Anda di halaman 1dari 14

TUGAS ASUHAN KEBIDANAN REMAJA PRA NIKAH DAN KONSEPSI

MASA PUBERTAS BESERTA TAHAPAN DAN GEJALA

Dosen Pengampu:
Rafidah,S.Si.T,M.Kes

Disusun Oleh:
Kelompok 2

Aisha Salsabila Rahmah P07124220002

Charisma Nurul Hidayani P07124220014

Fanisa Salsabila Putri P07124220020

Nadia P07124220038

Novia Randa Acin Mangkole P07124220048

Reygina Tasya Kamila P07124220059

Suci Rahma Damayanti P07124220067

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafa’atnya di akhirat.
Tidak lupa kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Remaja Pra
Nikah dan Konsepsi dengan judul “Masa Pubertas beserta Tahapan dan Gejala”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yaitu khususnya kepada dosen
Asuhan Kebidanan Remaja Pra Nikah dan Konsepsi kami yang bernama
Rafidah,S.Si.T,M.Keskami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Banjarbaru, 26 Juli 2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................ 1
C. Tujuan.......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian masa pubertas.............................................................................................2
B.Pengertian Remaja ....................................................................................................... 2
C.Ciri – ciri Pubertas ....................................................................................................... 3
D Tahap – tahap Pubertas ................................................................................................ 4
1 ....................................................................................................................................... 5
2 ........ ..............................................................................................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................................. 7
B. Saran............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pubertas merupakan suatu tahapan yang sangat penting bagi wanita. Periode pubertas
akan terjadi perubahan dari masa anak-anak menjadi dewasa. Perubahan tersebut meliputi
perubahan hormon, perubahan fisik, perubahan psikologi dan sosial. Pubertas merupakan
proses perubahan ketidakmatangan fisik dan seksual menuju kematangan fisik dan seksual.
Fase kematangan fisik dan seksual dapat membuat organ reproduksi seorang remaja dapat
berfungsi untuk bereproduksi (Verawati dan Liswidyawati, 2012).

Perubahan yang menandakan bahwa remaja sudah memasuki tahap kematangan organ
seksual yaitu dengan tumbuhnya organ seks sekunder. Pertumbuhan organ seks sekunder
dapat ditandai dengan pembesaran payudara, tumbuhnya rambut ketiak dan alat kemaluan,
adanya jerawat, bau badan yang menyengat, pinggul membesar dan juga mulai
berkembangnya beberapa organ vital yang siap untuk dibuahi (Manuaba, 2007).

Pubertas merupakan titik pencapaian dari kematangan seksual pada anak perempuan
yaitu dengan terjadinya menarche. Menarche merupakan perdarahan yang terjadi pertama
kali dari uterus. Menarche pada perempuan terjadi pada masa pubertas sekitar dengan 12–14
tahun. Usia menarche bervariasi pada setiap individu dan wilayah tempat tinggal. Usia 2
menarche dapat dikatakan normal apabila terjadi pada usia 12–14 tahun (Susanti, 2012).

Usia menarche yang terjadi lebih dini dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit
kanker payudara, obesitas, penyakit kardiovaskuler, gangguan metabolik dan gangguan
psikologi. Menopause diduga ada hubungannya dengan menarche. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Ratna (2013), menjelaskan bahwa makin dini menarche terjadi makin
lambat menopause timbul. Sebaliknya, makin lambat menarche terjadi maka makin cepat
menopause timbul. Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa dengan usia menarche 8
tahun akan memasuki usia menopause 55 tahun, usia menarche 13 tahun akan memasuki
usia menopause 50 tahun sedangkan usia menarche 19 tahun akan memasuki usia
menopause 45 tahun.
Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi menarche dini yaitu status gizi,
genetik, keadaan lingkungan, konsumsi makanan tinggi kalori tinggi lemak, sosial ekonomi,
keterpaparan media massa orang dewasa (pornografi), perilaku seksual dan gaya hidup
(Soetjiningsih, 2007). Keadaan lingkungan yang dimaksud adalah kehidupan di daerah kota
dengan 3 keadaan sosial dan ekonomi yang sangat kompleks kemungkinan akan mengalami
menstruasi lebih cepat daripada yang hidup di daerah desa. Keadaan sosial ekonomi dari
orang tua yang tinggi memiliki daya beli yang tinggi pula terhadap makanan sehingga anak-
anak mereka mendapatkan makanan yang mereka sukai.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pubertas ?
2. Apa pengertian remaja ?
3. Apa Ciri – ciri Pubertas pada Remaja?
4. Apa saja tahap – tahap Pubertas ?

