Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang


Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil
penelitan yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana dan jelas agar muda dibaca. Penyajian data
juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang kita sajikan
untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan, dan lain-lain.
Cara penyajian data penelitian dilakukan melalui berbagai bentuk. Bentuk penyajian
data bermacam-macam dan disesuaikan dengan data yang tersedia dan tujuan yang hendak
dicapai Pada umumnya dikelompokkan menjadi 3 bentuk, yakni penyajian data dalam bentuk
teks, penyajian data dalam bentuk tabel dan penyajian data dalam bentuk grafik. Secara
umum, penggunaan ketiga bentuk penyajian ini berbeda.Penyajian secara teks biasanya
digunakan untuk penelitian atau data kualitatif, penyajian dengan tabel digunakan untuk data
yang sudah diklasifikasikan dan ditabulasi. Tetapi apabila data akan diperlihatkan atau
dibandingkan secara kuantitatif maka disajikan dalam bentuk grafik. Meskipun demikian
pada prakteknya ketiga bentuk penyajian ini dipakai secara bersama-sama karena memang
saling melengkapi.
Mean, Median, Modus sama-sama merupakan ukuran pemusatan data yang termasuk
kedalam analisis statistika deskriptif. Namun, ketiganya memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing dalam menerangkan suatu ukuran pemusatan data. Untuk tahu
kegunaannya masing-masing dan kapan kita mempergunakannya, perlu diketahui terlebih
dahulu pengertian analisis statistika deskriptif dan ukuran pemusatan data. Analisis Statistika
deskriptif merupakan metode yang berkaitan dengan penyajian data sehingga memberikan
informasi yang berguna. Upaya penyajian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan informasi
penting yang terdapat dalam data ke dalam berntuk yang lebih ringkas dan sederhana yang
pada akhirnya mengarah pada keperluan adanya penjelasan dan penafsiran (Aunudin, 1989).
Deskripsi data yang dilakukan meliputi ukuran pemusatan dan penyebaran data. Ukuran
pemusatan data meliputi nilai rata-rata (median), modus, dan median.

1.2 Rumusan Masalah


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Apa yang dimaksud dengan penyajian data ?


Bagaimana penyajian data dalam bentuk diagram batang, garis, dan lingkaran ?
Bagaimana membaca data pada diagram batang, garis, lingkaran lingkaran ?
Bagaimana cara membuat data pada diagram batang, garis, dan lingkaran ?
Apa sajakah kelebihan dan kekurangan diagram batang, garis, dan lingkaran ?
Apa yang dimaksud dengan mean, median, dan modus ?
Apa yang dimaksud dengan data tunggal dan data kelompok ?
Apa sajakah kelebihan dan kekurangan mean, median, dan modus ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui mengenai penyajian data
2. Untuk mengetahui penyajian data dalam bentuk diagram batang, garis dan
3.
4.
5.
6.
7.
8.

lingkaran
Untuk memahami membaca data pada diagram batang, garis, dan lingkaran
Untuk mengetahui cara membuat data pada diagram batang, garis, dan lingkaran
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan diagram batang, garis, dan lingkaran
Untuk mengetahui mean, median, dan modus
Untuk mengetahui mengenai data kelompok dan data kelompok
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan mean, median, dan modus

1.4 Manfaat
Manfaat dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. Memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan
hasil penelitian atau observasi
2. Data lebih cepat ditangkap dan dimengerti.
3. Memudahkan dalam membuat analisis data.
4. Membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat, dan
akurat.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penyajian Data
Kegiatan pengumpulan data di lapangan akan menghasilkan data angka-angka yang
disebut data kasar (raw data) yang menunjukkan bahwa data tersebut belum diolah dengan
teknik statistik tertentu. Jadi data tersebut masih berwujud sebagaimana data itu diperoleh
2

yang bisanya berupa skor dan relative banyak tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan
penelitian, data termasuk yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang
bermakna, data-data itu haruslah disajikan ke dalam tampilan yang sistematis dan untuk
keperluan penganalisisan.
Tujuan penyajian data antara lain, yaitu :

Memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan

hasil penelitian atau observasi.


Data lebih cepat ditangkap dan dimengerti.
Memudahkan dalam membuat analisis data.
Membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat, dan
akurat.

