KELOMPOK 8
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
karunia-Nya sehingga kami mampu menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat kelak.
Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah “Asesmen dalam BK” yang telah
memberikan tugas kepada kami. Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman kelompok 8 karena telah meluangkan waktu dan fikiran demi
terselesaikannya makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan informasi serta ilmu
pengetahuan yang baik bagi yang membaca dan mengikuti diskusi. Sebagai penyusun,
kami merasa bahwa makalah kami masih memiliki kekurangan dalam penyusunannya
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu, kritik dan saran
yang membangun senantiasa kami harapkan dari pembaca dan teman diskusi guna
kesempurnaan dari makalah.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
A. BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1. Latar Belakang ............................................................................................. 1
2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
3. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
4. Manfaat Penulisan..........................................................................................2
Kesimpulan ..................................................................................................... 16
Saran.................................................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asesmen dalam pendidikan berfungsi untuk melihat kemampuan dan
kesulitan yang dihadapi siswa, sebagai bahan untuk menentukan atau menyusun
program yang susesia dengan kebutuhan siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan
informasi dari hasil asesmen seorang guru akan dapat menyusun program
pembelajaran yang bersifat realistis sesuai dengan kenyataan objektif dari siswa
tersebut. Oleh sebab itu, kedudukan asesmen sangat penting karena melalui hasil
asesmen dapat memperhatikan berbagai perbedaan yang terdapat pada siswa yang
satu dengan yang lainnya. Apabila proses pembelajaran tidak sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik siswa, maka guru akan kesulitan untuk mengarahkan
siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Hal tersebut
dikarenakan program yang diberikan tidak sesuai dengan kemampuan siswa. Untuk
itu, pendidikan harus berorientasi pada kompetensi yang dikuasai sebagai tujuan
pendidikan agar lebih bermanfaat atau lebih fungsionalis.
Mengenali kemampuan dan karakteristik siswa merupakan komponen
pertama dalam kompetensi pedagogi, tetapi seringkali terlupakan oleh seorang
pendidik. Untuk mengenali potensi dan karater siswa maka langkah awal yang perlu
untuk dilakukan mengenali siswa melalui profil siswa. Dengan profil siswa tersebut,
guru akan mengetahui lebih detail mengenai siswa serta dapat memahami karakter
dari siswa yang dihadapi dengan menganalisis permasalahannya dan disesuaikan
dengan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan potensi yang
dimiliki oleh siswa.
B. Rumusan Masalah
2. Apa saja aspek-aspek pribadi individu yang perlu diperhatikan dalam asesmen
profil siswa?
1
2
3. Apa saja unsur-unsur catatan data pribadi dalam asesmen profil siswa?
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Melalui tulisan ini, pembaca dapat mengetahui aspek pribadi individu, unsur
catatan data pribadi, alat penyimpanan data, teknik memahami individu, dan
contoh instrumen dalam asesmen profil siswa.
2. Manfaat Praktis
Melalui tulisan ini akan memudahkan pagi praktisi yang akan mengembangkan
penyususnan instrumen dalam asesmen profil siswa karena dalam tulisan ini
disajikan teknik serta contoh instrumen asesmen profil siswa.
3
BAB II
PEMBAHASAN
b. Perbedaan Individu
Pada hakikatnya setiap individu berbeda secara khas satu sama lain, ciri-
ciri fisik maupun dinamika psikisnya. Perbedaan ini dalam psikologi dikenal
dengan istilah individual differences ( perbedaan individu). Perbedaan-perbedaan
individu tersebut menghendaki agar perlakuan pendidikan pada umumnya serta
bimbingan dan konseling khususnya menyesuaikannya secara spesifik,
khususnya dalam membantu individu mencapai perkembangan yang optimal.
perbedaan individu ini dapat bersumber dari faktor pembawaan maupun
lingkungan yang membentuk pribadi individu tersebut.
Wahidah (2019) menuliskan bahwa ada empat aspek perbedaan individu
yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan pemahaman mengenai diri
peserta didik:
1. Perbedaan Fisik-Motorik.
Perbedaan individual dalam fisik tidak hanya terbatas pada
7
aspek-aspek yang teramati oleh panca indra, seperti bentuk atau tinggi
badan, warna kulit, warna mata atau rambut, jenis kelamin, nada suara
atau bau keringat, melainkan juga mencakup aspek-aspek fisik yang tidak
dapat diamati melalui pancaindra, tetapi hanya dapat diketahui setelah
diadakan pengukuran, seperti usia, kekuatan badan atau kecepatan lari,
golongan darah, pendengaran, penglihatan, dan sebagainya.
2. Perbedaan Inteligensi.
Intelegensi adalah salah satu kemampuan mental, pikiran atau
intelektual dan merupakan bagian dari proses-proses kognitif pada
tingkatan yang lebih tinggi. Para ahli mendefinisikan dan
merumuskan istilah intelegensi secara beragam, namun sebagian besarnya
sepakat bahwa definisi dan rumusan istilah intelegensi memiliki sejumlah
kualitas tertentu seperti bersifat adaptif, berkaitan dengan kemampuan belajar,
pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya dan proses mental yang terjadi
dalam diri seseorang.
3. Perbedaan Kecakapan Bahasa
Perbedaan individual dalam perkembangan dan kecakapan bahasa
anak ini telah menjadi wilayah pengkajian dan penelitian yang menarik bagi
sejumlah psikolog dan pendidik. Banyak penelitian eksperimen telah
dilakukan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
atau kegagalan dalam penguasaan bahasa anak. Dari sejumlah hasil penelitian
tersebut diketahui bahwa faktor nature dan nuture individu itu bervariasi,
maka pengaruhnya terhadapperkembangan bahasa juga bervariasi.
4. Perbedaan Psikologis
Perbedaan individual peserta didik juga terlihat dari aspek
psikologinya. Ada anak yang mudah tersenyum, ada anak yang mudah
marah, ada yang berjiwa sosial, ada yang sangat egoistis, ada yang
cengeng, ada yang pemalas, ada yang rajin, ada yang pemurung dan
sebagainya. Persoalan psikologis memang sangat kompleks dan sangat
sulit dipahami secara tepat, sebab menyangkut apa yang ada di dalam
jiwa dan perasaan peserta didik.
8
c. Kepribadian Individu
1) Inteligensi
Intelijensi atau kecerdasan merupakan salah satu aspek yang penting
dalam pendidikan. Prestasi belajar seorang siswa antara lain ditentukan oleh
tingkat kecerdasannya. walaupun anak mempunyai semangat dan dorongan
yang menggebu-gebu untuk mencapai prestasi yang tinggi, orang tua
memberikan dukungan dan fasilitas yang memadai, tetapi jika tingkat
kecerdasannya terbatas, kecil kemungkinannya ia mencapai prestasi belajar
yang tinggi.
Tingkat kecerdasan ditentukan oleh bakat bawaan dan faktor
lingkungan. Hereditas merupakan gen yang diturunkan oleh orang tuanya
sedangkan yang termasuk lingkungan adalah semua pengalaman dan
pendidikan yang pernah diperoleh seseorang terutama pada tahun-tahun
pertama dalam kehidupan mempunyai dampak yang kuat terhadap kecerdasan
seseorang. secara umum intelegensi dapat dirumuskan sebagai sebuah
kemampuan untuk berpikir abstrak, kemampuan untuk menangkap
hubungan-hubungan dan untuk belajar, dan kemampuan untuk menyesuaikan
diri terhadap situasi situasi baru.
