Anda di halaman 1dari 12

Perkembangan Kejiwaan Manusia pada Masa Remaja

D
I
S
U
S
U
N
O
L
E
H
:
Nama : Kevin Haposan Malau
NIM :233310010157
Kelas : PAGI-B
Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan
Dosen Pengampu : Dr. Lusinta Rehna Ginting , S.E., M.Psi

UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA


FAKULTAS PSIKOLOGI
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat
dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Perkembangan Kejiwaan Manusia pada Masa Remaja” sebagai tugas dari mata
kuliah Psikologi Perkembangan. Penulis berterima kasih kepada seluruh pihak yang
banyak membantu dalam proses penyusunan dan penyelesaian makalah ini dari awal
hingga akhir. Dan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Dr.
Lusinta Rehna Ginting , S.E., M.Psi yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan tugas ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini kiranya masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan penulis sendiri tentunya.

Kamis, 5 Oktober 2023

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................………………………...… i
DAFTAR ISI..................................................................................................……... ii
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................…...
1
A. Latar Belakang.......................................................................................……....…
1
B. Rumusan Masalah......................................................................................………
2
C. Tujuan .......................................................................................................………
2

BAB II. PEMBAHASAN.......................................................................................…


3
A. Hakikat Remaja.................................…………………………………………… 3
B. Fase perkembangan pada masa remaja .............................................…….…...… 4
C. Karakteristik kejiwaan pada manusia remaja.................................…………...… 6
D. Faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia remaja …………………... 7

BAB III. PENUTUP ............................................................................................…..


9
A. Kesimpulan ...................................................................................................……
9
B. Saran .............................................................................................................….…
9

DAFTAR
PUSTAKA .................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Psikologi secara umum mempelajari gejala-gejala
kejiwaan manusia yang berkaitan dengan
pikiran,perasaan dan kehendak. Gejala tersebut secara
umum memiliki ciri-ciri yang hampir sama pada diri
manu8sia dewasa. Normal dan beradab. Dengan
demikian ketiga gejala tersebut dapat di amati melalui
sikap dan perilaku manusia. Dan gejala-gejala jiwa
tersebut tidak sama pada manusia yang berbeda usia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana fase perkembangan pada masa remaja?
2. Apa karakteristik kejiwaan pada manusia remaja?
3.Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan
manusia remaja?

C. Tujuan Pembahasan Masalah


1. Untuk mengetahui hakikat perkembangan kejiwaan
pada masa remaja
2. Untuk mengetahui fase perkembangan pada masa
remaja.
3. Untuk mengetahui karakteristik kejiwaan pada
manusia remaja.
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi
perkembangan manusia dewasa.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Remaja
Masa remaja adalah era dimana seseorang bertransisi dari masa kanak-kanak
ke kedewasaan. Masa remaja kadang-kadang dianggap sebagai perpanjangan masa
kanak-kanak sebelum dewasa. Masa remaja adalah masa gejolak jiwa, masa transisi
atau berada di jembatan goyang yang menghubungkan masa kanak-kanak yang
bergantung pada masa dewasa (Daradjat, 2009).
Jadi menurut Zakiah Daradjat , masa remaja adalah fase yang tampaknya tidak
memiliki lokasi yang berbeda; itu bukan milik kelompok anak-anak, juga bukan milik
kelompok orang dewasa. Masa remaja sering dikaitkan dengan fase sementara atau
transisi yang masih membutuhkan arahan orang dewasa karena remaja belum
menguasai kapasitas fisik atau psikologis mereka.
Masa remaja, menurut psikolog G. Stanley Hall, adalah masa “badai dan
stress”. Ini menunjukkan bahwa masa remaja adalah periode “badai dan tekanan
mental”, atau saat ketika transformasi fisik, intelektual, dan emosional seseorang
menghasilkan ketidakbahagiaan dan keraguan (konflik) pada individu yang
bersangkutan, serta konflik dengan lingkungannya (Jannah, 2016).
Masa remaja adalah fase perkembangan yang sangat rapuh, dengan perubahan
substansial yang sangat mungkin menimbulkan perselisihan. The term adolescent
derives from the Latin ‘adolescere’, which means to grow or develop into an adult,
and refers to a stage of development in the human life cycle that falls somewhere
between childhood and maturity. Because of the vast cultural variaces, it is difficult to
link the periods of adolescence (Kruger, 1994). Menurut beberapa uraian diatas,
remaja adalah orang-orang yang baru saja naik level dan sedang belajar apa yang baik
dan salah, dan mereka harus siap dengan segala hal, dan siap menghadapi masalah
kehidupan dan pergaulan.

B. Fase perkembangan pada masa remaja


Masa remaja adalah fase yang mengumpulkan banyak minat karena karakteristik
spesifik dan peranannya penting dalam kehidupan orang-orang dalam masyarakat
dewasa. Perkembangan remaja dibagi menjadi dua fase, yaitu sebagai berikut :
a. Masa remaja awal (11, 12-13, atau 14 tahun) Pada titik ini, individu mulai
meninggalkan peran seorang anak dan berusaha untuk berkembang sebagai individu
yang berbeda yang independen dari orangtuanya. Penerimaan bentuk dan kondisi
fisik, serta adanya kesesuaian yang signifikan dengan teman sebaya adalah titik focus
dari tahap ini.
b. Masa remaja pertengahan (13, atau 14-17 tahun) Tahap ini dibedakan oleh
munculnya kapasitas kognitif baru. Remaja pada usia ini sangat membutuhkan teman.
Teman sebaya terus memainkan peran penting, tetapi telah mampu menjadi lebih
mandiri. Remaja mulai mendapatkan kematangan perilaku, belajar mengatur
impulsivitas, dan membuat penilaian awal tentang tujuan karir yang akan dicapai
selama periode ini. Selain itu penerimaan dari lawan jenis menjadi sangat penting
bagi individu. (Ajhuri, 2019)

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa fase-fase perkembangan


remaja bahwa pada tahap awal perkembangan remaja, remaja masih bingung tentang
apa yang terjadi pada mereka, dan mereka masih gelisah dengan perubahan fisik dan
psikologis dalam diri mereka sendiri. Namun, selama tahap pertengahan dari
pertumbuhan remaja, remaja cenderung merasa nyaman dengan situasi mereka dan
mulai percaya bahwa mereka memiliki teman dan pengalaman yang sama dengan
remaja lainnya.

