Penulis
Nama : Muhammad Fazrul Falah
NPM : 2113052004
Program Studi : Bimbingan dan Konseling
DAFTARISI ....................................................................................................
A. Kesimpulan .........................................................................................
B. Saran ....................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah tahap ketika seseorang mengalami penyempurnaan kematangan sosial,
fisik dan psikis disebut dengan masa remaja akhir. Masa remaja akhir berada
direntang usia 18-21 tahun, pada masa ini seseorang biasanya lebih
menitikberatkan pada aspek-aspek nilai, moral, pandangan hidup dan hubungan
kemasyarakatan. Dalam perkembangan afiliasinya, remaja memperlihatkan dua
macam gerakan, yaitu gerakan memisahkan diri dari orangtuanya dan
mendekatkan diri pada teman sebaya . Keinginan untuk memiliki hubungan
dengan orang lain pada umumnya sangat besar ketika manusia berada pada
tahap perkembangan remaja. Garis pemisah antara remaja awal dan remaja
akhir berada sekitar usia tujuh belas tahun, yang rata-rata remaja berada pada
Sekolah Menengah Atas. Ketika remaja duduk di kelas terkahir, orang tua
menganggap anak hampir dewasa dan berada diambang perbatasan untuk
memasuki dunia kerja serta melanjutkan ke pendidikan tinggi . Sehingga pada
usia delapan belas tahun rata-rata remaja memasuki perguruan tinggi dan
beralih profesi dari siswa menjadi mahasiswa.
Masa remaja ini juga ditandai dengan meningkatnya pengaruh teman sebaya
dalam kehidupan sosial mereka. Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk
berhubungan dan bergaul dengan teman-teman sebaya dan meningkatnya minat
terhadap relasi interpersonal .Seperti pernyataan Piaget dan Sullivan (dalam
Desmita, 2009) bahwa melalui hubungan teman sebaya anak dan remaja belajar
tentang hubungan timbal balik yang simetris. Hubungan dengan orang lain
mudah terbentuk apabila masing-masing individu mampu mengungkapkan diri/
membuka diri.
Membuka diri diperlukan saat masa remaja karena sesuai dengan
perkembangannya, remaja dituntut lebih belajar menyesuaikan diri dengan
lingkungan sosial yang lebih luas dan beragam. beberapa hasil penelitian yang
menunjukan adanya hubungan positif antara teman sebaya dengan penyesuaian
sosial remaja. Seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Ardi, dkk (2012)
dalam sebuah jurnal Ilmiah Konseling yang menemukan bahwa pencapaian
tugas perkembangan sosial remaja dengan kelompok teman sebaya berkenaan
dengan kemampuan membina hubungan yang lebih matang dengan teman
sebaya dan kemampuan melaksanakan peran sosial sesuai dengan jenis kelamin
pada umumnya telah tercapai.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka kami mengemukakan
beberapa rumusan masalah yang akan dibahas diantaranya :
1. Apa pengertian remaja ?
2. Aspek – aspek apa saja yang mempengaruhi perkembangan remaja ?
3. Perubahan apa saja yang terjadi pada masa ahir remaja ?
4. Apa itu masa dewasa awal?
5. Apa saja tugas perkembangan dewasa awal?
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain :
1. Dapat mengetahui pengertian masa remaja.
2. Dapat mengetahui aspek – aspek perkembangan remaja.
3. Mengetahui perubahan apa saja yang terjadi pada masa remaja akhir.
4. Mengetahui apa itu dewasa awal.
BAB II
PEMBAHASAN
2. PUBERTAS
1. Perubahan eksternal
2. Perubahan internal
• Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk
pipa, usus bertambah besar, hati bertambah berat dan kerongkongan
bertambah panjang.
• Sistem Peredaran Darah
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia 17-18 tahun
beratnya 12 kali berat pada waktu lahir.
• Sistem Pernapasan
Kapasitas paru-paru remaja perempuan hamper matang pada usia 17
tahun, remaja laki-laki mencapai tingkat kematangan beberapa
tahun kemudian .
• Jaringan Tubuh
Pada usia rata-rata sekitar 18 tahun jaringan perkembangan
kerangka berhenti. Selain tulang terus berkembang sampai tulang
mencapai umuran matang, khususnya bagi perkembangan jaringan
otot.
3. PERKEMBANGAN PSIKIS
a) Aspek Intelektual
Perkembangan intelektual (kognitif) pada remaja bermula pada
umur 11 atau 12 tahun. Remaja tidak lagi terikat pada realitas fisik
yang konkrit, remaja mulai mampu berhadapan dengan aspek-aspek
yang hipotesis dan abstrak dari realitas. Bagaimana dunia ini
tersusun tidak lagi dilihat sebagai satu-satunya alternatif yang
mungkin terjadi, misalnya aturan-aturan dari orang tua, status
remaja dalam kelompok sebayanya dan aturan-aturan yang
diberlakukan padanya tidak lagi dipandang sebagai hal-hal yang
mungkin berubah. Kemampuan-kemampuan berpikir yang baru ini
memungkinkan individu untuk berpikir secara abstrak, hipotesis
dan kontrafaktual, yang nantinya akan memberikan peluang pada
individu untuk mengimajinasikan kemungkinan lain untuk segala
hal.
b) Aspek Sosial
Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan
dalam hubungan sosial atau proses belajar untuk menyesuaikan diri
terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi. Meleburkan
diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja
sama. Aspek ini meliputi kepercayaan akan diri sendiri,
berpandangan objektif, keberanian menghadapi orang lain, dan lain-
lain. Perkembangan sosial pada masa remaja berkembang
kemampuan untuk memahami orang lain sebagai individu yang
unik. Baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat, nilai-nilai atau
perasaan sehingga mendorong remaja untuk bersosialisasi lebih
akrab dengan lingkungan sebaya atau lingkungan masyarakat baik
melalui persahabatan atau percintaan.
c) Aspek Emosi (Afektif)
Perkembangan aspek emosi berjalan konstan, kecuali pada masa
remaja awal (13-14 tahun) dan remaja tengah (15-16 tahun) pada
masa remaja awal ditandai oleh rasa optimisme dan keceriaan
dalam hidupnya, diselingi rasa bingung menghadapi perubahan-
perubahan yang terjadi dalam dirinya. Pada masa remaja tengah
rasa senang datang silih berganti dengan rasa duka, kegembiraan
berganti dengan kesedihan, rasa akrab bertukar dengan
kerenggangan dan permusuhan. Gejolak ini berakhir pada masa
remaja akhir (18– 21 tahun). Pada masa remaja tengah anak
terombang-ambing dalam sikap mendua (ambivalensi) maka pada
masa remaja akhir anak telah memiliki pendirian, sikap yang relatif
mapan. Mencapai kematangan emosial merupakan tugas yang sulit
bagi remaja.
d) Aspek Bahasa
Perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan
penguasaan alat berkomunikasi baik alat komunikasi lisan, tulisan,
maupun menggunakan tanda-tanda dan isyarat. Bahasa remaja
adalah bahasa yang telah berkembang, baik di lingkungan keluarga,
masyarakat dan khususnya lingkungan teman sebaya sedikit banyak
lebih membentuk pola perkembangan bahasa remaja. Pola bahasa
remaja lebih diwarnai pola bahasa pergaulan yang berkembang di
dalam kelompok sebaya.
e) Aspek Moral
Perkembangan moral pada remaja menurut teori Kohlberg
menempati tingkat III: pasca konvensional stadium 5, merupakan
tahap orientasi terhadap perjanjian antara remaja dengan
lingkungan sosial. Ada hubungan timbal balik antara dirinya
dengan lingkungan sosial dan masyarakat. Pada tahap ini remaja
lebih mengenal tentang nilai-nilai moral, kejujuran, keadilan
kesopanan dan kedisiplinan
f) Aspek Agama
Pemahaman remaja dalam beragama sudah semakin matang,
kemampuan berfikir abstrak memungkinkan remaja untuk dapat
mentransformasikan dan mengamalkan keyakinan beragama serta
mengapresiasikan kualitas keabstrakan Tuhan.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penulisan makalah tentang Perkembangan remaja akhir ,
maka penulis dapat menyimpulkan bahwa : Masa remaja adalah suatu periode
peralihan diri dari masa kanak-kanak kepada masa dewasa. Semua individu
khususnya remaja akan mengalami perkembangan baik fisik maupun psikis
yang meliputi aspek-aspek intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral dan agama
Masa remaja akhir yaitu ketika seseorang berusia 17 – 21 tahun. Sebagai orang
yang berada pada usia remaja, peserta didik menemukan berbagai cara untuk
mengekspresikan diri mereka Memahami keseluruhan kemampuan individu
untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai
lingkungan secara efektif. Remaja adalah masa transisi dari periode anak-anak
ke dewasa dan juga pada dewasa awal adalah peralihan dari masa remaja. Masa
remaja yang ditandai dengan pencarian identitas diri, pada masa awal dewasa,
identitas diri ini didapat secara sedikit-demi sedikit sesui dengan umur
kronologis dan mental age- nya. Berbagai masalah juga muncul dengan
bertambahnya umur pada masa dewasa awal.
B. SARAN
Dalam perkembangan remaja merupakan salah satu perjalanan yang bisa
mempengaruhi dalam kehidupannya, oleh sebab itu butuh arahan serta didikan
agar bisa melewati masa-masa transisi itu dengan baik dalam fisik maupun
psikis sehingga bisa mengatasi dan mengaplikasikan perubahan-perubahan itu
dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA