DISUSUN OLEH :
Nama Andi Tasya Ekasari
210404502070
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Hasil Observasi
Perkembangan Peserta Didik.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas pengganti ujian akhir
semester satu pada mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Selain itu, bertujuan untuk
mengobservasi permasalahan yang terjadi pada anak periode Sekolah Menengah Pertama dan
menganalisis tugas perkembangan peserta didik. Semoga makalah ini bermanfaat sebagai
acuan untuk menambah pengetahuan mahasiswa, khusunya pembaca. Atas perhatiannya
penulis mengucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
1.3. TUJUAN
1.Untuk mengetahui karakteristik remaja.
2. Untuk mengetahui apek-aspek perkembangan masa remaja.
3. Untuk mengetahui permasalahan pada remaja.
4. Untuk mengetahui tugas-tugas perkembangan masa remaja.
1.4. MANFAAT
Untuk menganalisis permasalahan dan kesesuaian dengan aspek perkembangan peserta didik
pada remaja. Sekaligus menambah wawasan tentang perilaku, permasalahan, dan
perkembangan pada remaja.
BAB II
KAJIAN TEORI
Dalam masa ini, anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisik
maupun psikis. Perubahan pada masa remaja banyak ditandai dengan perkembangan fisik,
perkembangan kognitif, dan perkembangan sosioemosional. Fase perkembangan masa remaja
merupakan pusat perhatian, seorang remaja tidak dapat disebut anak kecil. Tetapi belum juga
dianggap sebagai orang dewasa, sekalipun remaja ingin bebas, di sisi lain pada dasarnya
remaja memerlukan perlindungan dan dukungan kedua orang tua.
3. Perkembangan Sosioemosional
Satu dari ciri-ciri remaja yaitu kecenderungan untuk berpikir tentang apa yang
terjadi pada pikiran diri seorang dan mempelajari dirinya sendiri. Remaja
mulai melihat lebih dekat diri mereka sendiri untuk mendewasakan. Dalam
kehidupan sosialnya, remaja memliki jaringan sosial sangat luas.
Perkembangan sosial dan emosional berkaitan sangat erat. Baik pengaturan
emosi maupun ekspresi emosi, diperlukan bagi keberhasilan hubungan
iterpersonal. Selanjutnya, kemajuan perkembangan kognitif meningkatkan
kuaktias hubungan iterpersonal karena membuat remaja mampu memahami
dngan lebih baik keinginan, kebutuhan, perasaan, dan motivasi orang lain.
BAB III
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
3.1. Angket
Untuk memudahkan perolehan data, sebelum wawancara observer
memberikan lembar angket kepada subjek. Agar subjek dengan observer
mempunyai arah yang jelas dan memudahkan melakukan pemerolehan data.
Berikut ini data angket dalam penelitian ini :
Nama :
Kelas :
Asal sekolah :
Umur :
Pertanyaan Observasi
Perkembangan Peserta Didik
A. Perkembangan Fisik
Subjek mempunyai tinggi 156 cm dan berat badan 60 kg. Telah mengalami
menstruasi saat di kelas 6 sekolah dasar, saat usia 13 tahun. Kondisi fisik
normal dan sehat.
B. Perkembangan Kognitif
Subjek memiliki minat di pelajaran ipa, sesuai dengan cita-citanya menjadi
dokter di masa depan. Mengaku kesulitan di pelajaran Bahasa Indonesia dan
matematika. Menurut subjek, Bahasa Indonesia sulit dipahami dan matematika
tidak paham cara mengerjakannya.
C. Perkembangan Psikologi
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Guru BK, Wulan memiliki gangguan sulit
memahami pelajaran. Selain itu, Wulan suka mengejar lawan jenis. Dia
memiliki ketertarikan yang berlebihan, bahkan adik kelasnya pernah nangis
karena dikejar Wulan.
D. Perkembangan Sosial
Diketahui bahwa subjek memiliki sedikit teman, teman sebayanya menjauhi
subjek. Saat istirahat, Wulan memilih jalan sendirian dan keluyuran ke kelas-
kelas yang banyak cowoknya. Namun, Wulan memiliki kedekatan dengan
guru-guru. Terutama guru BK, Wulan sering mengunjungi BK saat istirahat.
E. Permasalahan Pribadi
Diketahui bahwa subjek sering menghayal, subjek termasuk salah satu anak
inklusi. Saat diwawancarai, subjek menjawab tidak jelas dan tidak nyambung.
Guru-guru di sekolah ini juga menyadari kekurangan pada diri subjek dan
memaklumi karena sekolah ini termasuk sekolah negeri yang diberi amanah
dari dinas untuk menerima dan meluluskan anak inklusi. Dan kebanyakan
hasil jawaban angket subjek berbeda dengan pernyataan dari subjek.
F. Perkembangan Religius
Subjek menjalankan ibadah dengan rutin sesuai agamanya dan senantiasa
bersyukur dalam keadaan apapun.
G. Perkembangan Kebutuhan
Berdasarkan data observasi yang telah dilakukan, subjek merasa kebutuhannya
tidak terpenuhi. Kedua orang tua bercerai saat subjek menginjak kelas 6
sekolah dasar. Selain itu, hal ini mengakibatkan subjek menjadi korban
bullying teman-temannya.
BAB V
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Remaja merupakan masa transisi dari kanak-kanak ke masa dewasa.
Perubahan pada masa remaja banyak ditandai dengan perkembangan fisik, perkembangan
kognitif, dan perkembangan sosioemosional. Perkembangan ini sangat penting bagi remaja,
jika ada salah satu perkembangan yang mengalami ganguan maka menjaadi hambatan
perkembangan. Rentang usia pada remaja, dibedakan menjadi tiga yaitu :
Masa remaja awal (mula) , usia 12-15 tahun.
Masa remaja pertengahan (madya), usia 15-18 tahun.
Masa remaja akhir (dewas), usia 18-21 tahun.
Dalam laporan observasi ini, pengamat melakukan observasi pada salah satu
remaja madya yang duduk di bangku SMPN 1 MARON. Dengan adanya kegiatan observasi
ini, kita lebih paham tentang remaja. Baik tentang perkembangan, karakterisik, permasalahan,
dan mengatasi permasalahan pada remaja melalui aspek-aspek perkembangan peserta didik.
4.2. SARAN
Dari hasil data di atas, penulis ingin menyampaikan saran perihal permasalahan yang
ada pada Wulan. Untuk kondisi fisik normal, hanya saja Wulan mengalami kesulitan dalam
memahami pembicaraan. Selain itu, Wulan juga memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis
yang berlebihan dan tidak normal. Dalam perkembangan peserta didik, ketertarikan terhadap
lawan jenis itu normal. Tetapi, di sini Wulan memiliki sikap yang berlebihan. Wulan juga
susah memahami penjelasan materi dari guru, saran saya guru harus membimbing dengan
sabar. Beruntung Wulan bersekolah di SMPN 1 MARON yang mendukung anak inklusi
bersekolah di sekolahan negeri. Diharapkan dengan adanya penelitian ini pembaca lebih
menghargai dan menerima keadaan yang ada pada diri anak inklusi. Anak inklusi
membutuhkan perhatian dan tidak untuk menjadi bahan bullying.
LAMPIRAN DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA