OLEH
KELOMPOK :10
Alfiano S. Gu (2001140043)
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia –Nya sehingga kita
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Jenis-Jenis Kebutuhan Remaja Dan Pemenuhannya”
makalah ini secara khusus di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Belajar Peserta
Didik. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan sebagai mahasiswa dan dapat
referensi baru dalam mata kuliah perkembanagan belajar peserta didik.
Kami menyadari atas kekeurangan dan kesalahan pada pembuatan makalah ini , maka dari itu
penulis membutuhkan kritik ,saran dan pendapat dari teman – teman maupun para pembimbing demi
kesempurnaan pembuataan makalah kami berikutnya. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyuyusunnya khususnya para anggota kelompok dan
pembimbing makalah ini dari awal sampai akhir.
Kupang, 2021
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………… ii
ABSTRAK…………………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang………………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………… 1
C. Tujuan……………………………………………………………………….. 1
D. Metode………………………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………. 2
A. Pengertian Remaja……………………………………………………………. 2
B. Jenis-jenis Kebutuhan Remaja……………………………………………….. 3
C. Pemenuhan Kebutuhan Remaja………………………………………………. 4
BAB III PENUTUP
A. Simpulan………………………………………………………………………. 7
B. Daftar Rujukan………………………………………………………………… 8
ii
ABSTRAK
Makalah ini berjudul “Jenis-Jenis Kebutuhan Remaja Dan Pemenuhannya”.Dengan
masalah apakah yang dimaksud dengan remaja,dan apa saja kebutuhan remaja serta bagaimana
pemenuhan remaja?.Dengan tujuanya untuk mengetahui defenisi Jenis-Jenis Kebutuhan Remaja
Dan Pemenuhannya. Metode yang digunakan yakni meriview, modul dan blog dari internet.
Kebutuhan harus dipenuhi, karena hal ini merupakan kebutuhan untuk mempertahankan
kehidupannya agar tetap survival. Tidak berbeda dengan pemenuhan kebutuhan serupa dimasa
perkembangan sebelumnya, kebutuhan ini sangat dipengaruhi oleh faktor ekonomi, terutama
ekonomi keluarga. Menghadapi kebutuhan ini latihan kebersihan, hidup teratur, dan sehat sangat
perlu ditanamkan oleh orang tua, sekolah dan lingkungan masyarakat kepada anak-anak dan para
remaja.
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat di simpulkan bahwa remaja adalah masa
peralihan dari anak-anak menuju dewasa yang memiliki berbagai kebutuhan umum dan dasar
dan pemenuhan kebutuhan yang merupakan tuggas pokok.
iii
Kata kunci: remaja,kebutuhan,pemenuhan
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja dan permasalahannya tidak pernah selesai diperbincangkan dalam berbagai hal.
Terutama dalam hal kebutuhan dan pemenuhannya, itu di karenakan di dalam pertumbuhan dan
perkembangannya menuju ke jenjang kedewasaan kebutuhan-kebutuhan remaja tersebut selalu
mengalami perubahan. Kebutuhan fisik dan psikologis merupakan dua kebutuhan yang sangat
mendasar di dalam kehidupan para remaja. Kedua kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan
yang menyebabkan bagaimana mereka berperilaku, dan bukan hanya para remaja saja yang
berperilaku berdasarkan kedua kebutuhan tersebut, namun pada umumnya semua manusia akan
berperilaku berdasarkan kedua kebutuhan tersebut. Kebutuhan dasar remaja dan manusia pada
umumnya tidak lepas dari masalah-masalah dan konsekuensinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan remaja?
2. Apa saja kebutuhan remaja?
3. Bagaimanakah pemenuhan remaja?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian remaja
2. Untuk mengetahui apa saja kebutuhan remaja
3. Mendeskripsikan pemenuhan kebutuhan remaja
D. Metode
Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini yaitu meriview modul dan blog dari
internet.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Remaja
Remaja, yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa Latin
adolescare yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan(dewasa)”. Istilah
adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental,
emosional sosial dan fisik. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena
tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang
dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1990) bahwa masa remaja menunjukkan
dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan
tidak lagi memiliki status anak. Borring E.G. (dalam Hurlock,199) mengatakan bahwa masa
remaja merupakan suatu periode atau masa tumbuhnya seseorang dalam masa transisi dari
anak-anak kemasa dewasa, yang meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai
persiapan memasuki masa dewasa. Sedangkan Monks, dkk (dalam Hurlock,1990)
menyatakan bahwa masa remaja suatu masa disaat individu berkembang dari pertama kali
menunjukkan tanda-tanda seksual, mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi
dari anak menjadi dewasa, serta terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang
penuh pada keadaan yang mandiri.
Neidahart (dalam Hurlock, 1990 ) menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa
peralihan dan ketergantungan pada masa anak-anak kemasa dewasa, dan pada masa ini
remaja dituntut untuk mandiri. Pendapat ini hampir sama dengan yang dikemukakan oleh
Ottorank bahwa masa remaja merupakan masa perubahan yang drastis dari keadaan
tergantung menjadi keadaan mandiri, bahkan Daradjat mengatakan masa remaja adalah masa
dimana munculnya berbagai kebutuhan dan emosi serta tumbuhnya kekuatan dan
kemampuan fisik yang lebih jelas dan daya fikir yang matang.
Erikson (dalam Hurlock, 1990 ) menyatakan bahwa masa remaja adalah masa kritis
identitas atau masalah identitas – ego remaja. Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha
untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa perannya dalam masyarakat, serta usaha mencari
2
perasaan kesinambungan dan kesamaan baru para remaja harus memperjuangkan kembali
dan
seseorang akan siap menempatkan idola dan ideal seseorang sebagai pembimbing dalam
mencapai identitas akhir.
Berdasarkan pengertian remaja yang dikemukakan dari beberapa ahli dapat disimpulkan
bahwa remaja adalah masa dimana seseorang mengalami peralihan atau transisi dari masa
anak-anak menuju dewasa yang ditandai dengan perkembangan fisik,psikis dan social.
Secara umum masa remaja dibagi menjadi tiga bagian,yaitu sebagai berikut:
Masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki peran-peran orang dewasa.
3
2. Kebutuhan sekunder
Kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan yang didorong oleh motif yang
dipelajari.
Contoh: kebutuhan untuk mengejar pengetahuan, kebutuhan untuk mengikuti pola
hidup bermasyarakat, kebutuhan akan hiburan.
Remaja sebagai individu pada umumnya mempunyai kebutuhan dasar. Beberapa jenis
kebutuhan remaja dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian kelompok
kebutuhan, yaitu:
Keempat .macam kebutuhan tersebut bersifat hirarki dari kebutuhan yang bertingkat
rendah yaitu kebutuhan jasmaniah sampai pada kebutuhan yang bertingkat tinggi yaitu
kebutuhan aktualisasi diri. Hirarki kebutuhan tersebut sejalan dengan teori kebutuhan
Maslow (Sunarto dan Hartono, 1994:54) yaitu:
4
3. Kebutuhan ego atau interaktif seperti kontak dengan kenyataan, harmonisasi
dengan kenyataan, dan meningkatkan kematangan diri sendiri.
5
kebutuhan fisik ini akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan pribadi dan
perkembanagn psiko-sosial seorang individu. Menghadapi kebutuhan ini latihan
kebersihan, hidup teratur dan sehat sangat perlu ditanamkan oleh orang tua, sekolah dan
linkungan masyarakat kepada anak-anak dan para remaja. Realisasi hal ini di sekolah
adalah pendidikan kesehatan, pendidikan jasmani, dan pentingnya usaha kesehatan
sekolah (UKS).
Khusus kebutuhan seksual, yang hal ini juga merupakan kebutuhan fisik remaja,
usaha pemenuhannya harus mendapatkan perhatian khusus dari orang tua, terutama ibu.
Sekalipun kebutuhan seksual merupakan bagian dari kebutuhan fisik, namun hal ini
menyangkut faktor lain untuk diperhatikan dalam pemenuhannya. Orang tua harus cukup
tanggap dan waspada secara dini menjelaskan dan memberikan pengertian arti dan fungsi
kehidupan seksual bagi remaja (terutama wanita) dan arti seksual dalam kehidupan secara
luas. Pemenuhan kebutuhan dan dorongan seksual pada remaja, di mana pada saat itu
mereka telah menyadari akan adanya norma agama, sosial dan hukum, maka banyak
dilakukan secara diam-diam.
Banyak orang menganggap bahwa masa remaja adalah masa yang paling
menyenangkan tapi sekaligus juga paling membingungkan. Masa dimana seseorang
mulai memikirkan tentang cita-cita, harapan dan keinginan-keinginannya. Namun juga
masa yang membingungkan, karena ia mulai menyadari masalah-masalah yang muncul
ketika ia mencoba untuk mengintegrasikan antara keinginan diri dan keinginan orang-
orang sekitarnya. Pada saat inilah orang tua memiliki peranan yang sangat penting untuk
menolong anak remajanya, supaya mereka tidak salah jalan. Tetapi tidak dapat dipungkiri
kalau pada saat yang sama orang tua mengalami kesulitan dalam menghadapi perubahan-
perubahan remaja,baik secara fisik maupun psikis .
Oleh karena itu orang tua perlu melakukan pendekatan-pendekatan yang tepat agar
dapat mengerti dan memahami masalah anak remajanya. Jika tidak maka hal ini akan
menyebabkan banyak kesalahpahaman diantara mereka.
6
urusan, seperti kelompok olah raga, kelompok seni musik, kelompok koperasi, kelompok
belajar, dan semacamnya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Remaja adalah individu yang mengalami masa peralihan atau transisi dari anak-anak
menjadi dawasa artinya seorang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
berkelanjutan,yang dimana dalam proses pertumbuhan dan perkembangnya guna untuk
memenuhi kebutuhannya.Dengan adanya kebutuhan mendorong seorang untuk mencapai
tujuannya. Kebutuhan muncul sebagai akibat adanya perubahan (internal change) dalam
organisme atau akibat pengaruh kejadian–kejadian dari lingkungan organisme. Sebagai
implikasi pemenuhan kebutuhan remaja dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, guru
hendaknya selalu sensitif terhadap kebutuhan para siswa (remaja) dan berusaha
memahaminya sebaik mungkin.
7
DAFTAR RUJUKAN
https://id.wikipedia.org/wiki/Remaja
http://digilib.uinsby.ac.id/1883/5/Bab%202.pdf