: the
public is expected to remain obedient to the Health protocol in order to reduce the
spread of covid-19

Keywords: knowledge of covid-19, compliance with health protocols


PENDAHULUAN
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah kelompok virus yang bisa
menyebabkan penyakit, baik itu pada manusia maupun pada hewan. Pada manusia
bisa menyebabkan infeksi saluran pernafasan mulai dari flu biasa sampai penyakit
serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan syndroma
pernafasan akut berat/ Severe Acute Respiratory Syndroma (SARS) (Handayani et
al., 2020). Covid-19 merupakan penyakit pertama yang ditemukan di Wuhan
Tiongkok pada bulan Desember 2019. Komisi Kesehatan Nasional (NHC)
Republic Rakyat Tiongkok kemudian mengumumkan hal itu dengan Corona
Virus Nove, sekarang bernama Covid-19 yang menjadi pandemi di dunia pada
saat sekarang (Pratywi, 2021). Pada 11 februari 2020, WHO secara resmi
menyebut penyakit yang dipicu oleh 2019-nCoV dikenal sebagai Coronavirus
Study Group (CSG) dari International Committe on Taxonomy of Virus menyebut
2019-nCoV sebagai Severe Acute Respiratory Syndrome 2 (SARS-CoV-2)
(Kedokteran et al., 2021)

Menurut World Health Organization (2021) terpapar Covid-19 di Dunia


tersebar di 216 negara dan di wilayah, dengan total kasus 14.765.256 jiwa. Angka
ini setiap harinya terus bertambah. Amerika Serikat merupakan negara tertinggi
positif Covid-19 dengan total kasus 3.805.524 jiwa. Dilansir dari laman
Worldometers, hingga Rabu 25 Agustus 2021, total kasus Covid-19 di dunia
terkonfirmasi sebanyak 213.926.467 (213 juta) kasus. Dari jumlah tersebut,
sebanyak 191.431.426 (191 juta) pasien telah sembuh dan 4.463.465 orang
meninggal dunia. Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 18.031.576 dengan
rincian 17.919.200 pasien dengan kondisi ringan dan 112.376 dalam kondisi
serius. Menurut WHO, Amerika tetap menjadi wilayah yang paling terdampak
Covid-19, dengan total 39.835.210 kasus terkonfirmasi dan 925.289 kasus
kematian, diikuti oleh Eropa di mana 29.251.917 kasus terkonfirmasi dan 634.670
kasus kematian telah diaporkan (WHO, 2021).

Berdasarkan di Indonesia angka kejadian Covid-19 sebanyak 93.657 orang


dengan jumlah penduduk 269.603.400 jiwa, berada pada urutan 24 dari 216
negara di dunia yang terinfeksi Covid-19. Sampai dengan tanggal 29 april 2021
kementrian kesehatan melaporkan 1.662.868 kasus konfirmasi covid-19 dengan
45.334 kasus meninggal. Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami
peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.
Hingga Selasa (24 Agustus 2021, kasus positif Covid-19 bertambah 19.106 dari
123.844 orang. Sehingga jumlah kasus positif Covid-19 sampai saat ini menjadi
4.008.166 orang. Pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 juga
bertambah sebanyak 1.038 orang, sehingga totalnya kini menjadi 128.252.
Tambahan 1.038 itu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan angka
penambahan kematian harian tertinggi kedua di dunia, di bawah AS dengan 1.049
kematian (Kemenkes, 2021).

Data dari Dinas Kesehatan Kota Padang tanggal 29 April 2021 didapatkan
data 17.534 kasus terkonfirmasi dengan 321 meninggal. Data pemantauan Covid-
19 di Kota Padang tanggal 25 Agustus 2021 melaporkan data terkonfirmasi
40380 kasus, sembuh 38134 orang dan meninggal 515 orang. Hasil pemeriksaan
di Kota Padang pada tanggal 27 Agustus 2021 terdapat 136 kasus baru sehingga
total konfirmasi positif COVID19 40.694 kasus. Terdapat tambahan 218 kasus
sembuh sehingga total sembuh 38.582 kasus. Terdapat 1 kasus meninggal dunia
sehingga total kasus meninggal dunia 519 orang (Dinkes, 2021).

Dilihat dari situasi penyebaran covid-19 yang sudah hampir menjangkau


seluruh wilayah provinsi di Indonesia dengan jumlah kasus dan/atau jumlah
kematian semakin meningkat dan berdampak pada aspek politik, ekonomi, sosial,
budaya, pertahanan dan keamanan, serta kesejahteraan masyarakat di Indonesia.
Peningkatan jumlah penderita secara signifikan ini dikaitkan dengan perilaku
ketidakpatuhan atau ketidakdisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan
untuk mencegah penyebaran Covid-19 (Pratywi, 2021). Peningkatan jumlah kasus
positif Covid-19 di Indonesia ditengarai sejumlah faktor. Salah satu indikasi
utama adalah ketidakdisiplinan atau ketidakpatuhan masyarakat dalam mengikuti
protokol kesehatan yang menjadi kunci utama pencegahan Covid-19 (Sukawana
& Sukaraja, 2021).

