Psikologi pendidikan
“ Masa Remaja I (Perkembangan Fisik & Psikososial) ”
Dosen pembimbing:
Hj. Siti Amalia M.pd
Di susun oleh:
Ajrina Tamimi
Amel Amalia
M. Fadli
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
limpahan anugerahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Faktor-faktor yang Masa Remaja I ( Perkembangan Fisik & Psikososial ).
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan di masa akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan penulis selaku
penyusun dan bagi pembaca penulis minta maaf jika terjadi kesalahan. Akhir kata
penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap individu pasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang terus
berlangsung sampai dewasa, sebelum memasuki masa dewasa setiap individu
melewati fase-fase perkembangan termasuk perkembangan pada masa remaja. Masa
remaja ini merupakan masa transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak menuju
masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial-emosional
(Santrock, 1995)
Perubahan-perubahan pada masa remaja sangat membingungkan remaja saat
mereka menjalaninya. Pertumbuhan dan perkembangan yang dramatis di dalam
tubuh seorang remaja menimbulkan kekhawatiran yang akut akan tubuh mereka dan
menimbulkan berbagai pertanyaan, keraguan dan ketakutan. Dalam proses
perkembangan kematangan psikologis dan biologis remaja kerap menghadapi
ketegangan dan kekhawatiran. Remaja mengalami perasaan labil, mencoba sesuatu
hal yang baru dan sering melakukan sesuatu tanpa berpikir panjang. Karena pada
masa ini juga dikenal dengan masa pencarian jati diri diperlukan pengetahuan
bagaimana perkembangan psikologi masa remaja dan bagaimana masa ini terlewati
dengan berbagai kesulitan sehingga dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan
remaja dapat mencegah konflik yang timbul pada masa remaja dalam keseharian
bermasyarakat
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Masa Remaja?
2. Apa yang dimaksud dengan masa Pubertas dan Adolensi pada remaja?
3. Bagaimana perkembangan Fisik & Seksual dalam masa Pubertas?
4. Bagaimana perkembangan sosial remaja?
5. Bagaimana Remaja di lingkungan sekolah?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masa Remaja
Remaja berasal dari bahsa latin “Adolescentia” yang berarti tumbuh, jadi masa
remaja yaitu tumbuh kearah yang lebih matang atau dewasa. Pada usia 13 samapi
15 tahun merupakan masa pra pubertas (pueral), yakni masa peralihan dari masa
anak-anak menuju masa pubertas, dimana seorang anak yang telah besar ini sudah
ingin berlaku seperti orang dewasa tetapi belum sampai menjadi kelompok orang
dewasa. Pra pubertas adalah saat terjadi kematangan yang sesungguhnya. Masa
remaja awal merupakan masa transisi, dimana usianya berkisar antara 13 sampai
15 tahun atau yang biasa disebut dengan usia belasan yang tidak menyenangkan,
dimana terjadi juga perubahan pada dirinya baik secara fisik, psikis, maupun
secara sosial.
Secara umum masa remaja dibagi menjadi dua bagian yaitu masa remaja awal
dan masa remaja akhir. Garis pemisah antara awal masa remaja dan akhir masa
remaja terletak kira-kira disekitar usia 17 tahun usia saat mana rata-rata setiap
remaja memasuki sekolah menengah tingkat atas. Ketika remaja duduk dikelas
terakhir, biasanya orang tua menganggapnya hampir dewasa dan berada diambang
perbatasan untuk memasuki dunia kerja orang dewasa, melanjutkan ke pendidikan
tinggi atau menerima pelatihan kerja tertentu. Status disekolah juga membuat
remaja sadar akan tanggung jawab yang sebelumnya belum pernah terpikirkan
kesadaran akan setatus formal yang baru, baik di rumah maupun di sekolah yang
mendorong sebagian besar remaja untuk berperilaku lebih matang. Ciri-ciri
remaja awal:
1. Periode ini dianggap sebagai masa penting karena memiliki dampak langsung
dan dampak jangka panjang dari apa yang terjadi pada masa ini. Selain itu,
periode ini pun memiliki dampak penting terhadap perkembangan fisik dan
psikologis individu. Kondisi inilah yang menuntut individu untuk bisa
menyesuaikan diri secara mental dan melihat pentingnya menetapkan suatu
sikap dan nilai-nilai.
2. Masa remaja sebagai periode peralihan. Periode ini menuntut seorang anak
untuk meninggalkan sifat-sifat kekanak-kanakannya dan harus mempelajari
pola-pola perilaku dan sikap-sikap baru untuk menggantikan dan
meninggalkan pola-pola perilaku sebelumnya.
3. Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri. Pada periode ini, konformitas
terhadap kelompok sebaya memiliki peran penting bagi remaja. Mereka
mencoba mencari identitas diri dengan berpakaian, berbicara dan berperilaku
sebisa mungkin sama dengan kelompoknya.
Secara etimologi, istilah remaja meliputi dua istilah yang membedakan remaja itu
sendiri, yaitu istilah pubertas dan adolesen. Perbedaan ini berdasarkan peninjauan
atas kematangan-kematangan yang menonjol yang terjadi pada masa remaja itu.
Istilah pubertas menunjukkan kepada adanya psikis remaja. Hal ini sesuai dengan
pendapat Moh. Surya (1990 : 89) bahwa pubertas (puberty) berasal dari kata pubes
yang artinya “bulu”. Jadi masa ini ditandai dengan perubahan-perubahan jasmani
seperti tambah bulu, tinggi, dan berat badannya, kematangan organ-organ seks, dan
sebagainya.
Secara teoritis beberapa tokoh psikologi mengemukakan tentang batas umur remaja,
tetapi dari sekian banyak tokoh yang mengemukakan tidak dapat menjelaskan secara
pasti tentang batasan usia remaja karna masa remaja ini adalah masa peralihan. Pada
umumnya masa remaja dapat dibagi dalam 2 periode, yaitu:
a) Masa Pra Pubertas; peralihan dari akhir masa anak-anak ke masa awal
pubertas. Cirinya :
c) Masa Akhir Pubertas usia 17-18 tahun: peralihan dari masa pubertas kemasa
adolesen. Cirinya:
Merupakan masa akhir remaja. Beberapa sifat penting pada masa ini adalah:
Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang ditunjukan pada remaja,
misalnya mereka dihrapkan untuk tidak lagi bertingkah sepertianak-anak, mereka
harus lebih mandiri dan bertanggung jawa. Kemandirian dan tanggung jawab ini
akan terbentuk seiring berjalannya waktu dan akan nampak jelas pada remaja akhir
yang duduk di awal-awal bangku kuliah.
Ada dua jenis perubahan yang terjadi ketika memasuki masa pubertas ini yakni
perubahan primer dan sekunder. Di mana perubahan primer dan sekunder pada laki-
laki berbeda dengan perubahan primer dan sekunder pada perempuan. Penyebab
adanya perubahan primer dan sekunder pada laki-laki/perempuan dikarenan hormon
dalam tubuh laki-laki bebeda dengan hormon pada tubuh perempuan:
Masa remaja adalah saat untuk mencoba melakukan peranan sosial yang baru
yang menuntut cara-cara bertingkahlaku sosial tertentu. Dalam suasana awal
pelaksanaan peranan dan tingkah laku sosial yang baru, remaja mungkin mengalami
berbagai kendala dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada sejumlah
karakteristik menonjol dari perkembangan sosial remaja, yaitu sebagai berikut:
Suatu perubahan hubungan sosiaql yang menonjol pada periode remaja adalah
ketertarikan terhadap lawan jenis. Ketertarikan ini dapat dilihat dari kesukaan dan
kegembiraan dalam kelompok yang anggota kelompoknya heterogen, yaitu terdiri
dari wanita dan pria yang sebelumnya remaja menyukai berkelompok yang
homogen, yaitu wanita sama wanita dan pria sama pria. Remaja bangga kalau
dirinya populer di antara teman sebayanya terutama di antara lawan jenis. Remaja
populer memiliki banyak teman dan penggemar di antara lawan jenisnya. Ada
beberapa kriteria yang harus dimiliki remaja untuk dapat menjadi populer di
antaranya penampilan fisik yang menarik (pria dengan bentuk tubuh gagah, dan
wanita dengan wajah yang menawan dan tubuh yang seimbang , sikap yang tenang
namun periang dan penuh perhatian (Hurlock, 1980) Kedekatan hubungan dengan
lawan jenis pada remaja awal mudah berakhir dan dalam waktu yang relatif
singkat (cinta monyet). Remaja sering jatuh cinta namun kecintaan itu cepat dan
cepat pula berakhir.
c. Kontrol emosi yang mandiri. Remaja harus dilatih untuk mengontrol emosi
dengan cara membiasakan kesabaran, pemaaf dan berpikir positif terhadap orang
lain, dalam arti mempunyai pandangan bahwa setiap orang itu pada dasarnya
baik. Namun kalau terjadi prilaku yang menyakitkan berarti orang itu dalam
keadaan bermasalah yang memerlukan bantuan.
Suatu prilaku sosial yang menonjol pada para remaja adalah kesenangan
berkelompok. Hidup dalam kelompok teman sebaya merupakan kebutuhan pada
masa remaja. Hurlock (1980) mengemukakan bahwa terjadi perubahan bentuk
kelompok sesuai dengan peningkatan perkembangan mereka, Bentuk-bentuk
kelompok tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kelompok teman dekat. Kelompok ini muncul pada masa remaja awal puber.
Kelompok terdiri dari dua atau tiga orang teman dekat dengan jenis kelamin yang
sama. Dalam kelompok terjadi saling membantu pemecahan masalah, berbagi rasa
suka dan duka, namun tidak jarang terajadi pertengkaran, namun mereka akan
rukun kembali.
b. Kelompok kecil. Anggota kelompok terdiri dari teman dekat jumlahnya lebih
kecil dari kelompok sebelumnya dan jenis kelamin yang berbeda wanita dan pria.
Fungsi kelompok adalah tempat saling menyokong dan belajar bergaul dengan
lawan jenis. Sokongan kelompok sangat penting dalam rangka mencapai
kemandirian dari ketergantungan terhadap orang tua.
c. Kelompok besar. Kelompok ini jumlah anggotanya besar karena terdiri dari
anggota kelompok teman dekat dan anggota kelompok kecil. Kelompok ini
terbentuk sejalan dengan peningkatan aktivitas remaja seperti kegiatan rekreasi
acara-acara kesenian, olah raga, pesta ulang tahun dan syukuran atas kesuksesan
yang mereka peroleh.
e. Kelompok geng. Kelompok ini beranggotakan remaja yang ditolak atau tidak
puas dalam kelompok organisasi, lalu menggabungkan diri menjadi kelompok
geng. Kegiatan geng cendrung merusak dan mengganggu kehidupan masyarakat
bahkan bertingkahlaku anti sosial seperti mencuri, merampok dan membunuh.
Kelompok geng yang merusak in dapat kita lihat seperti kegiatan geng motor yang
prilakunya sering membuat kegaduhan dalam masyarakat.
Fungsi teman sangat penting bagi remaja terutama sebagai tempat berbagi rasa dan
penderitaan maupun kebahagiaan serta belajar cara-cara menghadapi masalah yang
banyak timbul, karena tugas-tugas perkembangaan yang harus mereka kuasai. Pada
masa remaja akhir teman lawan jenis sangat penting walaupun teman sesama jenis
tetap dibutuhkan. Teman yang dipilih cendrung sama pandangan dalam memahami
permasalahan kehidupan.
Salah satu karakteristik remaja adalah memilih pergaulan yang cenderung lebih
bebas tanpa terbelenggu aturan sekolah.maka tak heran, jika remaja akan memilih
untuk berbenturan dengan aturan sekolah daripada mereka dianggap aneh oleh
teman-teman sebaya. Berbagai fenomena perilaku sosial remaja tersebut mereka
wujudkan di dalam lingkungan sekolah. Perlu adanya pemahaman secara holistik
untuk melahirkan aturan sekolah yang sesuai dengan karakteristik remaja sehingga
remaja mau mematuhi aturan tersebut dengan penuh kesadaran tanpa paksaan.
• Kompetensi pedagogik
• Kompetensi kepribadian
• Kompetensi sosial
• Kompetensi profesional
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa remaja merupakan nilai penting yang harus diperhatikan dalam kehidupan
karena remaja merupakan masa-masa transisi peralihan antara masa kanak-kanak ke
masa dewasa. Masa ini adalah masa yang sangat krusial dimana pada saat itu terjadi
perubahan pada dirinya baik secara fisik, psikis, maupun secara sosial.
Perkembangan remaja merupakan salah satu proses perjalanan perkembangan yang
dapat mempengaruhi masa depannya. Oleh sebab itu, dibutuhkan arahan dan
bimbingan agar melewati masa remaja dengan baik.
B. Saran