Anda di halaman 1dari 9

PENGERTIAN STATISTIKA DAN DATA

MODUL PERKULIAHAN SESI 1

Disusun oleh:
TIM DOSEN

Pelaksana Akademik Mata Kuliah Universitas (PAMU)


Universitas Esa Unggul
Jakarta Barat
2019
PENGERTIAN STATISTIKA
Secara etimologik ‘statistik’ berasal dari kata status (latin), state (Inggris) atau
staat (belanda) yang berarti negara. Statistik merupakan kumpulan bahan keterangan
(data) baik yang berupa data kualitatif maupun kuantitatif yang mempunyai arti penting
dan kegunaan bagi negara. Dalam perkembangannya statistik dibatasi pada data yang
berwujud angka.

Pengertian Statistik Menurut Para Ahl

Agar lebih memahami apa arti statistik, maka kita bisa merujuk pada pendapat
beberapa ahli berikut ini.

1. Prof. Dr. Sudjana, M. A., M.Sc.

Menurut Prof. Dr. Sudjana, M.A., M.Sc., pengertian statistik adalah suatu
pengetahuan yang berkaitan dengan metode pengumpulan data, pengolahan data,
analisisnya, serta penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan
penganalisisan yang dilaksanakan.

2. Anderson & Bancroft

Menurut Anderson & Bancroft, arti statistik adalah ilmu dan seni perkembangan
dan metode yang paling efektif untuk pengumpulan, pentabulasian, dan interpretasi
data kuantitatif sedemikian rupa, sehingga kesalahan dalam kesimpulan dan estimasi
dapat diperkirakan dengan penggunaan penalaran induktif yang didasarkan pada
matematik probabilitas (peluang).
3. Prof. Dr. H. Agus Irianto

Menurut Prof. Dr.H.Agus Irianto, pengertian statistik adalah sekumpulan cara


maupun aturan-aturan yang berkaitan dengan pengumpulan, pengolahan (analisis),
penarikan kesimpulan, atas data-data yang berbentuk angka dengan menggunakan
suatu asumsi-asumsi tertentu.

4. Anto Dajan

Menurut Anto Dajan, pengertian statistik adalah data kuantitatif baik yang masih
belum tersusun maupun yang telah tersusun dalam bentuk table.

5. Croxton dan Cowden

Menurut Croxton dan Cowden, arti statistik adalah metode untuk mengumpulkan,
mengelola, menyajikan dan menginterpretasikan data yang berwujud angka.

Peranan statistika dalam penelitian

Statistika mempunyai peranan yang penting dalam suatu penelitian, diantaranya adalah
sebagai berikut.

• Alat untuk menghitung besarnya anggota sampel yang diambil dari suatu
populasi, sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan akan lebih dapat
dipertanggungjawabkan
• Alat untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen sebelum instrumen
tersebut digunakan dalam penelitian

• Sebagai teknik untuk menyajikan data, sehingga data lebih komunikatif, misalnya
melalui tabel, grafik, atau diagram
• Alat untuk menganalisis data seperti menguji hipotesis yang diajukan dalam
penelitian.
Kegunaan Statistika
• Membantu penelitian dalam menggunakan sampel sehingga penelitian dapat
bekerja efisien dengan hasil yang sesuai dengan obyek yang ingin diteliti
• Membantu penelitian untuk membaca data yang telah terkumpul sehingga peneliti
dapat mengambil keputusan yang tepat
• Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya perbedaan antara kelompok yang
satu dengan kelompok yang lainnya atas obyek yang diteliti
• Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu
dengan variabel yang lainnya
• Membantu peneliti dalam menentukan prediksi untuk waktu yang akan datang
• Membantu peneliti dalam melakukan interpretasi atas data yang terkumpul
• Pemerintah menggunakan statistika untuk menilai hasil pembangunan masa lalu
dan merencanakan masa mendatang
• Pimpinan menggunakannya untuk pengangkatan pegawai baru, pembelian
peralatan baru, peningkatan kemampuan karyawan, perubahan sistem
kepegawaian, dsb.
• Para pendidik sering menggunakannya untuk melihat kedudukan siswa, prestasi
belajar, efektivitas metoda pembelajaran, atau media pembelajaran.
• Para psikolog banyak menggunakan statistika untuk membaca hasil pengamatan
baik melalui tes maupun obserbasi lapangan.

Statistik dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan kriteria tertentu. Adapun
jenis-jenis statistik adalah sebagai berikut;

1. Berdasarkan Orientasi Pembahasan

• Statistik matematika, yaitu statistik yang lebih mengedapankan pemahaman


terhadap model, rumus-rumus statistika secara matematika-teoritis,
penurunan konsep. Misalnya, uji normalitas, analisis regresi, galat, dan lain-
lain.
• Statistik terapan, yaitu statistik yang lebih mengedapankan pada
pemahaman konsep, teknik statistika, serta penerapannya dalam disiplin ilmu
tertentu.

2. Berdasarkan Fase dan Tujuan Analisis

• Statistik deskriptif, yaitu statistik yang berhubungan dengan pengumpulan


pengolahan, analisis, dan penyajian data tanpa adanya kesimpulan secara
umum. Bentuk statistik in umumnya dalam tabel, grafik, diagram, modus, dan
lain-lain.
• Statistik inferensial, yaitu statistik yang prosesnya memungkinan diambilnya
kesimpulan secara umum terhadap data yang diolah.

3. Berdasarkan Asumsi Distribusi Populasi Data

• Statistik parametik, yaitu statistik yang dilakukan berdasarkan model


distribusi normal.
• Statistik non-parametik, yaitu statistik yang dilakukan dengan metode
distribusi bebas atau tidak berdasarkan pada model distribusi normal.

4. Berdasarkan Jumlah Variabel Terikat

• Statistik univariat, yaitu statistik yang hanya mempunyai satu variabel


terikat.
• Statistik multivariat, yaitu statistik yang mempunyai lebih dari satu variabel
terikat.
PENGERTIAN DATA

Menurut Pendit (1992), data adalah hasil observasi langsung terhadap suatu
kejadian, yang merupakan perlambangan yang mewakili objek atau konsep dalam
dunia nyata. Hal ini dilengkapi dengan nilai tertentu. Menurut Ralston dan Reilly
(Chamidi, 2004: 314), data didefinisikan sebagai fakta atau apa yang dikatakan sebagai
hasil dari suatu observasi terhadap fenomena alam. Sebagai hasil observasi langsung
terhadap kejadian atau fakta dari fenomena di alam nyata, data bisa berupa tulisan atau
gambar yang dilengkapi dengan nilai tertentu. Contohnya, daftar hadir siswa semester 1
Ilmu Perpustakaan dan kearsipan adalah data. Daftar tersebut masih merupakan
bentuk mentah karena belum memberikan informasi apa-apa.

Adapun pembagian data adalah sebagai berikut:

1. Data Berdasarkan Sumbernya

Data jika diklasifikasikan berdasarkan sumbernya maka data dikelompokkan ke


dalam dua jenis yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber datanya. Jadi untuk
mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung.
Data primer biasanya diperoleh dari observasi, wawancara, Focus Group
Discussion (FGD), dan penyebaran.
b. Data sekunder adalah data yang didapatkan dari studi-studi sebelumnya. Data
sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti jurnal, laporan, buku, dan
sebagainya.

2. Data Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan sifatnya, data dibedakan menjadi dua jenis yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif.
a. Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang berbentuk selain angka. Data kualitatif dapat
dikumpulkan dengan cara wawancara, analisis dokumen, FGD, observasi,
pemotretan gambar atau perekaman video. Umumnya data kualitatif pada
akhirnya dituangkan dalam bentuk kata per-kata. Menurut Soeratno dan Arsyad
(1993), sekalipun data kualitatif tidak berbentuk angka namun bukan berarti data
itu tidak dapat digunakan pada analisis statistik.

b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data yang berwujud angka atau bilangan. Data
kuantitatif biasanya dijadikan sebagai bahan dasar bagi setiap permasalahan yang
bersifat statistik. Data ini umumnya diolah memakai teknik perhitungan
matematika. Data kuantitatif diklasifikasikan oleh Siyoto dan Sodik (2015) menjadi
dua yaitu data kuantitatif berdasarkan proses atau cara mendapatkannya dan data
kuantitatif berdasarkan tipe skala pengukuran yang digunakan.

Data kuantitatif yang dikelompokkan berdasarkan proses atau cara


mendapatkannya terbagi lagi atas dua yaitu sebagai berikut:

Ø Data diskrit adalah data yang diperoleh dengan cara menghitung. Adapun
contoh dari data diskrit misalnya jumlah anggota LPM Penalaran angkatan XX
sebanyak 64 orang. Nilai yang diperoleh akan selalu dalam bentuk bilangan
bulat sebab pengambilan data dilakukan dengan cara menghitung. Adapun
Soeratno dan Arsyad (1993) berpendapat bahwa berbeda kasusnya jika
membicarakan pengertian rata-rata.
Ø Data kontinum adalah data yang didapatkan dari hasil pengukuran. Nilai dari
data kontinum dapat berbentuk bilangan bulat ataupun bilangan pecahan.
Contoh data kontinum seperti suhu udara di Rumah Nalar sebesar 31 derajat
Celcius.
Jika data kuantitatif yang dikelompokkan berdasarkan pada tipe skala pengukuran
yang digunakan maka terbagi atas empat jenis yaitu:

Ø Data nominal merupakan data yang didapat dengan mengelompokkan objek


berdasarkan kategori tertentu. Data nominal tidak dapat dianalisis
berdasarkan operasi matematis, logika perbandingan, dan sebagainya.
Contoh dari data nominal seperti sekretariat LPM Penalaran UNM terdiri dari
(1) Sekretariat utama dan (2) Sekretariat alternatif. Angka (1) dan (2) bukan
bermakna kuantitatif tetapi hanya sebagai simbol untuk pengelompokan.
Ø Data ordinal merupakan data yang disusun secara berjenjang untuk
menunjukkan tingkatan atau urutan data. Data ordinal dapat dianalisis dengan
logika perbandingan dalam ilmu matematika namun belum bisa dianalisis
menggunakan operasi matematika seperti penambahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian. Contoh data ordinal yaitu tahapan prosedur
penelitian di LPM Penalaran UNM adalah (1) Term of Reference (ToR), (2)
Seminar proposal, (3) Penelitian lapangan, (4) Seminar hasil, (5) Research
Colloquium.
Ø Data interval adalah data yang memiliki sifat dari data nominal dan data
ordinal. Data interval dapat diurutkan berdasarkan kriteria yang ditentukan.
Adapun data interval ini lebih unggul dari data ordinal bahwa data interval
memiliki kesamaan jarak (equality interval) dengan data yang telah diurutkan.
Kelebihan lainnya, menurut Yusuf (2014) bahwa data interval dapat diolah
dengan menggunakan teknik analisis ordinal atau nominal namun diubah
terlebih dahulu ke bentuk skala ordinal atau nominal. Contoh data interval
yaitu rentang IPK mahasiswa antara 3,00 sampai 3,50 sama jaraknya dengan
2,50 sampai 3,50.
Ø Data rasio adalah data yang memiliki sifat dari data nominal, data ordinal, dan
data interval. Data rasio memiliki kelebihan dibandingkan data interval karena
data ini memiliki nilai nol (0) mutlak, yang berarti bahwa nilai 0 benar-benar
tidak memiliki nilai. Hal ini juga menjadikan data rasio dapat diolah
menggunakan operasi dasar matematis.
3. Data Berdasarkan Waktu Pengumpulannya

Data dibedakan menjadi dua berdasarkan waktu pengumpulannya yaitu sebagai


berikut:

a. Data Berkala (Time Series) merupakan data yang dikumpulkan secara berkala
dari waktu ke waktu. Pengambilan data ini biasanya digunakan untuk melihat
perkembangan dari waktu ke waktu.
b. Data Cross Section merupakan data yang diperoleh pada waktu yang telah
ditentukan untuk mendapatkan gambaran keadaan atau kegiatan pada saat itu
juga.

Daftar Pustaka
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-statistik.html

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195602141980032-
TJUTJU_SOENDARI/Power_Point_Perkuliahan/statistik_deskriptif/STATISTIKA_%28PLB-
1%29.ppt_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf

http://ithasartika91.blogspot.com/2011/10/fungsi-kegunaan-dan-peranan-statistika.html

http://repository.ut.ac.id/4042/1/ASIP4204-M1.pdf

https://penalaran-unm.org/jenis-jenis-data-penelitian/

Anda mungkin juga menyukai