Menurut sifatnya, data terbagi 2 yaitu :


a. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang terbentuk dari kategori atau atribut.
Contohnya :
Harga emas hari ini mengalami kenaikan
Sebagian dari produksi barang Apada perusahaan X rusak.
b. Data kuantitatif
Data kantitatif adalah data yang berbentuk bilangan.
Contohnya :
Berat badan selli mencapai 45 kg.
Banyak perguruan tinggi di kota B ada 4 buah.
Dalam hali ni, data kuantitatif dibagi menjadi 2 macam, yakni :
1. Data diskrit
Data diskrit adalah data yang diperoleh dengan cara menghitung atau
membilang.
Contohnya :
Jumlah siswa yang mengikuti matakuliah statistika ada 46 orang.
Jumlah dosen yang ada di fkipunsri mencapai 55 orang.
2 Data Kontinu
Data kontinu adalah data yang diperoleh dengan cara mengukur.
Contohnya :
Tinggi badan Ali adalah 175 cm .
Jarak antara Palembang ke prabumulih adalah 200 km.
Menurut cara memperolehnya, yaitu :
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh organisasi
serta diperoleh langsung dari objeknya.
Contohnya :
3

Lembaga dakwah fkip unsri ingin mengetahui jumlah mahasiswa/I


muslim yang ada di fkip unsri Palembang khususnya, maka Lembaga tersebut
mengirimkan anggota anggotanya untuk mendatangi secara langsung ke
setiap program study.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah
dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, dan biasanya data itu dicatat dalam
bentuk publikasi-publikasi.
Contohnya
:
Misalnya seorang mahasiswa PKL memerlukan data mengenai jumlah
pegawai di sebuah sekolah ditempati praktek dari tahun 2000-2010, maka
seseorang tersebut dapat memperoleh datanya melalui TU(Tata Usaha) yang
ada di sekolah tersebut.
2.2 Diagram Batang

Diagram batang merupakan penyajian data dalam bentuk batang atau persegi panjang
yang disertai dengan sumbu tegak dan sumbu datar. Diagram batang biasa digunakan untuk
menggambarkan data cacahan. Terdapat dua jenis diagram batang yaitu diagram batang tegak
dan mendatar. Diagram batang tegak digambarkan secara tegak (vertikal), sedangkan diagram
batang mendatar digambarkan secara mendatar (horizontal). Setiap batang mewakili kategori
data tertentu. Tinggi atau panjang batangnya merupakan frekuensi dari setiap kategori data.
Diagram batang mempermudah kita untuk membandingkan setiap kelompok atau kategori
data, misalnya untuk menentukan data terbesar dan terkecil.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyajikan data dalam bentuk diagram batang
adalah sebagai berikut.

Sajikan data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebelum digambarkan diagram
batangnya.

Lukis sumbu mendatar dan sumbu tegak yang berpotongan di satu titik pangkal.

Tentukan skala yang sesuai.

Buat batang untuk masing-masing jenis kategori dengan lebar yang sama.

Jarak antar batang terdekat harus sama.

Tinggi atau panjang tiap batang harus sebanding dengan nilai data atau frekuensinya.

Semua batang harus digambar pada sumbu yang sama (jika diagram batang tegak
digambar pada sumbu horizontal, jika diagram batang mendatar digambar pada
sumbu vertikal).
4

Agar lebih jelas, diagram diberi judul dan setiap sumbu diberi keterangan nama.
Misalnya pada diagram batang tegak jumlah penduduk beberapa kurun waktu,
sumbu mendatar merupakan tahun dan sumbu tegak merupakan jumlah.

Hal-hal di atas berhubungan dengan penyajian data dalam bentuk diagram batang secara
manual. Dengan perkembangan teknologi saat ini, kita dapat membuat diagram batang
dengan bantuan program komputer misalnya Microsoft Excel dan SPSS.
Contoh soal :
Data jumlah siswa setiap jenjang pendidikan di Kabupaten Jember pada tahun 2001 tercatat
sesuai tabel berikut.

Sajikan data tersebut dalam bentuk diagram batang!


Penyelesaian:
Misalkan diagram batang yang akan dibuat adalah diagram batang tegak.
Ini berarti, kategori data berada di sumbu datar dan frekuensi tiap kategori berada di sumbu
tegak.
Diagram batang dari data pada soal digambarkan sebagai berikut.

Membaca Data dalam Diagram Batang


Langkah-langkah dalam membaca diagram batang yaitu:
1. Membaca judul diagram terlebih dahulu.
2. Membaca bagian-bagian sumbu datar diagram.
3. Membaca bagian-bagian sumbu tegak diagram.
4. Membuat kesimpulan berdasar isi diagram, misalnya informasi jumlah atau
frekuensi tiap kategori data, data terbesar atau terkecil, perbandingan antarkategori
data, dan sebagainya.

Kelebihan dan kekurangan diagram batang


Kelebihan :

Diagram yang paling sederhana

Paling umum digunakan

Kekurangan :

Diagram batang hanya menyajikan data yang dikelompokkan sesuai kategori


dan tidak dapat menampilkan data individualnya.

2.3 diagram garis


diagram garis sama halnya dengan diagram batang, yaitu diperlukan sumbu mendatar
(horizontal) dan sumbu tegak (vertikal). Sumbu mendatar digunakan untuk menyatakan jenis
data (kategori), sedangkan sumbu vertikal digunakan untuk menyatakan frekuensi data.
Langkah-langkah untuk membuat diagram garis adalah sebagai berikut :
a. Melukis garis untuk sumbu mendatar dan sumbu tegak yang saling tegak lurus dan
berpotongan di satu titik pangkal.
b. Sumbu mendatar menyatakan jenis kategori, biasanya waktu dan sumbu tegak
menyatakan frekuensi data.
c. Membuat skala yang sesuai, pembagian skala masing-masing sumbu tidak harus
menggunakan skala yang sama.
d. Menggambar titik-titik sesuai jenis kategori dan frekuensi datanya. Jika seluruh
data telah dimasukkan, maka terdapat titik-titik yang mewakili setiap data.
e. Menghubungkan titik-titik yang diperoleh dengan sebuah garis.
6

Contoh soal :
Hasil penimbangan berat badan seseorang pada tahun 2010 - 2015 disajikan dengan
menggunakan tabel berikut:

Nyatakan data tersebut dalam bentuk diagram garis.

Penyelesaian :
Untuk menyatakan data tersebut dalam bentuk diagram garis, gunakan langkah-langkah
menyajikan data dalam diagram garis.
Dari langkah-langkah tersebut, dapat diperoleh diagram garis berikut.

Membaca data dalam diagram garis


Membaca diagram garis sama halnya dengan membaca diagram batang yaitu dengan :
1. Membaca judul grafik untuk mengetahui gambaran isi grafik.
2. Membaca informasi yang terdapat pada sumbu sumbu diagram, yaitu sumbu
mendatar dan sumbu tegak.
3. Menyimpulkan informasi sesuai dengan isi grafik, misalnya nilai terendah atau
tertinggi, kenaikan atau penurunan data, dan sebagainya.
Diagram garis juga dapat disajikan lebih dari satu diagram. Diagram garis yang
demikian itu, dinamakan diagram garis majemuk. Misalnya, diagram garis yang
menunjukkan jumlah siswa laki-laki dan siswa perempuan SMA Harapan dari tahun 2000
sampai tahun 2007 berikut ini.
7

Kelebihan dan kekurangan diagram garis :


Kelebihan :
Kelebihan diagram garis yaitu dapat digunakan untuk data yang cukup

banyak, dapat menaksir atau memperkirakan data berdasarkan pola-pola data.


Dapat digunakan untuk membandingkan hubungan dua keadaan atau lebih
pada diagram garis majemuk.

Kekurangan :

Perlu ketelitian lebih dalam membaca diagram ini.

