Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KAIDAH DAN KODE ETIK PUBLIC RELATION


Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Public Relation

Dosen : Alihot Sinaga, M.Sos.

Oleh Kelompok 9

Fauzan Azmi (0104202101)

Indah Mawati Sipahutar (0104202055)

Muhammad Salim (0104202099)

Risky Fahmi Sinambela

PRODI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

T.A. 2023/2024
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat berjalan dengan lancar
dan baik. Shalawat dan salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga kita
mendapat syafaat dari beliau. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Public
Relation dengan judul Kaidah dan Kode Etik Public Relation yang diampu oleh Bapak Alihot
Sinaga, M.Sos..

Makalah ini disusun sedemikian rupa dengan mencari dan mengembangkan sejumlah
ilmu yang kami dapatkan baik melalui buku,media cetak,elektronik,maupun media lainnya.
Kami harap,dengan sedikit ilmu yang kami dapat sehingga bisa memberi penjelasan yang cukup.

Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati kami menerima kritik dan saran yang membangun agar
penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik.

Dengan demikian,kami mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat


bermanfaat bagi pembacanya.

Medan, 25 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1

A. Latar Belakang .................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................3

1. Norma dan Moral .............................................................................................................3

2. Etika dan Tanggung jawab profesi ( etika profesi, kode etik profesi, tujuan etika profesi) .7

3. Etika praktisi Public Relation ......................................................................................... 11

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 12

Kesimpulan ........................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Public Relation adalah profesi yang berhubungan dengan komunikasi antara
organisasi atau individu dengan publik mereka. Kaidah dan kode etik dalam Public
Relation membantu memastikan bahwa praktisi Public Relation menjalankan pekerjaan
mereka dengan integritas, kejujuran, dan profesionalisme. Public Relation berperan
dalam membangun dan menjaga hubungan yang baik antara organisasi dengan publiknya.
Kegagalan dalam mematuhi etika dapat merusak kepercayaan publik, yang dapat
memiliki dampak buruk pada reputasi dan citra organisasi. Public Relation menggunakan
komunikasi untuk mempengaruhi persepsi dan sikap publik. Oleh karena itu, integritas
dan kejujuran dalam komunikasi sangat penting untuk memastikan bahwa informasi yang
disampaikan kepada publik adalah akurat dan jujur.Kepercayaan adalah aset berharga
dalam Public Relation. Praktisi Public Relation harus memastikan bahwa mereka
menjalankan pekerjaan mereka dengan cara yang membangun dan mempertahankan
kepercayaan publik. Pelanggaran etika dapat merusak reputasi organisasi dan praktisi
Public Relation sendiri.

Public Relation memiliki tanggung jawab sosial untuk mempromosikan praktik-


praktik yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Etika dalam Public Relation juga
mencakup aspek-aspek seperti tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan dampak
sosial dari komunikasi. Kode etik membantu mengatur perilaku praktisi Public Relation
dan memastikan bahwa profesi ini berkembang dengan baik. Hal ini juga memungkinkan
praktisi PR untuk tetap relevan dalam menghadapi perubahan dalam lingkungan bisnis
dan teknologi.Kode etik Public Relation membantu mengidentifikasi dan menghindari
konflik kepentingan yang dapat merusak integritas dan independensi praktisi Public
Relation. Ini penting untuk memastikan bahwa komunikasi dan tindakan PR tetap
objektif dan tidak bias.

Kode etik Public Relation biasanya mencakup prinsip-prinsip seperti kejujuran,


integritas, transparansi, independensi, dan tanggung jawab sosial. Praktisi Public Relation
diharapkan untuk mematuhi kode etik ini dalam semua aspek pekerjaan mereka, termasuk
dalam menyusun pesan komunikasi, menjalankan kampanye, dan berinteraksi dengan
publik dan media. Dengan mematuhi kode etik, praktisi Public Relation dapat
menjalankan peran mereka dengan baik dan memberikan kontribusi positif bagi
organisasi dan masyarakat secara umum.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Norma dan Moral?


2. Bagimana Etika dan Tanggung jawab profesi ( etika profesi, kode etik profesi, tujuan
etika profesi)?
3. Bagaimana Etika Praktisi Public Relation?

2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Norma dan Moral

a. Norma
Norma adalah suatu ukuran Yang Harus dipatuhi oleh seseorang dalam
hubungannya dengan sesamanya atau dengan lingkungannya. Istilah norma berasal
dari bahasa latin, atau kaidah dalam bahasa Arab, dan sering juga disebut pedoman,
patokan, atau aturan dalam bahasa Indonesia. Suatu norma itu baru ada apabila
terdapat lebih dari satu orang, karena norma itu pada dasarnya mengatur tata cara
bertingkah laku seseorang terhadap orang lain, atau terhadap lingkungannya. Setiap
norma itu mengandung suruhan-suruhan yang di dalam bahasa asingnya disebut
dengan das Sollen.1
Definisi norma menurut para tokoh:
1. John J. Macionis, Norma adalah aturan-aturan dan harapan-harapan masyarakat
yang memandu anggota-anggota masyarakatnya.
2. Robert M. Z. Lawang, Norma adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok
tertentu
3. Richard T. Schaefer dan Robert P. Lamm, Norma adalah standar perilaku yang
mapan yang dipelihara oleh masyarakat.
4. Craig Calhoun, Norma adalah aturan atau pedoman yang menyatakan tentang
bagaimana seseorang harus bertindak dalam situasi tertentu.
5. Giddens, Norma adalah prinsip atau aturan yang konkret yang harus diperhatikan
oleh warga masyarakat.

1
Dr. dr. Andreas Andri Lensoen, dkk., Norma Hukum Transplantasi Jantung di Indonesia. (Jakarta Pusat, PT. karya
ilmu bermanfaat: 2022) hal 24

3
Proses terbentuknya norma:
1. Norma terbentuk karena adanya kebutuhan yang berbeda-beda antara individu
atau antar kelompok yang menyebabkan benturan kepentingan.
2. Untuk menghindari bantuan, maka kelompok masyarakat membuat norma sebagai
pedoman perilaku dalam menjaga keseimbangan kepentingan dalam
bermasyarakat.2
b. Moral
Secara etimologi, moral berasal dari bahasa latin yakni MOS yang berarti
kebiasaan, ada titik kata MOS dalam bahasa Latin sama artinya dengan etos dalam
bahasa Yunani titik secara umum pengertian moral adalah suatu hukum perilaku yang
diterapkan kepada setiap individu Dalam bersosialisasi dengan sesamanya sehingga
terjalin rasa hormat dan menghormati antar sesama.
Di dalam bahasa Indonesia sendiri, kata moral terjemahkan dengan aturan
kesusilaan atau istilah yang digunakan untuk menentukan sebuah batas-batas dari
sifat peran lain kehendak, pendapat atau batasan perbuatan yang secara layak dapat
dikatakan Benar kok masalah baik maupun buruk. Seseorang dinamakan bermoral
apabila orang tersebut telah memahami nilai-nilai dan norma-norma yang dipegangi
oleh masyarakat yang menilainya.
Moral berasal dari nilai tentang sesuatu titik suatu nilai yang diwujudkan dalam
bentuk perilaku anak itulah yang disebut moral. Suatu moral melekat dengan nilai
dari perilaku tersebut titik karenanya tidak ada perilaku anak yang tidak bebas dari
nilai. Hanya barangkali sejauh mana kita memahami nilai-nilai yang terkandung di
dalam perilaku seorang anak atau sekelompok anak memungkinkan berada dalam
kondisi tidak jelas titik manusia yang hidup di dunia ini berjumlah ratusan miliar dan
terus berkembang dengan pesat. Angka kelahiran dan kematian terus meningkat tetapi
seimbang tetapi terkadang jumlah kelahiran lebih cepat meningkat.

2
Yulia Darmawaty dan Drs. H. Achmad Djamil, buku saku sosiologi SMA. (Jakarta selatan, Kawan Pustaka: 2011) hal
33-34

4
Moral menurut para ahli:
1. Moral dalam kamus psikologi dituliskan bahwa moral mengacu pada akhlak yang
sesuai dengan peraturan sosial atau menyangkut hukum atau adat kebiasaan yang
mengatur tingkah laku.
2. Hurlock, Mengatakan bahwa perilaku moral adalah perilaku yang sesuai dengan
kode moral kelompok sosial. Moral sendiri berarti tata cara kebiasaan dan adat.
3. Dian Ibung, Moral adalah nilai yang berlaku dalam suatu lingkungan sosial dan
mengatur tingkah laku seseorang
4. Maria Assumpta, Moral adalah aturan-aturan mengenai sikap dan perilaku
manusia sebagai manusia. Hal ini mirip bila dikatakan bahwa orang yang
bermoral atau dikatakan memiliki moral adalah manusia yang memanusiakan
orang lain.
5. Sonny Keraf, Moral merupakan sebuah tolak ukur titik moral dapat digunakan
untuk mengukur kadar baik dan buruknya sebuah tindakan manusia sebagai
manusia, mungkin sebagai anggota masyarakat atau sebagai manusia yang
memiliki posisi tertentu atau pekerjaan tertentu.
Nilai moral dalam kehidupan:
1. Religius yaitu sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama
yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain
2. Jujur yaitu Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan.
3. Toleransi yaitu sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,
etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
Ketentuan dan peraturan. Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh
dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas
dengan sebaik-baiknya.
5. Kreatif yaitu berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil
baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

5
6. Mandiri yaitu sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain
dalam menyelesaikan tugas-tugas.
7. Demokratis yaitu cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak
dan kewajiban dirinya dan orang lain.
8. Rasa ingin tahu yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui
lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya dilihat dan didengar
9. Semangat kebangsaan yaitu cara berpikir, bertindak dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
10. Cinta tanah air yaitu cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bangsa, bahasa,
lingkungan fisik, sosial budaya ekonomi dan politik bangsa
11. Tanggung jawab yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas
dan kewajibannya, yang seharusnya dilakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan sosial budaya, negara dan tuhan yang Maha Esa.3
Jenis-jenis moral:
1. Moral ketuhanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tingkat religius
atau keagamaan seseorang yang berdasarkan pada ajaran agama tertentu serta
pengaruhnya pada diri seseorang. Moral ketuhanan diwujudkan dalam cara
menghargai sesama manusia, hidup rukun dengan orang lain yang memiliki
agama yang berbeda, serta caranya dalam menghargai agama lain
2. Moral Ideologi dan filsafat adalah segala hal yang berhubungan dengan loyalitas
pada cita-cita bangsa dan negara serta semangat kebangsaan yang dimiliki titik
perwujudan moral Ideologi dan filsafat adalah menjunjung tinggi dasar negara
Pancasila serta menolak ideologi asing yang ingin merubah negara Indonesia.
3. Moral etika dan kesusilaan yaitu segala hal yang berkaitan dengan kesusilaan dan
etika yang dijunjung suatu bangsa Karena masyarakat, serta negara baik secara
tradisi maupun budaya. Moral etika dan kesusilaan diwujudkan Ketika seseorang
menghargai orang lain yang memiliki perbedaan pendapat.

3
Prof. DR. Hamid Darmadi, Apa Mengapa, Bagaimana Pembelajaran pendidikan moral pancasila dan pendiri moral
pancasila dan kewarganegaraan (ppkn) Konsep Dasar Strategi memahami ideologi pancasila dan karakter bangsa.
(Jakarta, An1Mage: 2020) hal 65-67

6
4. Moral disiplin dan hukum adalah segala hal yang berkaitan dengan kode etik yang
profesionalitas serta hukum yang berlaku di tengah suatu masyarakat atau negara
titik perwujudan jenis Moral ini adalah dengan melakukan aktivitas sesuai aturan
yang berlaku seperti menggunakan perlengkapan sesuai dengan hukum lalu lintas
ketika berkendara.4

2. Etika dan Tanggung jawab profesi ( etika profesi, kode etik profesi, tujuan etika
profesi)

a. Etika Profesi
Kata etika secara etimologis diserap dari bahasa Yunani etos dan la etha
atau bentuk jamak yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat istiadat
ditinjau dari bahasa latin etika adalah Etik yang berarti kebiasaan, dan jika
ditinjau dari bahasa gerik etika diartikan kumpulan prinsip atau nilai moral.
Sedangkan secara etimologis etika berarti pengetahuan yang membahas baik
buruk atau benar salahnya tingkah laku dan tindakan manusia serta sekaligus
menyoroti kewajiban-kewajiban manusia.
Etika pada awalnya diartikan sebagai kebiasaan titik namun lambat lawan
pengertian etika berubah menjadi suatu nilai ilmu yang membicarakan
masalah perbuatan atau tingkah laku manusia mana yang dapat dinilai baik
dan mana yang dapat dinilai buruk dengan memperlihatkan amal perbuatan
manusia sejauh yang dapat dicerna akal pikiran.
Etika menurut para ahli:
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia etika adalah ilmu tentang apa
yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
akhlak, nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat.

4
Andi Whidia Putra, membangun moral dan etika siswa sekolah Dasar. (Madiun, CV. Bayfa cendekia Indonesia:
2020) hal 1-6

7
2. Drs. O. P. Simorangkir, Etika sebagai pandangan manusia dalam
berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik
3. Drs. Sidi Gajalba, Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan
manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang didapat
ditentukan oleh akal
4. Drs. H. Burhanuddin salam, Etika adalah cabang filsafat yang berbicara
mengenai nilai dan moral yang menentukan perilaku manusia dalam
hidupnya
5. Ahmad amin, Etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk
menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia kamu
menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan
mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya
diperbuat.
6. Franz Magnis Suseno, Etika merupakan keseluruhan mengenai norma dan
penelitian yang dipergunakan oleh masyarakat untuk mengetahui
bagaimana manusia seharusnya menjalankan kehidupannya.

Etika profesi berkaitan dengan kewajiban etis mereka yang menduduki


posisi yang disebut profesional. E-tiket profesi berfungsi sebagai panduan
bagi para profesional dalam menjalani dan memberikan jasa kepada
masyarakat yang berstandar tinggi titik sebagai bidang etika terapan, etika
profesi pada dasarnya berkaitan dengan penerapan standar moral atau prinsip-
prinsip moral tertentu yang disepakati untuk dijadikan sebagai nilai-nilai dan
panduan bersama oleh para anggota profesi. Dengan demikian, dalam
kaitannya dengan profesi, etika meliputi norma-norma yang
mentransformasikan nilai-nilai atau cita-cita ke dalam praktik sehari-hari para
profesional dalam menjalankan profesi mereka. Norma-norma ini biasanya
dikodifikasikan secara formal ke dalam bentuk kode etik atau kode perilaku
profesi yang bersangkutan.

8
Etika profesi menurut para ahli:

1. Prakoso, etika profesi merupakan etika sosial dalam etika khusus memiliki
tugas serta juga tanggung jawab kepada ilmu dan juga profesi yang
disandangnya.
2. Anang Usman etika profesi ialah sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan profesional dari pelanggan dengan keterlibatan serta juga
keahlian yakni sebagai pelayanan di dalam rangka kewajiban. Masyarakat
ialah sebagai keseluruhan terhadap anggota masyarakat yang
membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama.

Fungsi etika profesi:

1. Sebagai pedoman bagi seluruh anggota profesi tentang prinsip


profesionalitas yang ditetapkan
2. Sebagai sebuah alat kontrol sosial bagi masyarakat umum terhadap profesi
tertentu
3. Sebagai sarana untuk dapat mencegah campur tangan dari pihak lain di
luar organisasi, terkait hubungan etika di dalam keanggotaan Suatu
profesi.5
b. Kode Etik Profesi
Kode etik profesi merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik profesi
merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas
dan dirumuskan dalam etika profesi. Kode etik ini lebih memperjelas,
mempertegas dan merinci dan norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna
walaupun sebenarnya norma-norma tersebut sudah tersirat dalam etika
profesi. Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan
yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan
tidak baik apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan apa yang
dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang profesional.