Protokol kesehatan adalah ketentuan yang ditetapkan pemerintah sebagai


standar dalam adaptasi kebiasaan baru (new normal) di masyarakat guna
mencegah dan mengendalikan penularan Covid-19. Ketentuan tersebut terdiri dari
mencuci tangan secara teratur, memakai masker saat keluar rumah, menjanga
jarak minimal satu meter dengan orang lain, menerapkan etika batuk dan bersin,
membatasi interaksi atau kontak dengan orang lain, serta menerapkan pola hidup
bersih dan sehat. Perilaku tersebut sangat penting untuk diterapkan selama
pandemi COVID-19 guna mengurangi resiko infeksi (Sukawana & Sukaraja,
2021). Masa pandemi masyarakat dituntut untuk mematuhi protokol kesehatan
sebagai upaya untuk mencegah penularan covid-19. Kementrian Kesehatan ( 2020
) mengungkapkan bahwa penambahan kasus hari per hari menggambarkan bahwa
kepatuhan terhadap protokol kesehatan masih belum optimal ( rendah )
dilaksanakan oleh masyarakat (Kementrian Kesehatan RI, 2020).

Menurut Kozier (2010) kepatuhan adalah perilaku sesuai anjuran terapi dan
kesehatan dan dapat dimulai dari tindak mengindahkan setiap aspek anjuran
hingga mematuhi rencana. Kepatuhan adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan perilaku masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan.
Menurut Kozier (2010) kepatuhan adalah perilaku perilaku sesuai anjuran terapi
dan kesehatan dan dapat dimulai dari tindak mengindahkan setiap aspek anjuran
sehingga mematuhi rencana. Menurut Smeth dan Rosa (2018) mengatakan bahwa
kepatuhan (Compliance) merupakan suatu bentuk perilaku ketaatan seseorang
terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Ketidakpatuhan adalah kondisi ketika
individu atau kelompok berkeinginan untuk patuh, tetapi ada sejumlah faktor yang
menghambat kepatuhan terhadap saran tentang kesehatan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan (Hafandi & Ariyanti, 2020).

Tingkat kepatuhan publik terhadap protokol kesehatan dalam banyak


kesempatan dinilai belum memuaskan. Beberapa kasus ketidakpatuhan terhadap
protokol kesehatan ditemukan di sejumlah daerah. Tren kepatuhan publik menurut
data satuan tugas penanganan Covid-19 mengalami penurunan terutama pada saat
libur panjang. Persentase kepatuhan penggunaan masker 58,32% sedangkan
menjaga jarak 43,46%. Ketidakpatuhan publik terhadap protokol kesehatan tidak
hanya terjadi di kota besar, namun juga kota-kota kecil di seluruh wilayah
Indonesia.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sukawana (2020) kepatuhan
masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 sangat
rendah. Hanya 1,7% responden yang patuh dengan ketiga protokol pencegahan
Covid-19 yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak minimal 1
meter. Kepatuhan responden menggunakan masker dan mencuci tangan sebesar
3,3%, 1,7%, patuh menggunakan masker dan menjaga jarak lebih darti 1 meter,
dan 35% responden patuh hanya pada salah satu protokol pencegahan Covid-19.
Sebagian besar (58,3%) responden tidak menerapkan protokol pencegahan Covid-
19 yang menyatakan bahwa tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol
kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak masih
belum memuaskan. Sangat memperhatikan bahwa trennya terus memperhatikan
penularan. Hal tersebut mengakibatkan angka penularan Covid-19 mengalami tren
yang meningkat.

Banyak faktor yang mempengaruhi terbentuknya kepatuhan seseorang,


dimana Kozier (2010) menyatakan bahwa kepatuhan dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain motivasi, tingkat perubahan gaya yang dibutuhkan, persepsi
keparahan masalah kesehatan, pengetahuan, budaya dan tingkat kepuasan serta
kuaitas pelayanan kesehatan yang diterima (Novi, 2021). Faktor-faktor yang
mempengaruhi kepatuhan tergantung pada banyak faktor, termasuk pengetahuan,
motivasi, persepsi dan keyakinan terhadap upaya pengontrolan dan pencegahan
penyakit, variabel lingkungan, kualitas instruksi kesehatan, dan kemampuan
mengakses sumber yang ada (Mariz, 2020). Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh felix (2021) didapatkan hasil menunjukkan bahwa dari 235 orang
masyarakat yang tidak patuh, terdapat 132 orang (33,6%) yang memiliki
pengetahuan kurang. Perilaku masyarakat tentang Kesehatan ditentukan oleh
pengetahuan, sikap, kepercayaan dan tradisi yang bersangkutan (Felix, 2021).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Felik dkk (2021) menunjukkan bahwa
dari 235 orang masyarakat yang tidak patuh terdapat 132 orang (33,6%) memiliki
pengetahuan kurang. Berdasarkan hasil analisis antara pengetahuan dengan
kepatuhan terhadap protokol kesehatan pencengahan COVID-19 diperoleh nilai
p<0,05 (p=0,030) (Felix, 2021). Penelitian yang dilakukan oleh Novi Afrianti
(2021) didapatkan hasil penelitian terhadap 163 responden diketahui bahwa
74,2% masyarakat memiliki pengetahuan tinggi terhadap protokol kesehatan.
Tingkat pengetahuan yang tinggi ini didukung dengan tingkat pendidikan
sebagian besar responden yang berada pada kategori pendidikan tinggi (75,5%),
namun responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah juga belum tentu
memiliki pengetahuan yang rendah terkait covid-19 dikarenakan banyaknya
media-media promosi kesehatan yang semakin fokus memberikan pengetahuan
bagi masyarakat terkait penyakit covid-19 beserta pencegahan dan pengobatannya
(Afrianti, 2021).

Berdasarkan latar belakang yang diatas maka peneliti tertarik untuk


melakukan literatur review tentang hubungan pengetahuan dengan kepatuhan
penerapan protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran covid-19 pada
masyarakat. Peneliti ingin membuktikan hubungan pengetahuan dengan
kepatuhan penerapan protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran covid-19
pada masyarakat melalui beberapa artikel yang telah dipilih sesuai dengan kriteria
inklusi dan ekslusi.

METODE

Proses penelusuran artikel dimulai dari tanggal 17-25 agustus 2021


menggunakan database melalui PNRI, Portal Garuda, Pubmed, Google Scholar
dan Coachrane Library. Proses penelusuran artikel dilakukan menggunakan kata
kunci dalam bentuk Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yaitu pengetahuan,
covid-19, kepatuhan, protokol kesehatan, knowledge, covid-19, compliance,
health protocol. Rentang waktu publikasi dari terbitan Artikel dibatasi dari tahun
2017-2021. Kriteria inklusi dan ekslusi dari artikel dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Kriteria Penelusuran Literatur
Kriteria inklusi Kriteria ekslusi
Artikel penelusuran harus sesuai Artikel penelitian yang tidak memiliki
dengan kata kunci atau harus memuliki identitas yang jelas.
kata kunci Bahasa Indonesia yang
digunakan adalah pengetahuan, covid-
19, kepatuhan, protocol kesehatan,.
Kata kunci Bahasa Inggris yang
digunakan adalah knowledge, covid-
19, compliance, health protocol
Artikel penelusuran harus terbaru Artikel penelitian yang memberikan
dengan rentang waktu tahun 2017- intervensi.
2021.
Teks harus lengkap atau fulltext. Artikel penelitian yang isinya tidak
sama dengan penelitian yang
dilakukan.
Artikel penelusuran dalam bentuk Artikel penelitian tidak terdapat
Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. semua kata kunci atau hanya
ditemukan satu atau dua kata kunci
saja
Artikel penelitian yang mengandung
informasi tentang pengetahuan dan
kepatuhan protokol kesehatan
Artikel penelitian yang
pembahasannya sama dengan
penelitian yang dilakukan.
Artikel penelitian yang tujuannya sama
dengan tujuan dari penelitian yang
dilakukan.

Proses penelusuran artikel dilakukan menggunakan database melalui


PNRI, Garuda, PubMed, Google Schoolar, dan Cochrene Library. Hasil dari
penelusuran didapatkan sebanyak 15 artikel di PNRI, 1 artikel di Garuda, 12
artikel di PubMed, 191 artikel di Google Schoolar dan 4 artikel di Cochrane
Library. Proses dari penelusuran dan screening dari artikel yang ditemukan dapat
dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Proses Penelusuran Artikel

Google Cochrene
PNRI Garuda PubMed
Identifikasii Schoolar Library
(n=15) (n=1) (n=12)
(n=191) (n=4)

Total (n=223)

Artikel penelitian Di eliminasi


Screening di screening berdasarkan judul
melalui judul (n=176)
(n=223)

Artikel penelitian Di eliminasi


di nilai melalui berdasarkan
Eligibility abstrak untuk abstrak (n=36)
kelayakan (n=47)

Artikel direview Artikel dihapuskan


secara karena tidak
Included
keseluruhan memenuhi kriteria
(n=11) inklusi dan ekslusi
(n=7)
Artikel yang
termasuk analisis
terakhir (n=4)
HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil dari proses pemilihan artikel melalui beberapa tahap pada gambar 1, maka dilakukan telaah pada masing-masing
artikel. Pada tahap akhir didapatkan sebanyak 4 artikel yang memenuhi aspek kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil dari review dapat dilihat
pada tabel 2.

Tabel 2. Hasil Telaah Artikel


No Kriteria Artikel 1 Artikel 2 Artikel 3 Artikel 4
1 Judul Hubungan Tingkat Hubungan Tingkat Hubungan Pengetahuan Faktor-faktor Yang
Pengetahuan Dan Pengetahuan Masyarakat Dengan Kepatuhan Mempengaruhi Kepatuhan
Sikap Masyarakat Tentang Covid-19 Dengan Masyarakat Menerapkan 3M Masyarakat Terhadap Protokol
Terhadap Kepatuhan Kepatuhan Pelaksanaan (Memakai Masker, Menjaga Kesehatan
Penerapan 3M Dalam Protokol Kesehatan Di Desa Jarak Dan Mencuci Tangan)
Rangka Pencegahan Gempolmanis Kecamatan Dalam Upaya Pencegahan
Covid-19 Di RT 11 Sambeng Kabupaten Penularan Covid-19
RW 12 Jatinegara Lamongan
Jakarta Timur

2 Peneliti Festi Ladyani Mustofa, Muhammad Dimas Wahyudi, Novita Nurhidayati, Triani Novi Afrianti, Cut Rahmiati
(Author) Ismalia Husna, Marisa Darsini, Eliza Zihni Yuliastanti
Anggraini, Ronal Zatihulwani
Angga Putra
3 Asal Fakultas Kedokteran Program Studi S1 Ilmu Prodi Sarjana Kebidanan Akademi Keperawatan Kesdam
Peneliti Universitas Malahayati Keperawatan Sekolah Tinggi STIKes Estu Utomo Iskandar Muda Banda Aceh
Ilmu Kesehatan Husada
Jombang
4 Tahun Juni 2021 Juli 2021 Juni 2021 Januari 2021
5 Identitas Jurnal dapat ditemui Jurnal dapat di temui pada Jurnal dapat ditemui pada Jurnal dapat ditemui pada Jurnal
Jurnal, pada Jurnal Medika Prima Wiyata Health, Vol II Jurnal Kebidanan, Vol. XIII, IlmiahPermas: Jurnal Ilmiah
Tempat Malahayati, Volume 5, No. 2, Juli 2021 di Google No.1, Juni 2021 di Google STIKes Kendal Volume 11 No
publikasi Nomor 2, Juni 2021 di Scholar. Scholar. 1, Hal 113-124, Januari 2021 di
Google Scholar. Google Scholar.

6 Tujuan Untuk mengetahui Untuk mengetahui hubungan Untuk mengetahui hubungan Untuk mengetahui faktor-faktor
Penelitian hubungan antara tingkat pengetahuan pengetahuan dengan yang mempengaruhi kepatuhan
tingkat pengetahuan masyarakat tentang covid-19 kepatuhan masyarakat dalam masyarakat terhadap protokol
dan sikap masyarakat dengan kepatuhan protokol menerapkan 3M (memakai kesehatan Covid-19.
terhadap kepatuhan kesehatan masker, menjaga jarak dan Faktor-faktor kepatuahan
penerapan 3M dalam mencuci tangan sebagai upaya diantaranya pengetahuan, sikap
rangka pencegahan pencegahan penularan Covid dan motivasi
COVID-19 di 19.
RT.11/RW.12
Kelurahan Jatinegara
Jakarta Timur.
7 Variabel Variable Dependen : Variable Dependen : Variable Dependen: Variabel Dependen: kepatuhan
Penelitian kepatuhan penerapan kepatuhan pelaksanaan kepatuhan masyarakat masyarakat terhadap protokol
3M protokol Kesehatan menerapkan 3M kesehatan
Variable Variable Independen: Variabel Independen: Variabel Independen: factor
independen : tingkat pengetahuan masyarakat pengetahuan pengetahuan, sikap dan motivasi
pengetahuan dan sikap tentang Covid-19
masyarakat
8 Desain Jenis penelitian ini Desain penelitian ini Jenis penelitian ini merupakan Jenis penelitian ini bersifat
Penelitian adalah analitik korelasional dengan penelitian survey analitik analitik menggunakan metode
korelatif dengan pendekatan cross sectional dengan pendekatan cross survey dengan pendekatan cross
pendekatan cross sectional sectional
sectional.
9 Populasi Populasi: penelitian Populasi : populasi dalam Populasi: populasi dalam Populasi: seluruh masyarakat
dan ini menggunakan penelitian ini adalah Semua penelitian ini adalah seluruh Sampel: sampel pada penelitian
Sampel probability sampling Kepala Keluarga Di RT 4 RW warga Dukuh Gatak RT 2 RW ini berjumlah 163 orang
dengan teknik total 2 Desa Gempolmanis,Kec. 5 Desa Mudal, Kecamatan,
sampling yaitu Sambeng, Kab. Lamongan sejumlah 58 responden.
mengambil seluruh berjumlah 33 responden Sampel: sampel penelitian ini
anggota populasi untuk Sampel: sampel yang sebanyak 40 responden
dijadikan sampel. digunakan dalam penelitian
Sampel : sampel yang ini adalah semua Kepala
diteliti pada penelitian
Keluarga di RT 4 RW 2 Desa
ini berjumlah 128 Gempolmanis Kecamatan
orang. Sambeng Kabupaten
Lamongan berjumlah 33
responden
10 Kriteria Inklusi: sehat jasmani Tidak ada/ tidak dipaparkan Tidak ada/ tidak dipaparkan Tidak ada/ tidak dipaparkan
Sampel dan rohani, dapat pada artikel pada artikel pada artikel
membaca, bersedia
dan sukarela dijadikan
sampel
Eksklusi: warga yang
memiliki keterbatasan
dengan teknologi
11 Instrume Instrument penelitian Instrument penelitian Instrument penelitian Instrument penelitian
n menggunakan menggunakan kuesioner menggunakan kuesioner yang menggunakan kuesioner
Penelitian kuesioner disebarkan dengan
menggunakan googleform
12 Uji Analisis data Uji statistic dengan tingkat Data dianalisis dengan Analisa data yang digunakan
Statistik menggunakan uji kebermaknaan 0,05 (5%), menggunakan Uji Rank dalam penelitian menggunakan
statistic chi-square. dengan menggunakan uji Chi- Spearman uji chi-square
Square
13 Hasil Terdapat hubungan Ada hubungan tingkat Ada hubungan antara Terdapat bahwa faktor yang
yang signifikan antara pengetahuan masyarakat pengetahuan masyarakat memiliki hubungan bermakna
pengetahuan dan sikap tentang Covid-19 dengan dengan kepatuhan dalam dengan kepatuhan masyarakat
dengan kepatuhan kepatuhan protokol kesehatan menerapkan 3 (memakai terhadap protokol kesehatan
penerapan 3M Covid-19 di Desa masker, menjaga jarak, yaitu pengetahuan,sikap,dan
Gempolmanis Kec. Sambeng, mencuci tangan) sebagai motivasi sehingga diketahui
Kab. Lamongan upaya pencegahan penularan bahwa variable tersebut
Covid-19 di Dukuh Gatak RT memberikan pengaruh nyata
02 RW 05 Desa Mudal, terhadap kepatuhan masyarakat
Kecamatan Boyolali. terhadap protokol kesehatan.
Dari tabel 2 diatas didapatkan hasil bahwa ke 4 artikel yang dilakukan penilaian
yang mana artikel tersebut semuanya memfokuskan atau membahas hal yang sama yaitu
hubungan pengetahuan dengan kepatuhan penerapan protokol kesehatan untuk pencegahan
penyebaran Covid-19. Penelitian yang dilakukan penilaian keempat artikel dengan Bahasa
Indonesia. Artikel yang di review merupakan artikel terbitan tahun terbaru dalam rentang
waktu 2017-2021 serta keempat artikel tersebut telah terpublikasi di database resmi di Google
Scholar. Pada tabel 2 yang telah dipaparkan memiliki tujuan yang sama yaitu untuk
mengetahui hubungan pengetahuan dengan kepatuhan penerapam protokol kesehatan untuk
pencegahan penyebaran Covid-19. Selain itu dari tabel 2 dapat dilihat variable penelitian dari
4 artikel yang dilakukan literature review memiliki variable penelitian yang sama yaitu
variable independennya pengetahuan Covid-19 dan variable dependennya adalah kepatuhan
protokol kesehatan. Dari hasil telaah yang telah dilakukan dari 4 artikel penelitian, semua
artikel menggunakan desain penelitian yang sama yaitu metode analitik korelatif dengan
pendekatan cross-sectional. Instrument penelitian yang digunakan oleh ke 4 artikel
menggunakan kuesioner yang sesuai dengan variable independent dan dependennya. Uji
statistic yang digunakan dari 4 artikel, 3 artikel menggunakan uji statistic chi-square dan 1
artikel menggunakan uji rank spearman. Berdasarkan 4 artikel yang dilakukan review
didapatkan hasil bahwa ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan penerapan protokol
kesehatan untuk pencegahan penyebaran Covid-19 pada masyarakat.

