PENDAHULUAN
B. Perumusan Masalah
1. Apa pengertian bimbingan karir?
2. Apa saja tujuan bimbingan karier?
3. Bagaimana bimbingan karir di Sekolah Dasar?
4. Bagaimana bimbingan karir di Sekolah Mengengah Pertama?
5. Bagaimana bimbingan karir di Sekolah Mengengah Atas?
6. Bagaimana bimbingan karir di Perguruan Tinggi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian bimbingan karir?
2. Untuk mengetahui tujuan bimbingan karier?
3. Untuk mengetahui bimbingan karir di Sekolah Dasar?
4. Untuk mengetahui bimbingan karir di Sekolah Mengengah Pertama?
5. Untuk mengetahui bimbingan karir di Sekolah Mengengah Atas?
6. Untuk mengetahui bimbingan karir di Perguruan Tinggi?
BAB II
PEMBAHASAN
Setelah memahami materi bimbingan karier yang harus diberikan di SD, maka
langkah selanjutnya adalah menentukan waktu, tempat, teknik, dan sistem penilaian
Bimbingan Karier. Mengenai waktu pelaksaan bimbingan karier dapat diintegrasikan dengan
jam-jam pelajaran yang sudah ada, atau pun menyediakan jam khusus untuk keperluan
bimbingan karier ini. Untuk tingkat SD kiranya lebih praktis jika bimbingan karier
diintegrasikan dengan jam-jam pelajaran yang tersedia. Jika cara ini yang dipilih, maka
semua guru kelas dan semua guru bidang studi sekaligus menjadi guru bimbingan karier.
Dalam setiap pelajaran yang diberikan, guru dapat menyelipkan berbagai macam hal yang
berkaitan dengan pekerjaan/jabatan/karier anak-anak di masa mendatang, disesuaikan dengan
tahap perkembangan karier anak. Kalau ada tenaga khusus untuk Bimbingan Karier, maka
penyediaan jam khusus akan sangat bermanfaat.
Tempat pelaksanaan bimbingan karier dapat di mana saja, misalnya di dalam kelas, di
luar ruangan, atau di tempat kerja yang sesuai dengan topik yang yang dibahas. Penentuan
tempat juga bergantung pada fasilitas yang dibutuhkan. Jika dibutuhkan gambar-gambar,
film, atau video, barangkali lebih cocok menggunakan ruang audio visual kalau memang ada.
Teknik pelaksanaan juga dapat bermacam-macam, secara kelompok atau secara individual,
tergantung dari kebutuhan dan tujuan. Dapat jiga dengan cara alih tangan (referal), artinya
minta bantuan orang lain yang ahli dalam bidangnya untuk memberikan bimbingan karier.
Demikian juga metode dan peralatan yang dibutuhkan disesuaikan dengan topik pembicaraan
dan tingkat perkembangan anak.
a. Kebanyakan anak anak umur tujuh belas tahun telah membicarakan secara
serius kepada seseorang tentang rencana-rencananya di masa depan. Rencana-
rencananya didiskusikan dengan orang tua dua kali lebih sering daripada
dengan para konselor advisor atau teman sebaya. Hanya sekitar dua pertiganya
merasa bahwa orang lawan bicaranya menyadari kemampuan-kemampuannya.
b. Anak anak laki-laki cendrung lebih percaya kepada kemampuan
kemampuannya mengerjakan sesuatu dari pada anak-anak perempuan.
c. Gengsi dan status tercatat dua kali lebih banyak daripada tantangan dan
tanggung jawab, kepuasan pribadi, kesempatan dan kemajuan sebagai alasan-
alasan untuk menerima promosi dalam pekerjaan.
d. Hanya 2,2 persen dari responden memandang bidang-bidang sekolah dan
akademik sebagai aktivitas-aktivitas yang mungkin bermanfaat untuk suatu
pekerjaan.
e. Sumber utama untuk mengetahui syarat-syarat suatu pekerjaan adalah
observasi terhadap bidang pekerjaan.
f. Hampir semua anak-anak umur tujuh belas tahun telah memikirkan tentang
jenis pekerjaan yang mereka suka kerjakan kelak.
c. Distribusi umur,
Pada umumnya populasi yang memasuki perguruan tinggi berumur antara 18-21
tahun. Populasi perguruan tinggi mewakili berbagai taraf kematangan, pengalaman hidup,
eksplorasi okupasional, pengalaman kerja, dan kelompok-kelompok variabel lainnya.
d. Sex composition,
pada abad ke-19 yang mendominasi pendidikan di perguruan tinggi adalah laki-laki,
namun di abad ke-21 persentase wanita yang memasuki perguruan tinggi meningkat dengan
pesat.
e. Kelas sosio-ekonomis
Ada suatu hubungan linier antara penghasilan keluarga dengan keberadaan anak di
perguruan tinggi, jika penghasilan keluarga meningkat maka kesempatan anak-anak untuk
memasuki pendidikan di perguruan tinggi juga meningkat. Hal ini menyebabkan sekolah
kejuruan mulai ditinggalkan. Secara tradisional, perguruan tinggi dipandang sebagai alat
untuk melakukan mobilitas ke atas.
f. Hasil-hasil yang didapat di perguruan tinggi
Kebanyakan orang memilih pendidikan di perguruan tinggi sebab mereka merasa
akan mendapat pengembalian-pengembalian, baik berupa kepribadian, maupun keuangan.
A. Kesimpulan
Bimbingan karier adalah suatu proses bantuan, layanan informasi dan pendekatan
terhadap individu/ kelompok individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal
dunia kerja untuk menentukan pilihan karier, mampu untuk mengambil keputusan karier dan
mengakui bahwa keputusan tersebut adalah yang paling tepat/ sesuai dengan keadaan dirinya
dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan karier yang akan ditekuninya.
Mengingat betapa pentingnya masalah karier dalam kehidupan manusia, maka sejak
dini anak perlu dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan hari depan yang lebih cerah,
dengan cara memberikan pendidikan dan bimbingan karier yang berkelanjutan.
Sekolah mempunyai peranan penting dalam bimbingan karier. Melalui bimbingan
karier di SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi memudahkan peserta didik dalam pencapaian
kariernya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................
B. Perumusan Masalah .............................................................................................
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................
A. Pengertian Bimbingan Karir ................................................................................
B. Tujuan Bimbingan Karier ....................................................................................
C. Bimbingan Karier Di Sekolah Dasar (Sd) ...........................................................
D. Bimbingan Karier Di Sekolah Menengah Pertama (Smp) ...................................
E. Bimbingan Karier Di Sekolah Menengah Atas (Sma) .........................................
F. Bimbingan Karier Di Perguruan Tinggi ..............................................................
BAB III PENUTUP ...........................................................................................................
A. Kesimpulan ..........................................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
MATA PELAJARAN GURU PEMBIMBING
BK Erna, S.Pd
MAKALAH
POHON KARIR
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Asss
NAMA : KHAIRANI
KELAS : IX 6