C. Tujuan
1. Mendeskripsikan apa itu pubertas
2. Mendeskripsikan apa itu Remaja
3. Untuk Mengetahui apa saja ciri – ciri pubertas pada remaja
3. Untuk Mengetahui tahap- tahap pubertas
BAB II
PEMBAHASAN

1. MASA PUBERTAS PADA REMAJA


A. Pengertian Pubertas
Pubertas adalah masa saat tubuhmu berkembang dan berubah dari anak-anak menjadi
dewasa. Biasanya pubertas pada cewek dimulai saat kamu berusia 8-13 tahun. Sementara
pada cowok pubertas terjadi pada usia t 10-15 tahun. Rentang waktu yang lumayan jauh ini
menjelaskan mengapa beberapa temanmu tam- pak masih anak-anak, sementara temanmu
yang lain terlihat se- perti orang dewasa. Pubertas ditandai dengan perubahan yang terjadi
pada tubuh, penampilan, dan juga perasaan. Semua perubahan itu tidak terjadi dalam sehari,
tetapi berlangsung secara bertahap.
Ada beberapa orang yang mengalaminya dengan cepat, tapi umumnya kamu akan
melaluinya dengan perlahan hingga berlangsung selama beberapa tahun. Secara ilmiah
pubertas ini terjadi karena kelenjar yang berada di bawah otak, yaitu kelenjar pituitari,
mengirim sinyal kepada tubuh untuk mulai memproduksi suatu hormon yang disebut
hormon estrogen. Hormon estrogen inilah yang menyebabkan sebagian besar perubahan
yang kita alami. Hormon ini dominan dimiliki oleh cewek. Sementara cowok memiliki
hormon dominan tersendiri, yaitu hormon androgen, yang juga menyebabkan per- ubahan-
perubahan pada tubuh mereka.
Perkembangan di masa Pubertas adalah perkembangan tercepat dalam hidup kita
(kecuali di saat masih bayi). Untuk itu, kita butuh banyak tenaga, dan tenaga itu bisa kita
dapatkan dari makanan, Karena itu, penting bagi kita untuk mengonsumsi makanan dengan
gizi seimbang. Yaitu, makanan yang mengandung protein (ikan, daging, susu, telur dan
kacang- kacangan), karbohidrat (nasi dan roti), dan vitamin plus mineral yang terdapat pada
buah segar serta sayuran.
B. Pengertian Remaja
Menurut Hurlock, 2004 di dalam Yusuf LN,dkk, dalam buku Psikologi Perkembangan
Anak dan Remaja. Remaja juga berasal dari kata latin "adolensence" yang berarti tumbuh
atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang
mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik.
Menurut Monks, dkk 2004 didalam Amyg, Miron dkk 2002 ,dalam buku Prilaku
Perkembangan Anak. Remaja adalah menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan
karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Remaja
adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan
semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa. ( Sri Rumini dan Siti Sundari, 2004
didalam Amgy, Miron dkk. Remaja adalah Masa peralihan di antara masa kanak-kanak dan
dewasa.
Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya
maupun perkembangan psikisnya. (Zakiah Darajat, 2006, didalam Dr.Arkam Ridha,2006)
Definisi remaja berdasarkan parau ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa masa remaja
adalah masa transisi antara masa anak anak dan masa dewasa yang meliputi perkembangan
biologis, kognitif, dan social, yang artinya masa remaja bukan masa anak- anak baik dari
bentuk badan, cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah
matang.
Pada masa remaja tersebut terjadilah suatu perubahan organ-organ fisik organobiologik
secara cepat, dan perubahan tersebut tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan (mental
emosiaonal). Terjadinya perubahan besar ini umumnya membingungkan remaja yang
mengalaminya, memandang perlu akan adanya pengertian, bimbingan dan dukungan dari
lingkungan di sekitarnya, agar dalam sistem perubahan tersebut terjadi pertumbuhan dan
perkembangan yang sehat sedemikian rupa sehingga kelak remaja tersebut menjadi manusia
dewasa yang sehat secara jasmani, rohani dan sosial.
Terjadinya kematangan seksual atau alat-alat reproduksi yang berkaitan dengan sistem
reproduksi, merupakan suatu bagian penting dalam kehidupan remaja sehingga diperlukan
perhatian khusus, karena bila timbul dorongan-dorongan seksual yang tidak sehat akan
menimbulkan perilaku seksual yang tidak bertanggung jawab.
2. CIRI-CIRI PUBERTAS PADA REMAJA
Ciri-ciri pubertas bisa dilihat dari kondisi fisik anak. Perubahan fisik pada masa
pubertas anak laki-laki dan perempuan berbeda, yaitu:
A. Pubertas pada anak perempuan
Masa pubertas pada anak perempuan rata-rata terjadi pada usia 11 tahun. Tak perlu
khawatir jika pubertas terjadi lebih cepat atau lambat, namun harus waspada jika mendapati
ada kondisi yang merugikan atau mengkhawatirkan. Tanda dan ciri pubertas muncul
berbeda seiring pertumbuhan pada anak perempuan.
1. Ciri dan tanda pubertas yang pertama muncul:
a) Payudara mulai tumbuh
b) Kedua payudara kadang tumbuh tidak bersamaan dan sangat halu
c) Rambut pubik mulai tumbuh
d) Rambut di kaki dan lengan tumbuh lebih banyak pada beberapa anak perempuan.
2. Ciri dan tanda pubertas yang muncul kemudian:
a) Payudara terus tumbuh dan menjadi lebih penuh
b) Sekitar dua tahun setelah mulai pubertas, anak perempuan mulai mengalami
menstruasi atau haid setiap bulan
c) Rambut pubik menjadi lebih kasar dan keriting
d) Rambut di bawah lengan mulai tumbuh
e) Pada beberapa anak perempuan, rambut juga tumbuh di bibir atas dan ini adalah hal
normal
f) Berkeringat lebih banyak dan mulai muncul jerawat dalam bentuk bintik putih, hitam,
dan pustula yang biasa dipecah atau mengalami erupsi
g) Mengalami keputihan
h) Anak perempuan tumbuh makin tinggi sejak mulai datang bulan sekitar 5-7,5
sentimeter tiap 1-2 tahun hingga mencapai umur dewasa
i) Bobot bertambah seiring perubahan bentuk tubuh dengan pinggul melebar dan
pinggang makin kecil. Lemak tubuh makin banyak di punggung dan lengan bagian
atas serta paha.

