Anda di halaman 1dari 61

STATISTIKA DASAR

OVERVIEW

Pengertian Data Statistika


Fungsi Populasi & Sampel
Cabang Ilmu Teknik Sampling
Tahap-Tahap Skala Pengukuran
PENGERTIAN

Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-


caara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisaannya dan
penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan
penganalisaan yang dilakukan.
Menurut Supardi (2013) memaknai statistika merupakan seperangkat metode
yang membahas tentang:
(1) bagaimana cara mengumpulkan data yang dapat memberikan informasi
yang optimal.
(2) bagaimana cara meringkas, mengolah dan menyajikan data.
(3) bagaimana cara melakukan analisis terhadap sekumpulan data sehingga dari
analisis itu timbul strategi-strategi tertentu.
(4) bagaimana cara mengambil kesimpulan dan menyarankan keputusan yang
sebaiknya diambil atas dasar strategi yang ada.
(5) bagaimana menentukan besarnya resiko kekeliruan yang mungkin terjadi
jika mengambil keputusan atas dasar strategi tersebut.
FUNGSI STATISTIKA

• Menggambarkan data dalam bentuk tak tentu.


• Menyederhanakan data yang komplek menjadi data yang mudah
dimengerti.
• Merupakan teknik untuk membuat perbandingan.
• Menentukan tingkat hubungan atau peranan antar variabel.
• Mengukur besar besaran variabel.
CABANG ILMU

Statistika dalam pengertian sebagai ilmu dibedakan menjadi dua yaitu :


1. Statistika deskriptif mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan atau memberi
gambaran objek yang diteliti: sebagaimana adana tanpa menarik kesimpulan atau
generalisasi. Dalam statistika deskriptif ini dikemukakan cara-cara penyajian data
dalam bentuk table maupun diagram, penentuan rata-rata (mean), modus, median,
rentang serta simpangan baku.
2. Statistika inferensial (induktif) mempunyai tujuan untuk penarikan kesimpulan.
Sebelum penarikan kesimpulan dilakukan suatu dugaan yang dapat diperoleh dari
statistika deskriptif.
• Statistika Pendidikan adalah statistika yang digunakan atau diterapkan pada bidang
atau disiplin ilmu Pendidikan.
• Statistika Sosial adalah statistika yang digunakan atau diterapkan pada bidang atau
disiplin ilmu Sosial.
• Statistika Kesehatan adalah statistika yang digunakan atau diterapkan pada bidang
atau disiplin ilmu Kesehatan.
• Statistika Ekonomi adalah statistika yang digunakan atau diterapkan pada bidang
atau disiplin ilmu Ekonomi.
• Statistika Pertanian adalah statistika yang digunakan atau diterapkan pada bidang
atau disiplin ilmu Pertanian.
• Statistika bidang ilmu/kajian lainnya
TAHAP - TAHAP STATISTIKA

Pengumpulan Data Penyusunan Data Penyajian Data

Melakukan pencarian informasi Melakukan konversi data menjadi menyajikan data dalam bentuk
dengan beberapa cara seperti bentuk yang dapat digunakan. yang mudah dipahami agar
melakukan pengamatan secara melalui proses pengolahan data memudahkan proses analisis.
langsung, melakukan observasi imenggunakan komputer dan Terdapat beberapa teknik
dan lainnya . software yang mendukung. penyajian data antara lain dapat
menggunakan tabel, grafik, dan
gambar.
TAHAP - TAHAP STATISTIKA

Analisis Data Interpretasi Data

Data yang disusun dianalisis Menarik kesimpulan terkait


dengan metode statistik (rata-rata, analisis data yang telah di lakukan
variasi, korelasi, atau regresi) dengan kesimpulan yang sifatnya
untuk memperoleh gambaran statistik dan kesimpulan non
keseluruhan. statistik, namun perlu
diperhatikan juga bahwa
keduanya harus disesuaikan
dengan rumusan masalahnya.
DATA STATISTIKA

Data adalah segala keterangan atau informasi yang dapat


memberikan gambaran tentang suatu keadaan. Data yang
merupakan bahan mentah yang perlu diolah sehingga
menghasilkan informasi atau keterangan baik kualitatif maupun
kuantitatif disebut data mentah.
DATA STATISTIKA

Syarat data yang baik agar memperoleh kesimpulan tepat dan


benar maka data yang dikumpulkan dalam pengamatan harus
nyata dan benar, diantaranya:
• Data harus obyektif (sesuai keadaan sebenarnya).
• Data harus mewakii(representative).
• Data harus update.
• Data harus relevan dengan masalah yang akan dipecahkan.
KLASIFIKASI DATA

a) Berdasarkan Jenis Datanya


• Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka.
contohnya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa
kelas 3 ips 2, nilai matematika (…,6,7,8,9,10,…) dan lain-lain.
• Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang
mengandung makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol
air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat, warna
(merah, hijau, biru, kuning, hitam, dll) dan lain-lain.
KLASIFIKASI DATA

b) Berdasarkan Sifat Datanya


• Data diskrit adalah data yang diperoleh dari hasil menghitung, seperti jumlah
penduduk, jumlah siswa laki-laki dan siswa perempuan.
• Data kontinu adalah data yang diperoleh dari hasil mengukur, seperti berat
badan, tinggi badan, hasil belajar, motivasi belajar, kecerdasan inteligensi
dan sebagainya.Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu
interval tertentu atau berada pada nilai yang satu kenilai yang lainnya.
Data Diskrit Data Kontinu
KLASIFIKASI DATA

c) Berdasarkan Waktu Pengumpulan


• Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu.
Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT.
angin rebut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
• Data Time Series / Berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu
dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series
adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari
tahun 2004 sampai 2006 dan lain sebagainya.
KLASIFIKASI DATA

d) Berdasarkan Sumber Data


• Data internal yaitu data yang berasal dari dalam lingkungan sendiri.
Contohnya Kepala Sekolah menginginkan untuk mengetahui perkembangan
siswa dari tahun ke tahun, maka ia dapat melihat dari catatan kesiswaannya.
Buku catatan itulah yang merupakan sumber data internal, karena ia berada
pada sekolah itu sendiri.
KLASIFIKASI DATA

d) Berdasarkan Sumber Data


• Data ekternal adalah data yang berasal dari luar lingkungan sendiri. Contohnya
informasi tentang peraturan atau edaran terkait dengan pengelolaan sekolah
yang dikeluarkan oleh Pemerintah dalam hal Kementerian Pendidikan.
Informasi?informasi tersebut tidak dipunyai oleh sekolah yang bersangkutan
dan harus dicari di luar sekolah. Data yang demikian ini disebut data eksternal.
KLASIFIKASI DATA

e) Berdasarkan Cara Memperoleh


• Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh
peneliti perorangan maupun organisasi. Contohnya melakukan wawancara
langsung penonton bioskop untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
KLASIFIKASI DATA

e) Berdasarkan Cara Memperoleh


• Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek
penelitian. Dimana data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-
sumber yang telah ada. Data itu biasanya diperoleh dari perpustakaan atau
laporan-laporan, dokumen peneliti yang terdahulu. Contohnya adalah pada
peneliti yang menggunakan data statistika hasil riset dari surat kabar atau
majalah.
POPULASI & SAMPEL

• Populasi adalah seluruh objek yang menjadi sasaran penelitian atau


pengamatan dan memiliki sifat-sifat yang sama.
• Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil untuk dijadikan objek
pengamatan langsung dan dijadikan dasar dalam pengambilan
kesimpulan.
• Dengan kata lain, populasi adalah himpunan keseluruhan objek yang
diteliti, sedangkan sampel adalah bagian yang di ambil dari populasi.
CONTOH POPULASI & SAMPEL

• Untuk mengetahui prestasi matematika SMP kelas IX di provinsi DKI


Jakarta, dicatat prestasi dari beberapa sekolah di masing-masing
kotamadya (Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta
Timur).
• Populasi : seluruh siswa SMP kelas IX di provinsi DKI Jakarta.
• Sampel : siswa SMP kelas IX dari beberapa sekolah di masing-masing
kotamadya.
Populasi Sampel
PERBEDAAN
TEKNIK SAMPLING

• Teknik Sampling adalah cara atau teknik yang dipergunakan dalam


mengambil sampel dari populasi. Dimana proses memilih sejumlah
elemen dari populasi, sehingga karateristik sampel dapat
digeneralisasikan pada elemen populasi.
• Sampling dilakukan karena seorang peneliti tidak mungkin (tidak
efisien) jika meneliti seluruh populasi. Misalnya, kasus meneliti
preferensi konsumen terhadap jenis minuman tertentu.
FUNGSI SAMPLING

• Menghemat Biaya
penelitian dilakukan terhadap seluruh objek yang diteliti sudah barang
tentu akan memakan lebih banyak lagi biaya. Oleh sebab itu dengan sampling,
dalam arti penelitian hanya dilakukan terhadap sebagian populasi, biaya tersebut
dapat ditekan atau dikurangi.
• Menghemat Tenaga
Pelaksanaan penelitian yang dilakukan terhadap seluruh populasi jelas
akan memerlukan tenaga yang lebih banyak bila dibandingkan dengan penelitian
yang hanya dilakukan terhadap sebagian saja dari populasi.
FUNGSI SAMPLING

• Menghemat Waktu
Pelaksanaan penelitian yang dilakukan terhadap semua populasi pasti memakan waktu yang
lama bila dibandingkan dengan sebagian populasi saja (sampel), oleh sebab itu jelas bahwa
penelitian yang dilakukan terhadap sampel akan menghemat waktu atau dapat mempercepat
pelaksanaan penelitian.
• Memperoleh Hasil yang lebih akurat
Penelitian yang dilakukan terhadap populasi jelas akan menyita sumber-sumber daya yang
lebih besar termasuk usaha-usaha analisis. Hal ini akan berpengaruh terhadap keakuratan hasil
penelitian. Dengan menggunakan sampel maka dengan usaha yang sama akan diperoleh hasil
analisis yang lebih akurat
UKURAN SAMPEL

Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam penentuan ukuran sampel,


yaitu:
• Tingkat keseragaman, semakin beragam data yang akan diambil
sampelnya, maka semakin banyak pula sampel yang harus diambil.
• Rencana analisis, semakin detail rencana analisisnya maka semakin
banyak pula sampel yang harus diambil.
• Biaya, waktu, dan tenaga yang tersedia.
• tingkat presisi yang diinginkan,
JENIS SAMPLING

• Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan


peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Teknik ini merupakan teknik yang memungkinkan peneliti
atau evaluator untuk membuat generalisasi dari karakteristik sampel menjadi
karakteristik populasi.
• Penggunaan teknik pengambilan spesimen ini dapat digunakan pada populasi
yang mempunyai jumlah maupun total anggota yang dapat ditentukan dahulu.
JENIS SAMPLING

• Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak


memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi yang dipilih menjadi sampel. teknik pengambilan sampel dengan
cara sampel diambil tidak secara acak.
• Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel dapat diperoleh karena
kebetulan atau karena ada faktor lain yang sebelumnya sudah
direncanakan.Pengambilan sampel didasarkan kriteria tertentu seperti
judgment, status, kuantitas, kesukarelaan dan sebagainya.
PROBABILITY SAMPLING

• Simple Random Sampling


Pengambilan sampel acak secara sederhana adalah bahwa setiap anggota dari
populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel.
Dimaksudkan bahwa sebanyak n sampel diambil dari populasi N dan tiap anggota
populasi mempunyai peluang yang sama untuk terambil.
PROBABILITY SAMPLING

Terdapat 3 (tiga) cara untuk menentukan sampel dengan mengunakan teknik ini,
yaitu :
a) Cara undian
b) Cara tabel bilangan random
c) Dengan menggunakan komputer untuk mengacak, misalnya dengan bantuan
SPSS.
PROBABILITY SAMPLING

Contoh:

Diketahui N = 1000, akan dipilih n = 20 dengan menggunakan teknik simple


random sampling. Solusi: Misal ke-1000 data tersebut adalah
001,002,003,...,999,000 dengan 000 adalah data ke-1000. Pertama-tama, tentukan
aturan penggunaan tabel random, misal dimulai dari kolom pertama baris pertama
sampai baris ke 20. Jadi didapatkan104, 213,243, ..., 070
PROBABILITY SAMPLING

• Proportionate Stratified Random Sampling


Proportionate Stratified random sampling atau pengambilan sampling acak
berstrata yaitu melakukan penentuan spesimen dengan cara menetapkan
kelompok dari tingkatan tertentu. Proportionate Stratified Random Sampling biasa
digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis.
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak
homogen dan berstrata secara proporsional.
PROBABILITY SAMPLING

Langkah-langkah dalam menentukan Proportionate Stratified Random sampling :

• Menentukan data pendukung tentang populasi yang diambil berikut strata-strata


yang ada di dalamnya
Mengklasifikasikan populasi ke dalam grup atau strata yang saling lepas; •
Menentukan ukuran sample untuk tiap stratum
Memilih secara acak setiap stratum dengan menggunakan simple random
sampling
PROBABILITY SAMPLING

contoh :

Sebuah penelitian tentang hubungan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan


resiko kehamilan dilakukan dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang. Populasi
penelitian ini sabesar 500 orang dengan tingkat pendidikan yang beragam, yaitu:
SD=300 orang, SMP=100 Orang, SMA=75 orang dan perguruan tinggi = 25
orang.
PROBABILITY SAMPLING

Guna mendapatkan sampel yang memadai secara proposional maka dilakukan


pengambilan sampel secara stratifikasi dengan cara sebagai berikut :
PROBABILITY SAMPLING

• Disproportionate Stratified Random Sampling


Disproportionate Stratified Random Sampling digunakan untuk menentukan jumlah
sampel bila populasinya berstrata tetapi kurang proporsional. Dimana ketika subjeknya
kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya sedangkan jumlah subjeknya besar, maka
diambil antara 10- 15% atau 20-25% atau lebih, tergantung dari:
a) kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana.
b) sempit luasnya wilayah pengamatan dari segi subjek, karena hal ini menyangkut banyak
sedikitnya dana.
c) besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.
PROBABILITY SAMPLING

contoh :

Sebuah perusahaan mempunyai personil sebagai berikut: 3 orang S3, 5 orang S2,
100 orang S1, 800 orang SLTA, dan 700 orang SLTP. Dalam penarikan sampel
maka personil yang berijazah S2 dan S3 semuanya diambil sebagai sampel,
karena kedua kelompok tersebut jumlahnya terlalu kecil jika dibandingkah dengan
kelompok lainnya.
PROBABILITY SAMPLING

• Cluster Random Sampling


Cluser ramdom sampling sesuai dengan area maupun wilayah merupakan
pengambilan spesimen sesuai dengan kelompok wilayah maupun area dari populasi
tertentu. Jenis pengambilan sampling ini akan mengelompokkan objek yang diteliti sesuai
dengan area domisili dari populasi. Teknik sampling cluster digunakan untuk menentukan
sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.
PROBABILITY SAMPLING

Langkah-langkah dalam pengambilan sample dengan cluster sampling :

• Menentukan cluster-clusternya.
• Menentukan banyak cluster yang akan dijadikan sample
• Memilih secara acak cluster sebanyak cluster
• Semua anggota yang terdapat dalam klaster yang terpilih merupakan sampel
studi atau penelitian atau evaluasi.
PROBABILITY SAMPLING

contoh :

Sebuah evaluasi tentang tingkat kesehatan siswa SMA akan melibatkan seluruh
SMA di Indonesia. Ada 33 provinsi, maka Indonesia, sehingga dapat dibagi
menjadi 33 cluster. Misal akan diambil sebanyak 7 klaster, maka dipilih secara
acak 7 propinsi dari 33 propinsi. Semua SMA yang berasal dari 7 provinsi
tersebut merupakan sampel.
PROBABILITY SAMPLING

• Systematics Sampling
Metode pengambilan sampel secara sistematis dengan interval (jarak) tertentu antar
sampel yang terpilih. Cara ini menuntut kepada peneliti untuk memilih unsur populasi
secara sistematis, yaitu unsur populasi yang bisa dijadikan sampel adalah yang “keberapa”.
Teknik sampling ini merupakan teknik penarikan sampel dengan cara penentuan sampel
berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
PROBABILITY SAMPLING

contoh :

Jumlah populasi 200 dan sampel yang diinginkan 50, maka intervalnya 200 : 50 =
4, maka anggota populasi yang terkena sampel adalah setiap elemen yang
mempunyai nomor kelipatan 4, yakni 4, 8, 12, 16 dan seterusnya sampai mencapai
jumlah 50 anggota sampel.
NON PROBABILITY
SAMPLING

