Anda di halaman 1dari 17

PERKEMBANGAN REMAJA AKHIR

DAN DEWASA AWAL

Penulis
Nama : Muhammad Fazrul Falah
NPM : 2113052004
Program Studi : Bimbingan dan Konseling

Mata Kuliah : Pemahaman Individu


Donsen : Citra Abriani Maharani, M.Pd. Kons.

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021/2022
KATA PENGANTAR

Terimakasih kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


karena atas perkenan beliau kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan tepat pada waktunya. Semua itu hanya karena berkat serta
tuntutan Tuhan dalam kehidupan kami. Dalam makalah yang kami susun
ini berisi tentang penjelasan perkembangan remaja akhir dan dewasa awal.
Kami mangucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini. Baik itu teman-
teman, dosen dan semua yang telah membantu yang kami tidak bisa sebut
satu persatu.
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik, dan
dapat digunakan sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa makalah yang
kami susun ini belumlah sempurna untuk itu kami mengharapkan kritik
dan saran dalam rangka penyempurnaan untuk pembuatan makalah
selanjutnya. Sesudah dan sebelumnya kami ucapkan terimakasih.

Lampung , 11 Oktober 2021

Muhammad Fazrul Falah


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................

KATA PENGANTAR ....................................................................................

DAFTARISI ....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................


B. Tujuan ..................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................

A. Pengertian Masa Remaja .....................................................................


B. Aspek – Aspek Perkembangan Remaja ...............................................
C. Perubahan Pada Masa Remaja Ahir ....................................................
D. Masa Dewasa Awal ..............................................................................
E. Tugas Perkembangan Dewasa Awal ....................................................

BAB III PENUTUP .......................................................................................

A. Kesimpulan .........................................................................................
B. Saran ....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebuah tahap ketika seseorang mengalami penyempurnaan kematangan sosial,
fisik dan psikis disebut dengan masa remaja akhir. Masa remaja akhir berada
direntang usia 18-21 tahun, pada masa ini seseorang biasanya lebih
menitikberatkan pada aspek-aspek nilai, moral, pandangan hidup dan hubungan
kemasyarakatan. Dalam perkembangan afiliasinya, remaja memperlihatkan dua
macam gerakan, yaitu gerakan memisahkan diri dari orangtuanya dan
mendekatkan diri pada teman sebaya . Keinginan untuk memiliki hubungan
dengan orang lain pada umumnya sangat besar ketika manusia berada pada
tahap perkembangan remaja. Garis pemisah antara remaja awal dan remaja
akhir berada sekitar usia tujuh belas tahun, yang rata-rata remaja berada pada
Sekolah Menengah Atas. Ketika remaja duduk di kelas terkahir, orang tua
menganggap anak hampir dewasa dan berada diambang perbatasan untuk
memasuki dunia kerja serta melanjutkan ke pendidikan tinggi . Sehingga pada
usia delapan belas tahun rata-rata remaja memasuki perguruan tinggi dan
beralih profesi dari siswa menjadi mahasiswa.
Masa remaja ini juga ditandai dengan meningkatnya pengaruh teman sebaya
dalam kehidupan sosial mereka. Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk
berhubungan dan bergaul dengan teman-teman sebaya dan meningkatnya minat
terhadap relasi interpersonal .Seperti pernyataan Piaget dan Sullivan (dalam
Desmita, 2009) bahwa melalui hubungan teman sebaya anak dan remaja belajar
tentang hubungan timbal balik yang simetris. Hubungan dengan orang lain
mudah terbentuk apabila masing-masing individu mampu mengungkapkan diri/
membuka diri.
Membuka diri diperlukan saat masa remaja karena sesuai dengan
perkembangannya, remaja dituntut lebih belajar menyesuaikan diri dengan
lingkungan sosial yang lebih luas dan beragam. beberapa hasil penelitian yang
menunjukan adanya hubungan positif antara teman sebaya dengan penyesuaian
sosial remaja. Seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Ardi, dkk (2012)
dalam sebuah jurnal Ilmiah Konseling yang menemukan bahwa pencapaian
tugas perkembangan sosial remaja dengan kelompok teman sebaya berkenaan
dengan kemampuan membina hubungan yang lebih matang dengan teman
sebaya dan kemampuan melaksanakan peran sosial sesuai dengan jenis kelamin
pada umumnya telah tercapai.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka kami mengemukakan
beberapa rumusan masalah yang akan dibahas diantaranya :
1. Apa pengertian remaja ?
2. Aspek – aspek apa saja yang mempengaruhi perkembangan remaja ?
3. Perubahan apa saja yang terjadi pada masa ahir remaja ?
4. Apa itu masa dewasa awal?
5. Apa saja tugas perkembangan dewasa awal?
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain :
1. Dapat mengetahui pengertian masa remaja.
2. Dapat mengetahui aspek – aspek perkembangan remaja.
3. Mengetahui perubahan apa saja yang terjadi pada masa remaja akhir.
4. Mengetahui apa itu dewasa awal.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Masa Remaja


Masa peralihan dari masa anak-anak kemasa dewasa merupakan dari definisi
dari remaja Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya
kematangan, biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita.
Batasan remaja dalam hal ini adalah usia 10 tahun s/d 19 tahun menurut
klasifikasi World Health Organization (WHO)..“Remaja”. Kata itu menurut
remaja sendiri adalah kelompok minoritas yang punya warna tersendiri, yang
punya “dunia” tersendiri yang sukar dijamah oleh orang tua. Kata remaja
berasal dari bahasa latin yaitu adolescere (kata bendanya, adolescentia yang
berarti remaja) yang berarti “tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah
adolescence mempunyai arti yang cukup luas: mencakup kematangan mental ,
emosional, sosial, dan fisik. ( Piaget ). Dengan mengatakan poin- poin sebagai
berikut secara psikologis masa remaja :
1. Usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa
2. Usia dimana anak tidak merasa dibawah tingkat orang – orang yang lebih
tua melainkan berada pada tingkatan yang sama, sekurang – kurangnya
masalah hak.
3. Integrasi dalam masyarakat dewasa mempunyai banyalah aspek fektif.
4. Kurang lebih berhubungan dengan masa puber.
5. Transformasi intelektual yang khas dari cara berpikir remaja ini
memungkinkan untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang
dewasa.
Salah satu pakar psikologi perkembangan Elizabeth B. Hurlock (1980)
menyatakan bahwa masa remaja ini dimulai pada saat anak mulai matang secara
seksual dan berakhir pada saat ia mencapai usia dewasa secara hukum. Masa
remaja terbagi menjadi dua yaitu masa remaja awal dan masa remaja akhir.
Masa remaja awal dimulai pada saat anak-anak mulai matang secara seksual
yaitu pada usia 13 sampai dengan 17 tahun, sedangkan masa remaja akhir
meliputi periode setelahnya sampai dengan 18 tahun, yaitu usia dimana
seseorang dinyatakan dewasa secara hukum. Menurut Adams dan Gullota
(dalam Aaro, 1997), masa remaja direnang antara usia 11 hingga 20 tahun.
Adapun Hurlock (1990), membagi masa remaja menjadi masa remaja awal (13
hingga 16 atau 17 tahun) dan masa remaja akhir (16 atau 17 tahun hingga 18
tahun). Karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi
perkembangan yang lebih mendekati dewasa maka Hurlock membagi 2 masa
remaja, yaitu: masa remaja awal dan akhir

B. Aspek – Aspek Perkembangan Remaja


Semua individu khususnya remaja akan mengalami perkembangan baik fisik
maupun psikis yang meliputi aspek-aspek intelektual, sosial, emosi, bahasa,
moral dan agama.
1. PERKEMBANGAN FISIK
Dalam perkembangan remaja, perubahan yang tampak jelas adalah
perubahan fisik. Tubuh berkembang pesat sehingga mencapai bentuk tubuh
orang dewasa yang disertai dengan berkembangnya kapasitas reproduktif.
Dalam perkembangan seksualitas remaja, ditandai dengan ciri-ciri seks
primer dan ciri-ciri seks sekunder. Dalam perkembangan hormon – hormon
seksual remaja, ditandai dengan ciri-ciri yaitu ciri-ciri seks primer dan
sekunder :
a) Ciri -ciri primer:
Pada masa remaja primer laki-laki ditandai dengan sangat cepatnya
pertumbuhan testis yaitu pada tahun pertama dan kedua. Kemudian
tumbuh secara lebih lambat, dan mencpai ukuran matangnya pada usia
20 tahun. Lalu penis luai bertambah panjang, pembuluh mani dan
kelenjar prostate semakin membesar. Matangnya organ-organ seks
tersebut memungkinkan remaja pria (sekitar 14-15 tahun) mengalami
“mimpi basah”. Pada remaja wanita, kematangan orga-organ seksnya
ditandai dengan tumbuhnya rahim vagina dan ovarium secara cepat pada
masa sekitar 11-15 tahun untuk pertama kalinya mengalami “menarche”
(menstruaasi pertama). Sakit kepala, sakit punggung, terkadang kejang
kejang, cepat merasa lelah, depresi bahkan mudah tersinggung itu
merupakan tanda-tanda menstruasi awal.
b) Ciri – ciri skunder :
Ada remaja laki-laki ditandai dengan tumbuhnya rambut pubik/bulu
kopak disekitar kemaluan dan ketiak, terjadi prubahan suara, tumbuh
kumis dan tumbuh gondok laki / jakun. Sedangakan pada wanita
ditandai dengan tumbuh rambut pubik/ bulu kapok disekitar kemaluan
dan ketiak, bertambah besar buah dada dan bertambah besarnya pinggul.

2. PUBERTAS
1. Perubahan eksternal

Perempuan dan Laki-laki pada Usia 17 dan 18 tahun mencapai tinggi


yang matang.Rata-rata anak laki - laki setahun sesudahnya.Perubahan
berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi,
berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yang
baik.

2. Perubahan internal
• Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk
pipa, usus bertambah besar, hati bertambah berat dan kerongkongan
bertambah panjang.
• Sistem Peredaran Darah
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia 17-18 tahun
beratnya 12 kali berat pada waktu lahir.
• Sistem Pernapasan
Kapasitas paru-paru remaja perempuan hamper matang pada usia 17
tahun, remaja laki-laki mencapai tingkat kematangan beberapa
tahun kemudian .
• Jaringan Tubuh
Pada usia rata-rata sekitar 18 tahun jaringan perkembangan
kerangka berhenti. Selain tulang terus berkembang sampai tulang
mencapai umuran matang, khususnya bagi perkembangan jaringan
otot.
3. PERKEMBANGAN PSIKIS
a) Aspek Intelektual
Perkembangan intelektual (kognitif) pada remaja bermula pada
umur 11 atau 12 tahun. Remaja tidak lagi terikat pada realitas fisik
yang konkrit, remaja mulai mampu berhadapan dengan aspek-aspek
yang hipotesis dan abstrak dari realitas. Bagaimana dunia ini
tersusun tidak lagi dilihat sebagai satu-satunya alternatif yang
mungkin terjadi, misalnya aturan-aturan dari orang tua, status
remaja dalam kelompok sebayanya dan aturan-aturan yang
diberlakukan padanya tidak lagi dipandang sebagai hal-hal yang
mungkin berubah. Kemampuan-kemampuan berpikir yang baru ini
memungkinkan individu untuk berpikir secara abstrak, hipotesis
dan kontrafaktual, yang nantinya akan memberikan peluang pada
individu untuk mengimajinasikan kemungkinan lain untuk segala
hal.
b) Aspek Sosial
Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan
dalam hubungan sosial atau proses belajar untuk menyesuaikan diri
terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi. Meleburkan
diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja
sama. Aspek ini meliputi kepercayaan akan diri sendiri,
berpandangan objektif, keberanian menghadapi orang lain, dan lain-
lain. Perkembangan sosial pada masa remaja berkembang
kemampuan untuk memahami orang lain sebagai individu yang
unik. Baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat, nilai-nilai atau
perasaan sehingga mendorong remaja untuk bersosialisasi lebih
akrab dengan lingkungan sebaya atau lingkungan masyarakat baik
melalui persahabatan atau percintaan.
c) Aspek Emosi (Afektif)
Perkembangan aspek emosi berjalan konstan, kecuali pada masa
remaja awal (13-14 tahun) dan remaja tengah (15-16 tahun) pada
masa remaja awal ditandai oleh rasa optimisme dan keceriaan
dalam hidupnya, diselingi rasa bingung menghadapi perubahan-
perubahan yang terjadi dalam dirinya. Pada masa remaja tengah
rasa senang datang silih berganti dengan rasa duka, kegembiraan
berganti dengan kesedihan, rasa akrab bertukar dengan
kerenggangan dan permusuhan. Gejolak ini berakhir pada masa
remaja akhir (18– 21 tahun). Pada masa remaja tengah anak
terombang-ambing dalam sikap mendua (ambivalensi) maka pada
masa remaja akhir anak telah memiliki pendirian, sikap yang relatif
mapan. Mencapai kematangan emosial merupakan tugas yang sulit
bagi remaja.
d) Aspek Bahasa
Perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan
penguasaan alat berkomunikasi baik alat komunikasi lisan, tulisan,
maupun menggunakan tanda-tanda dan isyarat. Bahasa remaja
adalah bahasa yang telah berkembang, baik di lingkungan keluarga,
masyarakat dan khususnya lingkungan teman sebaya sedikit banyak
lebih membentuk pola perkembangan bahasa remaja. Pola bahasa
remaja lebih diwarnai pola bahasa pergaulan yang berkembang di
dalam kelompok sebaya.
e) Aspek Moral
Perkembangan moral pada remaja menurut teori Kohlberg
menempati tingkat III: pasca konvensional stadium 5, merupakan
tahap orientasi terhadap perjanjian antara remaja dengan
lingkungan sosial. Ada hubungan timbal balik antara dirinya
dengan lingkungan sosial dan masyarakat. Pada tahap ini remaja
lebih mengenal tentang nilai-nilai moral, kejujuran, keadilan
kesopanan dan kedisiplinan
f) Aspek Agama
Pemahaman remaja dalam beragama sudah semakin matang,
kemampuan berfikir abstrak memungkinkan remaja untuk dapat
mentransformasikan dan mengamalkan keyakinan beragama serta
mengapresiasikan kualitas keabstrakan Tuhan.

C. PERUBAHAN PADA MASA REMAJA AHIR


Ciri utama pada masa remaja ahir ditandai dengan adanya berbagai perubahan.
Perubahan-perubahan tersebut antara lain:
1. Perubahan Fisik
Pada masa remaja terjadi pertumbuhan fisik yang cepat dan proses
kematangan seksual. Beberapa kelenjar yang mengatur fungsi seksualitas
pada masa ini telah mulai matang dan berfungsi. Disamping itu tanda-tanda
seksualitas sekunder juga mulai nampak pada diri remaja.
2. Perubahan Intelek
Menurut perkembangan kognitif yang dibuat oleh Jean Piaget, seorang
remaja telah beralih dari masa konkrit-operasional ke masa formal-
operasional. Pada masa konkrit-operasional, seseorang mampu berpikir
sistematis terhadap hal-hal atau obyek-obyek yang bersifat konkrit, sedang
pada masa formal operasional ia sudah mampu berpikir secara sistematis
terhadap hal-hal yang bersifat abstrak dan hipotetis. Pada masa remaja,
seseorang juga sudah dapat berpikir secara kritis.
3. Perubahan Emosi
Pada umumnya remaja bersifat emosional. Emosinya berubah menjadi labil.
Menurut aliran tradisionil yang dipelopori oleh G. Stanley Hall, perubahan
ini terutama disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada kelenjar-kelenjar
hormonal. Namun penelitian-penelitian ilmiah selanjutnya menolak
pendapat ini. Sebagai contoh, Elizabeth B. Hurlock menyatakan bahwa,
faktor terbesar perubahan emosi pada masa remaja disebabkan oleh
pengaruh lingkungan dibanding dengan pengaruh hormonal
4. Perubahan Sosial
Pada masa remaja, seseorang memasuki status sosial yang baru. Ia dianggap
bukan lagi anak-anak. Karena pada masa remaja terjadi perubahan fisik
yang sangat cepat sehingga menyerupai orang dewasa, maka seorang remaja
juga sering diharapkan bersikap dan bertingkahlaku seperti orang dewasa.
Pada masa remaja, seseorang cenderung untuk menggabungkan diri dalam
‘kelompok teman sebaya’. Kelompok sosial yang baru ini merupakan
tempat yang aman bagi remaja. Pengaruh kelompok ini bagi kehidupan
mereka juga sangat kuat, bahkan seringkali melebihi pengaruh keluarga.
Menurut Y. Singgih D. Gunarsa & Singgih D. Gunarsa, kelompok remaja
bersifat positif dalam hal memberikan kesempatan yang luas bagi remaja
untuk melatih cara mereka bersikap, bertingkahlaku dan melakukan
hubungan sosial. Namun kelompok ini juga dapat bersifat negatif bila ikatan
antar mereka menjadi sangat kuat sehingga kelakuan mereka menjadi
“overacting’ dan energi mereka disalurkan ke tujuan yang bersifat merusak.
5. Perubahan Moral
Pada masa remaja terjadi perubahan kontrol tingkahlaku moral: dari luar
menjadi dari dalam. Pada masa ini terjadi juga perubahan dari konsep moral
khusus menjadi prinsip moral umum pada remaja. Karena itu pada masa ini
seorang remaja sudah dapat diharapkan untuk mempunyai nilai-nilai moral
yang dapat melandasi tingkahlaku moralnya. Walaupun demikian, pada
masa remaja, seseorang juga mengalami kegoyahan tingkah laku moral. Hal
ini dapat dikatakan wajar, sejauh kegoyahan ini tidak terlalu menyimpang
dari moraliatas yang berlaku, tidak terlalu merugikan masyarakat, serta
tidak berkelanjutan setelah masa remaja berakhir.
6. Perubahan Kepribadian Masa Remaja
Kepribadian pada masa remaja cenderung untuk memeperbaikinya, remaja
berpandangan bahwa kepribadian yang baik akan memudahkan mereka
untuk berhubungan sosial dan bisa lebih diterima. Kondisi – kondisi yang
mempengaruhi konsep diri : usia kematangan pada remaja, penampilan diri,
kepatutan seks, nama dan julukan, hubungan keluarga, teman-teman sebaya,
kreativitas dan cita-cita.

D. MASA DEWASA AWAL


Istilah adult atau dewasa berasal dari kata kerja latin yang berarti tumbuh
menjadi dewasa. Oleh karena itu orang dewasa adalah seseorang yang telah
menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukannya di dalam
masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya
Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja. Hurlock (1986)
mengatakan bahwa dewasa awal dimulai pada usia 18 tahun sampai kira-kira
usia 40 tahun. Secara umum, mereka yang tergolong dewasa awal ialah mereka
yang berusia 20-40 tahun. orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik
secara fisik, transisi secara intelektual serta transisi peran sosial. Perkembangan
sosial masa dewasa awal adalah puncak dari perkembangan sosial masa dewasa.
Masa dewasa awal adalah masa beralihnya pandangan egosentris menjadi sikap
yang empati. Pada masa ini,penentuan relasi sangat memegang peranan penting.
Dewasa awal merupakan masa permulaan dimana seseorang mulai menjalin
hubungan secara intim dengan lawan jemisya. Hurlock (1986) mengemukakan
beberapa karakteristik dewasa awal dan pada salah satu initinya dikatakan
bahwa dewasa awal merupakan suatu masa penyesuaian diri dengan cara hidup
baru dan memanfaatkan kebebasan yang diperolehnya. Adapun ciri – ciri
dewasa awal antara lain :
Dewasa awal merupakan suatu masa penyesuaian terhadap pola-pola
kehidupan yang baru dan harapan-harapan sosial yang baru. Masa dewasa awal
adalah kelanjutan dari masa remaja, sehingga ciri-ciri masa dewasa awal tidak
jauh berbeda dengan masa remaja. Ciri-ciri masa dewasa awal menurut Hurlock
(1986):
1. Masa dewasa awal sebagai usia reproduktif.
Masa dewasa awal adalah masa usia reproduktif. Masa ini ditandai dengan
membentuk rumah tangga. Pada masa ini khususnya wanita, sebelum usia 30
tahun, merupakan masa reproduksi, dimana seorang wanita siap menerima
tanggung jawab sebagai seorang ibu. Pada masa ini, alat-alat reproduksi
manusia telah mencapai kematangannya dan sudah siap untuk melakukan
reproduksi.
2. Masa dewasa awal sebagai masa bermasalah.
Setiap masa dalam kehidupan manusia, pasti mengalami perubahan,
sehingga seseorang harus melakukan penyesuaian diri kembali terhadap diri
maupun lingkungannya. Demikian pula pada masa dewasa awal ini,
seseorang harus banyak melakukan kegiatan penyesuaian diri dengan
kehidupan perkawinan, peran sebagai orang tua dan sebagai warga negara
yang sudah dianggap dewasa secara hukum.
3. Masa dewasa awal sebagai masa yang penuh dengan ketegangan emosional.
Ketegangan emosional seringkali ditampakkan dalam ketakutan-ketakutan
atau kekhawatiran-kekhawatiran. Ketakutan atau kekhawatiran yang timbul
ini pada umumnya bergantung pada tercapainya penyesuaian terhadap
persoalan-persoalan yang dihadapi pada suatu saat tertentu atau sejauh mana
sukses atau kegagalan yang dialami dalam penyelesaian persoalan.
4. Masa dewasa awal sebagai masa ketergantungan dan perubahan nilai.
Ketergantungan disini mungkin ketergantungan kepada orang tua, lembaga
pendidikan yang memberikan beasiswa atau pada pemerintah karena mereka
memperoleh pinjaman untuk membiayai pendidikan mereka. Sedangkan
masa perubahan nilai masa dewasa awal terjadi karena beberapa alasan
seperti ingin diterima pada kelompok orang dewasa, kelompok-kelompok
sosial dan ekonomi orang dewasa.

E. TUGAS PERKEMBANGAN DEWASA AWAL


Optimalisasi perkembangan orang dewasa awal mengacu pada tugas-tugas
perkembangan dewasa awal menurut R.J. Havighurst, 1953 (dalam Hurlock,
1986), mengemukakan rumusan tugas-tugas perkembangan masa dewasa awal
sebagai berikut :
1. Memilih teman (sebagai calon istri atau suami)
2. Belajar hidup bersama dengan suami atau istri
3. Mulai hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga
4. Mengelola rumah tangga
5. Mulai bekerja dalam suatu jabatan
6. Mulai bertanggung jawab sebagai warga negara
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penulisan makalah tentang Perkembangan remaja akhir ,
maka penulis dapat menyimpulkan bahwa : Masa remaja adalah suatu periode
peralihan diri dari masa kanak-kanak kepada masa dewasa. Semua individu
khususnya remaja akan mengalami perkembangan baik fisik maupun psikis
yang meliputi aspek-aspek intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral dan agama
Masa remaja akhir yaitu ketika seseorang berusia 17 – 21 tahun. Sebagai orang
yang berada pada usia remaja, peserta didik menemukan berbagai cara untuk
mengekspresikan diri mereka Memahami keseluruhan kemampuan individu
untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai
lingkungan secara efektif. Remaja adalah masa transisi dari periode anak-anak
ke dewasa dan juga pada dewasa awal adalah peralihan dari masa remaja. Masa
remaja yang ditandai dengan pencarian identitas diri, pada masa awal dewasa,
identitas diri ini didapat secara sedikit-demi sedikit sesui dengan umur
kronologis dan mental age- nya. Berbagai masalah juga muncul dengan
bertambahnya umur pada masa dewasa awal.
B. SARAN
Dalam perkembangan remaja merupakan salah satu perjalanan yang bisa
mempengaruhi dalam kehidupannya, oleh sebab itu butuh arahan serta didikan
agar bisa melewati masa-masa transisi itu dengan baik dalam fisik maupun
psikis sehingga bisa mengatasi dan mengaplikasikan perubahan-perubahan itu
dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. (2005). Psikologi Remaja. Bandung: Bumi Aksara.

Daulay, Agus Salim (2010). Diktat Psikologi Perkembangan.


Padangsidimpuan: STAIN Padangsidimpaun.

Mappiare. (1984). Psikologi Orang Dewasa. Surabaya : Usaha Nasional.

Ali, M., & Asrori, M. (2014). Psikologi remaja: Perkembangan peserta


didik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Danim, S. (2013). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Alfabeta

Desmita. (2015). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Roskarya.

Havighurst, R. J. (1961). Human Development and Education. New York:


David Mckay Company.

Jahja, Yudrik. (2011). Psikologi Perkembangan, Jakarta:


PRENADAMEDIA GROUP

Anda mungkin juga menyukai