Kelebihan dan kekurangan artikel yang dilakukan literatur review. Pada artikel
pertama di jelaskan variable independent dan dependent. Pada abstrak dijelaskan dengan rinci
penjelasannya seperti menjelaskan tujuan, populasi dan sampel, dan hasil. Metode dijelaskan
dengan lengkap sampai kriteria inklusi eksklusi. Hasil penelitian dipaparkan dengan lengkap
masing-masing variable. Pada artikel kedua dijelaskan varibel dependent dan independent.
Pada artikel kedua dipaparkan pengertian, desain penelitian, hasil penelitian dan hasil uji.
Pada artikel kedua tidak ada dijelaskan kriteria inklusi dan eksklusi. Pada artikel ketiga judul
yang dipaparkan dengan jelas variable dependen dan independent didalamnya. Pada artiel
ketiga dijelaskan pengertian covid-19, protokol kesehatan, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi protokol kesehatan, tujuan penelitan, metode penelitian, populasi dan sampel
penelitian, serta hasil penelitian dijelaskan pada artikel. Pada artikel ketiga tidak ada
dijelaskan kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Pada artikel keempat dijelaskan penjelasan
dari masinf-masing variable. Fenomena tentang kepatuhan protokol kesehatan dan faktor-
faktor yang mempengaruhi kepatuhan protokol kesehatan. Pada artikel keempat menjelaskan
metode penelitian, tujuan penelitian, uji statistic pada penelitian dan hasil pada penelitian.
Pada artikel keempat tidak ada menjelaskan kriteria inklusi dan eksklusi penelitian

Berdasarkan artikel pertama dengan judul hubungan tingkat pengetahuan dan sikap
masyarakat terhadap kepatuhan penerapan 3M dalam rangka pencegahan Covid-19 di RT 11
RW 12 Jatinegara Jakarta Timur diperoleh nilai p=0,034 (<0,05) yang berarti bahwa ada
hubungan antara pengetahuan warga RT 11/RW 1 2 Jatinegara Jakarta Timur dengan
kepatuhan penerapan 3M. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR=3,900, artinya warga
dengan pengetahuan yang kurang baik mempunyai resiko 3,9 kali lebih besar untuk kurang
baik dalam menerapkan 3M dibandingkan dengan warga yang memiliki pengetahuan baik
(Mustofa et.al, 2021).

Pada artikel kedua dengan judul hubungan tingkat pengetahuan masyarakat tentang
Covid-19 dengan kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan di Desa Gempolmanis
Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan didapatkan nilai Pearson Chi-Square sebesar
0,006 berarti ada hubungan tingkat pengetahuan masyarakat tentang Covid-19 dengan
kepatuhan protokol kesehatan. Hasil penelitian didapatkan bahwa Sebagian besar responden
yaitu 20 responden (52,6%) memiliki tingkat pengetahuan yang cukup mengenai
pengetahuan masyarakat tentang Covid-19 di Desa Gempolmanis Kecamatan Sambeng
Kabupaten Lamongan. Sebagian besar responden yaitu 25 responden (65,8%) memiliki
tingkat kepatuhan tidak patuh dalam melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 di Desa
Gempolmanis Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan (Wahyudi, 2021).

Pada artikel ketiga dengan judul hubungan pengetahuan dengan kepatuhan


masyarakat menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan).
Berdasarkan uji rank spearman didapatkan nilai P-Value sebesar 0,000 yang menunjukkan
bahwa secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan
kepatuhan masyarakat dalam menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci
tangan). Dalam penelitian ini, menunjukkan sebanyak 55% masyarakat Dukuh Gatak
mempunyai kepatuhan yang baik, yang ditunjukkan antara lain kepatuhan dalam
menggunakan masker saat berada di luar rumah, mencuci tangan dengan sabun atau hand
sanitizer secara sering, menghindari kerumunan dan menjaga jarak. Berdasarkan penelitian
didapatkan hasil bahwa 2 responden (5%) memiliki pengetahuan yang kurang, 9 responden
(22,5%) berpengetahuan cukup dan 29 responden (72,5%) memiliki tingkat pengetahuan
yang baik. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian bahwa responden banyak mendengar dan
melihat informasi terkait Covid-19 dari sejumlah media online, media sosial, pesan instan,
televisi serta website dari pemerintah. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pegetahuan
yang baik berkaitan erat dengan perilaku yang baik dalam pencegahan infeksi Covid-19
dibuktikan dengan data yang menunjukkan bahwa 29 responden (72,5%) memiliki tingkat
pengetahuan yang baik dan mayoritas memiliki perilaku pencegahan yang baik juga
(Nurhidayati & Yuliastanti, 2021).

Pada artikel keempat dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan


masyarakat terhadap protokol kesehatan Covid-19 didapatkan hasil bahwa dari 163
responden, 74,2% masyarakat memiliki pengetahuan tinggi terhadap protokol kesehatan dan
89,6% masyarakat yang memiliki kepatuhan yang baik terhadap protokol kesehatan COVID-
19. Pengetahuan merupakan salah satu halyang penting diperhatikan dalam rangka
penanganan khususnya dalam mencegah transmisi penyebaran dan menekan penyebaran
virus (Law, Leung, & Xu, 2020). Pengetahuan yang dimiliki ini akan mempengaruhi
seseorang dalam menentukan dan mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan yang
dihadapi, hal ini terbukti pada hasil penelitian dimana mayoritas masyarakat yang memiliki
pengetahuan tinggi lebih patuh terhadap protokol kesehatan Covid-19. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa beberapa variable berupa pengetahuan, sikap dan motivasi memiliki
pengaruh nyata dalam kepatuhan terhadap protokol kesehatan (nilai p < 0,05) (Afrianti,
2021).
Menurut Notoatmodjo (2015) pengetahuan merupakan hasil tahu dan terjadi setelah
orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu pada hal-hal tertentu. Pengetahuan
merupakan faktor esensial yang dapat mempengaruhi perubahan perilaku, dan individu dapat
memperoleh pengetahuan dan ketrampilan melalui proses belajar. Oleh karena itu
pengetahuan masyarakat yang masih kurang dan perilaku masyarakat yang masih berada
dalam tingkat kepatuhan yang rendah dapat diupayakan dengan kegiatan sosialisasi melalui
edukasi dan pembelajaran oleh pihak-pihak terkait. Dalam masyarakat, peran petugas
kesehatan sangat penting untuk sosialisasi dan melakukan pemantauan di masyarakat dalam
pencegahan Covid-19. Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2015) bahwa tindakan
seseorang terhadap masalah kesehatan pada dasarnya akan dipengaruhi oleh pengetahuan
seseorang terhadap masalah tersebut. Dalam hal ini semakin tinggi tingkat pengetahuan yang
dimiliki masyarakat maka semakin tinggi pula kepatuhan masyarakat tersebut untuk
melaksanakan protokol kesehatan covid 19, dan semakin rendah pengetahuan maka semakin
tidak patuh untuk melaksanakan protokol kesehatan covid 19 (Afrianti, 2021).
Pengetahuan dapat diperoleh seseorang secara alami atau diintervensi baik langsung
maupun tidak langsung. Perkembangan teori pengetahuan telah berkembang sejak lama.
Filsuf pengetahuan yaitu Plato menyatakan pengetahuan sebagai “kepercayaan sejati yang
dibenerkan (valid)". Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang. Pengetahuan diperlakukan sebagai dukungan dalam menumbuhkan rasa
percaya diri maupun sikap dan perilaku setiap hati, sehingga dapat dikatakan bahwa
pengetahuan merupakan fakta yang mendukung tindakan seseorang. Seorang warga yang
baik mempunyai pengetahuan 3M yang baik, diharapkanakan menerapkan pengetahuaannya
dalam kepatuhan penerapan 3M. Antara pengetahuan, sikap, niat dan perilaku akan
mempengaruhi keikutsertaan seseorang dalam aktivitas tertentu. Adanya pengetahuan
terhadap manfaat suatu hal akan menyebabkan penderita mempunyai sikap yang positif
terhadap hal tersebut (Mustofa et.al, 2021).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Sari
(2020) dimana tingkat pengetahuan masyarakat mempengaruhi dengan kepatuhan
menggunakan masker sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona. Hasil penelitian
yang dilakukan oleh prihati juga menyimpulkan bahwa pengetahuan yang baik berkaitan erat
dengan perilaku yang baik dalam pencegahan infeksi COVID-19 dibuktikan dengan data
yang menunjukkan bahwa 50 orang (100%) memiliki tingkat pengetahuan baik dan mayoritas
memiliki perilaku
pencegahan yang baik juga (Afrianti, 2021).

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari literatur review dari 3 artikel mengenai hubungan pengetahuan dengan
kepatuhan penerapan protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19, dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan penerapan protokol kesehatan untuk
pencegahan penyebaran Covid-19. Dari sekian artikel yang telah dilakukan literatur review
membuktikan bahwa pengetahuan berhubungan dengan kepatuhan penerapan protokol
kesehatan untuk pencegahan penyebaran Covid-19. Selain menambah pengetahuan, juga
dapat membantu dalam mengubah kebiasaan atau pola hidup sehari-hari menjadi lebih sehat.
Hasil dari literature review ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan
masyarakat terhadap protokol kesehatan untuk dapat mencegah penyebaran Covid-19 pada
masyarakat.
Daftar Pustaka

Wahyudi, M. (2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang COVID-19


Gempolmanis Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan. II(2), 28–37.

Sagala, S. H., Maifita, Y., & Armaita. (2020). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Masyarakat
Terhadap Covid-19: A literature Review. Jurnal Menara Medika
Https://Jurnal.Umsb.Ac.Id/Index.Php/Menaramedika/Index JMM 2020 p-ISSN 2622-
657X, e-ISSN 2723-6862, 3(1), 46–53.

Sukawana, I. W., & Sukaraja, I. made. (2021). Gambaran Kepatuhan Masyarakat Mawang
Kelod dalam Menerapkan Protokol Pencegahan COVID-19 di Tempat Umum Bulan
September 2020. Community of Publishing In Nursing (COPING), 9(2), 204–210.

Anggreni, D., & Safitri, C. A. (2020). Hubungan Pengetahuan Remaja tentang COVID-19
dengan Kepatuhan dalam Menerapkan Protokol Kesehatan di Masa New Normal.
Hospital Majapahit, 12(2), 134–142.

Nurhidayati, N., & Yuliastanti, T. (2021). Jurnal Kebidanan HUBUNGAN PENGETAHUAN


DENGAN KEPATUHAN MASYARAKAT MENERAPKAN 3 M ( MEMAKAI MASKER ,
MENJAGA JARAK DAN MENCUCI TANGAN ) DALAM UPAYA PENCEGAHAN
PENULARAN PENDAHULUAN COVID-19 pertama kali muncul pada Desember
coronavirus Infeksi SARS-CoV-2 d. XIII(01), 45–53.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian


Coronavirus Disease (COVID-19). Germas, 0–115.
https://infeksiemerging.kemkes.go.id/download/REV-04_Pedoman_P2_COVID-
19__27_Maret2020_TTD1.pdf [Diakses 11 Juni 2021].

Dewi, R., Widowati, R., Indrayani, T., Yue, C., Liu, C., Wang, J. J., Zhang, M., Wu, H., Li,
C., Yang, X. X., Mira Rizkia, M., Siregar, R. N., Aritonang, J., Anita, S., Wahyudi, I.,
Bahri, S., Handayani, P., Purwaningsih, H., Kahyaoglu Sut, H., … Rusmawati, 2020.
(2020). PENGARUH PARTUM DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI Diajukan sebagai
syarat untuk mencapai Sarjana Terapan Kebidanan. Jurnal Kesehatan, 4(2), Kemenkes.
(2020). Selama Social Distancing. Pedoma.

Mariz, N. (2020). Hubungan Pengetahuan Tentang Covid-19 Dengan Kepatuhan Upaya


Pencegahan (Pemakaian Masker, Mencuci Tangan, Dan Physical Distancing) Pada
Masyarakat Kota Palembang. Skripsi, 3.

Wahyudi, M. (2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang COVID-19


Gempolmanis Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan. II(2), 28–37.
Willy. (2021). Hubungan Pengetahuan, Persepsi, dan Sikap Masyarakat Dengan Perilaku
Pencegahan Wabah Virus Corona. Skripsi.

PDPI. (2020). Panduan Praktik Klinis: Pneumonia COVID-19. Journal of the American
Pharmacists Association, 55(5), 1–67.

Sukawana, I. W., & Sukaraja, I. made. (2021). Gambaran Kepatuhan Masyarakat Mawang
Kelod dalam Menerapkan Protokol Pencegahan COVID-19 di Tempat Umum Bulan
September 2020. Community of Publishing In Nursing (COPING), 9(2), 204–210.

Novi Afrianti, C. R. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Masyarakat


Terhadap Protokol Kesehatan Covid-19. Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 11(1), 113–124.

Kedokteran, J., Nafis, I., Penelitian, A., Fadhlillah, R., Janis, I., Kedokteran, F., Islam, U.,
Utara, S., Kedokteran, F., Islam, U., Utara, S., Artikel, H., Johor, M., Kunci, K., &
Fadhillah, R. (2021). Gambaran perilaku tentang protokol kesehatan covid-19 pada
masyarakat kelurahan gedung johor tahun 2020 description of behavior about the
protocol of health covid-19 in gedung johor district medan 2020. 10(1), 33–38.

Fakhlur. (2021). Meningkatkan Kesadaran Hukum Masyarakat Untuk Menjalankan 3 M


( Memakai Masker , Mencuci Tangan Dan Menjaga Jarak). Hermeneutika, 5(1), 138–
140. http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA/article/view/4914

Mariz, N. (2020). Hubungan Pengetahuan Tentang Covid-19 Dengan Kepatuhan Upaya


Pencegahan (Pemakaian Masker, Mencuci Tangan, Dan Physical Distancing) Pada
Masyarakat Kota Palembang. Skripsi, 3.

Anda mungkin juga menyukai