5
I Ketut Widana, dkk. Prinsip Etika Profesi. (Bandung, PT. Panca Terra Firma: 2020) hal 16-17

9
Fungsi dari kode etik profesi adalah pedoman bagi setiap anggota profesi
tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Sebagai sarana kontrol sosial
bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. Mencegah campur tangan
pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan
profesi. Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang
Tujuan kode etik profesi standar-standar etika menjelaskan dan
menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada
umumnya. Standar-standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam
menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi
Dilema etika dalam pelajaran standar-standar etika membiarkan profesi
menjadi reputasi atau nama dan fungsi-fungsi profesi dalam masyarakat
melawan kelakuan-kelakuan yang jahat dari anggota-anggota tertentu.
c. Tujuan etika profesi
1. Untuk menjunjung tinggi martabat Suatu profesi.
2. untuk menjaga serta juga mengelola kesejahteraan anggota profesi. Untuk
dapat meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
3. Untuk membantu meningkatkan mutu profesi
4. Untuk meningkatkan pelayanan profesi itu di atas keuntungan pribadi
5. Untuk menentukan standar baku bagi profesi
6. Untuk meningkatkan kualitas organisasi menjadi lebih profesional dan
juga terjalin dengan erat.6

6
Nurhidayati, dkk. Etika Profesi Bidang Teknologi dan Sistem Informasi. (Jawa Barat, CV. Jejak: 2022) Hal 12-13

10
3. Etika praktisi Public Relation

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh Public Relation harus beretika


Karena tujuan umum dari berbagai kegiatan publik relation adalah cara
menciptakan hubungan harmonis antara organisasi yang diwakilinya dengan
publiknya. Hasil yang diinginkan yaitu terciptanya Citra positif, kemauan,
saling menghargai, saling timbul pengertian, toleransi. Kegiatan publik
relation tersebut bukanlah pekerjaan yang sangat mudah, akan tetapi harus
dikelola secara profesional dan serius serta penuh konsentrasi, karena
berkaitan dengan kemampuan Public Relation dalam manajemen teknis dan
sebagai keterampilan Agar dapat mencapai tujuan atau sasaran sesuai dengan
rencana yang diharapkan.

Etika dalam kegiatan publik relation ini sebagai pencipta hubungan baik
dengan kliennya, sesuai yang telah dipaparkan oleh ipra terdapat fungsi Public
Relation terhadap kliennya. Etika profesi Public Relation dapat menciptakan
hubungan sinergis antara organisasi dengan kliennya. Pelayanan terhadap
kliennya seharusnya dapat menjadi perhatian khusus oleh pabrik relation
karena sebagai fungsi manajemen yang berada di organisasi atau perusahaan
peran publik relation dan hubungannya sangat dekat dengan klien dan bahkan
menjadi pihak penengah antara organisasi dengan kliennya. 7

7
I Wayan Adi Pratama, dkk. Dasar-dasar Public Relations. (Press: Indonesia) hal 109-110

11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

PR adalah profesi yang berhubungan dengan komunikasi antara organisasi atau


individu dengan publik mereka. Kaidah dan kode etik dalam PR membantu memastikan
bahwa praktisi PR menjalankan pekerjaan mereka dengan integritas, kejujuran, dan
profesionalisme. PR berperan dalam membangun dan menjaga hubungan yang baik
antara organisasi dengan publiknya. Kegagalan dalam mematuhi etika dapat merusak
kepercayaan publik, yang dapat memiliki dampak buruk pada reputasi dan citra
organisasi. PR menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi persepsi dan sikap publik.
Oleh karena itu, integritas dan kejujuran dalam komunikasi sangat penting untuk
memastikan bahwa informasi yang disampaikan kepada publik adalah akurat dan
jujur.Kepercayaan adalah aset berharga dalam PR. Praktisi PR harus memastikan bahwa
mereka menjalankan pekerjaan mereka dengan cara yang membangun dan
mempertahankan kepercayaan publik. Pelanggaran etika dapat merusak reputasi
organisasi dan praktisi PR sendiri. PR memiliki tanggung jawab sosial untuk
mempromosikan praktik-praktik yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Etika dalam
PR juga mencakup aspek-aspek seperti tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan
dampak sosial dari komunikasi.Kode etik membantu mengatur perilaku praktisi PR dan
memastikan bahwa profesi ini berkembang dengan baik. Hal ini juga memungkinkan
praktisi PR untuk tetap relevan dalam menghadapi perubahan dalam lingkungan bisnis
dan teknologi.Kode etik PR membantu mengidentifikasi dan menghindari konflik
kepentingan yang dapat merusak integritas dan independensi praktisi PR. Ini penting
untuk memastikan bahwa komunikasi dan tindakan PR tetap objektif dan tidak bias.
Kode etik PR biasanya mencakup prinsip-prinsip seperti kejujuran, integritas,
transparansi, independensi, dan tanggung jawab sosial. Praktisi PR diharapkan untuk
mematuhi kode etik ini dalam semua aspek pekerjaan mereka, termasuk dalam menyusun
pesan komunikasi, menjalankan kampanye, dan berinteraksi dengan publik dan media.
Dengan mematuhi kode etik, praktisi PR dapat menjalankan peran mereka dengan baik
dan memberikan kontribusi positif bagi organisasi dan masyarakat secara umum. Publik

12
Relations adalah praktik komunikasi yang bertujuan untuk membangun dan memelihara
hubungan positif antara suatu organisasi atau individu dengan publiknya. PR bertujuan
untuk meningkatkan pemahaman, citra, dan reputasi organisasi, serta menjembatani
komunikasi antara organisasi dan berbagai pihak terkait, termasuk media, konsumen,
karyawan, dan pemerintah. Etika profesi PR mengharuskan praktisi untuk beroperasi
dengan integritas tinggi. Mereka harus jujur, tidak memanipulasi informasi, dan menjaga
kejujuran dalam semua komunikasi mereka. Etika profesi PR bertujuan untuk
memelihara reputasi baik organisasi atau individu yang mereka wakili. Dengan
beroperasi secara etis, mereka dapat membangun kepercayaan publik dan menjaga citra
yang positif. Praktisi PR harus mempertimbangkan kepentingan publik dalam semua
tindakan mereka. Mereka harus berusaha untuk memberikan informasi yang akurat dan
relevan kepada publik.Etika profesi PR juga bertujuan untuk menghindari konflik
kepentingan yang dapat merusak integritas dan reputasi mereka serta organisasi yang
mereka layani.
Praktisi PR harus mematuhi semua hukum dan regulasi yang berlaku dalam
praktik PR mereka. Mereka harus memberikan informasi yang jujur dan akurat kepada
publik, bahkan jika itu merugikan organisasi mereka.Etika praktisi PR juga mencakup
tanggung jawab sosial, seperti berkontribusi pada masyarakat dengan berpartisipasi
dalam kegiatan yang mendukung kebaikan sosial.

13
DAFTAR PUSTAKA
Djamil, Y. D. (2011). buku saku sosiologi SMA. Jakarta selatan: Kawan Pustaka.

Dr. dr. Andreas Andri Lensoen, d. (2022). Norma Hukum Transplantasi Jantung di Indonesia.
Jakarta Pusat: PT. karya ilmu bermanfaat.

I Ketut Widana, d. (2020). Prinsip Etika Profes. Bandung: PT. Panca Terra Firma.

I Wayan Adi Pratama, d. (n.d.). Dasar-dasar Public Relations. Press: Indonesia.

Nurhidayati, d. (2022). Etika Profesi Bidang Teknologi dan Sistem Informasi. Jawa Barat: CV.
Jejak.

Prof. DR. Hamid Darmadi. (2020). Apa Mengapa, Bagaimana Pembelajaran pendidikan moral
pancasila dan pendiri moral pancasila dan kewarganegaraan (ppkn) Konsep
Dasar Strategi memahami ideologi pancasila dan karakter bangsa. Jakarta:
An1Mage.

Putra, A. W. (2020). membangun moral dan etika siswa sekolah Dasar. Madiun: CV. Bayfa
cendekia Indonesia.

14

Anda mungkin juga menyukai