Anda di halaman 1dari 37

I.

PENGERTIAN Definisi Statistik Statistik adalah kumpulan data yang bisa memberikan gambaran tentang suatu keadaan Definisi Statistika Statistika adalah ilmu yang mempelajari statistik, yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana caranya mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data,

menganalisis data, membuat kesimpulan dari hasil analisis data dan mengambil keputusan berdasarkan hasil kesimpulan. II. JENIS STATISTIK Berdasarkan jenisnya, statistik dibedakan menjadi dua, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif adalah statistik yang berkenaan dengan metode atau cara mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif mengacu pada bagaimana menata atau mengorganisasi data, menyajikan, dan menganalisis data. Menata, menyajikan, dan menganalisis data dapat dilakukan misalnya dengan menentukan nilai rata-rata hitung dan persen / proposisi. Cara lain untuk menggambarkan data adalah dengan membuat tabel, distribusi frekuensi, dan diagram atau grafik (Sugiyono, 2006). Statistik Inferensial / Induksi Statistik inferensial adalah statistik yang berkenaan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakterisktik atau ciri dari suatu populasi. Dengan demikian dalam statistik inferensial dilakukan suatu generalisasi (perampatan atau memperumum) dan hal yang bersifat khusus (kecil) ke hal yang lebih luas (umum). Oleh karena itu, statistik inferensial disebut juga statistik induktif atau statistik penarikan kesimpulan. Pada statistik inferensial biasanya dilakukan pengujian hipotesis dan pendugaan mengenai karakteristik (ciri) dari suatu populasi, seperti mean dan Uji t (Sugiyono, 2006).

III.

FUNGSI, KEGUNAAN DAN PERANAN STATISTIKA Statistika digunakan untuk menunjukkan tubuh pengetahuan (body of knowledge) tentang cara-cara pengumpulan data, analisis dan penafsiran data. Fungsi statistika Statistik menggambarkan data dalam bentuk tertentu Statistik dapat menyederhanakan data yang kompleks menjadi data yang mudah dimengerti Statistik merupakan teknik untuk membuat perbandingan Statistik dapat memperluas pengalaman individu Statistik dapat mengukur besaran dari suatu gejala Statistik dapat menentukan hubungan sebab akibat

Kegunaan Statistika Membantu penelitian dalam menggunakan sampel sehingga penelitian dapat bekerja efisien dengan hasil yang sesuai dengan obyek yang ingin diteliti Membantu penelitian untuk membaca data yang telah terkumpul sehingga peneliti dapat mengambil keputusan yang tepat Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya perbedaan antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya atas obyek yang diteliti Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya Membantu peneliti dalam menentukan prediksi untuk waktu yang akan datang Membantu peneliti dalam melakukan interpretasi atas data yang terkumpul (M.Subana dkk, 2000;14) Pemerintah menggunakan statistika untuk menilai hasil pembangunan masa lalu dan merencanakan masa mendatang Pimpinan peralatan menggunakannya baru, untuk pengangkatan pegawai baru, pembelian sistem

peningkatan

kemampuan

karyawan,

perubahan

kepegawaian, dsb. Para pendidik sering menggunakannya untuk melihat kedudukan siswa, prestasi belajar, efektivitas metoda pembelajaran, atau media pembelajaran. Para psikolog banyak menggunakan statistika untuk membaca hasil pengamatan baik melalui tes maupun obserbasi lapangan.

Peranan Statistika Memberikan informasi tentang karakteristik distribusi suatu populasi tertentu, baik diskrit maupun kontinyu. Pengetahuan ini berguna dalam menghayati perilaku populasi yang sedang diamati Menyediakan prosedur praktis dalam melakukan survey pengumpulan data melalui metode pengumpulan data (teknik sampling). Pengetahuan ini berguna untuk mendapatkan hasil pengukuran yang terpercaya Menyediakan prosedur praktis untuk menduga karakteristik suatu populasi melalui pendekatan karakteristik sampel, baik melalui metode penaksiran, metode pengujian hipotesis, metode analisis varians. Pengetahuan ini berguna untuk mengetahui ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran serta perbedaan dan kesamaan populasi. Menyediakan prosedur praktis untuk meramal keadaan suatu obyek tertentu di masa mendatang berdasarkan keadaan di masa lalu dan masa sekarang. Melalui metode regresi dan metode deret waktu. Pengetahuan ini berguna memperkecil resiko akibat ketidakpastian yang dihadapi di masa mendatang. Menyediakan prosedur praktis untuk melakukan pengujian terhadap data yang bersifat kualitatif melalui statistik non parametrik. Sementara menurut Sugiyono (2003:12), statistika berperan untuk: Alat untuk menghitung besarnya anggota sampel yang diambil dari suatu populasi, sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan akan lebih dapat dipertanggungjawabkan Alat untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen sebelum instrumen tersebut digunakan dalam penelitian Sebagai teknik untuk menyajikan data, sehingga data lebih komunikatif, misalnya melalui tabel, grafik, atau diagram Alat untuk menganalisis data seperti menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian.

IV.

DATA

DATA

Sumber

Sifat

Jenis

Intern

Eksten

Kuantitatif

Kualitatif

Waktu Pengumpulan

Tingkatan Pengukuran

Primer

Diskrit

Data Cross Section

Rasio

Sekunder

Kontinyu

Data Time Series / Berkala

Interval

Ordinal

Nominal

Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data 1. Data Internal Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb. 2. Data Eksternal Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya. Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya 1. Data Primer Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah. Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis Datanya 1. Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-lain. 2. Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain.

Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data 1. Data Diskrit Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah berat badan ibu-ibu pkk sumber ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lainsebagainya. 2. Data Kontinyu Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan sebagainya. Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang lebih 850 ton. Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya 1. Data Cross Section Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya. 2. Data Time Series / Berkala Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll. Jenis-jenis Data Menurut Tingkatan Pengukuran. 1. Data Rasio Data rasio adalah tingkatan data yang paling tinggi. Data rasio memiliki jarak antar nilai yang pasti dan memiliki nilai nol mutlak yang tidak dimiliki oleh jenisjenis data lainnya. Contoh dari data rasio diantaranya: berat badan, panjang benda, jumlah satuan benda. Jikakita memiliki10 bola maka ada perwujudan 10 bola itu, dan ketika ada seseorang memiliki 0 bola maka seseorang tersebut tidak memiliki bola satupun. Data rasio dapat digunakan dalam komputasi matematik, misalnya A memiliki 10 bola dan B memiliki 8 bola, maka A memiliki 2 bola(10-8) lebih banyak dari B.

2. Data Interval Data interval mempunyai tingkatan lebih rendah dari data rasio. Data rasio memiliki jarak data yang pasti namun tidak memiliki nilai nol mutlak. Contoh dari data interval ialah hasil dari nilai ujian matematika. Jika A mendapat nilai 10 dan B mendapat nilai 8, maka dipastikan A mempunyai 2 nilai lebih banyakdari B. Namun tidak ada nilai nol mutlak, maksudnya bila C mendapat nilai 0, tidak berarti bahwa kemampuan C dalam pelajaran matematika adalah nol atau kosong. 3. Data Ordinal Data ordinal pada dasarnya adalah hasil dari kuantifikasi data kualitatif. Contoh dari data ordinal yaitu penskalaan sikap individu. Penskalaan sikap individu terhadap sesuatu bisa diwujudkan dalam bermacam bentuk, diantaranya yaitu: dari sikap Sangat Setuju (5), Setuju (4), Netral (3), Tidak Setuju (2), dan Sangat Tidak Setuju (1). Pada tingkatan ordinal ini data yang ada tidak mempunyai jarak data yang pasti , misalnya: Sangat Setuju (5) dan Setuju (4) tidak diketahui pasti jarak antar nilainya karena jarak antara Sangat Setuju(5) danSetuju(4) bukan 1 satuan (5-4). 4. Data Nominal Data nominal adalah tingkatan data paling rendah menurut tingkat

pengukurannya. Data nominal ini pada satu individu tidak mempunyai variasi sama sekali, jadi 1 individu hanya punya 1 bentuk data. Contoh data nominal diantaranya yaitu: jenis kelamin, tempat tinggal, tahun lahir dll. Setiap individu hanya akan mempunyai 1 data jenis kelamin, laki-laki atau perempuan. Data jenis kelamin ini nantinya akan diberi label dalam pengolahannya, misalnya perempuan =1, laki-laki =2. V. PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA Pengumpulan Data Salah satu hal yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian adalah kualitas data yang di kumpulkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara. Ada 2 sumber data : a. Data primer Data primer adalah data yang langsung di ambil dari sumbernya. Ada 3 cara pengumpulan data primer : 1. Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan. Data yang di hasilkan adalah data yang kualitatif.

2. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara lisan, biasanya dilakukan jika ingin diketahui hal-hal yang lebih mendalam dari responden. Data yang di hasilkan adalah data yang kualitatif. 3. Kuesioner Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawab. Data yang di hasilkan bisa data yang kuantitatif atau kualitatif b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diambil dari hasil mengumpulkan orang lain Contoh : Data yang dimiliki perusahaan, Data BPS, Browsing di Internet dan sebagainya. Pengolahan Data Pengolahan data adalah mentabulasi data, menjumlahkan atau memilah-milah data menjadi data yang siap di sajikan dan kemudian di analisis sesuai dengan kebutuhan. Penyajian Data a. Penyajian Data Acak Data yang sudah diolah kemudian disajikan. Tujuan penyajian data adalah agar para pengguna mudah dalam membaca data. Ada 2 cara penyajian data : 1. Tabel Bentuk baku tabel Judul Tabel
Judul kolom

Badan tabel

Catatan kaki : - keterangan - sumber


Judul kolom

Syarat sebuah tabel yaitu minimal terdapat : 1. Judul tabel 2. Judul baris dan atau judul kolom 3. Catatan kaki yang berisi sumber data dan atau keterangan Sumber adalah dari mana data tersebut diperoleh

Keterangan adalah penjelasan singkat jika ada data yang ekstrim Contoh : Jumlah Produksi Produk X di PT Y Tahun 2007 Jumlah Bulan Produksi

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

31 34 32 35 36 46 44 46 43 47 48 49

Sumber : Fiktif 2. Grafik Ada beberapa mcam grafik/diagram : 1. Diagram batang

Jumlah Produksi Produk X di PT Y Tahun 2007


60 50 Jumlah 40 30 20 10 0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Bulan

2. Diagram Garis

Jumlah Produksi Produk X di PT Y Tahun 2007


60 50 Jumlah 40 30 20 10 0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Bulan

3. Diagram Titik

Jumlah Produksi Produk X di PT Y Tahun 2007


60 50 Jumlah 40 30 20 10 0 0 2 4 6 Bulan 8 10 12 14

4. Diagram Lingkaran

Jumlah Produksi Produk X di PT Y tahun 2007


7% 10% 6% 10% 10% 9% 9% 9% 9% 7% 7% 7% Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul

b. Penyajian Data Berkelompok Selain disajikan seperti penyajian data di atas, data, apalagi jika jumlahnya banyak dapat di sajikan dengan terlebih dahulu dikelompokkan atau yang di kenal dengan nama pembuatan tabel Distribusi Frekuensi. Salah satu kegunaan dari distribusi frekuensi adalah : dapat di lihat, seperti apakah distribusi atau penyebaran data yang ada. Ada tiga jenis penyebaran data : 1. Berdistribusi negatif Data berdistribusi negatif berarti kebanyakan data berada di bawah rata-rata, atau jika di gambarkan sebagai berikut :

2. Berdistribusi simetris Data berdistribusi simetris berarti kebanyakan data berada di sekitar ratarata, atau jika di gambarkan sebagai berikut :

3. Berdistribusi positif Data berdistribusi positif berarti kebanyakan data berada di atas rata-rata, atau jika di gambarkan sebagai berikut :

Langkah Pembuatan Disribusi Frekuensi 1. Tentukan Rentang Rentang adalah jarak antara data terkecil degan data terbesar atau dengan persamaan : R = Xmaks - Xmin 2. Tentukan Banyaknya Klas Interval Banyaknya klas interval adalah banyaknya kelompok data. Untuk

menentukan berapa banyaknya kelompok digunakan rumus Sturges : K = 1 + 3,3 log n Dimana n adalah jumlah data 3. Tentukan Panjang Klas Interval Panjang klas interval adalah panjang interval dari tiap kelompok data. Persamaannya :

R K

4. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Tentukan ujung bawah interval pertama, biasanya menggunakan data terkecil atau data yang lebih kecil dari data terkecil

Contoh : Berikut disajikan data tentang biaya perbaikan mobil di sebuah bengkel. Sampel diambil sebanyak 50 mobil yang datang untuk melakukan perbaikan mobilnya (dalam puluhan ribu rupiah). 91 71 78 69 93 72 62 88 98 57 89 68 68 75 66 97 83 52 75 data terkecil 99 79 80 75 65 69 69 97 72 80 67 62 62 76 109 74 73 data terbesar

104 74 85 62 97 82

105 77 68 71

101 79

105 79

Dari data di atas, diperoleh

jumlah data n = 50 data ter besar Xmaks = 109 data terkecil Xmin = 52

Distribusi frekuensinya sebagai berikut : 1. Rentang R = 109 52 = 57 2. Banyak Klas Interval K = 1 + 3,3 log 50 1 + ( 3,3 X 1,7 ) = 6,6

3. Panjang Klas Interval

R 57 8,6 9 K 6,6

4. Ujung bawah interval pertama digunakan angka 50

Tabel Distribusi Frekuensi Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel


Interval Frekuensi (f) Nilai Tengah Biaya Perbaikan Jumlah Mobil Xi 50 - 59 2 54,5 60 - 69 13 64,5 70 - 79 16 74,5 80 - 89 7 84,5 90 - 99 7 94,5 100 - 109 5 104,5 50

ujung atas interval klas interval ujung bawah interval

Keterangan tabel : 1. Klas interval mempunyai panjang 10 yaitu ujung bawah interval kedua (60) dikurangi ujung bawah interval pertama (50) 2. Frekuensi jumlah mobil adalah jumlah mobil yang mempunyai biaya perbaikan dalam interval yang bersangkutan 3. Nilai tengah adalah nilai yang mewakili biaya perbaikan pada interval yang bersangkutan, dimana nilai tengah (Xi) = (ujung bawah interval ujung atas interval) / 2 4. Batas bawah/atas interval adalah titik yang menghubungkan interval sebelumnya dengan interval setelahnya. Batas atas interval partama sama dengan batas bawah interval kedua yaitu (59 + 60)/2 = 59,5 atau secara lengkap :

Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel


Batas Bawah 49,5 59,5 69,5 79,5 89,5 99,5 Interval Biaya Perbaikan 50 - 59 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 - 99 100 - 109 Batas Atas 59,5 69,5 79,5 89,5 99,5 109,5

Tabel distribusi frekuensi ini dapat dilengkapi dengan distribusi yang lain seperti : 1. Distribusi frekuensi kumulatif, dimana frekuensi disajikan dalam bentuk kumulatif dengan frekuensi klas sebelumnya Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
Interval Frekuensi (f) Frekuensi Biaya Perbaikan Jumlah Mobil Kumulatif (F) 50 - 59 2 2 60 - 69 13 15 70 - 79 16 31 80 - 89 7 38 90 - 99 7 45 100 - 109 5 50 50

2. Distribusi frekuensi relatif, dimana frekuensi disajikan dalam bentuk persentasi sebagai berikut : Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
Interval Frekuensi (f) Frekuensi Biaya Perbaikan Jumlah Mobil Relatif (f rel) 50 - 59 2 4 60 - 69 13 26 70 - 79 16 32 80 - 89 7 14 90 - 99 7 14 100 - 109 5 10 50 100

Gambar Distribusi Frekuensi 1. Histogram Histogram adalah gambar atau diagram batang dimana batang pada setiap interval berhimpit dan terletak pada batas bawah/batas atas interval. Tabel lengkap pada tabel distribusi biaya bengkel diatas : Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
Batas Bawah 49,5 59,5 69,5 79,5 89,5 99,5 Interval Biaya Perbaikan 50 - 59 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 - 99 100 - 109 Batas Atas 59,5 69,5 79,5 89,5 99,5 109,5 frekuensi (f) Nilai Tengah Jumlah Mobil Xi 2 54,5 13 64,5 16 74,5 7 84,5 7 94,5 5 104,5

Dan gambar histogramnya sebagai berikut : Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel

Biaya Perbaikan

2. Poligon Poligon adalah gambar atau diagram garis dimana ujung garis menyentuh sumbu horizontal. Garis dibuat dengan cara menghubungkan titik titik nilai tengah di setiap interval Tabel lengkap pada tabel distribusi biaya bengkel diatas : Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
Batas Bawah 49,5 59,5 69,5 79,5 89,5 99,5 Interval Biaya Perbaikan 50 - 59 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 - 99 100 - 109 Batas Atas 59,5 69,5 79,5 89,5 99,5 109,5 frekuensi (f) Nilai Tengah Jumlah Mobil Xi 2 54,5 13 64,5 16 74,5 7 84,5 7 94,5 5 104,5

Dan gambar poligonnya sebagai berikut: Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel

Biaya Perbaikan

3. Distribusi Distribusi adalah gambar atau kurva yang merupakan penghalusan dari poligon. Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel

Biaya Perbaikan

Menggambarkan distribusi tidak perlu selalu melalui titik titik pada poligon, yang penting menuju puncak tertinggi kemudian menurun kembali. Jadi hanya ada satu titik puncak maksimum. Dari kurva diatas, dapat dilihat bahwa distribusi biaya perbaikan mobil di bengkel itu mengikuti distribusi yang simetris.

VI.

UKURAN UKURAN STATISTIK A. Gejala Pusat 1. Mean / Rata-rata Rataan dari sekumpulan data ditentukan sebagai perbandingan jumlah datum dengan banyak nilai datum. Dengan demikian

Jika suatu kumpulan data terdiri dari X1, X2, X3, , Xn maka rataan dari kumpulan data itu ditentukan dengan rumus berikut :

Dengan : n xi = rata-rata = banyaknya datum yang diamati = nilai datum yang ke-i

Contoh : Hitunglah rataan dari kumpulan data berikut ini : 4, 5, 6, 7, 8, 10, 10, 10 Jawab : Untuk sampel Jumlah nilai datum dari kumpulan data yang diamati adalah Banyak datum yang diamati adalah Rataan ( )

Jadi rataan kumpulan data itu adalah Atau pada populasi Rataan untuk Distribusi Frekuensi Data Tunggal f = frekuensi

Contoh : Carilah rataan hitung dari data yang disajikan dalam table berikut Daftar Distribusi Nilai Mahasiswa Nilai 4 5 6 8 Jawab : ( ) ( ) ( ) ( ) Frekuensi 3 8 10 4

Namun demikian biasanya menggunakan rumus :

Tabel Kerja untuk Menghitung Rataan Nilai (x) 4 5 6 8 Frekuensi (f) 3 8 10 4 f.x 12 40 60 32

Rataan untuk Distribusi Frekuensi Data Bergolong Contoh : Carilah rataan dari data yang disajikan dalam table berikut Daftar Distribusi Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman Hasil Pengukuran (dalam mm) 119 127 128 136 137 145 146 154 155 163 164 172 173 181 Frekuensi (f) 3 6 10 11 5 3 2 Jawab : Hasil Pengukuran (dalam mm) 119 127 128 136 137 145 146 154 155 163 164 172 173 181 Titik Tengah (x) 123 132 141 150= 159 168 177 3 6 10 11 5 3 2 369 792 1410 1650 795 504 354 Frekuensi (f)

Sehingga rataannya 2. Median (nilai tengah) Data yang belum dikelompokkan Untuk mencari median, data harus dikelompookan terlebih dahulu dari yang terkecil sampai yang terbesar.

Contoh : Carilah median dari nilai-nilai berikut : a) 2, 3, 3, 0, 1, 1, 4 b) 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 Jawab : a) 0 1 1 2 3 3 4

Median ( )

Jadi median dari kumpulan data itu adalah b) 6 7 8 9 10 11 12 13

X4 X5 ( ) ( ) ( ) ( )

Jadi, median dari kumpulan data itu adalah 9,5

Contoh lain : Nilai (x) 4 5 6 8 Frekuensi (f) 3 8 10 4 f kumulatif 3 11 21 25

Untuk mencari median karena f ganjil maka

Dengan demikian median berada pada data ke 13 yaitu 6

Data yang Dikelompokkan ( Dengan : )

b = tepi bawah kelas median l = luas kelas F = jumlah frekuensi sebelum kelas median N = banyaknya data

Contoh : Berat badan dari 65 orang tampak pada Tabel, kemudian tentukanlah mediannya. Berat Badan 65 Orang Berat Badan (kg) 50.00 59.99 60.00 69.99 70.00 79.99 80.00 89.99 90.00 99.99 100.00 109.99 110.00 119.99 Jumlah Frekuensi 8 10 16 14 10 5 2 65 Kelas median

Jawab : Mencari letak kelas median dengan :

Maka kelas median terletak pada ukuran kelas ke 32,5 terletak pada kelas ke 3, oleh karena itu :

Sehingga : ( 3. Modus Modus untuk Distribusi Frekuensi Data Tunggal Untuk mencari modus pada distribusi frekeuensi data tunggal hanya dengan menentukan nilai yang sering muncul atau nilai yang mempunyai frekuensi terbesar. Contoh : Kumpulan data 3, 4, 4, 5, 5, 6, 6, 6, 7, 7 modusnya adalah Jawab : Mempunyai modus=6 sebab nilai 6 yang sering muncul, yaitu sebanyak 3 kali Atau untuk mempermudah buatlah table distribusi frekuensinya Daftar Distribusi Nilai Siswa Nilai(x) Frekuensi(f) 3 1 4 2 5 2 6 3 7 2 ) ( )

Dari table 1.6 maka dapat diketahui bahwa sekumpulan data tersebut hanya memiliki 1 modus sehingga disebut unimodus Modus untuk Distribusi Frekuensi Data Bergolong Modus pada distribusi data bergolong dapat dicari dengan menggunakan rumus :

Dengan : b l = tepi bawah kelas modus = luas kelas

d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya

Contoh : Tingkat kecerdasan (IQ) dari 50 anak tampak seperti pada table berikut Daftar Distribusi IQ Anak IQ 80 89 90 99 100 109 110 119 120 129 130 139 140 149 9 7 2 50 Frekuensi 2 6 10 d2 14 d1 Kelas Modus

Carilah modusnya. Jawab : Modus berada pada kelas ke 4, sehingga :

Sehingga : ( ) ( )

B. LETAK Selain ukuran memusat, ada juga yang disebut ukuran letak. Adapun ukuran letak meliputi: kuartil (Q), desil (D), dan persentil (P). 1. Kuartil (Q) Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa median membagi data yang telah diurutkan menjadi dua bagian yang sama banyak. Adapun kuartil adalah membagi data yang telah diurutkan menjadi empat bagian yang sama banyak.

Keterangan: xmin xmaks Q1 Q2 Q3 = data terkecil = data terbesar = kuartil ke-1 = kuartil ke-2 = kuartil ke-3

Data yang belum dikelompokkan Untuk mencari kuartil data tunggal telah dibahas pada sub bab statistik lima serangkai. Pada sub bab ini akan diberikan rumus yang lebih mudah jika data yang disajikan lebih banyak. Letak dari Q1 dirumuskan sebagai berikut. ( )

Keterangan: Qi = kuartil ke-i n = banyak data Contoh soal Tentukan Q1, Q2, dan Q3 dari data : 3, 4, 7, 8, 7, 4, 8, 4, 9, 10, 8, 3, 7, 12. Jawab Data yang telah diurutkan: 3, 3, 4, 4, 4, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 9, 10, 12. ( ( ( ) ) )

( ( ( ( ( ( ) )

) )

) )

Data yang dikelompokkan Menentukan letak kuartil untuk data yang sudah dikelompokkan ditentukan dengan menentukan interval Qi, kemudian nilai kuartil dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan: Qi = kuartil ke-i (1, 2, atau 3) bi = tepi bawah kelas kuartil ke-i N = banyaknya data F = frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas kuartil l = lebar kelas

f = frekuensi kelas kuartil

Contoh soal Tentukan Q1 (kuartil bawah), Q2 (median), dan Q3 (kuartil atas) dari data tes Matematika terhadap 40 siswa kelas XI IPA berikut ini.

Penyelesaian

2. Desil Data yang belum dikelompokkan Desil membagi data menjadi sepuluh bagian yang sama besar.

Sehingga letak dari Di (desil ke-i) diringkas

Keterangan: Di = desil ke-i i = 1, 2, 3, . . ., 9 n = banyaknya data

Contoh soal Diketahui data: 9, 10, 11, 6, 8, 7, 7, 5, 4, 5. Tentukan: 1. desil ke-2, 2. desil ke-4. Penyelesaian

Data yang dikelompokkan Apabila datanya sudah dikelompokkan dalam table distribusi frekuensi maka untuk mencari nilai desil digunakan aturan sbb:

Keterangan: D = desil ke-i n = banyak data F = frekuensi kumulatif f = frekuensi kelas desil b = tepi bawah kelas l = lebar kelas

kelas sebelum kelas desil

Contoh soal Diketahui data pada tabel bergolong di bawah.

Dari data tersebut tentukan: a. desil ke-1 b. desil ke-9

Penyelesaian

a. Letak D1 = 4 yaitu pada data ke-4 dan kelas D1 = 46 50 sehingga diperoleh:

b. Letak diperoleh:

yaitu data ke-36 dan kelas D9 = 61 65 sehingga

3. Persentil Data yang belum dikelompokkan Jika data dibagi menjadi 100 bagian yang sama, maka ukuran itu disebut persentil. Letak persentil dirumuskan dengan:

Keterangan: Pi = persentil ke-i i = 1, 2, 3, . . ., 99 n = banyaknya data

Contoh soal Diketahui: 9, 10, 11, 6, 8, 7, 7, 5, 4, 5, tentukan persentil ke-30 dan persentil ke-75. Penyelesaian Data diurutkan: 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 9, 10, 11

Bila data dibagi menjadi 100 bagian yang sama maka ukuran itu disebut persentil. Letak dari persentil dapat dirumuskan dengan: P1 = i (n. Data yang dikelompokkan Sedangkan nilai persentil ke-i dari data bergolong dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan: Pi = persentil ke-i b n F F l = tepi bawah = banyaknya data = frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas persentil = frekuensi kelas persentil = lebar kelas

Contoh Diketahui data pada tabel bergolong di bawah.

Dari data tersebut tentukan: a. persentil ke-25 b. persentil ke-60 Penyelesaian

a. Letak sehingga diperoleh:

yaitu pada data ke-10 dan kelas P25 = 51 55

b. Letak sehingga diperoleh:

, yaitu pada data ke-24 dan kelas P60 = 56 60

C. Ukuran Penyebaran Ukuran penyebaran meliputi jangkauan (range), simpangan rata-rata (deviasi ratarata) dan simpangan baku (deviasi standar). 1. Jangkauan (Range) Ukuran penyebaran yang paling sederhana (kasar) adalah jangkauan (range) atau rentangan nilai, yaitu selisih antara data terbesar dan data terkecil. Range data tunggal Untuk range data tunggal dirumuskan dengan:

Pelajarilah contoh soal berikut ini. Contoh soal Tentukan range dari data-data di bawah ini. 6, 7, 3, 4, 8, 3, 7, 6, 10, 15, 20

Range data bergolong Untuk data bergolong, nilai tertinggi diambil dari nilai tengah kelas tertinggi dan nilai terendah diambil dari nilai kelas yang terendah. Contoh soal Tentukan range dari tabel berikut ini.

2. Simpangan Rata-Rata (Deviasi Rata-Rata) Simpangan rata-rata suatu data adalah nilai rata-rata dari selisih setiap data dengan nilai rataan hitung. Simpangan rata-rata data tunggal Simpangan rata-rata data tunggal dirumuskan sebagai berikut.

Simpangan rata-rata data bergolong Simpangan rata-rata data bergolong dirumuskan:

3. Simpangan Baku (Deviasi Standar) Simpangan baku data tunggal Simpangan baku/deviasi standar data tunggal dirumuskan sebagai berikut.

Rumus tersebut dapat pula diubah ke bentuk berikut ini.

Simpangan baku data bergolong Simpangan baku data bergolong dirumuskan berikut ini.

Contoh soal

4. Ragam atau Variansi Jika simpangan baku atau deviasi standar dilambangkan dengan s, maka ragam atau variansi dilambangkan dengan s2. 5. VII.

SOAL DISTRIBUSI FREKUENSI


Suatu penelitian dilakukan terhadap beban biaya produksi dari 100 produk yang dipilih secara acak (dalam ribuan rupiah) sehingga diperoleh catatan data seperti berikut 148,2 152,8 161,0 132,5 197,1 135,6 154,1 116,7 127,3 116,9 136,2 158,4 126,1 155,8 189,2 165,5 173,8 180,3 151,9 158,2 164,0 131,9 146,1 141,1 170,3 143,2 110,5 139,6 156,7 177,5 143,4 176,8 138,8 133,6 118,4 142,7 154,4 140.1 123,5 128,9 126,1 154,3 156,5 146,2 144,8 114,8 172,9 112,1 163,5 144,2 155,1 131,7 199,6 155,0 153,6 108,7 188,2 186,1 176,6 155,3 175,2 167,4 146,7 147,4 128,8 121,9 140,4 182,3 100,8 127,7 156,2 167,5 153,2 111,8 182,8 140,9 147,8 166,1 185,4 140,5 123,7 181,1 153,6 189,5 142,2 153,3 143,9 124,1 156,1 177,3 166,2 133,4 164,5 148,2 177,0 158,8 140,1 158,1 154,2 114,0

1. Tentukan nilai terbesar dan terkecil Nilai terbesar Nilai terkecil 2. Tentukan rentang = 199,6 = 100,8

3. Tentukan banyaknya kelas

4. Tentukan panjang kelas ( )

5. Susun menjadi distribusi frekuensi Kelas 100,5 113,4 113,5 126,4 126,5 139,4 139,5 152,4 152,5 165,4 165,5 178,4 178,5 191,4 191,5 204,4 Frekuensi 5 11 12 22 26 13 9 2 Nilai Tengah 106.95 119.95 132.95 145.95 158.95 171.95 184.95 197.95

6. Histogram

DIAGRAM HISTOGRAM
30 25 frekuensi 20 15 10 5 0
100.45 113.45 113.45 126.45 126.45 139.45 139.45 152.45 152.45 165.45 165.45 178.45 178.45 191.45 191.45 204.45

interval kelas

7. Poligon

DIAGRAM POLIGON
30 25 frekuensi 20 15 10 5 0
100,5 113,4 113,5 126,4 126,5 139,4 139,5 152,4 152,5 165,4 165,5 178,4 178,5 191,4 191,5 204,4

Frekuensi

interval kelas

8. KURVA POPULASI

DIAGRAM POPULASI
30 25 20 15 10 11 5 2
100,5 113,4 113,5 126,4 126,5 139,4 139,5 152,4 152,5 165,4 165,5 178,4 178,5 191,4 191,5 204,4

26 22

12

13 9

Frekuensi

9.

5 0

Anda mungkin juga menyukai