Anda di halaman 1dari 11

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat
pertolongan dan penyertaanNya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Pada kesempatan ini penulis juga berterima kasih kepada teman-teman, guru,
pamong, dan orang tua yang telah membantu penulis menyelesaikan makalah ini.

Makalah yang disusun penulis berjudul “Pergaulan Remaja”. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para remaja dalam pergaulannya, tetapi juga bagi orang tua, guru,
pemerintah, dan orang-orang yang bertanggung jawab dalam mendidik remaja agar dapat
mengetahui dengan jelas kehidupan remaja yang luas sehingga dapat dengan benar mendidik
dan mengarahkan remaja untuk menjadi remaja yang baik dan berkualitas.

Penulis

Garut 19 Agustus 2018

1
DAFTAR ISI
A. HALAMAN JUDUL .................................................................................... 1
B. DAFTAR ISI ................................................................................................ 2
C. BAB I : PENDAHULUAN .......................................................................... 3
1. Latar Belakang ....................................................................................... 3
2. Tujuan Penulisan .................................................................................... 3
3. Rumusan Masalah .................................................................................. 3
D. BAB II : PEMBAHASAN ........................................................................... 4
1. Pengertian Remaja .................................................................................. 4
2. Pergaulan Sehari –hari Remaja .............................................................. 4
3. Faktor yang mempengaruhi pergaulan Remaja ...................................... 5
4. Peran Orang Tua dalam Pergaulan Remaja ............................................. 6
5. Prinsip Pergaulan Remaja yang Sehat .................................................... 6
6. Contoh Pergaulan yang Sehat ................................................................. 7
7. Contoh Pergaulan yang Tidak Sehat ....................................................... 8
8. Solusi dan Upaya dalam Pergaulan Remaja .. ........................................ 9
E. KESIMPULAN ............................................................................................ 10
F. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 11

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Remaja adalah masa dimana seseorang beranjak dewasa, yang tadinya adalah seorang
anak-anak. Dengan kata lain remaja adalah masa setelah anak-anak. Masa remaja juga sering
disebut sebagai masa labil seseorang. Remaja juga identik dengan sebutan masa pencarian
jati diri.

Pergaulan adalah hubungan yang dibangun oleh sesama manusia di muka bumi tanpa
mengenal batasan. Jadi, pergaulan besifat tidak terbatas, sehingga pergaulan tidak selamanya
bersifat baik. Baik dan buruknya suatu pergaulan dapat ditentukan oleh orang-orang yang ada
di dalamnya. Dampak dari pergaulan itu sendiri dirasakan oleh orang-orang dalam pergaulan
tersebut maupun yang tidak.

Pergaulan remaja adalah hubungan yang dibangun oleh kaum remaja, dimana setiap orang
memiliki sifat dan sikap yang berbeda maka hal itu tentunya juga berlaku bagi para remaja.
Hal itu mengakibatkan pergaulan remaja dapat berdampak baik dan buruk bagi remaja itu
sendiri. Pergaulan remaja juga memiliki berbagai hal yang dapat mendidik. Saat ini pergaulan
remaja sering bersifat negatif. Sehingga mendatangkan remaja yang buruk sehingga
berdampak bagi bangsa dan negara karena remaja atau generasi muda merupakan penerus
masa depan bangsa.

Pergaulan remaja yang juga tidak mengenal batasan dapat mempengaruhi masyarakat.
Pergaulan remaja yang buruk dapat juga mempengaruhi anak-anak yang masih dalam proses
pembelajaran dasar. Remaja saat ini juga sering bergaul bebas atau santai dengan orang
dewasa, akibatnya banyak remaja yang sudah berprilaku seperti orang dewasa dan
mendatangkan kekacauan.

B. Tujuan
Makalah ini kami buat dengan bertujuan agar remaja-remaja masa kini terarah
pergaulanny yaitu dengan melakukan kegiatan yang positif yang berguna untuk dirinya
sendiri,keluarga,dan masyarakat sekitar.

Dan supaya agar remaja tidak terjebak di dalam pergaulan bebas.Maka dari itu perlu kiranya
remaja membentengi diri denan iman yang kuat.

C. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pergaulan remaja?
2. Bagaimana pergaulan sehari-hari remaja?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pergaulan remaja?
4. Apa saja perinsip-prinsip pergaulan?
5. Apa peran dan fungsi yang seharusnya dilakukan orang tua?

3
6. Apa saja prinsip dasar pergaulan yang sehat?
7. Bagaimana kehidupan pergaulan remaja yang tinggal bersama seperti dalam asrama?

BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Pergaulan remaja
Remaja adalah generasi penerus yang akan membangun bangsa kearah yang lebih
baik yang mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya yang dapat menguntungkan
diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Maka dari itu remaja tersebut harus
mendapatkan perhatian khusus, baik oleh dirinya sendiri, orang tua, dan masyarakat sekitar.
Banyak kita basa di media massa maupun kita lihat di media elektronik adanya remaja yang
berprestasi juga ada remaja yang melakukan tindakan atau perbuatan yang merugikan dirinya
sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar.

Masa remaja merupakan masa yang sangat kritis, masa untuk melepaskan
ketergantungan terhadap orang tua dan berusaha mencapai kemandirian sehingga dapat
diterima dan diakui sebagai orang dewasa. keberhasilan para remaja melalui masa transisi
sangat dipengaruhi oleh faktor biologis, kognitif, psikologis, maupun faktor lingkungan.
Dalam kesehariannya, remaja tidak lepas dari pergaulan dengan remaja lain. Remaja dituntut
memiliki keterampilan sosial (social skill) untuk dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan
sehari-hari. Keterampilan-keterampilan tersebut meliputi kemampuan berkomunikasi,
menjalin hubungan dengan orang lain, mendengarkan pendapat atau keluhan dari orang lain,
memberi atau menerima umpan balik, memberi atau menerima kritik, bertindak sesuai norma
dan aturan yang berlaku, dan lain-lain.

Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu,
dapat juga oleh individu dengan kelompok. Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles
bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai
makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain. Pergaulan mempunyai
pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia
lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun
pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau
kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih
mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang
masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah
terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang
mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.

B. Pergaulan sehari-hari remaja


Remaja bergaul memang adalah sebuah kebutuhan. Sama halnya dengan dahaga yang
ingin terpuaskan. Mereka ingin mengenal banyak orang dari berbagai lingkungan. Ini
sebetulnya tidak terlepas dari proses pencarian jati diri semata. Dengan membebaskan
perasaan dan isi hati, mereka juga mengharapkan kebebasan dan ketenangan jiwa. Bila
dikekang, mereka nampak begitu sedih dan terkekang. Tapi bila pergaulan terlalu dibebaskan,
juga sangat mengkuatirkan. Yang penting berkomunikasi dan terarah. Bilamana sang remaja

4
masih mampu berkomunikasi dengan keluarga dan orang tua, maka bimbingan untuk
pergaulan pun dapat tersampaikan.

Merangkul dan mencium mesra ibu mereka tercinta. Perilaku ini pun diterapkan pada
pergaulan mereka sehari-hari. Dengan biasa mereka mengekspresikan perasaan cinta dan
sayang pada pacar mereka di tempat-tempat umum. Sudah umum dilihat saat ini bila di mall-
mall para remaja biasa bergandengan tangan, berpelukan bahkan berciuman. Buat para orang
tua, perilaku seperti ini sangat mengejutkan dan membuat mereka merasa kuatir. Namun,
seringkali para orang tua lupa, bahwa saat mereka remaja, perilaku mereka pun sering
membuat kecut hati.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi pergaulan remaja

Sebagai makhluk sosial, individu di tuntut untuk mampu mengatasi segala permasalahan
yang timbul sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan sosial dan mampu menampilkan
diri sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku. Begitu juga dengan pergaulan pada
remaja, ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhinya, antara lain:

