Oleh Kelompok 3
Alhamdulillahirabbil’alamin
Kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena atas rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas dari mata kuliah
Konseling Anak Remaja yang berjudul “Konsep Bimbingan Konseling Untuk
Remaja” ini tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberi
manfaat bagi para pembaca.
..........
i
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................2
A. Definisi Remaja…………………………………………………………….. 2
B. Tugas-tugas Perkembangan Remaja……………………………………….. 2
C. Remaja sebagai Subkultural…………………………………………………3
D. Perilaku Menyimpang pada Remaja………………………………………...5
E. Remaja dan Konseling……………………………………………………….6
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usia remaja adalah usia yang memang suka bertindak dengan dasar rasa
penasaran yang tinggi namun tidak mempertimbangkan apa akibat dari
perbuatannya tersebut karena emosionalnya kurang stabil. Untuk itu perlu adanya
edukasi dari hulu, yakni edukasi kepada orang tua dengan memberi penjelasan
mengenai cara mendidik anak sesuai dengan perkembangan jaman sehingga anak
dapat memahami keinginan orang tua dan keselarasan antara didikan sekolah
dengan didikan keluarga. Serta berikan juga pendidikan kepada para remaja yang
mana adalah pelaku utama dari perbuatannya tersebut dengan memberikan
edukasi dampak buruk dari minuman keras serta perbandingan antara kegiatan
positif yang mana dapat memberikan manfaat yang lebih kepada remaja bisa di
sebut dengan edukasi menikmati masa muda tanpa harus merusaknya.
Bimbingan dan Konseling bagi remaja berguna untuk Menciptakan
pandangan positif kepada diri sendiri dengan adanya perasaan lebih bahagia, lebih
baik, tenang serta nyaman. Menurunkan tingkat stres yang dialami oleh siswa
akibat tugas dan beban belajar yang cukup banyak ataupun karena persoalan lain
yang harus dihadapinya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Struktural kehidupan pada Remaja
2. Seperti apa factor yang mempengaruhi penyimpangan pada remaja
3. Apa Keterkaitan penyimpangan dengan bimbingan konseling
C. Tujuan
1. Paham Tentang Struktural kehidupan pada Remaja
2. Mengetahui factor yang mempengaruhi penyimpangan pada remaja
3. Mengetahui Apa Keterkaitan Dari penyimpangan dengan bimbingan
konseling
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Remaja
Desmita menjelasakan bahwa remaja adalah menunjukkan suatu tahap
perkembangan antara masa anak-anak dan dewasa, yang ditandai dengag
perubahan fisik umum serta perkembangan kognitif dan sosial. Batasan usia
remaja yang umum digunakan para ahli adalah 12 hingga 21 tahun.
Remaja merupakan individu yang sedang dalam tahap perkembangan antara
kanak-kanak dan dewasa yang pada umumnya berusia 12 sampai dengan 24
tahun, individu tersebut sudah bisa diberi tanggungjawab, mampu mengurus diri
sendiri dan beradaptasi dengan lingkungan tempatnya berada.
Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri seseorang dalam rentang
masa kanak-kanak sampai masa dewasa. Pada masa ini, pola pikir dan tingkah
laku remaja sangat berbeda pada saat masih kanak-kanak. Hubungan dengan
kelompok (teman sebaya) lebih erat dibandingkan hubungan dengan orang tua.
Pendapat ini akan sejalan dengan pandangan agama Islam bahwa seseorang
yang sudah akil baligh tidak lagi disebut sebagai anak-anak. Fase ini anak telah
mencapai usia muda, yang ditandai dengan mimpi bagi laki-laki dan haid bagi
perempuan. Pada masa ini anak telah mempunyai kesadaran penuh akan dirinya,
sehingga ia diberi tanggungjawab.
2
f. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan
untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat;
g. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua;
h. Mengembangkan perilaku tanggung jawab social yang diperlukan untuk
memasuki dunia dewasa;
i. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan;
j. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan
keluarga.
3
lingkungan sekitarnya kondisi yang akan dipelajari anak adalah kondisi
keluarga. Dengan kondisi modern hari ini banyak orang tua yang
mengabaikan anaknya, banyak orang tua yang menyerahkan pengasuhan, dan
pendidikan sepenuhnya pada pihak lain. Tuntutan pendidikan yang semakin
tinggi mengakibatkan orang tua „memaksa‟ anaknya untuk sekolah, dan
mencapai pendidikan yang setinggi-tingginya sehingga mengabaikan
sosialisasi dengan para tetangga. Banyak orang tua yang memfasilitasi anak
dengan sarana yang serba canggih tetapi luput dari pengawasan sehingga
sarana tersbut disalahkan gunakan oleh anak. Bahkan tidak sedikit anak yang
dijadikan ladang uang oleh orang tuanya karena tuntuan ekonomi yang sangat
tinggi. Anak-anak dengan kondisi seperti ini lah yang tumbuh dari keluarga
menjadi remaja yang akan mengalami pergaulan bebas, menikmati narkoba,
yang mereka sebut dengan mengikuti zaman, padahal semuanya adalah
pelanggaran. Dan yang diharapkan untuk mendidik remaja menjadi individu
bahagia dan merasa aman adalah keluarga harmonis yang merupakan hal yang
bisa mempengaruhi daya penyesuaian sosial pada diri remaja di masa depan.