2.4 Diagram Lingkaran


Diagram lingkaran adalah gambaran grafik informasi kuantitatif menggunakan lingkaran
yang dibagi menjadi beberapa sektor yang ukuran relatifnya sesuai dengan proporsi kuantitas.
Pada dasarnya, diagram ini menampilkan hubungan persentase antar-bagian dibandingkan
dengan keseluruhan.
Diagram lingkaran diartikan sebagai cara penyajian sekumpulan data kedalam lingkaran
dengan lingkarannya dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan pengklasifikasian
datanya. Dalam menggambarkan diagram lingkaran, data yang digunakan berupa nama-nama
kategori yang masing-masing mempunyai nilai frekuensinya.
Riduwan mengatakan diagram lingkaran digunakan untuk penyajian data berbentuk
kategori dinyatakan dalam persentase. Somantri mengatakan bahwa penyajian data dalam
bentuk diagram lingkaran didasarkan pada sebuah lingkaran yang dibagi menjadi beberapa
bagian sesuai dengan banyaknya kelas penyusunan. Menurut Iqbal Hasan grafik lingkaran
adalah grafik data berupa lingkaran yang telah dibagi menjadi juring-juring sesuai dengan
data tersebut. Sedangkan menurut Gasperz

Grafik berbentuk lingkaran digambarkan


8

sebagai suatu lingkaran, di mana luas lingkaran merupakan komponen dari beberapa nilai .
Ini sejalan dengan pendapat Sudjana yang mengatakan bahwa Untuk membuat diagram
lingkaran , gambarkan sebuah lingkaran, lalu dibagi-bagi menjadi beberapa sektor. Tiap
sektor melukiskan kategori data yang terlebih dahulu diubah kedalam derajat.
Jadi, diagram lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar
berbentuk lingkaran yang dibagi menjadi sudut-sudut sektor (juring). Setiap sector
melukiskan kategori data yang terlebih dahulu diubah ke dalam derajat dengan menggunakan
busur derajat. Diagram lingkaran sangat cocok untuk menyajikan data yang berbentuk
kategori atau atribut dalam persentase.
Diagram lingkaran merupakan penyajian data dalam bentuk grafik dua dimensi dengan
cara menampilkannya dalam sebuah grafik lingkaran yang dibagi dalam sejumlah bagian
(bidang dengan sudut tertentu)sesuai dengan perbandingan antara harga datanya.Diagram
ligkaran baik digunakan untuk menyajikan perbandingan antar harga data dengan cacah dan
macam variabel data yang tidak terlalu banyak.Sebagai contoh ,dengan menggunakan data
jumlah mahasiswa berdasarkan jurusan,maka jumlah mahasiswa pria dapat disajikan dalam
bentuk diagram lingkaran sebagaimana ditampilkan pada gambar 1.14 Dalam gambar
1.14,terlihat bahwa bagian lingkaran untuk data jumlah mahasiswa jurusan teknik mesin
paling luas,hal ini karena harga datanya paling besar.Sebaliknya bagian lingkaran untuk data
jumlah mahasiswa jurusan tehnik geologi dan tekknik lingkaran sama luasnya,hal ini karena
harga datanya sama.

Data Jumlah Mahasiswa Pria Berdasarkan Jurusan


Teknik Kimia

Teknik Industri
Teknik Mesin
Teknik Elektro
Teknik Informatika
Teknik Geologi
Teknik Lingkungan

Sumber : Diolah dari data biro adminitrasi akademik, 20 juli 2004


Gambar 1.14 penyajian data jumlah mahasiswa pria dalam bentuk diagram lingkaran

Selanjutnya data jumlah mahasiswa wanita berdasarkan jurusan dapat disajikan dalam
diagram lingkaran sebagaimana ditampilkan oleh gambar 1.15 dan data jumlah total
mahasiswa pria dan wanita berdasarkan jurusan dapat disajikan dalam diagram lingkaran
sebagaimana ditampilkan oleh gambar 1.16

Data Jumlah Mahasiswa Wanita Berdasarkan Jurusan


Teknik Kimia

Teknik Industri
Teknik Mesin
Teknik Elektro
Teknik Informatika
Teknik Geologi
Teknik Lingkungan

Sumber: diolah dari data biro adminitrasi akademik,20 juli 2004


Gambar 1.15:penyajian data jumlah mahasiswa wanita dalam bentuk diagram lingkaran

Data Jumlah Total Mahasiswa Berdasarkan Jurusan


Teknik Kimia
Teknik Industri
Teknik Mesin
Teknik Elektro
Teknik Informatika
Teknik Geologi
Teknik Lingkungan

Sumber : diolah dari data biro adminitrasi akademik 20 juli 2004


Gambar : 1.16 penyajian data jumlah total mahasiswa pria dan wanita dalam bentuk diagram
lingkaran
Ketentuan dalam pembuatan gambar

10

Untuk dapat menggambarkan grafik lingkaran dengan benar sebaiknya perhatikan ketentuan
berikut ini.
1. Besar lingkaran harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terlalu besar dan tidak
2.
3.
4.
5.

terlalu kecil agar enak dipandang.