1. Kondisi fisik

Penampilan fisik merupakan aspek penting bagi remaja dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Mereka biasanya mempunyai standar-standar tertentu tentang sosok fisik ideal yang mereka
dambakan. Misalnya, standar cantik adalah postur tinggi, tubuh langsing dan berkulit putih.
Namun tentu saja tidak semua remaja memiliki kondisi fisik seideal itu. Karenanya, remaja
harus bisa belajar menerima dan memanfaatkan bagaimanapun kondisi fisik seefektif
mungkin. Remaja harus menanamkan keyakinan bahwa keindahan lahiriah bukannya makna
kecantikan yang sesungguhnya. Kecantikan sejati justru bersumber dari hati nurani, akhlak,
serta kepribadian yang baik.

2. Kebebasan emosional

Pada umumnya, remaja ingin memperoleh kebebasan emosional. Mereka ingin bebas
melakukan apa saja yang mereka sukai. Dalam masa peralihan dari anak-anak menuju
dewasa, seorang remaja senantiasa berusaha agar pendapat atau pikiran-pikirannya, diakui
dan disejajarkan dengan orang dewasa. Dengan demikian, jika terjadi perbedaan pendapat
antara anak dan orang tua, maka pendekatan yang bersifat demokratis dan terbuka akan terasa
lebih bijaksana. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah membangun rasa saling
pengertian dimana masing-masing pihak berusaha memahami sudut pandang pihak lain.
Saling pengertian juga dapat dibangkitkan dengan bertukar pengalaman atau dengan
melakukan beberapa aktivitas tertentu bersama-sama dimana orang tua dapat menempatkan
diri pada situasi remaja dan sebaliknya. Inti dari metode pemecahan konflik yang aman antara
orang tua dan anak adalah menjadi pendengar yang aktif.

3. Interaksi sosial

Kemampuan untuk melakukan interaksi sosial juga sangat penting dalam membentuk konsep
diri yang positif, sehingga seseorang mampu melihat dirinya sebagai orang yang kompeten
dan disenangi oleh lingkungan. Dia memiliki gambaran yang wajar tentang dirinya sesuai
dengan kenyataan yang ada (tidak dikurangi atau dilebih-lebihkan).

5
4. Pengetahuan terhadap kemampuan diri

Setiap kelebihan atau potensi yang ada dalam diri manusia sesungguhnya bersifat laten.
Artinya harus terus digali dan terus dirangsang agar keluar secara optimal. Kita melihat
sejauh mana potensi itu ada dan dijalur mana potensi itu terkonsentrasi untuk selanjutnya
diperdalam, hingga dapat melahirkan karya yang berarti. Dengan menerima kemampuan diri
secara positif, seorang remaja diharapkan lebih mampu menentukan keputusan yang tepat
terhadap apa yang akan ia jalani, seperti memilih sekolah atau jenis kegiatan yang diikuti.

5. Penguasaan diri terhadap nilai-nilai moral dan agama

William James, seorang psikolog yang mendalami psikologi agama, mengatakan bahwa
orang yang memiliki komitmen terhadap nilai-nilai agama cenderung mempunyai jiwa yang
lebih sehat. Kondisi tersebut ditampilkan dengan sikap positif, optimis, spontan, bahagia,
serta penuh gairah dan vitalitas. Sebaliknya, orang yang memandang agama sebagai suatu
kebiasaan yang membosankan atau perjuangan yang berat dan penuh beban akan memiliki
jiwa yang sakit. Dia akan dihinggapi oleh penyesalan diri, rasa bersalah, murung, serta
tertekan.

D. Peran dan fungsi yang seharusnya dilakukan orang tua


1. Pengasuh, berarti orang tua memberikan gizi, baik gizi jasmaniah atau pun gizi batiniah dan
rohani kepada anak, sehingga anak bisa bertumbuh besar menjadi orang yang stabil dan
cukup kuat
2. Pengarah dan pendamping, artinya pada masa ini orang tua akan menjadi konselor bagi
anak, memberikan arahan-arahan dan secara aktif orang tua memantau perkembangan anak
3. Penasihat atau konsultan, secara pasif orang tua memberikan masukan kepada anak. Peran
ini dilakukan oleh orang tua saat anak sudah dewasa, biarkan anak yang datang mencari kita,
barulah kita memberikan masukan tatkala mereka datang kepada kita dan janganlah
perlakukan anak yang kini sudah dewasa seperti anak kecil lagi.

E. Prinsip dasar pergaulan yang sehat

Menurut Abdul Halim (dalam Mulyaningtyas dan hadiyanto, 2007) pergaulan yang
sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam dua kutub yang ekstrem, yaitu terlalu
sensitif (menutup diri) atau terlalu bebas. Konsep pergaulan semestinya lebih di tekankan
kepada hal-hal positif, seperti untuk mempertegas eksistensi diri atau guna menjalin
persaudaraan serta menambah wawasan.

Ada beberapa prinsip dasar pergaulan yang sehat yang perlu di perhatikan agar pergaulan
dapat berjalan sebagai mana yang di harapkan. Prinsip dasar tersebut adalah sebagai berikut:

1. Saling menyadari bahwa semua orang saling membutuhkan

Seperti kita ketahui bersama bahwa setiap manusia pasti akan membutuhkan manusia lain.
Keadaan ini harus kita sadari betul, supaya kita tidak menjadi manusia paling egois dan

6
merasa paling benar. Anda pastinya tahu kenapa manusia diciptakan berbeda-beda? Supaya
manusia bisa saling mengenal, saling membantu, dan saling menutupi kekurangan masing-
masing dengan kelebihan yang kita punya. Contohnya saja orang miskin butuh orang kaya,
atasan butuh bawahan, bawahan butuh atasan, petani butuh penjual cangkul, penjual cangkul
butuh pandai besi, wanita butuh laki-laki, pelajar butuh seorang guru, presiden butuh rakyat,
penulis butuh penerbit, penerbit juga butuh penulis, dan masih banyak yang lain. Tapi intinya
kita saling membutuhkan. Jika hal ini sudah melekat dalam jiwa kita, maka kita akan lebih
mudah dalam bergaul dengan orang lain secara sehat.

2. Hubungan memberikan nilai positif bagi kedua belah pihak

Hubungan yang baik adalah hubungan yang saling menguntungkan. Saya yakin anda tidak
suka dirugikan demikian sebaliknya orang lain juga tidak suka kita rugikan. Dari itulah salah
satu dasar pergaulan sehat yang lain adalah simbiosis mutualisme. Jangan sampai kita
berpikir untuk merugikan orang lain, berpikir saja kita tidak diperbolehkan apalagi kita
melakukannya. Ketika seseorang hidup dengan penuh rasa respek dan saling menguntungkan
maka hubungan yang harmonis akan lebih mudah terjalin.

3. Saling menghormati dan menghargai

Satu kata yang selalu saya ingat jika kita ingin dihargai dan dihormati orang lain, maka kita
harus lebih dulu bisa menghargai dan menghormati orang lain. Mengahargai dan
menghormati orang lain ini bisa di lakukan dengan banyak hal seperti menghargai dan
menghormati pendapat orang lain, menghargai dan menghormati cara beribadah orang lain,
menghargai dan menghormati adat istiadat orang lain, menghargai dan menghormati cara
berpikir orang lain dan sebagainya. Hal ini penting di lakukan untuk membangn sebuah
hubungan yang positif dengan orang lain.