C. Karakteristik pada manusia remaja


Pada usia remaja, seseorang akan mengalami perkembangan fisik (tinggi dan
berat) yang cepat, yang dikenal dengan growth spurt. Langkah awal dari serangkaian
perubahan yang mengarah pada kematangan fisik dan seksual adalah growth spurt.
(Thahir, 2018) Serangkaian perubahan yang tampak paling nyata dialami oleh remaja
adalah perubahan biologi dan fisiologis yang terjadi pada masa remaja awal, terutama
antara usia 11 dan 15 tahun untuk wanita dan 12-16 tahun untuk pria.(Ajhuri, 2019)
Pertumbuhan fisik remaja sangat pesat dibandingkan dengan generasi
sebelumnya. Pada awal masa remaja (usia Sekolah Menengah Pertama), anak-anak ini
tampak tinggi tetapi kurus, dengan kaki dan leher yang pajang, dan berat badan
mereka mengikuti. Anak laki-laki dan perempuan memiliki tinggi badan yang hamper
sama ketika mereka berusia 11-12 tahun. Anak perempuan memperoleh tinggi badan
lebih cepat daripada anak laki-laki antara usia 12 dan 13, tetapi anak laki-laki
mengejarnya antara usia 14 dan 15. (Kemali Syarif dkk, 2017) Kenaikan tinggi rata-
rata masih mungkin untuk ditentukan. Ini karena efek signifikasn dari komposisi
makanan dan nutrisi. Pertumbuhan tinggi badan yang drastic ini tidak sesuai dengan
ketentuan atau bakatnya. Dari segi tinggi, keduanya agak tertinggal. Anak-anak yang
pandai olahraga di Sekolah Dasar mengalami sedikit penurunan di Sekolah Menengah
Pertama karena belum ada penyesuaian terhadap perubahan fisik yang ditemui;
gerakan mereka juga tampak tidak wajar. Selain insiden perolehan tinggi yang sangat
cepat, ada juga perkembangan seksual yang cepat sepanjang masa remaja.
Munculnya ciri-ciri seks utama dan sekunder mencirikan tahap perkembangan
ini. Ciri-ciri seks primer berkaitan dengan perkembangan alat-alat produksi baik pada
laki-laki maupun perempuan. Anak-anak perempuan mulai menstruasi pada awal
masa remaja, sedangkan laki-laki mengalami mimpi basah. Ciri-ciri kelamin sekunder
meliputi perkembangan bulu di seluruh tubuh, suara yang lebih rendah-besar (lebih
banyak pada lakilaki), perluasan buah dada pada perempuan, dan pertumbuhan jakun
pada laki-laki. (Syaodih, 2003) Sejarah fisik, remaja mulai menunjukkan sifat-sifat
dewasa dengan berkembangnya ciriciri seks sekunder ini. Perkembangan fisik remaja
awal dan pertengahan dipetakan sebagai berikut :
1. Tingkat perkembangan secara keseluruhan dan cepat.
2. Proporsi ukuran tinggi dan berat badan seringkali tidak seimbang (termasuk
otot dan tulang).
3. Munculnya ciri-ciri sekunder (menumbuhkan bulu kemaluan, pelebaran otot
pada daerah tertentu), disertai dengan mulainya produksi aktif jenis kelenjar (haid
pada wanita dan polusi pada pria untuk pertama kali).
4. Gerakannya tampak canggung dan tidak terkoordinasi.
5. Ikut serta dalam berbagai cabang permainan yang ia coba. (Makmun, 1996)

Berdasarkan gambaran ciri-ciri fisik remaja awal dan pertengahan di atas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri fisik remaja awal dan pertengahan terjadi secara
diam-diam dan tidak terlihat. Perubahan pada tubuh pria dan wanita, seperti
tumbuhnya jakun, tumbuhnya buah dada, dan tumbuhnya bulu diseluru tubuh, dapat
diamati dengan mata telanjang. Sedangkan secara kasat mata dapat diketahui dengan
masuknya haid setiap bulan pada wanita dan mimpi basah pada pria.
Menurut (Titisari dan Utami, 2013) karakteristik perilaku dan pribadi pada masa
remaja meliputi aspek:
a. Perkembangan Fisik-seksual
Laju perkembangan secara umum berlangsung pesat, dan munculnya ciri-ciriseks
sekunder dan seks primer
b. Psikososial
Dalam perkembangan sosial remaja mulai memisahkan diri dari orangtua memperluas
hubungan dengan teman sebayanya.
c. Perkembangan Kognitif
Ditinjau dari perkembangan kognitif, remaja secara mental telah berpikir logis
tentang berbagai gagasan yang abstrak
d. Perkembangan Emosional
Masa remaja merupakan puncak emosionalitas, yaitu perkembangan emosi yang
tinggi. Pertumbuhan fisik, terutama organ-organ seksual mempengaruhi
berkembangnya emosi atau perasaan-perasaan dan dorongan-dorongan baru yang
dialami sebelumnya seperti perasaan cinta, rindu, dan keinginan untuk berkenalan
lebih intim dengan lawan jenis
e. Perkembangan Moral
Remaja berada dalam tahap berperilaku sesuai dengan tuntutan dan harapan
kelompok dan loyalitas terhadap norma atau peraturan yang berlaku yang diyakininya
maka tidak heranlah jika diantara remaja masih banyak yang melakukan pelecehan
terhadap nilai-nilai seperti tawuran, minum minuman keras dan hubungan seksual
diluar nikah.
f. Perkembangan Kepribadian
Fase remaja merupakan saat yang paling penting bagi perkembangan dan integrase
kepribadian

D. Faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia remaja


Pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah proses yang kompleks dan
dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal
adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh manusia, seperti genetik, hormon, nutrisi,
dan kesehatan. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar tubuh manusia,
seperti lingkungan, sosial, budaya, pendidikan, dan psikologis. Faktor-faktor ini
saling berinteraksi dan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia sejak
masa konsepsi hingga dewasa.
Faktor Internal
Genetik
Genetik adalah faktor internal yang paling utama dalam menentukan pertumbuhan
dan perkembangan manusia. Genetik adalah warisan biologis yang diterima dari
orang tua melalui kromosom. Kromosom adalah struktur yang mengandung DNA,
yaitu materi genetik yang menyimpan informasi tentang ciri-ciri fisik dan mental
manusia. Genetik menentukan potensi pertumbuhan dan perkembangan manusia,
seperti tinggi badan, bentuk tubuh, warna kulit, rambut, mata, jenis kelamin,
kecerdasan, bakat, dan kepribadian.
Namun, genetik tidak menjamin bahwa potensi tersebut akan tercapai secara
maksimal. Genetik juga dapat menyebabkan adanya kelainan atau penyakit bawaan
yang dapat menghambat atau mengganggu pertumbuhan dan perkembangan manusia.
Contoh kelainan genetik adalah sindrom Down, hemofilia, albino, dan kretinisme.

Hormon
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin dalam tubuh
manusia. Hormon berfungsi sebagai pengatur aktivitas sel-sel dan organ-organ tubuh.
Hormon juga berperan dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan manusia,
terutama pada masa pubertas.
Pubertas adalah masa transisi dari anak-anak menjadi remaja, yang ditandai oleh
perubahan fisik dan psikologis. Perubahan fisik meliputi pertumbuhan tinggi badan,
berat badan, ukuran organ seksual, tumbuhnya rambut di beberapa bagian tubuh, dan
munculnya karakteristik seksual sekunder. Perubahan psikologis meliputi perubahan
emosi, minat, sikap, nilai-nilai, identitas diri, dan hubungan sosial.
Hormon yang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan manusia pada masa
pubertas adalah hormon pertumbuhan (growth hormone), hormon tiroid (thyroid
hormone), hormon insulin (insulin hormone), hormon seks (sex hormone), dan
hormon stres (stress hormone). Hormon-hormon ini dapat dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain, seperti nutrisi, kesehatan, lingkungan, sosial, budaya, pendidikan, dan
psikologis.
Nutrisi
Nutrisi adalah asupan makanan yang dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk memenuhi
kebutuhan energi, membangun jaringan tubuh baru, memperbaiki jaringan tubuh yang
rusak, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, serta menjalankan fungsi-fungsi
tubuh lainnya. Nutrisi yang seimbang dan cukup sangat penting untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan manusia.
Nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia terdiri dari karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral, air, dan serat. Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh.
Protein adalah zat pembangun jaringan tubuh baru dan memperbaiki jaringan tubuh
yang rusak. Lemak adalah sumber energi cadangan bagi tubuh. Vitamin dan mineral
adalah zat pengatur yang membantu fungsi-fungsi enzim dalam tubuh. Air adalah zat
pelarut yang membantu proses metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit
dalam tubuh. Serat adalah zat yang membantu pencernaan dan mengeluarkan zat-zat
sisa dari tubuh.
Nutrisi yang tidak seimbang dan tidak cukup dapat menyebabkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan manusia, seperti kekurangan gizi, obesitas, anemia,
rakhitis, skorbut, dan gizi buruk.
Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari segala aspek, yaitu fisik, mental, sosial, dan
spiritual. Kesehatan adalah faktor internal yang sangat berpengaruh pada
pertumbuhan dan perkembangan manusia. Kesehatan fisik adalah keadaan tubuh yang
bebas dari penyakit dan gangguan. Kesehatan mental adalah keadaan jiwa yang stabil
dan positif. Kesehatan sosial adalah keadaan hubungan dengan orang lain yang
harmonis dan saling mendukung. Kesehatan spiritual adalah keadaan hubungan
dengan Tuhan yang baik dan beriman.
Kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti genetik, hormon, nutrisi,
lingkungan, sosial, budaya, pendidikan, dan psikologis. Kesehatan juga dapat
mempengaruhi faktor-faktor tersebut. Kesehatan yang baik dapat meningkatkan
potensi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Kesehatan yang buruk dapat
menurunkan atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan manusia.
Gangguan kesehatan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
manusia antara lain adalah infeksi, alergi, cedera, tumor, kelainan bawaan, penyakit
kronis, penyakit menular seksual, gangguan hormonal, gangguan mental, gangguan
emosional, gangguan perilaku, gangguan belajar, gangguan komunikasi, gangguan
sosial, dan gangguan spiritual.
Faktor Eksternal
Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang dapat
mempengaruhi kehidupannya. Lingkungan terdiri dari lingkungan fisik dan
lingkungan sosial. Lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
kondisi alam dan buatan manusia. Lingkungan sosial adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan hubungan antara manusia dengan manusia lainnya.
Lingkungan fisik dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia
melalui faktor-faktor seperti iklim, cuaca, udara, air, tanah, flora, fauna, polusi,
bencana alam, sanitasi, perumahan, transportasi, dan fasilitas umum. Lingkungan
fisik yang baik dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan manusia.
Lingkungan fisik yang buruk dapat mengganggu atau mengancam pertumbuhan dan
perkembangan manusia.
Lingkungan sosial dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia
melalui faktor-faktor seperti keluarga, teman sebaya, sekolah, guru, masyarakat,
agama, budaya, media massa, organisasi sosial, pemerintah, hukum, dan norma.
Lingkungan sosial yang baik dapat memberikan stimulasi positif bagi pertumbuhan
dan perkembangan manusia. Lingkungan sosial yang buruk dapat memberikan
stimulasi negatif atau kurangnya stimulasi bagi pertumbuhan dan perkembangan
manusia.
Sosial
Sosial adalah aspek kehidupan manusia yang berhubungan dengan interaksi antara
individu dengan individu lainnya atau dengan kelompok-kelompok sosial. Sosial
adalah faktor eksternal yang sangat penting dalam mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan manusia. Sosial dapat memberikan pengalaman belajar, penghargaan
diri, kepercayaan diri, motivasi, emosi, perilaku, nilai-nilai, norma, dan sikap kepada
manusia.
Sosial juga dapat memberikan dukungan atau tekanan kepada manusia dalam
menyelesaikan tantangan dan mencapai tujuan hidupnya. Sosial juga dapat menjadi
sumber konflik atau masalah bagi manusia dalam menghadapi perbedaan, persaingan,
diskriminasi, atau kekerasan.
Sosial dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti lingkungan, budaya,
pendidikan, dan psikologis. Sosial juga dapat mempengaruhi faktor-faktor tersebut.
Sosial yang baik dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan dan
perkembangan manusia. Sosial yang buruk dapat menciptakan iklim yang tidak sehat
atau merugikan bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia.
Budaya
Budaya adalah sistem nilai, norma, kepercayaan, adat istiadat, tradisi, bahasa, seni,
dan simbol yang dibagikan oleh sekelompok orang dan diturunkan dari generasi ke
generasi. Budaya adalah faktor eksternal yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan
dan perkembangan manusia. Budaya dapat memberikan identitas, pandangan hidup,
cara berpikir, cara berperasaan, cara berperilaku, cara berkomunikasi, cara
bersosialisasi, dan cara menyelesaikan masalah kepada manusia.
Budaya juga dapat memberikan standar, aturan, harapan, tuntutan, penghargaan, atau
hukuman kepada manusia dalam menjalani kehidupannya. Budaya dapat dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain, seperti lingkungan, sosial, pendidikan, dan psikologis. Budaya
juga dapat mempengaruhi faktor-faktor tersebut. Budaya yang baik dapat mendukung
pertumbuhan dan perkembangan manusia. Budaya yang buruk dapat menghambat
atau merusak pertumbuhan dan perkembangan manusia.
Pendidikan
Pendidikan adalah proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan
potensi manusia secara optimal. Pendidikan adalah faktor eksternal yang sangat
penting dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Pendidikan
dapat memberikan pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai-nilai, dan kepribadian
kepada manusia.
Pendidikan juga dapat memberikan kesempatan, pilihan, kebebasan, tanggung jawab,
dan kemandirian kepada manusia dalam menentukan masa depannya. Pendidikan
dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti lingkungan, sosial, budaya, dan
psikologis. Pendidikan juga dapat mempengaruhi faktor-faktor tersebut. Pendidikan
yang baik dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan manusia. Pendidikan
yang buruk dapat menurunkan atau menghentikan pertumbuhan dan perkembangan
manusia.
Psikologis
Psikologis adalah aspek kehidupan manusia yang berhubungan dengan proses mental
dan emosional. Psikologis adalah faktor eksternal yang sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan manusia. Psikologis dapat memberikan persepsi,
memori, berpikir, belajar, kreativitas, emosi, motivasi, kepribadian, kecerdasan,
bakat, minat, dan prestasi kepada manusia.
Psikologis juga dapat memberikan kepuasan, kebahagiaan, kepercayaan diri,
penghargaan diri, keseimbangan diri, dan kesehatan mental kepada manusia dalam
menghadapi tantangan hidupnya. Psikologis dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain,
seperti lingkungan, sosial, budaya, dan pendidikan. Psikologis juga dapat
mempengaruhi faktor-faktor tersebut. Psikologis yang baik dapat mempercepat
pertumbuhan dan perkembangan manusia. Psikologis yang buruk dapat melambatkan
atau mengganggu pertumbuhan dan perkembangan manusia.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Remaja adalah orang-orang yang baru saja naik level dan sedang belajar apa
yang baik dan salah, dan mereka harus siap dengan segala hal, dan siap menghadapi
masalah kehidupan dan pergaulan. Fase-fase perkembangan remaja bahwa pada tahap
awal perkembangan remaja, remaja masih bingung tentang apa yang terjadi pada
mereka, dan mereka masih gelisah dengan perubahan fisik dan psikologis dalam diri
mereka sendiri. Namun, selama tahap pertengahan dari pertumbuhan remaja, remaja
cenderung merasa nyaman dengan situasi mereka dan mulai percaya bahwa mereka
memiliki teman dan pengalaman yang sama dengan remaja lainnya.