Ketegori yang dibandingkan tidak banyak, biasanya 4-6 kategori.
Sudut segmen tidak terlalu kecil agar dapat dibedakan dengan jelas.
Tiap segmen dapat diberi warna.
Besarya segmen harus menggambarkan persentase yang sesuai.

Contoh :
Tabel Distribusi frekuensi penyakit
Jenis Penyakit

Jumlah

Penyakit saluran napas

500

Penyakit saluran pencernaan

200

Penyakit kulit

200

Penyakit mata

50

Lain-lain

50

Jumlah

1000

Cara menggambar grafik lingkaran :


1. Ubahlah frekuensi tiap penyakit menjadi persen
2. Ubahlah persentase menjadi derajat dengan cara : persen x 360
3. Gambarkan setiap penyakit sesuai dengan derajat yang dihasilkan

Perhitungan :
Penyakit saluran nafas :

500
1000

Penyakit saluran pencernaan :

Penyakit kulit :

200
1000

x 100 = 50%
200
1000

x 100 = 20%

x 100 = 20%

11

50
1000 x 100 = 5%

Penyakit mata :

Lain-lain :

50
1000

x 100 = 5%

Hasil persen diubah menjadi derajat :


Penyakit saluran napas :

50
1000 x 360 = 180

Penyakit saluran pencernaan :

Penyakit kulit :

20
100

Penyakit mata :

5
1000

Lain-lain :

5
1000

20
100

x 360 = 72

x 360 = 72

x 360 = 18

x 360 =18

Grafik Distribusi frekuensi relative berbagai penyakit

5%5%
20%

1
50%

2
3

20%

4
5

12

Langkah-langkah Membuat Grafik Lingkaran


Langkah- langkah dalam membuat diagram lingkaran adalah sebagai berikut
a. Ubah nilai data absolute ke dalam bentuk persentase untuk masing-masing kategori
b. Ubah nilai data dalam bentuk persentase kedalam satuan derajat untuk masing-masing
kategori.
c. Buat sebuah lingkaran dengan menggunakan kjangja, ukuran lingkarannya jangan
terlalu besar dan jangan terlalu kecil.
d. Masukkan kategori yang pertama dengan menggunakan busur derajat. Untuk ini
harus dimulai dari titik yang tertinggi.
e. Masukkan kategori kategori lainnya kedalam lingkuran yang sesuai dengan arah
jarum jam.
f. Kemudian untuk setiap kategori yang terdapat dalam lingkaran, hendaknya diberi
corak atau warna yang berbeda.
g. Dan terakhir untuk setiap kategori yang tedrapat dalam lingkaran hendaknya diberi
identitas
1. Nama kategori disertai nilai persentasenya
2. Nilai persentasenya saja, sedangkan nama kategorinya dicantumkan pada
catatan tersendiri yang terletak di luar lingkaran disertai dengan corak atau
warna yang sesuai seperti dalam lingkaran.

Contoh:
Lihat kembali data dalam contoh 1 mengenai jumlah siswa SD, SMP, SMA, SMEA dan STM
di kota X pada tahun 1990. Gambarkan diagram lingkarannya.
Penyelesaian :
Sebelumnya kita harus mengubah dahulu kedalam bentuk persentase untuk masing-masing
tingkatan sekolah.
SD=

1500
x 100 =27
5620

SMP=

900
x 100 =16
5620

13

SMA =

1100
x 100 =20
5620

SMEA=

STM =

1250
x 100 =22
5620

870
x 100 =15
5620

Selanjutnya nilai presentase tersebut diubah kedalam satuan derajat untuk masing-masing
tingkatan sekolah.
SD=

1500
x 360 =97
5620

SMP=

900
x 360 =58
5620

SMA =

1100
x 360 =72
5620

SMEA=

STM =

1250
x 360 =79
5620

870
x 360 =54
5620

14

15%
27%

SD
SMP
SMA

22%

SMEA
16%

STM

20%

Macam-macam Diagram Lingkaran


Beberapa macam diagram lingkaran yaitu :
1. Pie graph
Pie graph adalah diagram lingkaran yang menyajikan data kuantitas sederhana.
Penyajiannya berupa lingkaran yang terbagi menjadi beberapa segmen sesuai jumlah
data yang ada. Penyajiannya berupa presentase (100%) dan derajad (360).
2. Ring graph
Ring graph merupakan diagram lingkaran yang berbentuk beberapa lingkaran
yang konsentris di satu titik. Fungsi utama diagram ini untuk membandingkan dua
atau lebih macam pie graph dalam satu tampilan. Orientasi yang digunakan setiap
lingkaran dalam ring graph ini harus sama dan urutan warna setiap segmen juga harus
sama. Diagram yang jari-jarinya lebih kecil digambarkan di bagian dalam diagram
yang lebih besar agar setiap lingkaran bisa terlihat.
3. Adjacent graph
Adjacent graph merupakan diagram lingkaran yang bentuknya berupa potonganpotongan lingkaran yang didekatkan. Besar busur setiap lingkaran bergantung jumlah
data yang digunakan. Apabila akan membandingkan dua jenis data maka
3600/2=1800, didapat besar busur 1800 menggambarkan 100% data tersebut.
4. Circular graph
Circular graph merupakan diagram lingkaran yang berbentuk lingkaran
menyerupai jam atau menyerupai kutub dengan garis-garis lintang yang terkonsentris
di kutub. Diagram ini disebut diagram jam (clock graph) dan diagram kutub (polar

15

graph). Diagram melingkar menggambarkan data yang sifatnya periodik atau terjadi
dalam waktu tertentu.
5. Spoke graph
Spoke graph merupakan diagram lingkaran yang berbentuk seperti star graph
(diagram yang menunjukkan arah) tetapi diagram ini tidak mewakili arah data.
Biasanya diagram ini digunakan untuk menyajikan data hubungan antara temperatur
dan curah hujan dalam periode bulanan.

Kelebihan dan Kekurangan Diagram Lingkaran


Kelebihan :
1. Tempat untuk membuat diagram lingkaran tidak terlalu besar
2. Diagram linkaran sangat berguna untuk menunjukkan dan membandingkan
proporsi data.
Kekurangan :

1. Diagram lingkaran tidak dapat menunjukkan frekuensinya.


2.3 Mean, Median, dan Modus
2.3.1 Mean
Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat ditentukan
dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data. Mean adalah sebuah rata-rata dari data
yang diperoleh berupa angka. Mean adalah "Jumlah nilai-nilai dibagi dengan jumlah
individu" (Sutrisno Hadi; 1998).
Mean (rata-rata) merupakan suatu ukuran pemusatan data. Mean suatu data juga
merupakan statistik karena mampu menggambarkan bahwa data tersebut berada pada kisaran
mean data tersebut. Mean tidak dapat digunakan sebagai ukuran pemusatan untuk jenis data
nominal dan ordinal. Berdasarkan definisi dari mean adalah jumlah seluruh data dibagi
dengan banyaknya data. Rata-rata disimbolkan dengan x.

Rata-Rata untuk Data Tunggal

16

Keterangan:

= mean

= banyaknya data

xi

= nilai data ke-i

Contoh soal :
Nilai ulangan matematika 15 siswa kelas XIIPAadalah 7,8,6,4,10, 5,9,7, 3,8, 6, 5, 8, 9, dan 7.
Tentukan nilai rata-ratanya.
Jawab:

Jadi, nilai rata-ratanya adalah 6,8

Rata-Rata untuk Data Bergolong (Berkelompok)

Keterangan:
xi

= nilai tengah data ke-i

fi

= frekuesni data ke -i

xs

= rataan sementara (dipilih pada interval dengan frekuensi terbesar)

di

= simpangan ke-i (selisih nilai xi dengan nilai xs)

Contoh soal :
Tentukan rata-rata dari data berikut.

17

NILAI

FREKUENSI

11 15

16 20

21 25

26 30

31 35

36 40

Jawab:
Cara I
NILAI

XI

FI

FIXI

11 15

13

52

16 20

18

90

21 25

23

161

26 - 30

28

224

31 - 35

33

132

18

NILAI

XI

FI

FIXI

36 - 40

38

76

30

735

Jumlah

Penyelesaian:

Cara II
NILAI

FI

XI

DI

FIDI

11 - 15

13

-15

-60

16 - 20

18

-10

-50

21 - 25

23

-5

-35

26 - 30

28

31 - 35

33

20

36 - 40

38

10

20

Jumlah

30

-105

Penyelesaian:

19

2.3.2

Median

Median menentukan letak tengah data setelah data disusun menurut urutan nilainya.
Bisa juga nilai tengah dari data-data yang terurut. Simbol untuk median adalah Me. Dengan
median Me, maka 50% dari banyak data nilainya paling tinggi sama dengan Me, dan 50%
dari banyak data nilainya paling rendah sama dengan Me. Dalam mencari median,
dibedakan untuk banyak data ganjil dan banyak data genap. Untuk banyak data ganjil,
setelah data disusun menurut nilainya, maka median Me adalah data yang terletak tepat di
tengah.

Median untuk Data Tunggal


1. Jika banyaknya data n ganjil maka median

2. Jika banyaknya n genap maka

Contoh soal :
Tentukan median dari data berikut.

Nilai

3,4,5,6,7,8,9

Frekuensi

2,5,7,8,10,5,4

1.
20

Jawab:
1. n = 41 (ganjil)

Median untuk data bergolong

Keterangan:
Me

= median

Tb

= tepi bawah kelas median

= panjang kelas

= banyak data

= frekuensi kumulatif sebelum kelas median

= frekuensi kelas median

Contoh soal :
Tentukan median dari data berikut.
DATA

FREKUENSI

11-20

21

DATA

FREKUENSI

21-30

31-40

41-50

51-60

61-70

Jumlah

36

Jawab:
Karena banyaknya data adalah 36
maka median terletak diantara data ke-18 dan data ke-19
sehingga diperoleh kelas yang mengandung median adalah data 41 -50
Dengan demikian , Tb = 41-0,5 = 40,5
P =10 (11-20)
f =7
F = 16.
DATA

FK

11-20

22

DATA

FK

21-30

31-40

16

41-50

23

51-60

27

61-70

36

Penyelesaian:

Jadi, mediannya adlah 43,36


2.3.3

Modus

Modus adalah nilai yang sering muncul. Jika kita tertarik pada data frekuensi, jumlah
dari suatu nilai dari kumpulan data, maka kita menggunakan modus. Modus sangat baik bila
digunakan untuk data yang memiliki sekala kategorik yaitu nominal atau ordinal

Modus untuk data tunggal


Modus dari data tunggal adalah data yang paling sering muncul.

Contoh soal :
1. Tentukan modus dari data : 7,6,5,8,3,7,9,4,6,4,8,4,10,7,5,7,dan 8.
Jawab:

23

Data diurutkan: 3,4,4,4,5,5,6,6,7,7,7,7,8,8,8,9,10.


Nilai 7 muncul paling banyak, yaitu 4 kali.
Jadi, modusnya adalah 7.

Modus untuk data bergolong

Keterangan :
Mo

= modus

Tb

= tepi bawah kelas modus

= panjang kelas

d1

= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya

d2

= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya

Contoh soal :
1. Tentukan modus dari data berikut
DATA

FREKUENSI

11-20

21-30

31-40

41-50

51-60

24

DATA

FREKUENSI

61-70

Jumlah

36

Jawab:
Karena kelas dengan frekuensi terbanyak 9
maka modus terletak diantara kelas 51 60
tb= 51-0,5 = 50,5
p= 10 (11-20)
di= 9-4 = 5
F= 16.
Penyelesaian:

Jadi, modusnya adalah 53,36

25

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyajian data berfungsi untuk memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwaperistiwa yang merupakan hasil penelitian atau observasi, data lebih cepat ditangkap dan
dimengerti, memudahkan dalam membuat analisis data, membuat proses pengambilan
keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat, dan akurat.
Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat ditentukan
dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data. Median menentukan letak tengah data
setelah data disusun menurut urutan nilainya. Modus adalah nilai yang sering muncul.

3.2 Saran
Diharapkan penggunaan diagram mampu membuat data lebih menarik dan mudah
dimengerti. Dan penggunaan mean, median, dan modus mampu mengefisiensikan waktu
dalam penyelesaian tugas yang bersangkut dengan data

26

27

Anda mungkin juga menyukai