Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“KONSEP HUKUM DAN ETIKA KOMUNIKASI”


(Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Hukum dan Etika Komunikasi)

Dosen Pengampu: Ust. Deni Rahman, M.I Kom

Disusun Oleh :

Alif Fardan (A2001363)


Semester : VI

PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-FATAH BOGOR

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
taufiq, serta ma’unah yang tiada henti, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ KONSEP HUKUM DAN ETIKA KOMUNIKASI” untuk memenuhi tugas mata
kuliah Studi Hukum dan Etika Komunikasi.

Penulisan makalah ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu dalam kesempatan kali ini, kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada :

1. Ust. Deni Rahman, M.I Kom, selaku Dosen Pengampu mata kuliah Hukum dan Etika
Komunikasi.

2. Teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam merampungkan tugas ini.

3. Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian tugas ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu kami sangat mengharap kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan pada masa-masa
mendatang. Semoga Allah SWT selalu menyertai dan meridhoi kita bersama.

Cileungsi, 12 Februari 2023

Penulis
Daftar Isi

BAB I……………………………………………………………………………4
PENDAHULUAN………………………………………………………………4
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………..5
C. Tujuan Pembahasan………………………………………………………...5
BAB II…………………………………………………………………………..6
PEMBAHASAN………………………………………………………………..6
A. Pengertian Etika Komunikasi……………………………………………....6
B. Pengertian Hukum Komunikasi……………………………………………8
BAB III………………………………………………………………………...10
PENUTUP……………………………………………………………………..10
Kesimpulan……………………………………………………………………10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi tidak pernah lepas dari kehidupan kita sehari-hari sebagai makhluk sosial,
semua gerak gerik serta tingkah laku kita adalah komunikasi. Di dalam berkomunikasi di
kehidupan sehari-hari terdapat etika yang harus kita pahami untuk terjalinnya komunikasi yang
harmonis. Seperti yang telah kita bahas sebelumnya bahwa etika adalah nilai atau norma yang
merupakan hasil dari kesepakatan manusia yang dijadikan pandangan dan pedoman dalam
bertingkah laku, maka dari itu etika komunikasi adalah hal yang penting untuk dipahami dan
diketahui didalam menjalani kehidupan kita sebagai makhluk bersosial. Etika juga sering
disamakan dengan moralitas.
Namun yang membedakan etika dan moralitas adalah nilai-nilai perilaku orang atau
masyarakat yang dapat ditemukan dalam kehidupan nyata manusia sehari-hari. Sedangkan etika
mencakup persoalan-persoalan tentang hakikat kewajiban moral, prinsipprinsip moral dasar apa
yang harus manusia ikuti dan apa yang baik bagi manusia. Komunikasi merupakan sarana untuk
terjalinnya hubungan antar seseorang dengan orang lain. Tetapi kadang kala ketika kita sedang
berkomunikasi tidak memperhatikan etika komunikasi dengan baik. Pentingnya penanaman etika
komunikasi kepada mahasiswa adalah agar mereka lebih baik menghargai orang yang diajak
berkomunikasi terutama di dalam dunia perkuliahaan.
Dengan adanya komunikasi, maka terjalinlah hubungan dan interaksi timbal balik.
Komunikasi mahasiswa dengan mahasiswa atau mahasiswa dengan dosen. Etika komunikasi
adalah hal yang sangat penting baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Namun, di
dalam berkomunikasi tersebut ada hal yang menjadi sorotan yaitu kurangnya etika komunikasi
seperti tata krama sehingga terkadang menimbulkan permasalahan.
Maka dari itu etika komunikasi yang baik sangat penting dipahami dan diterapkan untuk
membina hubungan yang harmonis di dalam kehidupan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Etika Komunikasi
2. Apa itu Hukum Komunikasi

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui Etika Komunikasi
2. Mengetahui Hukum Komunikasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika Komunikasi

Menurut Abdul Samad Arief, dkk dalam buku Dasar-Dasar Komunikasi Bisnis (2021), etika
adalah prinsip untuk mengatur perilaku dalam masyarakat. Sedangkan komunikasi adalah
hubungan interaksi antarmanusia, berupa pengiriman dan penerimaan pesan.

Jadi etika komunikasi bisa diartikan sebagai prinsip yang mengatur hubungan interaksi antar
manusia. Etika komunikasi juga dapat diartikan sebagai norma, nilai, dan tingkah laku dalam
menjalin komunikasi.

Kamus Besar Bahasa Indonesia mengenali etika sebagai:

1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, dan tentang hak serta kewajiban moral;

2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;

3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat (Dewantara,
2017: 3).

Komunikator dan komunikan dituntut harus berbicara lemah lembut, jujur, sesuai fakta,
berbekas di hati, tepat dan mengedepankan akhlak. Ketika konsep ini digunakan oleh ke dua
pihak, maka penghargaan dan menghargai dari ke dua pihak akan tampak dan efeknya akan
melahirkan komunikasi yang efektif dan sesuai dengan ajaran agama Islam. Baik itu komunikator
maupun komunikan harus mempraktikan etika tersebut dalam berkomunikasi. Kaidah, prinsip,
atau etika komunikasi Islam ini merupakan panduan bagi kaum Muslim dalam melakukan
komunikasi, baik dalam komunikasi intrapersonal, interpersonal dalam pergaulan sehari hari,
berdakwah secara lisan dan tulisan, maupun dalam aktivitas lain.
Beberapa etika berkomunikasi antar manusia yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-
hari :
a. Menjaga Ucapan
Seorang manusia itu yang dipegang adalah kata-katanya, tidak boleh berbicara bohong serta
melontarkan ucapan-ucapan kotor.
b. Sopan Santun
Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara. Ada beberapa hal sopan santun
yang diperhatikan dalam berkomunikasi. Misal, Menyapa lawan bicara dengan sopan dan
tidak berlebihan dan dibuat-buat. Menggunakan panggilan/sebutan orang yang baik serta
memperhatikan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara. Bicara dengan suara
yang stabil, tidak terlalu pelan dan tidak terlalu cepat sehingga dapat dimengerti dan dipahami
oleh lawan bicara
c. Efektif dan Efisien
Komunikasi dilakukan dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Komunikasi merupakan
perwujudan dari ekspresi manusia tentang apa yang dipikirkan dan dirasakannya baik dalam
bentuk verbal maupun non verbal. Komunikator dan komunikan harus berbicara dengan
sopan santun yang tidak melukai perasaan satu sama lainnya yaitu secara lemah lembut, jujur,
sesuai fakta dan di waktu dan ruang yang tepat.
d. Saling Menghargai
Menatap mata lawan bicara dengan lembut. Melihat lawan bicara adalah hal yang sangat
penting yang harus dilakukan saat memulai pembicaraan. Hal ini menunjukkan kesan
pertama yang baik kepada lawan bicara, yaitu adanya ketertarikan kita kepada lawan bicara.
Jangan melihat ke arah lain atau fokus pada kegiatan lainnya yang dapat mengganggu lawan
bicara karena merasa tidak diperhatikan atau seolah-olah tidak dihargai dalam pembicaraan
tersebut.
B. Pengertian Hukum Komunikasi
Hukum adalah kumpulan peraturan yang terdiri atas norma dan sanksi-sanksi. Hukum
adalah sesuatu yang berkaitan erat dengan kehidupan manusia merujuk pada sistem yang
terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan penegakan hukum oleh
kelembagaan penegak hukum karena segala kehidupan manusia dibatasi oleh hukum.
Secara garis besar, hukum merupakan kaidah atau aturan yang mengikat dan mengatur
masyarakat.
Hukum berperan mengatur kehidupan masyarakat agar tercipta ketertiban. Dengan
demikian, konflik yang terjadi di antara manusia dapat dicegah.

Agar komunikasi dapat berjalan secara efektif, kita perlu memahami tentang The 5
Inevitable Laws of Efffective Communication (5 Hukum Komunikasi Efektif). 5 hukum
tersebut dikenal dengan sebutan REACH (Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble).

1. Respect
Rasa hormat dan sikap menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita
berkomunikasi dengan orang lain. Suatu komunikasi yang dibangun atas dasar sikap saling
menghargai dan menghormati akan membangun kerjasama diantara orang-orang yang
terlibat di dalamnya.
2. Empathy
Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi
yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati
adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum
didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.

3. Audible
Audibel atau audible artinya dapat didengar atau dimengerti dengan baik. Jika empati
berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik
dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh
penerima pesan. sampaikan dapat diterima dengan baik.
4. Clarity
Clarity adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi
interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Kesalahan penafsiran dapat
menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan. Clarity juga dapat diartikan
sebagai keterbukaan dan transparansi.

5. Humble
Humble artinya sikap rendah hati (bukan rendah diri). Sikap ini merupakan unsur yang
terkait dengan hukum yang pertama, yaitu membangun rasa menghargai orang yang
diberi pesan.

Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada lima hukum pokok komunikasi yang
efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya
dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan
(respect), karena inilah yang dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling
menguntungkan dan saling menguatkan.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1. Etika dan hukum merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
masyarakat, sehingga di dalam kehidupan masyarakat selalu ada system hukum, ada

masyarakat lantas akan ada norma hukum.

2. Etika dan hukum adalah dua hal yang cukup berbeda, etika mencakup hal yang bersifat
moral, kebiasaan, dan dijadikan patokan untuk melakukan sebuah kegiatan yang baik
adanya. Di sisi lain, hukum merupakan kumpulan peraturan-peraturan yang mengikat
dan memiliki sanksi bila terjadi pelanggaran terhadap peraturan-peraturan tersebut.
3. berikut ini beberapa fungsi etika komunikasi: Berfungsi sebagai landasan moral,
Mempermudah proses penyampaian pesan
DAFTAR PUSTAKA

 Burhan, Bungin. (2013). Sosiologi Komunikasi (Teori, Paradigma, dan Diskurus


Teknologi Komunikasi di Masyarakat). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
 Damanhur. (2012). Kawasan Studi Akhlak. Banda Aceh: Ar-Raniry Press.
 Dewantara, Agustinus W. (2017). Filsafat Moral Pergumulan Etis Keseharian Hidup
Manusia. Yogyakarta : PT Kanisius.
 Eksan, Dadi Purnama. (1996). Seni Komunikasi Saja & Dimana Saja. Indonesia : C-
Klik Media. 2019 L. Johansen, Richard. Etika Komunikasi. Bandung : PT Rosda Karya.
 Munir, Abdullah. (2012). Membangun Komunikasi Efektif Sebuah Upaya Mewujudkan
Sekolah yang Membahagiakan. Yogyakarta : Mentari Pustaka.
 Mulyana, Deddy. (2015). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT Remaja
Rosda Karya.

Anda mungkin juga menyukai