PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui mengenai penyajian data
2. Untuk mengetahui penyajian data dalam bentuk diagram batang, garis dan
3.
4.
5.
6.
7.
8.
lingkaran
Untuk memahami membaca data pada diagram batang, garis, dan lingkaran
Untuk mengetahui cara membuat data pada diagram batang, garis, dan lingkaran
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan diagram batang, garis, dan lingkaran
Untuk mengetahui mean, median, dan modus
Untuk mengetahui mengenai data kelompok dan data kelompok
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan mean, median, dan modus
1.4 Manfaat
Manfaat dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. Memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan
hasil penelitian atau observasi
2. Data lebih cepat ditangkap dan dimengerti.
3. Memudahkan dalam membuat analisis data.
4. Membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat, dan
akurat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penyajian Data
Kegiatan pengumpulan data di lapangan akan menghasilkan data angka-angka yang
disebut data kasar (raw data) yang menunjukkan bahwa data tersebut belum diolah dengan
teknik statistik tertentu. Jadi data tersebut masih berwujud sebagaimana data itu diperoleh
2
yang bisanya berupa skor dan relative banyak tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan
penelitian, data termasuk yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang
bermakna, data-data itu haruslah disajikan ke dalam tampilan yang sistematis dan untuk
keperluan penganalisisan.
Tujuan penyajian data antara lain, yaitu :
Diagram batang merupakan penyajian data dalam bentuk batang atau persegi panjang
yang disertai dengan sumbu tegak dan sumbu datar. Diagram batang biasa digunakan untuk
menggambarkan data cacahan. Terdapat dua jenis diagram batang yaitu diagram batang tegak
dan mendatar. Diagram batang tegak digambarkan secara tegak (vertikal), sedangkan diagram
batang mendatar digambarkan secara mendatar (horizontal). Setiap batang mewakili kategori
data tertentu. Tinggi atau panjang batangnya merupakan frekuensi dari setiap kategori data.
Diagram batang mempermudah kita untuk membandingkan setiap kelompok atau kategori
data, misalnya untuk menentukan data terbesar dan terkecil.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyajikan data dalam bentuk diagram batang
adalah sebagai berikut.
Sajikan data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebelum digambarkan diagram
batangnya.
Lukis sumbu mendatar dan sumbu tegak yang berpotongan di satu titik pangkal.
Buat batang untuk masing-masing jenis kategori dengan lebar yang sama.
Tinggi atau panjang tiap batang harus sebanding dengan nilai data atau frekuensinya.
Semua batang harus digambar pada sumbu yang sama (jika diagram batang tegak
digambar pada sumbu horizontal, jika diagram batang mendatar digambar pada
sumbu vertikal).
4
Agar lebih jelas, diagram diberi judul dan setiap sumbu diberi keterangan nama.
Misalnya pada diagram batang tegak jumlah penduduk beberapa kurun waktu,
sumbu mendatar merupakan tahun dan sumbu tegak merupakan jumlah.
Hal-hal di atas berhubungan dengan penyajian data dalam bentuk diagram batang secara
manual. Dengan perkembangan teknologi saat ini, kita dapat membuat diagram batang
dengan bantuan program komputer misalnya Microsoft Excel dan SPSS.
Contoh soal :
Data jumlah siswa setiap jenjang pendidikan di Kabupaten Jember pada tahun 2001 tercatat
sesuai tabel berikut.
Kekurangan :
Contoh soal :
Hasil penimbangan berat badan seseorang pada tahun 2010 - 2015 disajikan dengan
menggunakan tabel berikut:
Penyelesaian :
Untuk menyatakan data tersebut dalam bentuk diagram garis, gunakan langkah-langkah
menyajikan data dalam diagram garis.
Dari langkah-langkah tersebut, dapat diperoleh diagram garis berikut.
Kekurangan :
sebagai suatu lingkaran, di mana luas lingkaran merupakan komponen dari beberapa nilai .
Ini sejalan dengan pendapat Sudjana yang mengatakan bahwa Untuk membuat diagram
lingkaran , gambarkan sebuah lingkaran, lalu dibagi-bagi menjadi beberapa sektor. Tiap
sektor melukiskan kategori data yang terlebih dahulu diubah kedalam derajat.
