Anda di halaman 1dari 9

Perkembangan peserta didik pada masa remaja

DOSEN PENGAMPU:
Drs. ARSIL, M.Pd.
SILVINA NOVIYANTI, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10
Mhd. Febri Afsan (A1D120066)
Putri Fauziah Banani (A1D120067)
Vina Sulistia (A1D120068)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2021
DAFTAR ISI
BAB I.............................................................................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG............................................................................................................................iv

B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................................iv

C. TUJUAN MASALAH..........................................................................................................................iv

BAB II...........................................................................................................................................................5

A. Masa Remaja...................................................................................................................................5

B. Sosioemosional Remaja...................................................................................................................6

C. Moral Remaja..................................................................................................................................6

D. Kepribadian Remaja.........................................................................................................................8

BAB III..........................................................................................................................................................8

A. Kesimpulan..................................................................................................................................8

B. SARAN........................................................................................................................................10
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Terakhir, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini. Selain itu, kami juga berterima kasih kepada para penulis
yang tulisannya kami kutip sebagai bahan rujukan.

Jambi, Maret 2021

Kelompok 10
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masa remaja merupakan masa- masa yang sangat berwarna bagi seseorang. Dalam
tahapan ini, seorang remaja memiliki kecenderungan untuk mencari hal-hal baru dalam
rangka mencari jati dirinya. Remaja akan berusaha mencari tahu segala hal yang ada di
dalam dirinya dan hal- hal yang ada di lingkungan luar.

Tentu saja akan muncul banyak hal yang akan menjadi masalah bagi remaja dalam
mengarungi masa remaja ini. Apalagi sekarang ini seiring semakin pesatnya
perkembangan zaman, ada banyak sekali hal-hal yang mungkin saja dapat membawa
pengaruh buruk bagi perkembangan remaja. Jika para remaja tidak pandai-pandai dalam
menyikapi perkembangan zaman ini, bisa saja mereka terjebak dalam situasi yang akan
berdampak buruk pada diri mereka sendiri maupun lingkungan di sekitar mereka. Remaja
jelas membutuhkan perhatian yang besar dari para orang tua,guru,maupun pihak- pihak
yang bertanggung jawab pada perkembangan diri remaja. Selain itu, para remaja juga
harus mampu bersikap bijaksana dalam menyikapi masa remaja ini.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana karakteristik perkembangan dalam diri remaja?

2. Bagaimana kondisi sosioemosional, moral, kemandirian, dan kepribadian pada masa


remaja?

C. TUJUAN MASALAH

1. Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Perkembangan Peserta Didik.

2. Untuk memperdalam pengetahuan khususnya bagi penulis dan pembaca tentang


perkembangan pada diri remaja dari segi karakteristik dan kondisi sosioemosional, moral,
kemandirian serta kepribadiannya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Masa Remaja
Masa remaja merupakan masa yang sebagian besar diarahkan pada hubungan dengan
teman sebaya. Masa ini merupakan masa bangkitnya kepribadian ketika minatnya lebih
ditujukan kepada pengembangan pribadi sendiri. Pada masa ini remaja lebih menyukai
mengembangkan harapannya terhadap orang lain serta menaruh perhatian terhadap
perilaku jujur, keadilan, dan sikap membalas jasa.
Ciri- ciri utama pada masa remaja:
a. Ciri primer
Di tandai dengan datangnya menstruasi pertama bagi wanita, dan produksi cairan pada
laki laki.
b. Ciri sekunder
Perubahan pada bentuk tubuh pada kedua kelamin.
c. Ciri tersier
Yang tampak pada perubahan tingkah laku.
Karakteristik pada masa remaja:
1. Masa terbangun kepribadian,
2. Masa menemukan dirinya,
3. Masa menemukan nilai hidup,
4. Punya cita- cita,
5. Menghayati hal religius,
6. Mengalami masa kemelut ( krisis),
7. Terjadi revolusi jiwa,
8. Terjadinya pertentangan yang besar antara perasaan, pemikiran dan kemauan,
9. Timbul kritik kuat,
10. Rasa akunya (egois) menjadi lebih kuat,
11. Pandangan ke dunia luar subjektif,
12. Suka bersahabat dan jatuh cinta,
13. Puber laki – laki bersifat intelektual, dan
14. Puber wanita bersifat emosional / individu dan konkret
Pada masa remaja ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan
kelenjar. Meningginya emosi karena remaja berada tidak terkendali, dan tampak irisional
tetapi dari tahun ke tahun terjadi perbaikan perilaku emosional. Perbedaan perkembangan
emosi pada anak- anak dan remaja terletak pada ungkapan emosi mereka. Remaja tidak
lagi mengungkapkan amarahya dengan cara gerakan amarah yang meledak- ledak
melainkan dengan cara menggerutu, tidak mau berbicara atau secara keras mengkritik
orang- orang yang menyebabkan amarahnya.
B. Sosioemosional Remaja
Remaja dikatakan sudah mencapai kematangan emosi bila akhir remaja “tidak”
meledakkan emosinya di hadapan orang lain, melainkan menunggu saat dan tempat yang
lebih tepat untuk mengungkapkan emosinya dengan cara-cara yang lebih dapat diterima,
salah satu tugas perkembangan remaja yang sangat sulit adalah yang berhubungan
dengan penyesuain sosial.
Berikut adalah beberapa konsep dalam perkembangan sosioemosional pada masa remaja
hingga dewasa :

