Anda di halaman 1dari 16

MODUL STATISTIK

(CCS201)

MODUL 1
PENGERTIAN STATISTIKA, DATA, SERTA PENGUMPULAN DAN
PENGOLAHAN DATA

DISUSUN OLEH
SURYANI, M.Si

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
0 / 16
PENGERTIAN STATISTIKA, DATA, SERTA PENGUMPULAN
DAN PENGOLAHAN DATA

Kemampuan Akhir Yang Diharapkan


Setelah mempelajari modul 1 ini, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Memahami dan menjelaskan pengertian dari statistika
2. Memahami dan menjelaskan pengertian dari data
3. Memahami dan menjelaskan jenis-jenis data
4. Memahami dan dapat mengumpulkan data
5. Memahami dan dapat mengolah data

PENGERTIAN STATISTIK

Secara etimologik ‘statistika’ berasal dari kata status (latin), state


(Inggris) atau staat (belanda) yang berarti negara. Statistik merupakan
kumpulan bahan keterangan (data) baik yang berupa data kualitatif
maupun kuantitatif yang mempunyai arti penting dan kegunaan bagi
negara. Dalam perkembangannya statistik dibatasi pada data yang
berwujud angka.

Pengertian Statistik Menurut Para Ahli


Agar lebih memahami apa arti statistik, maka kita bisa merujuk
pada pendapat beberapa ahli berikut ini.

1. Prof. Dr. Sudjana, M. A., M.Sc.

Menurut Prof. Dr. Sudjana, M.A., M.Sc., pengertian statistik adalah


suatu pengetahuan yang berkaitan dengan metode pengumpulan data,
pengolahan data, analisisnya, serta penarikan kesimpulan berdasarkan
kumpulan data dan penganalisisan yang dilaksanakan.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
1 / 16
2. Anderson & Bancroft

Menurut Anderson & Bancroft, arti statistik adalah ilmu dan seni
perkembangan dan metode yang paling efektif untuk pengumpulan,
pentabulasian, dan interpretasi data kuantitatif sedemikian rupa, sehingga
kesalahan dalam kesimpulan dan estimasi dapat diperkirakan dengan
penggunaan penalaran induktif yang didasarkan pada matematik
probabilitas (peluang).

3. Prof. Dr. H. Agus Irianto

Menurut Prof. Dr. H. Agus Irianto, pengertian statistik adalah


sekumpulan cara maupun aturan-aturan yang berkaitan dengan
pengumpulan, pengolahan (analisis), penarikan kesimpulan, atas data-
data yang berbentuk angka dengan menggunakan suatu asumsi-asumsi
tertentu.

4. Anto Dajan

Menurut Anto Dajan, pengertian statistik adalah data kuantitatif baik


yang masih belum tersusun maupun yang telah tersusun dalam bentuk
table.

5. Croxton dan Cowden

Menurut Croxton dan Cowden, arti statistik adalah metode untuk


mengumpulkan, mengelola, menyajikan dan menginterpretasikan data
yang berwujud angka.

Peranan statistika dalam penelitian

Statistika mempunyai peranan yang penting dalam suatu penelitian,


diantaranya adalah sebagai berikut.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
2 / 16
• Alat untuk menghitung besarnya anggota sampel yang diambil dari
suatu populasi, sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan akan
lebih dapat dipertanggungjawabkan
• Alat untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen sebelum
instrumen tersebut digunakan dalam penelitian

• Sebagai teknik untuk menyajikan data, sehingga data lebih


komunikatif, misalnya melalui tabel, grafik, atau diagram
• Alat untuk menganalisis data seperti menguji hipotesis yang
diajukan dalam penelitian.

Kegunaan Statistik

• Membantu penelitian dalam menggunakan sampel sehingga


penelitian dapat bekerja efisien dengan hasil yang sesuai dengan
obyek yang ingin diteliti
• Membantu penelitian untuk membaca data yang telah terkumpul
sehingga peneliti dapat mengambil keputusan yang tepat
• Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya perbedaan antara
kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya atas obyek yang
diteliti
• Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya hubungan antara
variabel yang satu dengan variabel yang lainnya
• Membantu peneliti dalam menentukan prediksi untuk waktu yang
akan datang
• Membantu peneliti dalam melakukan interpretasi atas data yang
terkumpul
• Pemerintah menggunakan statistika untuk menilai hasil
pembangunan masa lalu dan merencanakan masa mendatang
• Pimpinan menggunakannya untuk pengangkatan pegawai baru,
pembelian peralatan baru, peningkatan kemampuan karyawan,
perubahan sistem kepegawaian, dsb.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
3 / 16
• Para pendidik sering menggunakannya untuk melihat kedudukan
siswa, prestasi belajar, efektivitas metode pembelajaran, atau media
pembelajaran.
• Para psikolog banyak menggunakan statistika untuk membaca hasil
pengamatan baik melalui tes maupun observasi lapangan.

Statistik dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan kriteria


tertentu. Adapun jenis-jenis statistik adalah sebagai berikut;

1. Berdasarkan Orientasi Pembahasan

• Statistik matematika, yaitu statistik yang lebih mengedepankan


pemahaman terhadap model, rumus-rumus statistika secara
matematika-teoritis, penurunan konsep. Misalnya, uji normalitas,
analisis regresi, galat, dan lain-lain.
• Statistik terapan, yaitu statistik yang lebih mengedepankan
pada pemahaman konsep, teknik statistika, serta penerapannya
dalam disiplin ilmu tertentu.

2. Berdasarkan Fase dan Tujuan Analisis

• Statistik deskriptif, yaitu statistik yang berhubungan dengan


pengumpulan pengolahan, analisis, dan penyajian data tanpa
adanya kesimpulan secara umum. Bentuk statistik in umumnya
dalam tabel, grafik, diagram, modus, dan lain-lain.
• Statistik inferensial, yaitu statistik yang prosesnya
memungkinan diambilnya kesimpulan secara umum terhadap
data yang diolah.

3. Berdasarkan Asumsi Distribusi Populasi Data

• Statistik parametrik, yaitu statistik yang dilakukan berdasarkan


model distribusi normal.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
4 / 16
• Statistik nonparametrik, yaitu statistik yang dilakukan dengan
metode distribusi bebas atau tidak berdasarkan pada model
distribusi normal.

4. Berdasarkan Jumlah Variabel Terikat

• Statistik univariat, yaitu statistik yang hanya mempunyai satu


variabel terikat.
• Statistik multivariat, yaitu statistik yang mempunyai lebih dari
satu variabel terikat.

PENGERTIAN DATA

Menurut Pendit (1992), data adalah hasil observasi langsung


terhadap suatu kejadian, yang merupakan perlambangan yang mewakili
objek atau konsep dalam dunia nyata. Hal ini dilengkapi dengan nilai
tertentu. Menurut Ralston dan Reilly (Chamidi, 2004: 314), data
didefinisikan sebagai fakta atau apa yang dikatakan sebagai hasil dari
suatu observasi terhadap fenomena alam. Sebagai hasil observasi
langsung terhadap kejadian atau fakta dari fenomena di alam nyata, data
bisa berupa tulisan atau gambar yang dilengkapi dengan nilai tertentu.
Contohnya, daftar hadir siswa semester 1 Ilmu Perpustakaan dan
kearsipan adalah data. Daftar tersebut masih merupakan bentuk mentah
karena belum memberikan informasi apa-apa.

Adapun pembagian data adalah sebagai berikut:

1. Data Berdasarkan Sumbernya

Data jika diklasifikasikan berdasarkan sumbernya maka data


dikelompokkan ke dalam dua jenis yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber datanya.


Jadi untuk mendapatkan data primer, peneliti harus
mengumpulkannya secara langsung. Data primer biasanya diperoleh

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
5 / 16
dari observasi, wawancara, Focus Group Discussion (FGD), dan
penyebaran.
b. Data sekunder adalah data yang didapatkan dari studi-studi
sebelumnya. Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber
seperti jurnal, laporan, buku, dan sebagainya.

2. Data Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan sifatnya, data dibedakan menjadi dua jenis yaitu data


kualitatif dan data kuantitatif.

a. Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang berbentuk selain angka. Data
kualitatif dapat dikumpulkan dengan cara wawancara, analisis
dokumen, FGD, observasi, pemotretan gambar atau perekaman
video. Umumnya data kualitatif pada akhirnya dituangkan dalam
bentuk kata per-kata. Menurut Soeratno dan Arsyad (1993),
sekalipun data kualitatif tidak berbentuk angka namun bukan berarti
data itu tidak dapat digunakan pada analisis statistik.

b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data yang berwujud angka atau bilangan.
Data kuantitatif biasanya dijadikan sebagai bahan dasar bagi setiap
permasalahan yang bersifat statistik. Data ini umumnya diolah
memakai teknik perhitungan matematika. Data kuantitatif
diklasifikasikan oleh Siyoto dan Sodik (2015) menjadi dua yaitu data
kuantitatif berdasarkan proses atau cara mendapatkannya dan data
kuantitatif berdasarkan tipe skala pengukuran yang digunakan.

Data kuantitatif yang dikelompokkan berdasarkan proses atau cara


mendapatkannya terbagi lagi atas dua yaitu sebagai berikut:

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
6 / 16
Ø Data diskrit adalah data yang diperoleh dengan cara
menghitung. Adapun contoh dari data diskrit misalnya jumlah
anggota LPM Penalaran angkatan XX sebanyak 64 orang. Nilai
yang diperoleh akan selalu dalam bentuk bilangan bulat sebab
pengambilan data dilakukan dengan cara menghitung. Adapun
Soeratno dan Arsyad (1993) berpendapat bahwa berbeda
kasusnya jika membicarakan pengertian rata-rata.
Ø Data kontinum adalah data yang didapatkan dari hasil
pengukuran. Nilai dari data kontinum dapat berbentuk bilangan
bulat ataupun bilangan pecahan. Contoh data kontinum seperti
suhu udara di Rumah Nalar sebesar 31 derajat Celcius.
Jika data kuantitatif yang dikelompokkan berdasarkan pada tipe
skala pengukuran yang digunakan maka terbagi atas empat jenis
yaitu:

Ø Data nominal merupakan data yang didapat dengan


mengelompokkan objek berdasarkan kategori tertentu. Data
nominal tidak dapat dianalisis berdasarkan operasi matematis,
logika perbandingan, dan sebagainya. Contoh dari data nominal
seperti sekretariat LPM Penalaran UNM terdiri dari (1)
Sekretariat utama dan (2) Sekretariat alternatif. Angka (1) dan (2)
bukan bermakna kuantitatif tetapi hanya sebagai simbol untuk
pengelompokan.
Ø Data ordinal merupakan data yang disusun secara berjenjang
untuk menunjukkan tingkatan atau urutan data. Data ordinal
dapat dianalisis dengan logika perbandingan dalam ilmu
matematika namun belum bisa dianalisis menggunakan operasi
matematika seperti penambahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian. Contoh data ordinal yaitu tahapan prosedur
penelitian di LPM Penalaran UNM adalah (1) Term of
Reference (ToR), (2) Seminar proposal, (3) Penelitian lapangan,
(4) Seminar hasil, (5) Research Colloquium.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
7 / 16
Ø Data interval adalah data yang memiliki sifat dari data nominal
dan data ordinal. Data interval dapat diurutkan berdasarkan
kriteria yang ditentukan. Adapun data interval ini lebih unggul
dari data ordinal bahwa data interval memiliki kesamaan jarak
(equality interval) dengan data yang telah diurutkan. Kelebihan
lainnya, menurut Yusuf (2014) bahwa data interval dapat diolah
dengan menggunakan teknik analisis ordinal atau nominal
namun diubah terlebih dahulu ke bentuk skala ordinal atau
nominal. Contoh data interval yaitu rentang IPK mahasiswa
antara 3,00 sampai 3,50 sama jaraknya dengan 2,50 sampai
3,50.
Ø Data rasio adalah data yang memiliki sifat dari data nominal,
data ordinal, dan data interval. Data rasio memiliki kelebihan
dibandingkan data interval karena data ini memiliki nilai nol (0)
mutlak, yang berarti bahwa nilai 0 benar-benar tidak memiliki
nilai. Hal ini juga menjadikan data rasio dapat diolah
menggunakan operasi dasar matematis.
3. Data Berdasarkan Waktu Pengumpulannya

Data dibedakan menjadi dua berdasarkan waktu pengumpulannya yaitu


sebagai berikut:

a. Data Berkala (Time Series) merupakan data yang dikumpulkan


secara berkala dari waktu ke waktu. Pengambilan data ini biasanya
digunakan untuk melihat perkembangan dari waktu ke waktu.
b. Data Cross Section merupakan data yang diperoleh pada waktu
yang telah ditentukan untuk mendapatkan gambaran keadaan atau
kegiatan pada saat itu juga.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
8 / 16
PENGUMPULAN DATA

METODE PENGUMPULAN DATA


Ada 2 cara pengumpulan data yaitu cara sensus dan Sampling.

Sensus.
Adalah cara pengumpulan data dimana seluruh elemen populasi
diselidiki satu per satu. Data yang diperoleh sebagai hasil pengolahan
disebut data yang sebenarnya atau sering disebut Parameter. Misalnya
hasil sensus penduduk tahun1980 memberikan data yang sebenarnya
mengenai penduduk Indonesia (jumlahnya menurut umur, jenis kelamin,
lapangan kerja, agama dan pendidikan ) dan sensus pegawai negri tahun
1973 memberikan data yang sebenarnya mengenai jumlahnya menurut
pendidikan, menurut pusat dan daerah dsb. Sensus pertanian dan industry,
masing-masing memberikan data yang sebenarnya tentang keadaan
permasalahan pertanian dan industri.
Perlu diperhatikan disini bahwa cara sensus mahal biayanya serta
memerlukan banyak tenaga dan waktu. Sebetulnya cara ini tidak efisien,
oleh karena itu menurut rekomendasi PBB kepada para negara anggota,
sensus penduduk cukup sekali dilakukan dalam 10 tahun, sedangkan
sensus Indonesia dan pertanian masing-masing cukup sekali dalam 5
tahun.

Sampling
Adalah cara pengumpulan data di mana yang diselidiki adalah elemen
sampel dari suatu populasi. Data yang diperoleh dari hasil sampling
merupakan data perkiraan (estimate value). Jadi jika dari 1000 perusahaan
akan diselidiki 100 saja, maka hasil penyelidikannya merupakan suatu
perkiraan. Misalnya perkiraan jumlah karyawan, perkiraan jumlah produksi,
perkiraan jumlah modal, perkiraan rata-rata modal, perkiraan rata-rata gaji
karyawan per bulan dan sebagainya.Jika nilai yang dihitung berdasarkan
seluruh elemen populasi disebut parameter, maka yang dihitung
berdasarkan sampel disebut statistik.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
9 / 16
Dibandingkan dengan sensus, pengumpulan data dengan cara
sampling membutuhkan biaya yang jauh lebih sedikit, memerlukan waktu
yang lebih cepat, tenaga tidak terlalu banyak, dan dapat menghasilkan
cakupan data yang lebih luas serta terperinci, Dalam banyak hal, metode
pengumpulan data dengan cara sampling lebih disukai dengan
pertimbangan keterbatasan biaya dan waktu serta penelitian yang bersifat
merusak.

CARA PENGAMBILAN SAMPEL

Cara Acak

Cara acak adalah suatu cara pemilihan sejumlah elemen dari suatu
populasi untuk menjadi anggota sampel, di mana pemilihannya dilakukan
sedemikian rupa sehingga setiap elemen mendapat kesempatan yang
sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Pemilihan juga dapat
dilakukan dengan lotere/ undian atau kalau jumlah elemennya ribuan perlu
kita gunakan table angka acak yaitu suatu daftar angka yang sudah dibuat
sedemikian rupa sehingga jika dipergunakan akan menjamin pemilihan
secara acak. Cara ini dianggap obyektif karena netral. Samplingnya
disebut Probability sampling yaitu setiap elemen mempunyai probabilitas
yang sama untuk dipilih

Cara bukan acak


Adalah suatu cara pemilihan dari populasi untuk menjadi anggota
sampel di mana setiap elemen tidak mendapat kesempatan yang sama
untuk dipilih. Cara bukan acak lebih bersifat subjektif dan samplingnya
disebut nonprobability sampling, artinya setiap elemen tidak mempunyai
probabilitas yang sama untuk dipilih.
Cara mana yang akan dipergunakan sepenuhnya tergantung
kepada orang yang akan mengumpulkan data. Hal yang perlu ditekankan
di sini adalah bahwa hanya dengan probability sampling yang sifatnya
acak kita dapat menggunakan metode analisis statistik, menguji hipotesis,
membuat perkiraan interval serta dapat memperkirakan besarnya

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
10 / 16
kesalahan perkiraan. Dengan demikian yang terakhir ini memungkinkan
kita untuk memperhitungkan besarnya resiko ketidakpastian dalam proses
pengambilan keputusan.

ALAT PENGUMPULAN DATA

Apabila metode pengumpulan datanya sudah ditentukan, kemudian


ditentukan alat untuk memperoleh data dari obyek yang akan diteliti. Alat
atau device untuk memperoleh keterangan dan obyek atau elemen atara
lain :
Ø Daftar pertanyaan
Ø Wawancara
Ø Observasi atau pengamatan langsung
Ø Melalui Pos, telpon atau alat komunikasi lainnya.

Bagian yang sangat penting dalam pengumpulan data adalah merancang


kuesioner. Kuesioner atau daftar isian adalah satu set pertanyaan yang
tersusun secara sistematis dan standar sehingga pertanyaan yang sama
dapat diajukan terhadap setiap responden. Sistematis yang dimaksud di
sini adalah bahwa item-item pertanyaan disusun menurut logika sesuai
dengan maksud dan tujuan pengumpulan data. Sedangkan yang dimaksud
standar adalah setiap item pertanyaan mempunyai pengertian, konsep
dan definisi yang sama.
Usaha untuk membuat kuesioner suatu survey yang baik, harus
diarahkan pada dua tujuan utama, yaitu memperoleh informasi / data yang
berhubungan dengan maksud dan tujuan survei dan mengumpulkan
informasi dengan kecermatan dan ketelitian yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Untuk memenuhi tujuan pertama, rancangan kuesioner harus
benar-benar sesuai dengan situasi dimana lingkup topik yang diselidiki
dapat dibatasi informasi yang dikumpulkan harus berupa fakta dan bersifat
objektif sesuai dengan tujuan survei. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
11 / 16
tersebut hanya ditujukan kepada responden yang diketahui berhak dan
mampu menjawabnya.
Sedangkan untuk memenuhi tujuan ke dua, ada beberapa hal yang
harus dilakukan dalam pembuatan kuesioner. Tingkat ketelitian informasi
yang dikumpulkan dapat diperoleh apabila kuesioner disusun secara
sederhana. Selain itu, kuesioner harus mudah dimengerti serta adanya
keseragaman peristiwa dan petunjuk pengisiannya.
Meskipun bukan merupakan satu-satunya alat pengumpulan data,
tetapi kuesioner adalah alat yang efektif untuk berbagai cara pengumpulan
data seperti wawancara, observasi ataupun lewat pos. Keuntungan
menggunakan kuesioner dalam suatu survey dibandingkan dengan teknik
lainnya adalah dapat diperolehnya data standar yang
dipertanggungjawabkan untuk keperluan analisis menyeluruh tentang
karakteristik populasi yang diselidiki.
Jenis pertanyaan dalam kuesioner dapat dibedakan menjadi
pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup. Perbedaan ke dua jenis
pertanyaan tersebut terletak pada tingkat kebebasan responden dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan kuesioner. Pertanyaan terbuka
memungkinkan responden jawaban yang dikehendaki dengan kata-kata
yang dipilihnya sendiri. Sedangkan pertanyaan tertutup membatasi
jawaban responden dengan keharusan memilih di antara jawaban-jawaban
yang sudah tercantum dalam kuesioner.

PENGOLAHAN DATA
Apabila data sudah dikumpulkan , daftar pertanyaan sudah diisi,
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara sudah
memperoleh jawaban, pengamatan/ observasi sudah dilakukan, maka
diperoleh data mentah (raw data).
Data mentah adalah hasil pencatatan peristiwa atau karakteristik
elemen yang dilakukan pada tahap pengumpulan data. Agar data mentah
yang telah dikumpulkan tersebut lebih berguna, maka perlu diolah.
Pengolahan data pada dasarnya merupakan suatu proses untuk

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
12 / 16
memperoleh data/ angka ringkasan berdasarkan kelompok data mentah.
Data/angka ringkasan dapat berupa jumlah ( total ), proporsi, persentase,
rata-rata dsb.
Data statistik pada dasarnya merupakan angka-angka ringkasan
dari hasil pengolahan berdasarkan data mentah, seperti total, rata-rata,
persentase, angka indeks, simpangan baku ( deviasi standar ), koefisien
korelasi dan koefisien regresi. Data statistik sebagai hasil sensus disebut
data sebenarnya, sedangkan sebagai hasil sampling disebut data
perkiraan atau sering disebut Statistik
Jadi pada dasarnya tujuan dari pengolahan data adalah
mendapatkan data statistik yang dapat digunakan untuk melihat atau
menjawab persoalan secara agregat atau kelompok, bukan satu per satu
secara individu. Misalnya berapa jumlah penduduk Indonesia, berapa
jumlah produksi beras di awa tengah tahun 1980, berapa jumlah beras
yang harus diimpor, berapa rata-rata kebutuhan beras per kapita per tahun,
berapa jumlah mahasiswa, berapa rata-rata konsumsi susu per kapita per
bulan, berapa rata-rata harga beras, berapa % penduduk Indonesia yang
buta huruf, berapa % penduduk Indonesia yang bekerja di sektor pertanian,
berapa % nasabah bank yang tidak puas terhadap pelayanan suatu bank,
berapa % pegawai yang tidak masuk, berapa rata-rata penerimaan per
bulan dan berapa rata-rata harga beras di Tulungagung sebulan yang lalu.

METODE PENGOLAHAN DATA

Untuk menentukan metode pengolahan data yang lebih baik,


jawabannya tergantung pada seberapa besar ukuran datanya. Jika hasil
obsevasi yang dikumpulkan jumlahnya sedikit, maka dilakukan pengolahan
secara manual. Akan tetapi jika jumlah observasi sangat besar, maka
pengolahan data secara elektronik (dengan komputer) merupakan cara
yang efektif. Secara umum, metode pengolahan data dapat dibedakan
menjadi dua yaitu pengolahan data secara Manual dan pengolahan data
secara elektronik.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
13 / 16
Pengolahan data secara manual
Pengolahan data secara manual umumnya dilakukan untuk jumlah
observasi yang tidak terlalu banyak. Pengolahan secara manual biasanya
memerlukan waktu yang sangat lam, karena harus meneliti satu persatu
dari setiap observasi.

Metode pengolahan ini dapat anda jumpai pada pemilihan umum


yang telah dilaksanakan. Dalam rangka mengetahui jumlah pemilih
menurut jenis partai di samping tempat pemungutan, maka setiap suara
yang masuk harus dihitung.
Dalam hal ini, obyek yang diteliti adalah masing-masing individu
pemilih yang mencoblos tanda gambar tertentu. Untuk mendapatkan
informasi berapa jumlah pemilih partai tertentu, panitia pemungutan suara
bisanya menghitung dan membuat ”Tally mark” pada masing-masing tanda
gambar partai sesuai dengan tanda gambar yang dipilih di pemungutan
suara. Dari peristiwa pemilu tersebut dapat anda bayangkan berapa
lamanya pengolahan dengan metode pengolahan secara manual.
Meskipun demikian, dalam keadaan tertentu. Meskipun demikian, dalam
kedaan tertentu seperti pemilu, pengolahan secara manual harus
dilakukan.

Pengolahan data secara elektronik


Perkembangan ilmu pengetahuan di bidang computer sangat
membantu kegiatan statistik, khususnya pengolahan data.bIsa anda
bayangkan jika tidak ada komputer, berapa lama waktu yang diperlukan
untuk mengolah data dari suatu penelitian dalam jumlah yang sangat
besar dimana masing-masing objek diamati dengan beberapa karakteristik.
Jika pada peristiwa pemilu yang telah dijelaskan sebelumnya, nomor partai
yang dipilih, berapa lama waktu yang diperlukan bila karakteristik pemilih
ditambah yaitu menurut jenis kelamin, kelompok umur, suku dsb.
Dengan bantuan komputer pengolahan data dimana masing-masing
individu dirinci menurut beberapa karakteristik dapat dilakukan dengan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
14 / 16
mudah dan cepat. Jika pada pengolahan secara manual kemungkinan
terjadinya kesalahan yang sangat besar, maka dengan pengolahan secara
elektronik, kesalahan tersebut bisa diminimalisasi.
Meskipun demikian, bukan berarti pengolahan dengan komputer
tidak ada masalah. Masalah pertama adalah bahwa kita harus membuat
program entri data sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada di
kuesioner. Selain itu, sering terjadi hasil isian kuesioner tidak bisa
langsung dimasukkan ke dalam komputer sehingga perlu dilakukan
pengeditan.
Selain data hasil penelitian dimasukkan ke komputer dalam bentuk
file data, maka anda dapat melakukan pengolahan lebih lanjut untuk
mengetahui jumlah, persentase serta ukuran statistik lainnya sesuai
dengan fasilitas yang ada pada komputer. Dengan berkembangnya paket
program statistik, maka anda akan dengan mudah mengolah data sesuai
dengan keinginan atau tujuan penelitian tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

Djarwanto Ps. 2001. Statistik Sosial ekonomi, Edisi ketiga. Yogyakarta:


BPPE.

Supranto, J. 2016. Statistik Teori dan Aplikasi. Jilid 1. Penerbit Erlangga.

Ronald EW. 2017. Pengantar statistika. Edisi ke 3. Jakarta: Penerbit


Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suharyadi, Purwanto. 2008. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan


Modern, Edisi kedua. Penerbit Salemba Empat.

Yanti Budiasih. 2012. Statistika Deskriptif untuk Ekonomi dan Bisnis.


Jelajah Nusa.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
15 / 16

Anda mungkin juga menyukai