Jadi, diagram lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar
berbentuk lingkaran yang dibagi menjadi sudut-sudut sektor (juring). Setiap sector
melukiskan kategori data yang terlebih dahulu diubah ke dalam derajat dengan menggunakan
busur derajat. Diagram lingkaran sangat cocok untuk menyajikan data yang berbentuk
kategori atau atribut dalam persentase.
Diagram lingkaran merupakan penyajian data dalam bentuk grafik dua dimensi dengan
cara menampilkannya dalam sebuah grafik lingkaran yang dibagi dalam sejumlah bagian
(bidang dengan sudut tertentu)sesuai dengan perbandingan antara harga datanya.Diagram
ligkaran baik digunakan untuk menyajikan perbandingan antar harga data dengan cacah dan
macam variabel data yang tidak terlalu banyak.Sebagai contoh ,dengan menggunakan data
jumlah mahasiswa berdasarkan jurusan,maka jumlah mahasiswa pria dapat disajikan dalam
bentuk diagram lingkaran sebagaimana ditampilkan pada gambar 1.14 Dalam gambar
1.14,terlihat bahwa bagian lingkaran untuk data jumlah mahasiswa jurusan teknik mesin
paling luas,hal ini karena harga datanya paling besar.Sebaliknya bagian lingkaran untuk data
jumlah mahasiswa jurusan tehnik geologi dan tekknik lingkaran sama luasnya,hal ini karena
harga datanya sama.
Teknik Industri
Teknik Mesin
Teknik Elektro
Teknik Informatika
Teknik Geologi
Teknik Lingkungan
Selanjutnya data jumlah mahasiswa wanita berdasarkan jurusan dapat disajikan dalam
diagram lingkaran sebagaimana ditampilkan oleh gambar 1.15 dan data jumlah total
mahasiswa pria dan wanita berdasarkan jurusan dapat disajikan dalam diagram lingkaran
sebagaimana ditampilkan oleh gambar 1.16
Teknik Industri
Teknik Mesin
Teknik Elektro
Teknik Informatika
Teknik Geologi
Teknik Lingkungan
10
Untuk dapat menggambarkan grafik lingkaran dengan benar sebaiknya perhatikan ketentuan
berikut ini.
1. Besar lingkaran harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terlalu besar dan tidak
2.
3.
4.
5.
Contoh :
Tabel Distribusi frekuensi penyakit
Jenis Penyakit
Jumlah
500
200
Penyakit kulit
200
Penyakit mata
50
Lain-lain
50
Jumlah
1000
Perhitungan :
Penyakit saluran nafas :
500
1000
Penyakit kulit :
200
1000
x 100 = 50%
200
1000
x 100 = 20%
x 100 = 20%
11
50
1000 x 100 = 5%
Penyakit mata :
Lain-lain :
50
1000
x 100 = 5%
50
1000 x 360 = 180
Penyakit kulit :
20
100
Penyakit mata :
5
1000
Lain-lain :
5
1000
20
100
x 360 = 72
x 360 = 72
x 360 = 18
x 360 =18
5%5%
20%
1
50%
2
3
20%
4
5
12
Contoh:
Lihat kembali data dalam contoh 1 mengenai jumlah siswa SD, SMP, SMA, SMEA dan STM
di kota X pada tahun 1990. Gambarkan diagram lingkarannya.
Penyelesaian :
Sebelumnya kita harus mengubah dahulu kedalam bentuk persentase untuk masing-masing
tingkatan sekolah.
SD=
1500
x 100 =27
5620
SMP=
900
x 100 =16
5620
13
SMA =
1100
x 100 =20
5620
SMEA=
STM =
1250
x 100 =22
5620
870
x 100 =15
5620
Selanjutnya nilai presentase tersebut diubah kedalam satuan derajat untuk masing-masing
tingkatan sekolah.
SD=
1500
x 360 =97
5620
SMP=
900
x 360 =58
5620
SMA =
1100
x 360 =72
5620
SMEA=
STM =
1250
x 360 =79
5620
870
x 360 =54
5620
14
15%
27%
SD
SMP
SMA
22%
SMEA
16%
STM
20%
15
graph). Diagram melingkar menggambarkan data yang sifatnya periodik atau terjadi
dalam waktu tertentu.
5. Spoke graph
Spoke graph merupakan diagram lingkaran yang berbentuk seperti star graph
(diagram yang menunjukkan arah) tetapi diagram ini tidak mewakili arah data.
Biasanya diagram ini digunakan untuk menyajikan data hubungan antara temperatur
dan curah hujan dalam periode bulanan.
16
Keterangan:
= mean
= banyaknya data
xi
Contoh soal :
Nilai ulangan matematika 15 siswa kelas XIIPAadalah 7,8,6,4,10, 5,9,7, 3,8, 6, 5, 8, 9, dan 7.
Tentukan nilai rata-ratanya.
Jawab:
Keterangan:
xi
fi
= frekuesni data ke -i
xs
di
Contoh soal :
Tentukan rata-rata dari data berikut.
17
NILAI
FREKUENSI
11 15
16 20
21 25
26 30
31 35
36 40
Jawab:
Cara I
NILAI
XI
FI
FIXI
11 15
13
52
16 20
18
90
21 25
23
161
26 - 30
28
224
31 - 35
33
132
18
NILAI
XI
FI
FIXI
36 - 40
38
76
30
735
Jumlah
Penyelesaian:
Cara II
NILAI
FI
XI
DI
FIDI
11 - 15
13
-15
-60
16 - 20
18
-10
-50
21 - 25
23
-5
-35
26 - 30
28
31 - 35
33
20
36 - 40
38
10
20
Jumlah
30
-105
Penyelesaian:
19
2.3.2
Median
Median menentukan letak tengah data setelah data disusun menurut urutan nilainya.
Bisa juga nilai tengah dari data-data yang terurut. Simbol untuk median adalah Me. Dengan
median Me, maka 50% dari banyak data nilainya paling tinggi sama dengan Me, dan 50%
dari banyak data nilainya paling rendah sama dengan Me. Dalam mencari median,
dibedakan untuk banyak data ganjil dan banyak data genap. Untuk banyak data ganjil,
setelah data disusun menurut nilainya, maka median Me adalah data yang terletak tepat di
tengah.
Contoh soal :
Tentukan median dari data berikut.
Nilai
3,4,5,6,7,8,9
Frekuensi
2,5,7,8,10,5,4
1.
20
Jawab:
1. n = 41 (ganjil)
Keterangan:
Me
= median
Tb
= panjang kelas
= banyak data
Contoh soal :
Tentukan median dari data berikut.
DATA
FREKUENSI
11-20
21
DATA
FREKUENSI
21-30
31-40
41-50
51-60
61-70
Jumlah
36
Jawab:
Karena banyaknya data adalah 36
maka median terletak diantara data ke-18 dan data ke-19
sehingga diperoleh kelas yang mengandung median adalah data 41 -50
Dengan demikian , Tb = 41-0,5 = 40,5
P =10 (11-20)
f =7
F = 16.
DATA
FK
11-20
22
DATA
FK
21-30
31-40
16
41-50
23
51-60
27
61-70
36
Penyelesaian:
Modus
Modus adalah nilai yang sering muncul. Jika kita tertarik pada data frekuensi, jumlah
dari suatu nilai dari kumpulan data, maka kita menggunakan modus. Modus sangat baik bila
digunakan untuk data yang memiliki sekala kategorik yaitu nominal atau ordinal
Contoh soal :
1. Tentukan modus dari data : 7,6,5,8,3,7,9,4,6,4,8,4,10,7,5,7,dan 8.
Jawab:
23
Keterangan :
Mo
= modus
Tb
= panjang kelas
d1
d2
Contoh soal :
1. Tentukan modus dari data berikut
DATA
FREKUENSI
11-20
21-30
31-40
41-50
51-60
24
DATA
FREKUENSI
61-70
Jumlah
36
Jawab:
Karena kelas dengan frekuensi terbanyak 9
maka modus terletak diantara kelas 51 60
tb= 51-0,5 = 50,5
p= 10 (11-20)
di= 9-4 = 5
F= 16.
Penyelesaian:
25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyajian data berfungsi untuk memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwaperistiwa yang merupakan hasil penelitian atau observasi, data lebih cepat ditangkap dan
dimengerti, memudahkan dalam membuat analisis data, membuat proses pengambilan
keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat, dan akurat.
Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat ditentukan
dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data. Median menentukan letak tengah data
setelah data disusun menurut urutan nilainya. Modus adalah nilai yang sering muncul.
3.2 Saran
Diharapkan penggunaan diagram mampu membuat data lebih menarik dan mudah
dimengerti. Dan penggunaan mean, median, dan modus mampu mengefisiensikan waktu
dalam penyelesaian tugas yang bersangkut dengan data
26
27