OVERVIEW
Melakukan pencarian informasi Melakukan konversi data menjadi menyajikan data dalam bentuk
dengan beberapa cara seperti bentuk yang dapat digunakan. yang mudah dipahami agar
melakukan pengamatan secara melalui proses pengolahan data memudahkan proses analisis.
langsung, melakukan observasi imenggunakan komputer dan Terdapat beberapa teknik
dan lainnya . software yang mendukung. penyajian data antara lain dapat
menggunakan tabel, grafik, dan
gambar.
TAHAP - TAHAP STATISTIKA
• Menghemat Biaya
penelitian dilakukan terhadap seluruh objek yang diteliti sudah barang
tentu akan memakan lebih banyak lagi biaya. Oleh sebab itu dengan sampling,
dalam arti penelitian hanya dilakukan terhadap sebagian populasi, biaya tersebut
dapat ditekan atau dikurangi.
• Menghemat Tenaga
Pelaksanaan penelitian yang dilakukan terhadap seluruh populasi jelas
akan memerlukan tenaga yang lebih banyak bila dibandingkan dengan penelitian
yang hanya dilakukan terhadap sebagian saja dari populasi.
FUNGSI SAMPLING
• Menghemat Waktu
Pelaksanaan penelitian yang dilakukan terhadap semua populasi pasti memakan waktu yang
lama bila dibandingkan dengan sebagian populasi saja (sampel), oleh sebab itu jelas bahwa
penelitian yang dilakukan terhadap sampel akan menghemat waktu atau dapat mempercepat
pelaksanaan penelitian.
• Memperoleh Hasil yang lebih akurat
Penelitian yang dilakukan terhadap populasi jelas akan menyita sumber-sumber daya yang
lebih besar termasuk usaha-usaha analisis. Hal ini akan berpengaruh terhadap keakuratan hasil
penelitian. Dengan menggunakan sampel maka dengan usaha yang sama akan diperoleh hasil
analisis yang lebih akurat
UKURAN SAMPEL
Terdapat 3 (tiga) cara untuk menentukan sampel dengan mengunakan teknik ini,
yaitu :
a) Cara undian
b) Cara tabel bilangan random
c) Dengan menggunakan komputer untuk mengacak, misalnya dengan bantuan
SPSS.
PROBABILITY SAMPLING
Contoh:
contoh :
contoh :
Sebuah perusahaan mempunyai personil sebagai berikut: 3 orang S3, 5 orang S2,
100 orang S1, 800 orang SLTA, dan 700 orang SLTP. Dalam penarikan sampel
maka personil yang berijazah S2 dan S3 semuanya diambil sebagai sampel,
karena kedua kelompok tersebut jumlahnya terlalu kecil jika dibandingkah dengan
kelompok lainnya.
PROBABILITY SAMPLING
• Menentukan cluster-clusternya.
• Menentukan banyak cluster yang akan dijadikan sample
• Memilih secara acak cluster sebanyak cluster
• Semua anggota yang terdapat dalam klaster yang terpilih merupakan sampel
studi atau penelitian atau evaluasi.
PROBABILITY SAMPLING
contoh :
Sebuah evaluasi tentang tingkat kesehatan siswa SMA akan melibatkan seluruh
SMA di Indonesia. Ada 33 provinsi, maka Indonesia, sehingga dapat dibagi
menjadi 33 cluster. Misal akan diambil sebanyak 7 klaster, maka dipilih secara
acak 7 propinsi dari 33 propinsi. Semua SMA yang berasal dari 7 provinsi
tersebut merupakan sampel.
PROBABILITY SAMPLING
• Systematics Sampling
Metode pengambilan sampel secara sistematis dengan interval (jarak) tertentu antar
sampel yang terpilih. Cara ini menuntut kepada peneliti untuk memilih unsur populasi
secara sistematis, yaitu unsur populasi yang bisa dijadikan sampel adalah yang “keberapa”.
Teknik sampling ini merupakan teknik penarikan sampel dengan cara penentuan sampel
berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
PROBABILITY SAMPLING
contoh :
Jumlah populasi 200 dan sampel yang diinginkan 50, maka intervalnya 200 : 50 =
4, maka anggota populasi yang terkena sampel adalah setiap elemen yang
mempunyai nomor kelipatan 4, yakni 4, 8, 12, 16 dan seterusnya sampai mencapai
jumlah 50 anggota sampel.
NON PROBABILITY
SAMPLING
• Quota Sampling
Sampling kuota adalah teknik menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.Dalam kasus
ini jumlah populasinya tidak jelas atau tidak terhingga. Pengambilan sampel
sejumlah kuota yang diinginkan dilakukan dengan jalan mengambil sampel yang
sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Pengambilan sampel akan dihentikan jika
sampel yang terambil telah memenuhi kuota dan sebaliknya pengambilan sampel
akan tetap dilakukan jika kuota sampel belum terpenuhi.
NON PROBABILITY
SAMPLING
contoh :
Seorang dokter muda ingin melakukan penelitian tentang dampak penyakit
demam berdarah yang lagi menjadi wabah di suatu daerah. Untuk tujuan ini,
dokter tersebut telah menentukan jumlah sampel pasien demam berdarah
sebanyak 50 pasien. Penentuan jumlah sampel didasarkan kepada waktu, biaya,
dan tenaga yang disediakan dokter tersebut. Untuk tujuan penelitian di atas,
dokter tersebut mengambil sampel sebanyak 50 pasien. Penelitian belum
dihentikan jika jumlah pasien belum mencapai kuota (50 pasien) dan akan
dihentikan jika telah memenuhi kuota
NON PROBABILITY
SAMPLING
• Accidental Sampling
Teknik sampling yang mengandalkan pada keberadaan subjek untuk
dijadikan sampel yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti.
Accidental sampling berdasarkan pada faktor spontanitas, artinya siapa saja yang
tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik maka orang
tersebut dapat dijadikan sebagai sampel (responden).
NON PROBABILITY
SAMPLING
contoh :
• Purposive Sampling
Pengambilan sampel secara purposive didasarkan pada suatu pertimbangan
tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi
yang sudah diketahui sebelumnya. Pengambilan sampel tersebut dilakukan secara
sengaja dengan mengambil sampel tertentu saja yang mempunyai karakteristik,
ciri, kriteria, atau sifat tertentu berdasarkan tujuan penelitian atau permasalahan
penelitian. Dengan demikian, pengambilan sampelnya dilakukan tidak secara
acak.
NON PROBABILITY
SAMPLING
contoh :
Suatu penelitian akan dilakukan untuk meneliti tentang kesejahteraan perwira menengah TNI
Angkatan Darat (AD) di suatu Komando Distrik Militer (Kodim). Untuk menyelesaikan
penelitian ini metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling.
Populasi dalam penelitian ini bukan semua TNI AD yang ada di Kodim akan tetapi semua perwira
menengah di Kodim. Sampelnya adalah sebagian perwira menengah. Cara pengambilan
sampelnya adalah dengan mendatangi secara langsung para perwira menengah di Kodim
tersebut. Jumlah pengambilan sampel dilakukan secara proporsional terhadap jumlah populasi.
Jika jumlah sampel yang diambil sudah dianggap representatif mewakili populasi, maka
pengambilan sampel dapat dihentikan.
NON PROBABILITY
SAMPLING
• Saturation Sampling
Pengambilan sampel dengan teknik saturation sampling adalah
pengambilan sampel dengan cara semua anggota populasi sebagai sampel
penelitian. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasinya relatif kecil, kurang
dari 30 orang. Istilah lain dari sampling saturation (jenuh) adalah sensus, dimana
semua anggota populasi dijadikan sampel.
NON PROBABILITY
SAMPLING
contoh :
Seorang peneliti ingin melakukan penelitian tentang dampak penyakit HIV/AIDS di suatu
kabupaten. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, jumlah orang yang terkena penyakit
HIV/AIDS di kabupaten tersebut ada 5 orang. Untuk tujuan penelitian di atas, peneliti tersebut
meneliti dampak penyakit HIV/AIDS terhadap 5 pasien tersebut.
NON PROBABILITY
SAMPLING
• Snowball Sampling
Pengambilan sampel dengan teknik snowball sampling adalah
pengambilan sampel dengan cara berantai (multi level). Sampling snowball dapat
dilakukan jika keberadaan dari suatu populasi sulit untuk ditemukan. Dengan
kata lain, cara ini banyak dipakai ketika peneliti atau evaluator tidak banyak tahu
tentang populasi penelitian.
NON PROBABILITY
SAMPLING
Pada sampling snowball , peneliti mengumpulkan data dari beberapa sampel yang
dapat ditemukan oleh peneliti sendiri, selanjutnya peneliti meminta individu yang
telah dijadikan sampel tersebut untuk memberitahukan keberadaan anggota yang
lainnya yang tidak dapat ditemukan oleh peneliti untuk menjadi sampel
berikutnya.
NON PROBABILITY
SAMPLING
contoh :
Sekelompok polisi ingin melakukan penelitian tentang siapa dalang kerusuhan yang telah terjadi
sebelumnya. Dari peristiwa kerusuhan tersebut, telah ditangkap beberapa orang dan sebagian
besar yang ikut serta dalam kerusuhan telah melarikan diri. selanjutnya untuk tujuan penelitian
tersebut, polisi telah menggali informasi tentang kerusuhan kepada beberapa orang yang
ditangkap. Dari masing-masing orang yang ditangkap telah diperoleh informasi tentang teman-
teman mereka yang ikut serta dalam kerusuhan. Selanjutnya, polisi menangkap teman-teman
mereka dan dari mereka digali kembali informasi yang ada. Begitu seterusnya hingga diperoleh
siapa dalang kerusuhannya.
SKALA PENGUKURAN
• Skala Nominal
Skala pengukuran yang paling paling sederhana dimana hanya digunakan
untuk membedakan antara data yang satu dengan data lainnya tanpa membuat
adanya tingkatan. Skala nominal adalah jenis data sebagai simbol untuk tujuan
kategorisasi.
• Contoh :
Suku, Jenis Kelamin, Metode Pembelajaran, Pendidikan dan lain
sebagainya.
JENIS SKALA
PENGUKURAN
• Skala Ordinal
Skala pengukuran yang lebih tinggi daripada skala nominal, dan sering
juga disebut dengan skala peringkat. Hal ini karena dalam skala ordinal, lambang-
lambang bilangan hasil pengukuran selain menunjukkan pembedaan juga
menunjukkan urutan atau tingkatan obyek yang diukur menurut karakteristik
tertentu.
• Contoh :
Sistem kepangkatan dalam dunia militer , tingkat pendidikan , tingkat
kepuasan, sistem rangking dan lain sebagainya.
JENIS SKALA
PENGUKURAN
• Skala Interval
Skala pengukuran Interval adalah skala yang mempunyai semua sifat yang
dipunyai oleh skala pengukuran nominal, dan ordinal ditambah dengan satu sifat
tambahan. Dalam skala interval, selain data dapat dibedakan antara yang satu
dengan yang lainnya dan dapat dirangking, perbedaan (jarak/interval) antara data
yang satu dengan data yang lainnya dapat diukur.
• Contoh :
Data tentang suhu empat buah benda A, B, C , dan D yaitu masing-masing
20. 30, 60, dan 70 derajat Celcius.
JENIS SKALA
PENGUKURAN
• Skala Rasio
Skala rasio merupakan skala yang paling tinggi peringkatnya. Pada skala
rasio, terdapat semua karakteristik skala nominal, ordinal dan skala interval
ditambah dengan sifat adanya nilai nol yang bersifat mutlak. Nilai nol mutlak ini
artinya adalah nilai dasar yang tidak bisa diubah meskipun menggunakan skala
yang lain. Pada skala ratio, pengukuran sudah mempunyai nilai
perbandingan/rasio.
• Contoh :
Berat badan , tinggi badan , ukuran benda dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
• Metode Sampling , Prof. Akhmad Fauzy, S.Si, M.Si., Ph.D., Universitas Terbuka,
2019
• Statistik Pendidikan , Dr. Rusydi Ananda, M.Pd Muhammad Fadhli, M.Pd, CV.
Widya Puspita, 2018
• Dasar-Dasar Statistik , Sri Wahyuning, S.Kom, M.Si , Yayasan Prima Agus Teknik ,
2021
• Dasar-Dasar Statistik Penelitian, Nuryadi, S.Pd.Si., M.Pd Tutut Dewi Astuti, SE.,
M.Si, Ak., CA., CTA Endang Sri Utami, SE., M.Si., Ak., CA M. Budiantara,
SE.,M.Si.,Ak, CA, SIBUKU MEDIA, 2017
TERIMA KASIH