Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KONSELING PERORANGAN 

1. Identitas Pribadi

Nama (inisial)  : Bunga


Jenis Kelamin  : Laki-laki
Umur/Tgl. Lahir  : 17 tahun
Pendidikan/Pekerjaan  : SMA / Pelajar
Status Perkawinan  : Belum menikah
Agama  : Islam

2. Masalah 

Konseli adalah siswa dibangku SMA. Dia merupakan salah satu murid di SMA
swasta di kota Metro yang cukup dikenal. Saat menjadi murid sma, dia
sering terlambat datang ke sekolah, alasannya yakni dia bersama teman-
temannya sering bersantai terlebih dahulu di terminal Metro yang jaraknya
tidak terlalu jauh dari sekolah. Akibatnya konseli sering dihukum oleh guru
dikarenakan datang terlambat. 

3. Gambaran Masalah

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh konselor dan klien, klien bersalah
kepada orang tuanya dan kepada adiknya yang masih duduk di bangku
sekolah. Klien tidak mau membuat orang tuanya kecewa dan adiknya meniru
perilaku klien yang sering dihukum oleh guru. 

4. Hubungan Awal

Hubungan awal dalam pelaksanaan konseling yakni konselor mengupayakan


klien untuk bisa memiliki rasa aman dan nyaman. Dalam hubungan awal ini
konselor dan klien mempunyai pemahaman yang sama dalam mencapai
tujuan konseling. Sehingga konseli dapat membuat keputusan dalam
permasalahannya. 

5. Pengkajian keadaan awal

Setelah konseling, keadaan konseli terlihat bersinar. keadaan yang demikian


merupakan tanda bahwa konseli merasa lega karena sudah bisa
menceritakan permasalahan yang dihadapinya. 
6. Penetapan apa yang akan diubah

Penetapan yang akan diubah yaitu perilaku yang negatif yakni kurang
tanggung jawab sebagai pelajar. Yang seharusnya disiplin, bukan terlambat
dan nongkrong diterminal. 

7. Tujuan perubahan

Tujuan perubahannya yaitu agar klien dapat segera mengambil keputusan


terhadap masalah yang dihadapinya. 

8. Rencana Usaha mencapai tujuan

Dari hasil wawancara antara konselor dengan konseli maka rencana layanan
yang akan konselor berikan untuk membantu konseli mengentaskan
permasalahan yang dialaminya adalah dengan Layanan Konseling Individual.
yaitu klien diajak berfikir apakah perilaku yang terlambat dan menongkrong
diterminal merupakan hal yang baik bagi pelajar. Bagaimana bila orang tua
sampai mengetahui bila klien berperilaku negatif, bagaimana bila perilaku
klien di contoh oleh adiknya. Hal demikian lah yang diajukan kepada klien
agar klien berfikir terhadap perilaku negatifnya.

A. Pelaksanaan Usaha
1) Waku Pelaksanaan Layanan:
Hari : sabtu
Tanggal : 09 may 2016
Jam : 13.00 – 13.40 WIB
Tempat : Ruang kelas Bimbingan dan Konseling

2) Proses Layanan
a) Tahap Penstrukturan

Konselor membuat klien untuk bisa memiliki rasa aman dan


nyaman.konselor membuat klien merasa percaya terhadap konselor agar
dapat menceritakan masalah yang dihadapinya tanpa ada yang ditutupi.
Kemudian dalam hubungan awal ini konselor dan klien sebaiknya memiliki
persamaan tujuan yakni masalah klien dapat terentaskan dengan segera.
Konselorpun tak lupa menanyakan kesiapan klien.

b) Tahap Penjajagan
Setelah berhasil pada tahap penstrukturan ini dan terbinanya hubungan yang
baik antara konselor dengan konseli dalam pelaksanaan konseling yang
ditandai klien telah memiliki tujuan yang sama dengan konselor dalam
melaksanakan konseling. Selanjutnya konselor menggali informasi dari
permasalahan yang dialami klien. Dari penjajakan terhadap permasalahan
yang dialami klien mengalami kebingungan dalam menentukan pengambilan
keputusan.
Materi Terkait:   
Teknik-Teknik Umum Konseling
c) Tahap Penafsiran
Dari hasil penggalian informasi terhadap masalah yang dialami oleh klien
maka konselor dapat menafsirkan bahwa :

 Konseli mengalami kebiasaan terlambat datang kesekolah.


 Konseli merasa bahwa perilakunya ini akan membuat kecewa orang tua
dan merasa malu bila adiknya mencontoh perilakunya. 
d) Tahap Pembinaan
Setelah berhasil dalam tahap penjajagan ini dan diperoleh informasi maka
tahap selanjutnya dilaksanankan tahap pembinaan. Dalam tahap pembinaan
ini usaha yang dilakukan konselor dalam membantu klien mengambil
keputusan untuk mengentaskan permasalahan yang dialaminya adalah
dengan mengajak klien untuk berfikir bila orang tua klien mengetahui
perilakunya, kemudian klien diajak untuk bermain peran sebagai adiknya
yang mencontoh perilakunya. Hal demikian dilakukan untuk dapat merubah
perilakunya yang nongkrong diterminal sehingga terlambat datang
kesekolah.

e) Tahap Penilaian
Dari proses konseling yang dilakukan maka dapat dilihat bahwa klien merasa
lebih tenang, dari mimik wajah terlihat lebih bersinar. Keadaan yang
demikian menandakan terjadi proses terhadap diri klien.

9. Penilaian dan Umpan Balik


Dalam penilaian konseling, klien menceritakan masalah yang dihapainya
dengan apa adanya, klien yang tanpa adanya paksaan dari siapapun mampu
untuk menceritakan masalah yang dihadapinya. Klien yang merasa bersalah
dan malu apabila orang tuanya tahu dengan perilakunya dan adiknya
mencontoh perilakunya. Klien mulai berfikir tentang akibat perilaku yang
dilakukannnya. Konselor memberikan informasi kepada klien bahwa sebagai
pelajar harus disiplin. Agar tak membuat orang tua kecewa dan dapat
menjadi contoh yang baik kepada adik. Setelah itu klien mulai merencakan
keputusan yang akan diambilnya setelah konseling selesai. 

Dari tahap-tahap konseling yang telah dilaksanakan maka untuk mencapai


tujuan proses konseling maka perlu dilaksanakan penilaian untuk melihat
bagaimana perkembangan konseli dalam melaksanakan konseling maupun
setelah melaksanakan proses konseling, adapun penilaian hasil dari
konseling tersebut adalah:
 Konseli memperoleh pemahaman baru terkait tentang keadaan dirinya
dan masalah yang dialami.
 Kecemasan konseli terkait masalah yang dialaminya berkurang ini
terlihat dari mimik muka yang nampak yakni lebih cerah.
10. Tindak Lanjut
Untuk mengetahui perkembangan layanan yang diberikan kepada konseli
diperlukannya tindak lanjut, untuk mengetahui perkembangan masalah klien
dan menetapkan tindak lanjut yang akan diberikan apakah konseling akan
dihentikan, dilanjutkan dengan layanan konseling yang lain ataupun di alih
tangankan.

Metro, ................

Mengetahui,
Kepala Sekolah                                              Guru Bimbingan dan
konseling 

Budi Sutarman.M.M                                        Irvan Hermawanto,S.Pd

Anda mungkin juga menyukai