Anda di halaman 1dari 6

POHON KARIER

Pekerjaan (karier) merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia dewasa
yang sehat. Betapa orang akan merasa sangat susah dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan
yang jelas. Demikian juga banyak orang yang mengalami stres dan frustasi dalam hidup karena
masalah pekerjaan. Pekerjaan tidak serta merta merupakan karier. Karier lebih menunjukkan
pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini serta dalam pencapaian karier ini
membutuhkan persiapan dan perencanaan yang matang dari pendidikan-pendidikan yang
dilaluinya.

Tugas utama siswa SMP dibangku sekolah adalah menguasai semua materi pelajaran yang
diajarkan. Pencapaian keberhasilan belajar dalam setiap mata pelajaran akan sangat membantu
bukan hanya dalam menyiapkan diri menghadapi ujian tetapi juga sebagai bekal dalam
menempuh jalan hidup dan merencakan karier kedepan.

Setelah lulus SMP masih banyak siswa yang belum memiliki gambaran tentang apa yang akan
dilakukan. Hal ini memerlukan perhatian dan pemikiran yang cukup mendalam karena
menyangkut penentuan masa depan, serta membutuhkan dukungan dari semua pihak agar
pemilihan pendidikan dan pemilihan kariernya tepat.

Alternatif yang dapat dilakukan setelah lulus SMP diantaranya melanjutkan sekolah ke jenjang
yang lebih tinggi, sekolah sambil bekerja, bekerja, mengikuti kursus keterampilan atau
pelatihan. Alternatif melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SMA atau SMK,
selanjutnya ke jenjang yang lebih tinggi lagi adalah Perguruan Tinggi merupakan salah satu
alternatif yang mesti harus diambil. Alternatif ini sebagai jembatan untuk menentukan karier
masa depan.

Pilihan kelanjutan study SMA atau SMK bukan hanya pilihan sederhana dan sesaat tetapi perlu
adanya pertimbangan yang matang. Pertimbangan-pertimbangan pilihan study lanjut ini bisa
kita lihat dari kemampuan bakat dan minat siswa, kondisi sosial ekonomi keluarga, motivasi
siswa, jarak tempuh sekolah dengan rumah. Dengan pilihan study lanjut yang tepat maka alur
pilihan karier kedepan akan terlaksana dengan tepat sehingga cita-cita siswa yang diinginkan
dapat tercapai dengan proses perencanaan karier yang tepat.

Pohon karier merupakan salah satu media bimbingan dan konseling untuk mempermudah
siswa memahami prospek karier setiap kelompok peminatan (jurusan di SMA/ SMK). Pohon
karier ini berbentuk gambar diagaram pohon yang terdiri akar, pohon, batang, dan daun. Dari
tiap bagian pohon itu menjabarkan dari sub-sub alur pencapaian karier. Contoh pohon karier
kelompok peminatan di SMA-MA: akarnya kelompok peminatan SMA-MA; batang 1 IPA, batang
2 IPS, batang 3 BAHASA; daun-daun dari batang 1 2 3 berisi jurusan di perguruan tinggi (PT)
yang bisa dimasuki dari lulusan SMA kelompok peminatan IPA, IPS, BAHASA. Selain pohon
karier kelompok peminatan SMA-MA, ada juga pohon karier SMP, pohon karier SMK, pohon
Jabatan. Tidak ada patokan atau rumus pasti dalam membuat pohon karir. Bila Anda kreatif bisa
membuat sendiri dengan program Corel Draw dan atau Adobe Photoshop.

Keuntungan menggunakan media pohon karier ini bagi siswa yaitu siswa akan lebih mudah
memahami dan memilih study lanjut serta merencanakan karier kedepannya. Siswa akan lebih
mudah merencanakan alur pendidikan apa yang harus ditempuh untuk mencapai cita-cita
karier yang diinginkan. Sehingga tidak akan ada lagi siswa yang hanya ikut-ikutan atau asal-
asaan dalam memilih kelanjutan study.
Begitu juga bagi guru Bimbingan dan Konseling dengan menggunakan media pohon karier ini
sangat tepat untuk membantu penyampaian materi layanan bimbingan dan koseling bidang
karier. Layanan bimbingan dan konseling bidang karier ini bertujuan : 1) membimbing siswa
dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja; 2) memilih lapangan kerja atau jabatan
atau profesi tertentu; 3) membekali diri supaya siap memangku suatu jabatan; 4) mampu
menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan lapangan pekerjaan yang dimasukinya.