c. Remaja di sekolah
Banyak hal yang terjadi menyebabkan motivasi belajar siswa/remaja
rendah. Kurikulum yang tidak cocok dengan kondisi remaja yang sedang
belajar, guru yang tidak mampu menjadi pendidik, sarana prasarana yang tidak
memadai, lingkungan masyarakat yang tidak mendukung suksesnya
pendidikan, lingkungan keluarga yang tidak sejalan dengan tujuan pendidikan
yang ada di sekolah, dan banyak penyebablainnya. Untuk itu untuk
mengurangi pengaruh negative tersebut, orang tua dan pendidik di skeolah
harus meningkatkan kembali fungsi mereka sebagai pengendali lingkungan
primer dan sekunder.
d. Remaja dalam masyarakat
Remaja akan menjadi remaja yang sama dengan lingkungan di mana
mereka dibesarkan. Jika di lingkungan mereka dididik dengan budaya tertentu
maka dimana pun mereka berada mereka akan membawa budaya tersebut
sampai mereka dewasa. Contohnya jika anak diajarkan dengan budaya “malu”
4
maka sampai dewasa meraka akan membawa budaya tersebut, dan begitu
sebaliknya.
5
1) Lingkungan keluarga
Didalam keluarga sangat berpengaruh sekali terhadap tingkah laku
anak. Orang tua harus mendidik dan memimpin agama anaknya, karena
orang tua yang diminta pertanggung jawabannya oleh Alloh SWT kelak di
akhirat. Anak yang dipupuk dengan hasil halal akan lebih patuh pada
hukum yang berkaku daripada yang dipupuk dengan hasil haram.
2) Lingkungan sekolahan
Disekolah tidak ketinggalan dengan yang namanya teman sekolah.
Manusia dipengaruhi oleh lingkungan sekolahnya, walaupun pada
mulanya manusia sebaik-baik kejadian. Bila seorang remaja bergaul
dengan teman yang jahat, kadang-kadang kita ikut jadi jahat. Pada
mulanya hanya karena mempertahankan pertemanan, Akhirnya jadi
kebiasaan
3) Lingkungan masyarakat
Daerah dimana remaja tinggal akan sangat berpengaruh pada
tuingkah laku remaja apalagi perilaku menyimpang.
6
sangat memperhatikan remaja. Sehingga dengan adanya pusat kegiatan ini
diharapkan perilaku menyimpang pada remaja tidak akan terjadi, dan jika sudah
terjadi diharapkan perilaku tersebut berkurang.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu merupakan sesuatu yang penting bagi kehidupan manusia. Dengan
adanya ilmu, manusia bisa membuat atau memberikan sesuatu yang bisa
mempermudah kehidupan masyarakat. Akan tetapi ketika membicarakan tentang
pentingnya belajar ilmu bimbingan dan konseling, hal ini bisa membuat beberapa
kalangan masyarakat kehilangan minat untuk mempelajarinya. Hal ini
dikarenakan terdapat anggapan kalau ilmu bimbingan dan konseling itu hanya
perlu dipelajari oleh mereka yang sejak awal sudah memiliki niat untuk menjadi
seorang konselor. Hal ini ada benarnya karena mayoritas peminat ilmu ini adalah
mereka yang berminat untuk menjadi konselor, tetapi di sisi lainnya terdapat
banyak manfaat yang bisa didapatkan seseorang jika ia mempelajari ilmu
bimbingan dan konseling. Menariknya lagi, manfaat yang didapat dari ilmu
bimbingan dan konseling ini bisa digunakan untuk banyak hal yang bermanfaat
selain berprospek kerja sebagai seorang konselor.
B. Saran
Penulis mengharapkan agar pembaca dapat memahami keterampilan
seorang pemimpin yang baik dan ideal agar dapat membawa sekelompok
orang/organisasi kepada tujuan yang di inginkan bersama dengan membuat
sebuah delegasi tugas yang terstruktur. Penulis juga berharap agar makalah ini
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
8
DAFTAR PUSTAKA