4. Saling memberikan nasihat

Orang bijak berkata teman yang baik adalah teman yang selalu mengajak ke jalan yang baik
dan mencegah ke jalan yang tidak baik. Ini juga salah satu prinsip pergaulan yang sehat.
Dengan saling memberikan nasehat, kita secara tidak langsung, menjalin hubungan yang
lebih sehat bukan hanya untuk dunia saja, tapi juga untuk akhirat kelak. Untuk itu janganlah
bosan untuk memberikan nasehat kepada orang lain, apalagi mereka adalah teman anda.

F. Contoh Pergaulan yang sehat


1. Mengerjakan Tugas Bersama Teman

7
2.Mengikuti Organisasi Sekolah

3.Mengaja Bersama Teman

G. Contoh Pergaulan yang tidak baik


1.Berpesta Minuman Keras

2.Tawuran

8
3.Masuk Discotik

H.Solusi dan upaya dalam pergaulan bebas


1. Pentingnya kasih sayang dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan keadaan
apapun.
2. Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap seorang anak
akan berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya.
3. Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2 atau 3
tahun baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang anak bergaul dengan
teman yang tidak sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa terpengaruh gaya
hidupnya yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani.
4. Pengawasan yang lebih terhadap media komunikasi, seperti internet, handphone, dan lain-
lain.
5. Perlunya bimbingan kepribadian bagi seorang anak agar dia mampu memilih dan
membedakan mana yang baik untuk dia maupun yang tidak baik.
6. Perlunya pembelajaran agama yang diberikan sejak dini, seperti beribadah dan
mengunjungi tempat ibadah sesuai agamanya.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pergaulan remaja adalah proses interaksi yang dilakukan oleh remaja dengan remaja
yang dimana remaja merupakan generasi penerus yang akan membangun bangsa kearah yang
lebih baik yang mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya yang dapat
menguntungkan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Terdapat 5 faktor yang
memengaruhi pergaulan remaja, 3 prinsip pergaulan, dan 6 prinsip dasar pergaulan yang
sehat. Pergaulan remaja di lingkungan asrama dan di luar asrama ternyata memilki
perbedaan. Perbedaannya yaitu pergaulan remaja di luar asrama lebih bebas dan sesuai
dengan keadaan rumah sedangkan di dalam asrama lebih terarah karena di asrama memilki
aturan hidup bersama yang harus dipatuhi.

B. Saran
Saran untuk pelajar agar dapat menggunakan waktu dengan baik dan dapat terlibat
dalam pergaulan yang baik pula. Saran bagi orang tua agar dapat mengerti keseharian remaja
sehingga dapat dengan benar mendidik dan mengarahkan remaja dalam pergaulan yang baik.
Saran bagi guru agar lebih mengetahui karakteristik murid yang juga adalah remaja sehingga
metode belajar yang diterapkan sesuai dengan mereka. Saran bagi pemerintah agar mampu
melihat kekurangan yang mengakibatkan pergaulan yang buruk sehingga pemerintah dapat
menciptakan berbagai hal baru sebagai penunjang pergaulan remaja yang baik agar
terjaminnya masa depan generasi muda.

10
Daftar Pustaka
http://mukiyem.blogspot.com/2012/04/contoh-makalah-pengaruh-pergaulan.html

https://elsasptiana.wordpress.com/2013/09/03/dunia-pergaulan-dan-etika-dalam-pergaulan/

https://lstrsins.wordpress.com/2014/09/09/dunia-pergaulan-remaja-dan-etika-dalam-
pergaulan/

https://fentifs.wordpress.com/2013/09/03/pergaulan-remaja-sehari-hari/

https://megayaniimei.wordpress.com/2013/09/09/makalah-etika-dalam-pergaulan/

https://raisahadila.wordpress.com/2013/11/26/makalah-dunia-pergaulan-dan-etika-dalam-
pergaulan3/

http://semua-makalah.blogspot.com/p/kunci-ditar-last-child-deary-depresiku.html

http://dibyanagalih.blogspot.com/2012/01/tips-cara-bergaul-yang-sehat-bagi.html

11

Anda mungkin juga menyukai