Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENYAJIAN DATA
Mata kuliah: statistika

Dosen Pengampu : Lilis, S.Pd, M.Pd

Oleh kelompok: 3

ADAM SYARIF (0104202098)

RODIKA SIMA ARIF SAGALA (0104202095)

SRI REZEKI TANJUNG (0104202059)

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2022/2023

i
A. PENDAHULUAN
1. Latar belakang

Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan


hasil penelitan yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai
dengan tujuan yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana dan jelas
agar muda dibaca. Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat
dengan mudah memahami apa yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan
penilaian atau perbandingan, dan lain-lain.

Cara penyajian data penelitian dilakukan melalui berbagai bentuk. Bentuk


penyajian data bermacam-macam dan disesuaikan dengan data yang tersedia
dan tujuan yang hendak dicapai pada umumnya dikelompokkan menjadi 3
bentuk, yakni penyajian data dalam bentuk teks, penyajian data dalam bentuk
tabel dan penyajian data dalam bentuk grafik. Secara umum, penggunaan ketiga
bentuk penyajian ini berbeda. Penyajian secara teks biasanya digunakan untuk
penelitian atau data kualitatif, penyajian dengan tabel digunakan untuk data
yang sudah diklasifikasikan dan ditabulasi. Tetapi apabila data akan diperlihatkan
atau dibandingkan secara kuantitatif maka disajikan dalam bentuk grafik.
Meskipun demikian pada prakteknya ketiga bentuk penyajian ini dipakai secara
bersama-sama karena memang saling melengkapi.

Mean, Median, Modus sama-sama merupakan ukuran pemusatan data yang


termasuk kedalam analisis statistika deskriptif. Namun, ketiganya memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing dalam menerangkan suatu ukuran
pemusatan data. Untuk tahu kegunaannya masing-masing dan kapan kita
mempergunakannya, perlu diketahui terlebih dahulu pengertian analisis
statistika deskriptif dan ukuran pemusatan data. Analisis Statistika deskriptif
merupakan metode yang berkaitan dengan penyajian data sehingga memberikan
informasi yang berguna. Upaya penyajian ini dimaksudkan untuk
mengungkapkan informasi penting yang terdapat dalam data ke dalam berntuk
yang lebih ringkas dan sederhana yang pada akhirnya mengarah pada keperluan
adanya penjelasan dan penafsiran (Aunudin, 1989). Deskripsi data yang dilakukan
meliputi ukuran pemusatan dan penyebaran data. Ukuran pemusatan data
meliputi nilai rata-rata (median), modus, dan median.

2
B. PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN PENYAJIAN DATA

Kegiatan pengumpulan data di lapangan akan menghasilkan data angka-


angka yang disebut 'data kasar (raw data) yang menunjukkan bahwa data
tersebut belum diolah dengan teknak statestek tertentu. Jadi data tersebut
masih berwujud sebagaimana data ini diperalels yang bisanya berupa skor
dan relative banyak tidak beraturun. Dalam pembuatan laporan penelitian,
data termasuk yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran
yang bermakna, data-data itu haruslah disajikan ke dalam tampilan yang
sistematis dan untuk keperluan pengalisisan.

Tujuan penyajian data antara lain, yaitu:

 Memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang


merupakan hasil penelitian atau observasi.
 Data lebih cepat ditangkap dan dimengerti.
 Memudahkan dalam membuat analisis data
 Membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat,
cepat, dan akurat.
 Menurut sifatnya, data terbagi 2 yaitu
a. Data kulitatif
Data kualitatif adalah data yang terbentuk dan kategori atau atribut
Contohnya:
 Harga mas hari ini mengalami kenaikan
 Sebagian dan produksi barang "A"pada perusahaan "X" rusak
b. Data kuantitatif
Data kantitatif adalah data yang berbentuk bilangan.
Contohnya:
 Berat badan selli mencapai 45 kg.
 Banyak perguruaan tinggi di kota "B" ada 4 buah.

Dalam hal ini, dam kuantitatif dibagi menjadi 2 macam, yakni


1. Data diskrit
Data diskrit adalah dan yang diperoleh dengan cara menghitung atau
membilang.
Contohnya:
 Jumlah siswa yang mengikut matakuliah statistika ada 46
orang.
 Jumlah dosen yang ada di flipansi mencapai 35 orang

3
2. Data kontinu
Data kontinu adalah data yang diperoleh dengan cara mengukur.
Contohnya:
 Tinggi badan Ali adalah 175 cm
 Jarak antara Palembang ke prabumulih adalah 200 km.
 Menurut cara memperolehnya, yaitu:
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh
organisasi serta diperoleh langsung dari objeknya.
Contohnya:
 Lembaga dakwah fkip unisu ingin mengetahui jumlah mahasiswa/I
muslim yang ada di fkip unisu khususnya, maka Lembaga tersebut
mengirimkan anggota-anggotanya untuk mendatangi secara
langsung ke setiap program study.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi,
sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, dan biasanya data itu
dicatat dalam bentuk pablikan-publikasi.
Contahnya:
 Misalnya seorang muhasiswa PKL memerlukan data mengenai
jumlah pegawai di sebuah sekolah ditempati praktek dari tahun
2000-2010, maka seseorang tersebut dapat memperoleh datanya
melalui TU (Tata Usaha) yang ada di sekolah tersebut.
2. Diagram Batang
Diagram batang merupakan penyajian data dalam bentuk batang atau
persegi panjang yang disertai dengan sumbu tegak datar. Diagram batang biasa
digunakan untuk menggambarkan data cacahan. Terdapat dua jenis diagrum
batang yaitu diagram batang tegak dan mendatar. Diagram batang tegak
digambarkan secara tegak (vertikal), sedangkan diagram batang mendatar
digambarkan secara mendatar (horizontal). Setiap hatang mewakili kategori data
tertentu. Tinggi atau panjang batangnya merupakan frekuensi dan setiap
kategori data. Diagram batang mempermudah kita untuk membandingkan setiap
kelompok atau kategor data, misalnya untuk menentukan data terbesar dan
terkecil.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyajikan data dalam bentuk
diagram batung adalah sebagai berikut.
 Sajikan data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebelum
digambarkan diagram.
 Lukis sumbu mendatar dan sumbu tegak yang berpotongan di
satu titik pangkal.
 Tentukan skala yang sesuai.

4
 Buat batang untuk masing-masing jenis kategori dengan lebar
yang sama.
 Jarak antar batang terdekat harus sama.
 Tinggi atau panjang tiap batang harus sebanding dengan nilai data
atau frekuensinya.
 Semua batang harus digambar pada sumbu yang sama jika
diagram batang tegak digambar pada sumbu horizontal, jika
diagram batang mendatar digambar pada sumbu vertikal).
 Agar lebih jelas, diagram diberi judul dan setiap sumbu diberi
keterangan nama. Misalnya pada diagram batang tegak jumlah
penduduk beberapa kurun waktu, sumbu mendatar merupakan
tahun dan sumba tegak merupakan jumlah.
 Membaca Data dalam Diagram Batang yaitu
Langkah-langkah dalam membaca diagram batang:
 Membaca judul diagram terlebih dahulu.
 Membaca bagian-bagian sumbu datar diagram
 Membaca bagian-bagian sumbu tegak diagram
 Membuat kesimpulan berdasar isi diagram, misalnya informasi
jumlah atau frekuensi tiap kategori data, data terbesar atau terkecil,
perbandingan antarkategori data dan sebagainya.
 Kelebihan dan kekurangan diagram batang
Kelebihan:
 Diagram yang paling sederhana
 Paling umum digunakan

Kekurangan:

 Diagram batang hanya menyajikan data yang dikelompokkan sesuai


kategori dan tidak dapat menampilkan data individualnya.

3. Diagram garis

Diagram garis sama halnya dengan diagram batang, yaitu diperlukan sumbu
mendatar (horizontal) dan sumbu tegak (vertikal), Sumba mendatar digunakan untuk
menyatakan jenis data (kategorii, sodangkan sumbu vertikal digunakan untuk
menyatakan frekuensi data.

Langkah-langkah umruk membuat diagram garis adalah sebagai berikut

a. Melukis garis untuk sumbu mendatar dan sumbu tegak yang saling tegak lurus
dan berpotongan di satu titik pangkal.

5
b. Sumbu mendatar menyatakan jenis kategori, biasanya waktu dan sumbu tegak
menyatakan frekuensi data
c. Membuat skala yang sesuai, pembagian skala masing-masing sumbu tidak harus
menggunakan skala yang sama.
d. Menggambar titik-titik sesuai jenis kategori dan frekuensi datanya. Jika seluruh
data telah dimasukkan, maka terdapat titik-titik yang mewakili setiap data
e. Menghubungkan titik-titik yang diperoleh dengan sebuah garis.

 Membaca data dalam diagram garis

Membaca diagram garis sama halnya dengan membaca diagram batang yaiatu
dengan:

 Membaca judul grafik untuk mengetahui gambaran isi grafik


 Membaca informasi yang terdapat pada sumbuh-sumbuh diagram,
yaitu sumbu mendatar dan sumbu tegak.
 Menyimpulkan informasi sesui dengan isi grafik, misalnya nilai
terendah atau tertinggi, kenaikan atau penurunan data, dan
sebagainya.
 Kelebihan dan kekuragan diagram garis:
Kelebihan:
 Kelebihan diagram garis yaitu dapat digunakan untuk data yang cukup
banyak, dapat menaksir atau memperkirakan data berdasarkan pola-
pola data.
 Dapat digunakan untuk membandikan hubungan dua keadaan tau
lebih pada diagram garis majemuk.

Kekurangan:

 Perlu ketelitian lebih dalam membaca diagram ini.


4. Diagram lingkaran
Diagram lingkaran adalah gambaran grafik informasi kuantitatif
menggunakan lingkaran yang dibagi menjadi beberapa sektor yang ukuran
relatifaya sesuai dengan proporsi kuantitas. Pada dasarnya, diagram ini
menampilkan hubungan persentase antar-bagian dibandingkan dengan
keseluruhan.
Diagram lingkaran diartikan sebagai cara penyajian sekumpulan dan kedalam
lingkaran dengan lingkarannya dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan
pengklasifikasian datanya. Dalam menggambarkan diagram lingkaran, data yang
digunakan berupa nama-nama kategori yang masing-masing mempunyai nilai
frekuensinya.
Ruwan mengatakan diagram lingkaran digunakan untuk penyajian data
berbentuk kategori dinyatakan dalam persentase. Somantri mengatakan bahwa

6
penyajian data dalam bentuk diagram lingkaran didasarkan padu sebuah
lingkarm yang dibagi menjadi beberapa bagian sesta dengan banyaknya kelas
penyusunan Menurut Iqbal Husan grafik lingkaran adalah grafik data berupa
lingkaran yang telah dibagi menjadi juring-juring sesuai dengan data tersebut.
Sedangkan menant Gasperz "Grafik berbentuk lingkaran digambarkan sebagai
mimi lingkaran, di mana bus lingkaran merupakan komponen dari beberapa nila"
Ini sejalan dengan pendapat Sudjana yang mengatakan hakwa "Untuk membuat
diagram lingkarin, gambarkan sebuah lingkaran, lalu dibagi-bagi menjadi beberga
sektor. Tiap sektor melakukan kategori data yang terlebih dahulu diubah
kedalam derajat.
Jadi diagram lingkaran adalah penyujin data statistik dengan menggunakan
gambar berbentuk lingkaran yang dibagi menjadi sudut-sudut sekur (uring).
Setiap sector melikiskan kategori data yang terlebih dahulu diubah ke dalam
derajat dengan menggunakan busur deraiat. Diagram lingkaran sangat cocok
untuk meraikan data yang berbentuk kategori atau atribut dalam persentase.
Diagram lingkaran merupakan penyajian data dalam bentuk grafik dua
dimensi dengan cara menampilkannya dalam sebuah grafik lingkaran yang dibagi
dalam sejumlah bagian (hidung dengan sudut tertentu) sesuai dengan
perbandingan antara harga datanya Diagram ligkatan baik digunakan untuk
menyajikan pertandingan antar harga data dengan cacah dan macam variabel
data yang tidak terlalu banyak.

Langkah-langkah dalam membuat diagram lingkaran adalah sebagai berikut


 Ubah nilai data absolute ke dalam bentuk persentase untuk masing-
masing kategori
 Ubah nilai data dalam bentuk persentase kedalam satuan derajat
untuk masing-masing kategori.
 Buat sebuah lingkaran dengan menggunakan kjangja, ukuran
lingkarannya jangan terlalu besar dan jangan terlalu kecil.
 Masukkan kategori yang pertama dengan menggunakan busur
derajat. Untuk ini harus dimulai dari titik yang tertinggi.
 Masukkan kategori - kategori lainnya kedalam lingkuran yang sesuai
dengan arah jarum jam.
 Kemudian untuk setiap kategori yang terdapat dalam lingkaran,
hendaknya diberi corak atau warna yang berbeda.
 Dan terakhir untuk setiap kategori yang tedapat dalam lingkaran
hendaknya diberi identitas
1. Nama kategori disertai nilai persentasenya
2. Nilai persentasenya saja, sedangkan nama kategorinya
dicantumkan pada catatan tersendiri yang terletak di luar

7
lingkaran disertai dengan corak atau warna yang sesuai seperti
dalam lingkaran.

Macam-macam Diagram Lingkaran

1. Pie graph

Pie graph adalah diagram lingkaran yang menyajikan data


kuantitas sederhana. Penyajiannya berupa lingkaran yang terbagi
menjadi beberapa segmen sesuai jumlah data yang ada. Penyajiannya
berupa presentase (100%) dan derajad (360°).

2. Ring graph

Ring graph merupakan diagram lingkaran yang berbentuk


beberapa lingkaran yang konsentris di satu titik. Fungsi utama
diagram ini untuk membandingkan dua atau lebih macam pie graph
dalam satu tampilan. Orientasi yang digunakan setiap lingkaran dalam
ring graph ini harus sama dan urutan warna setiap segmen juga harus
sama. Diagram yang jari-jarinya lebih kecil digambarkan di bagian
dalam diagram yang lebih besar agar setiap lingkaran bisa terlihat.

3. Adjacent graph

Adjacent graph merupakan diagram lingkaran yang bentuknya


berupa potongan-potongan lingkaran yang didekatkan. Besar busur
setiap lingkaran bergantung jumlah data yang digunakan. Apabila
akan membandingkan dua jenis data maka 3600/2=1800, didapat
besar busur 1800 menggambarkan 100% data tersebut.

4. Circular graph

Circular graph merupakan diagram lingkaran yang berbentuk


lingkaran menyerupai jam atau menyerupai kutub dengan garis-garis
lintang yang terkonsentris di kutub. Diagram ini disebut diagram jam
(clock graph) dan diagram kutub (polar graph), Diagram melingkar
menggambarkan data yang sifatnya periodik atau terjadi dalam waktu
tertentu.

5. Spoke graph

Spoke graph merupakan diagram lingkaran yang berbentuk seperti


star graph (diagram yang menunjukkan arah) tetapi diagram ini tidak
mewakili arah data. Biasanya diagram ini digunakan untuk menyajikan

8
data hubungan antara temperatur dan curah hujan dalam periode
bulanan.

 Kelebihan dan kekurangan diagram lingkaran :

kelebihan:

1. Tempat untuk membuat diagram lingkaran tidak terlalu besar


2. Diagram lingkaran sangat berguna untuk menyajikan dan
membandingkan propersi data.

Kekurangan:

1. Diagram lingkaran tidak dapat menujukkan frekuensinya .1

C. PENUTUP
1. KESIMPULAN
Penyajian data berfungsi untuk memberi gambaran yang sistematis tentang
peristiwa- peristiwa yang merupakan hasil penelitian atau observasi, data lebih
cepat ditangkap dan dimengerti, memudahkan dalam membuat analisis data,
membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat, dan
akurat.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/32443133/BAB_I_PENDAHULUAN_1_2_Latar_Bela
kang

1
JURNAL penyajian data taufiq hidayatz-08.00 wib

Anda mungkin juga menyukai