Konselor hendaknya dapat mengetahui dan memahami intelegensi
peserta didiknya sehingga dapat memberikan pelayanan bimbingan dan
konseling kepada siswa agar berkembang prestasi belajarnya. Pemahaman
terhadap inteligensi juga memungkinkan konselor untuk memberikan layanan
penempatan dan penyaluran bagi siswa-siswa yang tergolong kurang mampu
agar menekuni dan mengembangkan latihan-latihan keterampilan yang sesuai
dengan tingkat intelegensinya
2) Bakat
Bakat adalah kemampuan khusus yang menonjol dari berbagai jenis
yang dimiliki seseorang, kemampuan khusus itu biasanya berbentuk
keterampilan atau sesuatu bidang ilmu, misalnya kemampuan khusus dalam
bidang seni, musik suara, olahraga, matematika, bahasa dan sosial agama dan
sebagainya (Badwi, 2018). Ansar & Baloch (2018) menjelaskan bahwa bakat
9
adalah kualitas yang diinginkan setiap orang, hal yang sama seperti organisasi
juga membutuhkan orang dengan bakat yang tepat. Teknologi, penemu,
pengusaha, seniman, aktor dan aktris, penyanyi, tenor, olahragawan,
kaligrafer, pelukis, guru, pembicara dan orang-orang di banyak bidang lainnya
telah menunjukkan keterampilan yang sangat baik karena memiliki bakat di
bidang itu.
Apa perbedaan antara bakat dengan kemampuan serta prestasi? bagi
seorang pendidik pertanyaan tersebut mempunyai arti penting. Bakat yang
diartikan sebagai attitude merupakan suatu kemampuan bawaan, sebagai
potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud.
Berbeda dengan Bakat, kemampuan Merupakan daya untuk melakukan suatu
tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan
menunjukkan bahwa suatu tindakan dapat dilakukan sekarang, Sedangkan
bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan
di masa yang akan datang. bakat dan kemampuan menentukan prestasi
seseorang. Orang yang berbakat hitung menghitung diperkirakan akan
mampu mencapai prestasi yang tinggi dalam bidang yang memerlukan
hitungan seperti matematika, Fisika, kimia dan akuntansi. Jadi prestasi
merupakan perwujudan dari bakat dan kemampuan.
3) Minat
Minat adalah ketertarikan perasaan seseorang terhadap suatu objek
(Rahardjo & Gudnanto, 2013). Minat merupakan aspek pribadi individu yang
juga perlu dikenali dan dipahami oleh seorang guru BK. Sebab minat dapat
menjadi kekuatan motivasi. Prestasi seseorang selalu dipengaruhi oleh
macam dan intensitas minatnya. Siswa yang berminat terhadap matematika
misalnya, akan bekerja keras untuk mencapai prestasi atau nilai yang tinggi
dalam matematika. Sebaliknya anak yang tidak berminat dengan matematika
dia akan malas – bahkan mungkin saja sama sekali tidak mau– mempelajari
matematika. Ia tidak peduli berapapun nilai Matematika yang diperolehnya.
Minat dapat menimbulkan kepuasan. Seorang anak cenderung untuk
mengulang-ulang tindakan-tindakan yang didasari oleh minat. Namun
10
sekunder. Tetapi orang tua merupakan sumber data sekunder yang paling
dapat dipercaya. Sebab orang tua lah yang paling tahu tentang diri anak
dibandingkan dengan sumber data lainnya. Keuntungannya; konselor dapat
memperoleh data untuk melengkapi dan mengecek kebenaran data yang
diperoleh dari konseling. Kekurangannya; pada umumnya orang tua
cenderung tidak memberikan keterangan yang sebenarnya atau sengaja tidak
memberikan keterangan mengenai anaknya karena merasa malu.
c. Guru dan Staf sekolah
Sebagaimana orang tua, guru dan staf sekolah merupakan sumber data
sekunder yang cukup dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sebab
mereka lebih mengenal peserta didik, khususnya dalam hal yang berkaitan
dengan kegiatan dan prestasi akademiknya. Keuntungannya; dapat
menghimpun data akademik siswa baik waktu lampau (di sekolah sebelumnya
atau di kelas sebelumnya), sekarang, dan cita-cita pendidikan maupun
karirnya yang akan datang. Kekurangannya; tidak semua guru dan staf
sekolah mengetahui dan mempunyai data tentang konseling.
d. Saudara dan Teman sekolah
Saudara dan teman sekolah merupakan sumber data sekunder yang dapat
memberikan keterangan tentang konseling, terutama tentang hal-hal yang
tidak diketahui atau disembunyikan dari orang tua dan guru. Keuntungannya;
konselor dapat memperoleh data khusus yang kadang dengan sengaja
disembunyikan kepada orang tua dan guru sebagaimana sudah disebutkan
dalam pembahasan sebelumnya. Kekurangannya; kadang mereka dengan
sengaja menutupi atau memberikan keterangan yang tidak sebenarnya karena
perasaan senasib atau Solidaritas
e. Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan di luar keluarga dan di luar
sekolah. lingkungan juga merupakan sumber data sekunder yang dapat
memberikan informasi yang mungkin tidak kita peroleh di keluarga atau
sekolah yang termasuk dalam lingkungan ini antara lain organisasi,
komunitas, dokter rumah sakit atau puskesmas, kepolisian dan tokoh
12
b. Hard disk eksternal: Alat penyimpanan data ini dapat dipindahkan dari satu
komputer ke komputer lainnya. Data profil siswa dapat disimpan di sini agar
dapat diakses di mana saja.
c. Flashdisk: Alat penyimpanan data yang kecil dan mudah dibawa ke mana
saja. Data profil siswa dapat disimpan di sini untuk kemudahan akses saat
bepergian.
d. Cloud storage: Alat penyimpanan data yang memungkinkan data disimpan
secara online. Layanan seperti Google Drive, Dropbox, dan OneDrive dapat
digunakan untuk menyimpan profil siswa. Hal ini memungkinkan akses data
profil siswa di mana saja dan dari berbagai perangkat.
e. Server: Alat penyimpanan data yang biasanya digunakan pada lembaga atau
organisasi besar. Server ini dapat digunakan untuk menyimpan data profil
siswa secara terpusat dan diakses oleh banyak petugas BK.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Definisi tentang asesmen profil siswa sebagai proses pengumpulan informasi tentang
latar belakang, Kehidupan sosial, gaya belajar, bakat dan minat, kelemahan, lingkungan
belajar serta kemajuan akademik siswa untuk digunakan dalam membuat keputusan
mengenai peserta didik.
Aspek-aspek Pribadi Individu meliputi :
a. Perkembangan Individu
Pada hakikatnya individu adalah makhluk yang sedang mengalami proses tumbuh dan
berkembang, baik secara fisik maupun psikis. Proses perkembangan individu ini
dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam dirinya sendiri dan
faktor yang berasal dari luar individu tersebut faktor-faktor tersebut saling berinteraksi
menuju kematangan melalui tahap-tahap perkembangan tertentu. setiap individu
mempunyai dorongan yang kuat untuk menjadi matang, produktif, dan dapat berdiri
sendiri. Kematangan tersebut meliputi kematangan fisik, kejiwaan, dan sosialnya.
b. Perbedaan Individu
Pada hakikatnya setiap individu berbeda secara khas satu sama lain, ciri-ciri fisik
maupun dinamika psikisnya. Perbedaan ini dalam psikologi dikenal dengan istilah
individual differences ( perbedaan individu). Perbedaan-perbedaan individu tersebut
menghendaki agar perlakuan pendidikan pada umumnya serta bimbingan dan konseling
khususnya menyesuaikannya secara spesifik, khususnya dalam membantu individu
mencapai perkembangan yang optimal. perbedaan individu ini dapat bersumber dari
faktor pembawaan maupun lingkungan yang membentuk pribadi individu tersebut.
c. Kepribadian Individu meliputi :
- Inteligensi
Intelijensi atau kecerdasan merupakan salah satu aspek yang penting dalam
pendidikan. Prestasi belajar seorang siswa antara lain ditentukan oleh tingkat
kecerdasannya. walaupun anak mempunyai semangat dan dorongan yang
17
b. Hard disk eksternal: Alat penyimpanan data ini dapat dipindahkan dari satu
komputer ke komputer lainnya. Data profil siswa dapat disimpan di sini agar
dapat diakses di mana saja.
c. Flashdisk: Alat penyimpanan data yang kecil dan mudah dibawa ke mana saja.
Data profil siswa dapat disimpan di sini untuk kemudahan akses saat
bepergian.
d. Cloud storage: Alat penyimpanan data yang memungkinkan data disimpan
secara online. Layanan seperti Google Drive, Dropbox, dan OneDrive dapat
digunakan untuk menyimpan profil siswa. Hal ini memungkinkan akses data
profil siswa di mana saja dan dari berbagai perangkat.
e. Server: Alat penyimpanan data yang biasanya digunakan pada lembaga atau
organisasi besar. Server ini dapat digunakan untuk menyimpan data profil
siswa secara terpusat dan diakses oleh banyak petugas BK.
B. Saran
Dengan adanya asesmen penyusunan profil siswa diharapkan dapat menuntun
terselenggaranya pelayanan bimbingan konseling dalam mencapai tujuan yang akan
dicapai sesuai tujuan umum dan khusus. Agar proses pelayanan dapat berjalan dengan
baik, maka semua pihak yang terkait dalam bimbingan dan konseling di sekolah harus
menjalankan tugasnya masing.
21
DAFTAR PUSTAKA
Aji, B.S., Emilia, N., Nuri, C.H., Ahmat, A.A. & Carak, P.B. (2020). “Pengembangan
Asesmen Berbasis Teknologi Untuk Keberlangsungan BK Ditengah Pandemi
Covid-19.” Seminar Nasional Daring IIBKIN 2020 “Penggunaan Asesmen
Dan Tes Psikologi Dalam Bimbingan Dan Konseling di Era Adaptasi
Kebiasaan Baru” 98–103.
Amua-Sekyi, E.T. (2016). Assessment, Student Learning and Classroom Practice: A
Review. Journal of Education and Practice, 7(21), 1-6.
Asmita, W., & Fitriani, W. (2022). Analisis Konsep Dasar Assesmen Bimbingan Dan
Konseling Dalam Konteks Pendidikan. Jurnal Mahasiswa BK An-Nur:
Berbeda, Bermakna, Mulia, 8(2), 129-134.
Ansar, N. & Baloch, A. (2018). Talent and Talent Management: Definition and
Issues. IBT Journal of Business Studies, 14(2), 174-186.
Badwi, A. (2018). Pengaruh bakat dalam pencapaian prestasi belajar. Ash-Shahabah:
Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, 4(2), 204-208.
Fitriana, F., Yulianti, Y., Yusuf, A. M., & Daharnis, D. (2021). Urgensi asesmen
dalam bimbingan dan konseling dalam menyiapkan generasi
berkualitas. SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling, 6(3),
259-264.
Hermawan, R. (2022). “Inovasi Layanan Bimbingan Dan Konseling Masa Pandemi
Covid-19.” Coution : Journal of Counseling and Education, 3, 28–40.
Kraivixien, D., Wongwanich, S., & Sujiva, S. (2014). “Concepts of Setting and
Utilizing Student Profile”. 5 th World Conference on Educational Sciences -
WCES 2013. 1689 – 1695.
Supriatna, M. (2011). Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Susanti, T., & Fitriani, W. (2022). Urgensi Asesmen dalam Penyusunan Program
Bimbingan Dan Konseling di Sekolah Menengah Atas: Sebuah Studi
Kualitatif. Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling
Islam, 5(2), 163-172.
22