1. Konsep Dasar BK Karir

Konsep layanan bimbingan karir sulit dipisahkan dari konsep vocational guidance yang berubah
menjadi career guidance seperti yang dikemukakan oleh National Vocational Guidance
Association (NVGA) pada tahun 1973, yang diartikan sebagai proses membantu dalam memilih
pekerjaan, mempersiapkan, memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya (Herr and
Cramer, 1979: 6). Pada tahun 1951, Donal Super mengajukan revisi terhadap definisi bimbingan
jabatan sebagai suatu proses bantuan terhadap individu untuk menerima dan
mengembangkan diri dan peranannya secara terpadu dalam dunia kerja, mengetes
konsepnya dengan realitas dan kepuasan bagi dirinya dan masyarakat (Herr and Cramer,
1979: 6). Atas dasar analisis itu, Super (Tennyson, et. al.,1974:146) mengganti konsep
vocational choice menjadi vocational  development.

Kematangan vokasional menunjukkan pada tingkat perkembangan, tingkat yang dicapai pada
kontinum perkembangan diri dari tahap eksplorasi ke tahap kemunduran. Kematangan
vokasional dipandang sebagai umur vokasional yang secara konseptual sama dengan umur
mental (Super. 1975: 185-186). Sejak tahun 1951 terjadilah pergeseran dari model okupasional
yang dianut oleh para ahli bimbingan vokasional sebelum tahun 1951 ke model karir.
Model okupasional terutama menekankan pada adanya kesesuaian antara bakat dan minat
dengan tuntutan pekerjaan; sedangkan model karir mencoba menghubungkan dengan
tujuantujuan yang lebih jauh sehingga nilai-nilai pribadi, kebutuhan, konsep diri, rencana-
rencana pribadi dan sejenisnya ikut dipertimbangkan.

Sejalan dengan terjadiya pergeseran konsep vocational guidance menjadi career guidance dan
model okupasional menjadi karir telah banvak dikemukakan definisi mengenai bimbingan karir.

2. Prinsip-prinsip
 
Seluruh siswa disekolah hendaknya mendapat kesempatan untuk mengembangkan dirinya
dalam pencapaian karirnya secara tepat.
a. Program bimbingan karir hendaknya memiliki tujuan untuk merangsang perkembangan
pendidikan siswa.
b. Setiap siswa hendaknya memehami bahwa karir itu adalah sebagai suatu jalan hidup
dan pendidikan adalah sebagai persiapan untuk hidup.
c. Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang cukup memadai
terhadap diri sendiri dan kaitanya dengan perkembangan social pribadi dan
perencanaan pendidikan karir.
d. Siswa perlu diberikan pemahaman tentang dimana dan mengapa mereka berada dalam
suatu alur pendidikanya.
e. Siswa dalam keseluruhan hendaknya dibantu untuk memperoleh pemahaman tentang
hubungan antara pendidikanya dan karir.
f. etiap siswa pada setiap tahap program pendidikanya hendaknya memiliki pengalaman-
pengalaman yang berorientasi pada karir secara berarti dan realistic.
g. Setiap siswa hendaknya memilih kesempatan untuk menguji konsep, berbagai
ketrampilan dan perananya guna mengembangkan nilai-nilai dan norma yang memiliki
aplikasi bagi karir dimasa depanya.
h. Program bimbingan karir disekolah hendaknya diintegrasikan secara fungsional dengan
program pendidikan pada umumnya dan program bimbingan konseling pada khususnya.
i. Program bimbingan karir disekolah hendaknya berpusat dikelas dengan koordinasi oleh
pembimbing disertai partisipasi orang tua dan kontribusi masyarakat.

3. Pengertian
 
Bimbingan karir juga merupakan salah satu bidang dalam bimbingan dan konseling yang ada di
sekolah-sekolah. Menurut Winkel (2005:114) bimbingan karir adalah bimbingan dalam
mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan
/profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam
menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan
karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik
yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam
setiap pengalaman belajar bidang studi.

Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap individu
(siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya,
dan mengenal dunia kerja merencankan masa depan dengan bentuk kehidupan yang
diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil suatu keputusan bahwa keputusannya
tersebut adalah paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-
persyaratan dan tunutan pekerjaan/karir yang dipilihnya (Ruslan.A.Gani : 11).

Menurut Herr bimbingan karir adalah  suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang
sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu
memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan
dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-
ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan
mengelola perkembangan karirnya (Marsudi, 2003:113).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah suatu upaya bantuan
terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya,
mengembangkan masa depan sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu
menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggungjawab.

4. Tujuan BK karir
 
a. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan
pekerjaan.
b. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang
kematangan kompetensi karir.
c. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang
pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai
dengan norma agama.
d. Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan
persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita
karirnya masa depan.
e. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri
pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis
pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.
f. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara
rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan
kondisi kehidupan sosial ekonomi.
g. Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. Apabila seorang
konseli bercita-cita menjadi seorang guru, maka dia senantiasa harus mengarahkan
dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karir keguruan tersebut.
POHON KARIER

Anda mungkin juga menyukai