B. Pubertas pada anak laki-laki


Usia anak laki-laki ketika mengalami pubertas adalah 12 tahun, namun tak perlu khawatir
jika terjadi lebih cepat atau lambat. Meski begitu, orang tua patut waspada jika terjadi
perubahan yang cenderung negatif atau merugikan. Pada anak laki-laki ada beberapa kondisi
yang menandai sedang dalam masa pubertas.
1. Ciri dan tanda pubertas yang pertama muncul:
a. Testis makin besar serta skrotum makin tipis dan makin merah
b. Rambut pubik mulai muncul pada pangkal penis
2. Ciri dan tanda pubertas yang muncul kemudian:
a. Penis dan testis terus tumbuh serta skrotum menjadi makin gelap
b. Rambut pubik makin tebal dan keriting
c. Rambut di bawah lengan mulai tumbuh
d. Berkeringat lebih banyak
e. Bagian dada mulai tumbuh yang tidak sama dengan payudara laki-laki (man boobs)
f. Mengalami mimpi basah
g. Suara anak laki-laki pecah dan cenderung nge-bass, tidak cempreng seperti sebelumnya.
Pada tahap awal, anak laki-laki merasa suaranya nge-bass selama beberapa menit dan
kembali cempreng di waktu berikutnya
h. Berjerawat
i. Tumbuh makin tinggi sekitar 7-8 sentimeter per tahun dan menjadi lebih berotot.
3. TAHAPAN PUBERTAS
1. Mengenal 'Tanner Scale'
Prof. Tanner kemudian mengemukakan Tanner Scale, yakni skala dan tahap
perkembangan seksual individu dalam masa puber. Emeritus dari Institute of Child Health di
University of London tersebut menjabarkan panduan umum dari perkembangan fisik pada
fase pubertas. Walau demikian, perlu diingat bahwa setiap individu pun memiliki waktu
masing-masing untuk berkembang.
2. Tanner stage 1
Tahap puber pertama sebetulnya tidak terlalu memberikan banyak perubahan dari segi
fisik. Walau begitu, di akhir tahap ini otak mulai mengirimkan sinyal pada tubuh untuk
persiapan berbagai perubahan. Hipotalamus akan melepaskan hormon gonadotropin yang
sangat berperan penting dalam kesuburan.
Pada perempuan, tahap pertama Tanner Scale biasanya dimulai ketika memasuki usia delapan
tahun. Sementara itu, tahap pertama Tanner Scale pada laki-laki biasanya dimulai pada
rentang usia 9 hingga 10 tahun.
3. Tanner stage 2 (perempuan)
Pada tahap ini, perkembangan fisik mulai terlihat. Di rentang usia 9 sampai 11 tahun,
payudara remaja perempuan biasanya mulai berkembang (termasuk bagian areola). Beberapa
remaja mungkin juga akan mengalami rasa gatal dan sakit pada sekitar area tersebut, tetapi hal
tersebut bersifat sangat wajar. Hal lain yang tidak perlu dikhawatirkan adalah ketika ukuran
antara payudara kanan dan kiri menjadi berbeda. Fenomena ini juga merupakan kondisi yang
sangat wajar. Di samping itu, pada masa-masa ini juga dibarengi dengan perkembangan
uterus serta rambut kemaluan.
4. Tanner stage 2 (laki-laki)
Dibandingkan perempuan, masa dimulainya pubertas pada laki-laki cenderung lebih
lambat, yakni sekitar usia 11 tahun. Testis dan kulit di sekitar area ini mulai membesar,
dibarengi dengan munculnya rambut kemaluan di bagian bawah penis.
5. Tanner stage 3 (perempuan)
Setelah mencapai usia 12 tahun, remaja perempuan biasanya akan mengalami
perubahan pada fisiknya dengan lebih jelas, seperti:
- Payudara yang semakin besar
- Rambut kemaluan menjadi lebih lebat dan keriting
- Muncul rambut-rambut halus pada ketiak
- Pinggul dan pinggang mulai membesar
- Muncul jerawat di wajah dan punggung, dan
- Tinggi badan bertambah sekitar 3,2 inci per tahun.

6. Tanner stage 3 (laki-laki)

Sementara itu, tahap ketiga ini baru dimulai pada remaja laki-laki di sekitar usia 13.
Adapun beberapa perubahan yang dimaksud antara lain:

- Penis menjadi lebih panjang


- Testis menjadi lebih besar
- Jaringan payudara mulai terbentuk (walau tidak sebesar perempuan)
- Mendapat mimpi basah
- Suara mulai berubah
- Otot-otot mulai membesar; dan
- Tinggi tubuh bertambah dengan rerata 2 sampai 3,2 inci per tahun.

7. Tanner stage 4 (perempuan)


Secara general, tahap keempat ini mulai dirasakan remaja perempuan ketika menginjak
usia 13 tahun. Beberapa perubahan yang dialami antara lain:
- Payudara mulai terbentuk penuh
- Mulai mendapat siklus menstruasi untuk kali pertama
- Rambut kemaluan semakin lebat; dan
- Pertumbuhan tinggi tetap terjadi walau berkurang (menjadi sekitar 2 hingga 3 inci per
tahun)

8. Tanner stage 4 (laki-laki)

Di kisaran usia 14 tahun, perkembangan remaja pria menjadi lebih matang, seperti
beberapa perubahan berikut:

- Rambut halus di ketiak mulai bermunculan;


- Testis, penis, dan skrotum mulai berkembang lebih besar ;
- Perubahan suara menjadi permanen; dan
- Muncul jerawat.

9. Tanner stage 5 (perempuan)

Tahap ini merupakan tahap final dari perkembangan dan pendewasaan fisik remaja.
Pada remaja perempuan, fase ini umumnya dialami mulai usia 15 tahun dengan beberapa
perubahan seperti:
- Ukuran dan bentuk payudara mendekati ukuran dan bentuknya pada usia dewasa
(walaupun masih dapat berkembang sampai usia 18 tahun);
- Siklus menstruasi menjadi teratur setelah enam sampai dua empat puluh bulan dari priode
menstruasi pertama;
- Tinggi badan usia dewasa dicapai dalam jangka waktu satu sampai dua tahun periode
menstruasi pertama;
- Rambut kemaluan mulai tumbuh sampai ke sisi dalam paha;
- Organ kewanitaan telah berkembang dengan sempurna; dan
- Paha, pinggul, dan pantat terbentuk dengan maksimal.

10. Tanner stage 5 (laki-laki)


Tidak jauh dengan perkembangan pada perempuan, tahap final pada remaja laki-laki ini
juga menunjukkan perubahan final seperti:
- Penis, testis dan skrotum mencapai ukuran dewasa;
- Rambut kemaluan semakin penuh dan tumbuh di sekitar paha dalam;
- Rambut halus pada wajah mulai bermunculan;
- Otot tubuh terus berkembang; dan
- Tinggi badan terus meningkat walau tidak secepat pada tahap sebelumnya.
BAB 3

PENUTUP

A.Kesimpulan

Setiap individu bisa memiliki masa berkembang yang berbeda antara satu dan lainnya. Beberapa
boleh jadi mengalami lebih dulu tahap puber dan beberapa lainnya boleh jadi mengalami tahap
puber lebih lambat dibandingkan lainnya.

Responden laki-laki lebih banyak yang belum mengalami perkembangan pubertas dibandingkan
dengan responden perempuan. Rerata usia awal pubertas kedua kelompok responden sama- sama
mengalami penurunan jika dibandingkan standar akan tetapi kelompok responden perempuan
mengalami penurunan lebih cepat.

B.Saran

Perkembangan pubertas yang terjadi lebih awal mengakibatkan anak belum mendapatkan
informasi yang cukup mengenai perkembangannya. Orangtua dan pihak sekolah sebaiknya
memberikan pemahaman mengenai perkembangan pubertas khususnya perubahan fisik yang
akan terjadi seperti perkembangan alat kelamin sekunder sejak usia 8 tahun untuk anak
perempuan dan usia 9 tahun untuk anak laki-laki.
DAFTAR PUSTAKA

- https://id.scribd.com/document/193955268/MAKALAH-pubertas
- https://books.google.co.id/books?
id=kcv1CwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Pubertas+dan+gejala&hl=id&sa=X&ve
d=2ahUKEwiO8P2w4YDyAhWXXCsKHfJbBzAQ6wEwAXoECAMQBQ#v=onepage
&q=Pubertas%20dan%20gejala&f=false
- https://health-detik-com.cdn.ampproject.org/v/s/health.detik.com/berita-detikhealth/d-
5154071/pubertas-pada-anak-laki-laki-dan-perempuan-ciri-tanda-dan-masa/amp?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#aoh=16273051030067&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fhealth.detik.com%2Fberita-detikhealth%2Fd-5154071%2Fpubertas-pada-anak-laki-
laki-dan-perempuan-ciri-tanda-dan-masa%2Famp%23aoh
%3D16273051030067%26referrer%3Dhttps%253A%252F%252Fwww.google.com
%26amp_tf%3DDari%2520%25251%2524s
- https://www.idntimes.com/health/fitness/amp/shelly-salfatira/tahap-pubertas-yang-perlu-
kamu-tahu

Anda mungkin juga menyukai