1. Identitas, tahapan selama remaja adalah berpusat pada siapa saya. Perubahan pubertas
memerlukan remaja untuk mengubah konsep fisik mereka, menyesuaikan diri terhadap
harapan-harapan teman dan keluarga secara membuat keputusan tentang peranan dan
tingkah lakunya.

2. Otonomi, perkembangan kepribadian lain yang penting pada masa remaja adalah
tuntutan otonomi yang bertambah untuk menentukan dirinya sendiri kesadaran remaja
untuk berkembang sama seperti orang dewasa yang sedang berkembang dan kemampuan
mereka untuk menganalisis dan dan memperbaiki rencana mereka menjadi bertambah
sulit jika mereka menerima pengarahan orang dewasa.

3. Keintiman, belajar mengembangkan komunikasi yang akrab dengan teman lawan


jenisnya maupun maupun teman sejenis adalah salah satu tugas remaja yang penting.
Keakraban dengan teman sejenis lebih mudah karena mereka mempunyai perubahan
yang sama dan biasa bagi mereka.

Pada fase ini remaja lebih menyesuaikan gambaran dirinya terhadap rekan sebayanya.
Masa remaja dalam kehidupan sosialnya lebih tertarik dengan kelompok orang yang
sebaya dengannya. Ketertarikannya ini mendorong terjadinya perkumpulan yang disebut
“geng”. Alasan mengapa remaja bergabung dengan “geng” (kelompok) karena mereka
beranggapan bahwa kelompok tersebut dapat atau mampu memahami dan mengerti
mereka sekaligus sebagai tempat mencurahkan isi hati, tempat melampiaskan perasaan
tertekan serta untuk saling bertukar pengalaman.
C. Moral Remaja

Kata moral secara etimologis berasal dari bahasa Latin, yaitu mos (jamak: mores) yang
berarti adat atau kebiasaan.

Seseorang dapat dikatakan bermoral apabila tingkah laku orang tersebut sesuai dengan
nilai- nilai di masyarakat dan dijunjung tinggi oleh kelompok sosialnya.
Perkembangan moral dapat berlangsung melalui beberapa cara, yaitu:
1. Pendidikan Langsung, yaitu penanaman pengertian tentang tingkah laku yang benar
dan salah.
2. Identifikasi, yaitu dengan cara mengidentifikasi atau meniru penampilan tingkah laku
moral seseorang yang menjadi idolanya.
3. Proses Coba- coba (trial and error), yaitu dengan cara mengembangkan tingkah laku
moral secara coba- coba. Tingkah laku yang mendatangkan pujian atau penghargaan akan
terus dikembangkan sementara tingkah laku yang mendatangkan hukuman atau celaan
akan dihentikannya.

Adapun aktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan moral adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya perhatian dan pendidikan agama oleh keluarga
Orang tua adalah tokoh percontohan utama bagi anak- anaknya termasuk di dalam
kehidupan sehari- hari. Namun sering kali kita jumpai dalam soal keagamaan hal itu
seakan- akan terabaikan sehingga akan lahir generasi baru yang bertindak tidak sesuai
dengan ajaran agaman dan bersikap materialistik.
2. Pengaruh lingkungan yang tidak baik
Kebanyakan remaja yang tinggal di kota besar menjalankan kehidupan yang
individualistik dan matrealistik. Sehingga kadang kita menemukan di dalam mengejar
kemewahan tersebut mereka sanggp berbuat apa saja tanpa menghiraukan hal itu
bertentang dengan agama atau tidak baik.
3. Tekanan psikologi yang dialami
Beberapa remaja mengalami tekanan psikologi ketika di rumah, misal karena ada
perceraian atau pertengkarang orang tua yang menyebabkan si anak tidak betah di rumah
dan menyebabkan dia mencari pelampiasan.
4. Gagal dalam studi/ pendidikan
Remaja yang gagal dalam pendidikan atau tidak mendapat pendidikan mempunyai waktu
senggang yang banyak jika waktu itu tidak dimanfaatkan sebaik- baiknya bisa menjadi
hal yang buruk ketika dia berkenalan dengan hal- hal yang tidak baik untuk mengisi
kekosongan waktunya.
5. Peranan media massa
Masa remaja adalah masa dimana seseorang mudah untuk dipengaruhi karena posisi
mereka dalam proses mencari indentitas diri sehingga dengan mudahnya mereka meniru
atau mencontoh apa yang dilihat, seperti pada film atau berita yang sifatnya kekerasan
dan sebagainya.
6. Perkembangan teknologi modern
Dengan perkembangan teknologi modern saat ini seperti mengakses informasi dengan
cepat, mudah dan tanpa batas juga memudahkan remaja untuk mendapatkan hiburan yang
tidak sesuai dengan mereka.
Lingkungan masyarakat seperti keadilan, kemakmuran, keamanan, kesetiakawanan sosial
juga dapat mempengaruhi penentuan sikap dan pertimbangan moral seseorang. Melalui
pengalaman dan interaksi sosial dengan orang tua, guru, teman sebaya atau orang dewasa
lainnya, tingkat moralitas remaja sudah lebih matang jika dibandingkan dengan usia
anak- anak. Mereka sudah lebih mengenal tentang nilai- nilai moral atau konsep- konsep
moralitas seperti kejujuran, keadilan, kesopanan dan kedisiplinan.

Remaja cenderung memiliki dorongan untuk melakukan perbuatan- perbuatan yang dapat
dinilai baik oleh orang lain. Mereka berperilaku bukan hanya untuk memenuhi kepuasan
fisiknya tetapi psikologisnya, seperti rasa puas dengan penerimaan dan penilaian positif
dari orang lain tentang perbuatannya.
D. Kepribadian Remaja
Masa remaja ditandai adanya kecenderungan identitas- Identity Confusion. Sebagai
persiapan ke arah kedewasaan didukung pula oleh kemampuan dan kecakapan-
kecakapan yang dimilikinya. Remaja seringkali berusaha -0iuuntuk membentuk dan
memperlihatkan identitas diri dengan cara yang ekstrim juga berlebihan. Dorongan
pembentukan identitas diri yang kuat dan toleransi yang besar terhadap kelompok
sebayanya. Sehingga tidak jarang oleh sebagian lingkungannya dianggap penyimpangan
atau kenakalan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada masa remaja ketegangan emosi seseorang seringkali meninggi sebagai akibat
dari perubahan fisik dan kelenjar. Meningginya emosi karena remaja berada tidak
terkendali, dan tampak irisional tetapi dari tahun ke tahun terjadi perbaikan perilaku
emosional. Masa remaja dalam kehidupan sosialnya lebih tertarik dengan kelompok
orang yang sebaya dengannya karena mereka beranggapan bahwa kelompok tersebut
dapat atau mampu memahami dan mengerti mereka sekaligus sebagai tempat
mencurahkan isi hati, tempat melampiaskan perasaan tertekan serta untuk saling
bertukar pengalaman. Melalui pengalaman dan interaksi sosial, tingkat moralitas
remaja sudah lebih matang jika dibandingkan dengan usia anak- anak sehingga
remaja cenderung memiliki dorongan untuk melakukan perbuatan- perbuatan yang
dapat dinilai baik oleh orang lain.

Dalam hal kepribadian remaja seringkali berusaha untuk membentuk dan


memperlihatkan identitas diri dengan cara yang ekstrim juga berlebihan. Tuntutan
adanya separasi atau self-detachment dari para remaja terhadap orang tua atau
keluarganya semakin tinggi, hal ini sejalan dengan kebutuhan akan kemandirian dan
pengaturan diri sendiri dari para remaja. Sehingga tidak jarang oleh sebagian
lingkungannya dianggap penyimpangan atau kenakalan.
B. SARAN
Untuk rekan- rekan calon pengajar atau calon guru, hendaknya dapat mengambil
manfaat dari makalah ini untuk bekal dalam mengajar anak didik yang notabennya
masih dikategorikan dalam usia remaja.

Untuk orang tua, hendaknya dapat mengambil hikmah dari makalah ini dalam rangka
mendidik putra- putrinya yang masih berusia remaja.

Untuk para remaja, dengan tersusunnya makalah ini hendaknya dapat mengambil
pelajaran tentang bagaimana mengenali dirinya sendiri dan mampu memilih serta
memilah hal- hal perilaku yang positif dan negatif pada tahapan usianya.

Anda mungkin juga menyukai