Ciri-ciri fisik remaja awal dan pertengahan terjadi secara diam-diam dan
tidak terlihat. Perubahan pada tubuh pria dan wanita, seperti tumbuhnya jakun,
tumbuhnya buah dada, dan tumbuhnya bulu diseluru tubuh, dapat diamati dengan
mata telanjang. Sedangkan secara kasat mata dapat diketahui dengan masuknya haid
setiap bulan pada wanita dan mimpi basah pada pria. Pertumbuhan dan
perkembangan manusia adalah proses yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai
faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari
dalam tubuh manusia, seperti genetik, hormon, nutrisi, dan kesehatan. Faktor
eksternal adalah faktor yang berasal dari luar tubuh manusia, seperti lingkungan,
sosial, budaya, pendidikan, dan psikologis. Faktor-faktor ini saling berinteraksi dan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia sejak masa konsepsi hingga
dewasa.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa penulisan masih jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu kami menampung kritik dan saran untuk
perbaikan penulisan dan pemaparan topik yang lebih baik kedepannya
DAFTAR PUSTAKA

Suryana,E. dkk.2022: Perkembangan Remaja Awal, Menengah Dan Implikasinya


Terhadap Pendidikan. Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME). 8(3):1917-1928

FITHRI AJHUR, K. 2019: PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Pendekatan Sepanjang


Rentang Kehidupan. Penebar Media Pustaka. Yogyakarta

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia,


September 2023.
Diakses dari :
https://an-nur.ac.id/blog/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-dan-
perkembangan-manusia.html

Anda mungkin juga menyukai