• Quota Sampling
Sampling kuota adalah teknik menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.Dalam kasus
ini jumlah populasinya tidak jelas atau tidak terhingga. Pengambilan sampel
sejumlah kuota yang diinginkan dilakukan dengan jalan mengambil sampel yang
sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Pengambilan sampel akan dihentikan jika
sampel yang terambil telah memenuhi kuota dan sebaliknya pengambilan sampel
akan tetap dilakukan jika kuota sampel belum terpenuhi.
NON PROBABILITY
SAMPLING

contoh :
Seorang dokter muda ingin melakukan penelitian tentang dampak penyakit
demam berdarah yang lagi menjadi wabah di suatu daerah. Untuk tujuan ini,
dokter tersebut telah menentukan jumlah sampel pasien demam berdarah
sebanyak 50 pasien. Penentuan jumlah sampel didasarkan kepada waktu, biaya,
dan tenaga yang disediakan dokter tersebut. Untuk tujuan penelitian di atas,
dokter tersebut mengambil sampel sebanyak 50 pasien. Penelitian belum
dihentikan jika jumlah pasien belum mencapai kuota (50 pasien) dan akan
dihentikan jika telah memenuhi kuota
NON PROBABILITY
SAMPLING

• Accidental Sampling
Teknik sampling yang mengandalkan pada keberadaan subjek untuk
dijadikan sampel yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti.
Accidental sampling berdasarkan pada faktor spontanitas, artinya siapa saja yang
tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik maka orang
tersebut dapat dijadikan sebagai sampel (responden).
NON PROBABILITY
SAMPLING

contoh :

Peneliti ingin melakukan suatu penelitian tentang tingkat kebersihan di sebuah


kota kemudian untuk tujuan tersebut peneliti mengambil sampel dengan bertanya
kepada siapa saja yang dijumpai di kota tersebut dan menanyakan tentang
tanggapan tingkat kebersihan di kota tersebut.
NON PROBABILITY
SAMPLING

• Purposive Sampling
Pengambilan sampel secara purposive didasarkan pada suatu pertimbangan
tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi
yang sudah diketahui sebelumnya. Pengambilan sampel tersebut dilakukan secara
sengaja dengan mengambil sampel tertentu saja yang mempunyai karakteristik,
ciri, kriteria, atau sifat tertentu berdasarkan tujuan penelitian atau permasalahan
penelitian. Dengan demikian, pengambilan sampelnya dilakukan tidak secara
acak.
NON PROBABILITY
SAMPLING

contoh :
Suatu penelitian akan dilakukan untuk meneliti tentang kesejahteraan perwira menengah TNI
Angkatan Darat (AD) di suatu Komando Distrik Militer (Kodim). Untuk menyelesaikan
penelitian ini metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling.
Populasi dalam penelitian ini bukan semua TNI AD yang ada di Kodim akan tetapi semua perwira
menengah di Kodim. Sampelnya adalah sebagian perwira menengah. Cara pengambilan
sampelnya adalah dengan mendatangi secara langsung para perwira menengah di Kodim
tersebut. Jumlah pengambilan sampel dilakukan secara proporsional terhadap jumlah populasi.
Jika jumlah sampel yang diambil sudah dianggap representatif mewakili populasi, maka
pengambilan sampel dapat dihentikan.
NON PROBABILITY
SAMPLING

• Saturation Sampling
Pengambilan sampel dengan teknik saturation sampling adalah
pengambilan sampel dengan cara semua anggota populasi sebagai sampel
penelitian. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasinya relatif kecil, kurang
dari 30 orang. Istilah lain dari sampling saturation (jenuh) adalah sensus, dimana
semua anggota populasi dijadikan sampel.
NON PROBABILITY
SAMPLING

contoh :

Seorang peneliti ingin melakukan penelitian tentang dampak penyakit HIV/AIDS di suatu
kabupaten. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, jumlah orang yang terkena penyakit
HIV/AIDS di kabupaten tersebut ada 5 orang. Untuk tujuan penelitian di atas, peneliti tersebut
meneliti dampak penyakit HIV/AIDS terhadap 5 pasien tersebut.
NON PROBABILITY
SAMPLING

• Snowball Sampling
Pengambilan sampel dengan teknik snowball sampling adalah
pengambilan sampel dengan cara berantai (multi level). Sampling snowball dapat
dilakukan jika keberadaan dari suatu populasi sulit untuk ditemukan. Dengan
kata lain, cara ini banyak dipakai ketika peneliti atau evaluator tidak banyak tahu
tentang populasi penelitian.
NON PROBABILITY
SAMPLING

Pada sampling snowball , peneliti mengumpulkan data dari beberapa sampel yang
dapat ditemukan oleh peneliti sendiri, selanjutnya peneliti meminta individu yang
telah dijadikan sampel tersebut untuk memberitahukan keberadaan anggota yang
lainnya yang tidak dapat ditemukan oleh peneliti untuk menjadi sampel
berikutnya.
NON PROBABILITY
SAMPLING

contoh :

Sekelompok polisi ingin melakukan penelitian tentang siapa dalang kerusuhan yang telah terjadi
sebelumnya. Dari peristiwa kerusuhan tersebut, telah ditangkap beberapa orang dan sebagian
besar yang ikut serta dalam kerusuhan telah melarikan diri. selanjutnya untuk tujuan penelitian
tersebut, polisi telah menggali informasi tentang kerusuhan kepada beberapa orang yang
ditangkap. Dari masing-masing orang yang ditangkap telah diperoleh informasi tentang teman-
teman mereka yang ikut serta dalam kerusuhan. Selanjutnya, polisi menangkap teman-teman
mereka dan dari mereka digali kembali informasi yang ada. Begitu seterusnya hingga diperoleh
siapa dalang kerusuhannya.
SKALA PENGUKURAN

• Skala pengukuran merupakan konsep penting dalam penelitian dan statistik.


Ia digunakan untuk mengukur variabel dalam sebuah penelitian.
• Skala pengukuran adalah serangkaian klasifikasi yang menggambarkan sifat
informasi dalam nilai yang diberikan pada suatu variabel, hal ini tentu saja
menghubungkan nilai-nilai yang diberikan pada suatu variabel satu sama
lain, sehingga atas dasar itulah tingkat pengukuran digunakan untuk
menggambarkan informasi dalam nilai-nilai.
JENIS SKALA
PENGUKURAN

• Skala Nominal
Skala pengukuran yang paling paling sederhana dimana hanya digunakan
untuk membedakan antara data yang satu dengan data lainnya tanpa membuat
adanya tingkatan. Skala nominal adalah jenis data sebagai simbol untuk tujuan
kategorisasi.
• Contoh :
Suku, Jenis Kelamin, Metode Pembelajaran, Pendidikan dan lain
sebagainya.
JENIS SKALA
PENGUKURAN

• Skala Ordinal
Skala pengukuran yang lebih tinggi daripada skala nominal, dan sering
juga disebut dengan skala peringkat. Hal ini karena dalam skala ordinal, lambang-
lambang bilangan hasil pengukuran selain menunjukkan pembedaan juga
menunjukkan urutan atau tingkatan obyek yang diukur menurut karakteristik
tertentu.
• Contoh :
Sistem kepangkatan dalam dunia militer , tingkat pendidikan , tingkat
kepuasan, sistem rangking dan lain sebagainya.
JENIS SKALA
PENGUKURAN

• Skala Interval
Skala pengukuran Interval adalah skala yang mempunyai semua sifat yang
dipunyai oleh skala pengukuran nominal, dan ordinal ditambah dengan satu sifat
tambahan. Dalam skala interval, selain data dapat dibedakan antara yang satu
dengan yang lainnya dan dapat dirangking, perbedaan (jarak/interval) antara data
yang satu dengan data yang lainnya dapat diukur.

• Contoh :
Data tentang suhu empat buah benda A, B, C , dan D yaitu masing-masing
20. 30, 60, dan 70 derajat Celcius.
JENIS SKALA
PENGUKURAN

• Skala Rasio
Skala rasio merupakan skala yang paling tinggi peringkatnya. Pada skala
rasio, terdapat semua karakteristik skala nominal, ordinal dan skala interval
ditambah dengan sifat adanya nilai nol yang bersifat mutlak. Nilai nol mutlak ini
artinya adalah nilai dasar yang tidak bisa diubah meskipun menggunakan skala
yang lain. Pada skala ratio, pengukuran sudah mempunyai nilai
perbandingan/rasio.
• Contoh :
Berat badan , tinggi badan , ukuran benda dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

• Metode Sampling , Prof. Akhmad Fauzy, S.Si, M.Si., Ph.D., Universitas Terbuka,
2019
• Statistik Pendidikan , Dr. Rusydi Ananda, M.Pd Muhammad Fadhli, M.Pd, CV.
Widya Puspita, 2018
• Dasar-Dasar Statistik , Sri Wahyuning, S.Kom, M.Si , Yayasan Prima Agus Teknik ,
2021
• Dasar-Dasar Statistik Penelitian, Nuryadi, S.Pd.Si., M.Pd Tutut Dewi Astuti, SE.,
M.Si, Ak., CA., CTA Endang Sri Utami, SE., M.Si., Ak., CA M. Budiantara,
SE.,M.Si.,Ak, CA, SIBUKU MEDIA, 2017
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai