DISUSUN OLEH :
DHARA AFRISSA
4022021030
FAKULTAS/JURUSAN : FEBI/EKS
SEMESTER/UNIT : II/2 (DUA)
DOSEN PENGAMPU : SYUKRIAH, M.Pd
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan
kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa
ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang
“Berbahasa Indonesia dalam berkomunikasi yang efektif”
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
gung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan
Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling
benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya
karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan
banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami
benar-benar menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami
tulis di masa yang selanjutnya, sebab sekali kali lagi kami menyadari bahwa tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.
Di akhir kami berharap makalah sederhana kami ini dapat dimengerti oleh
setiap pihak yang membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya
apabila dalam makalah kami terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Definisi Komunikasi Efektif............................................................3
B. Hukum Komunikasi Efektif.............................................................4
C. Bentuk Komunikasi Efektif..............................................................6
D. Teknik Penyampain Pesan Efektif...................................................7
BAB III PENUTUP.........................................................................................11
A. Kesimpulan........................................................................................11
DAFTAR PUSTA............................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi adalah proses berbagi makna melalui perilaku verbal dan
nonverbal. Segala perilaku dapat disebut komunikasi jika melibatkan dua orang
atau lebih.frase dua atau lebih perlu ditekankan ,karena sebagian literatur
menyebut istilah komunikasi intrapersonal,yakni komunikasi diri sendiri.
Komunikasi terjadi jika setidaknya suatu sumber membangkitkan respons pada
penerima melalui penyampaian suatu pesan dalam bentuk tanda atau symbol,baik
bentuk verbal atau bentuk nonverbal,tanpa harus memastikan terlebih dulu bahwa
kedua pihak yang berkomunikasi punya suatu sistemsimbol yang
sama.Komunikasi efektif terjadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan
komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan,sehingga
tidak terjadi salah persepsi.
Seperti yang kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah
lepas dari yang namanya komunikasi, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Komunikasi secara langsung salah satunya adalah dengan cara bertemu
dan bertatap muka secara langsung sedangkan komunikasi secara tidak langsung
bisa melalui perantara orang ketiga yang menyampaikan pesan nantinya. Hal ini
pasti selalu ada di dalam kehidupan bermasyarakat. Apalagi sifat manusia itu
sendiri adalah makhluk social yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri
melainkan perlunya interaksi dengan manusia lainnya. Salah satu bentuk konkret
dari interaksi ini adalah komunikasi tersebut. Namun dalam pembahasan yang ada
di dalam makalah ini adalah mengenai komunikasi dalam konteks manajemen dan
pemerintahan.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka rumusan masalah pada makalah
ini adalah :
1. Apa definisi komunikasi efektif?
2. Bagaimana hukum komunikasi efektif?
3. Bagaimana bentuk komunikasi efektif?
4. Bagaimana teknik penyampain pesan efektif?
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
1993),h.15.
2
Nofrion, Komunikasi Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2018, cet ke 1), h.137.
3
Ibid,h.138.
3
komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan atau
sering disebut dengan istilah “the communication is in tune”.4
Berdasarkan dari pengertian tersebut, penulis menyimpulkan bahwa
komunikasi efektif merupakan suatu komunikasi yang dilakukan komunikator
untuk menyampaikan sesuatu dengan cara yang tepat dan jelas sehingga informasi
yang kita sampaikan kepada komunikan dapat dengan mudah dimengerti.
Salah satu upaya untuk menciptakan komunikasi efektif sebagai proses
pengiriman dan penerimaan pesan yang sesuai harapan dan bersifat
menyenangkan, maka pelaku komunikasi harus memperhatikan hukum
komunikasi.
4
Ibid,
4
yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat
diterima dengan baik.5
4) Clarity
Clarity adalah kejelasan pesan atau informasi yang disampaikan oleh
komunikator sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau
berbagai penafsiran yang berkelainan kepada komunikan.
5) Humble
Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah
humble yang berarti rendah hati. Maksud dari sikap rendah hati ini
adalah seorang komunikator tidak bersikap sombong atau
menganggap komunikator lebih rendah.6
Melihat hukum-hukum tersebut sangatlah jelas dengan komunikasi efektif
orang tua dan anak akan saling menghargai, anak dapat menempatkan diri
terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi oleh orang tua, pesan atau informasi
yang disampaikan oleh orang tua dapat di dengar dengan baik oleh
Untuk menciptakan komunikasi efektif, ada lima syarat yang harus terpenuhi:
a) Menciptakan suasana komunikasi yang menguntungkan
b) Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti
c) Pesan yang disampaikan dapat mengunggah perhatian atau minat
komunikan
d) Pesan dapat mengunggah kepentingan komunikan yang dapat
menguntungkan
e) Pesan dapat menumbuhkan suatu penghargaan bagi pihak komunikan7
Berdasarkan penjelasan tersebut, terciptanya komunikasi yang efektif tidak
hanya dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti akan tetapi dengan
memperhatikan pesan yang akan kita sampaikan kepada komunikan.
Dari sudut pandang yang lain, komunikasi yang efektif bisa terjadi jika
memperhatikan tiga hal, yaitu aspek clarity, content, dan contex :
5
Ibid,h.139-140.
6
Ibid,h.141.
7
Ibid,h.142.
5
a) Aspek clarity (kejelasan)
Informasi, bahasa, pesan yang disampaikan harusnya jelas. Maka, di sini
prinsip keterbukaan diperlukan.
b) Aspek content (muatan)
Artinya, komunikator harus benar-benar menguasai isi pesan serta
menjahitkannya kepada komunikator. Content ini meliputi penguasaan
materi serta penyampaian materi.
c) Aspek contex
Konteks juga berarti bahwa komunikasi harus memperhatikan aspek-
aspek demografis, sosiologis, psikologis, dan sebagainya dari suatu
masyarakat. Kemudian, konteks bisa pula berarti lingkungan yang
mendukung, sehingga keberadaan konteks akan sangat berpengaruh
terhadap efektivitas content (muatan isi) yang disampaikan.8
8
Ibid,h.143.
9
Ibid,h.145
6
komunikator harus mampu mengajak komunikan berbicara dengan baik agar
komunikan sendiri dapat memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator.
2) Komunikasi non verbal :
a) Penampilan fisik
b) Sikap tubuh dan cara berjalan
c) Ekspresi wajah
d) Sentuhan10
Berdasarkan penjelasan tersebut bahwasanya komunikan non verbal lebih
menggunakan isyarat-isyarat tubuh seperti sikap tubuh atau cara berjalannya.
Dalam hal ini penyampaian pesan secara efektif dapat kurang berjalan dengan
baik karena komunikan tidak mengerti apa yang disampaikan oleh komunikator.
10
Ibid.
7
5) Fungsi Ekonomi
6) Untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang berkaitan dengan
finansial, barang dan jasa.11
Beberapa pengertian tersebut dapat dipahami bahwa tujuan komunikasi
efektif adalah untuk mencapai keakraban dan kenyamanan dalam berkomunikasi
sehingga pesan dapat diterima oleh komunikan juga untuk keberhasilan dalam
mencapai tujuan yang diinginkan.
11
“Fungsi Komunikasi Efektif” (on-line) tersedia di https://silabus.org/komunikasi-efektif
(20 Juli 2022)
12
Abdul Pirol, Komunikasi dan Dakwah Islam, (Yogyakarta: Deepublish, 2018),h.25.
13
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi…,h.168.
8
komunikan yang akan dijadikan sasaran sudah jelas, dan media yan diperlukan
juga telah ditetapkan, maka barulah menata pesan.
Wilbur Schramm dalam karyanya yang berjudul How Comunication
Works, pernah mengungkapkan apa yang dinamakan the communication of succes
in communication, yang dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga
dapat menarik perhatian sasaran yang dimaksud.
2) Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertuju kepada
pengalaman yang sama antara komunikator dengan komunikan,
sehingga sama-sama dapat dimengerti.
3) Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi pihak komunikan, dan
menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan itu.
4) Pesan harus menyarankan suatu cara untuk memperoleh kebutuhan
tadi yang layak bagi situasi kelompok tempat komunikan berada pada
saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.14
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan jika komunikasi yang
dibicarakan tidak sesuai dengan sesuai kepentingan komunikan, maka akan
menghadapi kesulitan, lebih-lebih jika efek yang dikehendaki itu tentang
perubahan tingkah laku. Jadi dalam menyampaikan seorang komunikator harus
dapat menyampaikan pesan sesuai dengan kepentingan komunikan.
Alan H. Monroe mengemukakan lima langkah-langkah menyusun pesan,
yang kemudian disebut motivated seguence, yaitu :
1) Attention (perhatian) artinya bahwa pesan harus dirancang dan
disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menumbuhkan perhatian
dari komunikan.
2) Need (kebutuhan) artinya bahwa komunikator kemudian berusaha
meyakinkan komunikan bahwa pesan yang disampaikan itu penting
bagi komunikan.
14
Onong uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakary,
2008),h.32-33.
9
3) Satisfaction (pemuasan), dalam hal ini komunikator memberikan bukti
bahwa yang disampaikan adalah benar.
4) Visualization (visualisasi) komunikator memberikan bukti-bukti lebih
konkret sehingga komunikan bisa turut menyaksikan.
5) Action (tindakan) komunikator mendorong agar komunikan bertindak
positif yaitu melaksanakan pesan dari komunikator tersebut.15
Dari lima langkah dalam menyusun pesan tersebut, dapat disimpulkan
bahwa cara penyampaian pesan berpengaruh terhadap keefektifitasan dalam
proses komunikasi. Cara penyampaian yang baik akan memudahkan komunikan
dalam menerima dan memahaminya.
15
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi…,h.168.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi merupakan landasan bagi profesi bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan karena tugas bidan adalah memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Proses komunikasi merupakan suatu penyampaian pesan, ide, atau
lambing kepada orang lain agar dapat mencapai persepsi yang sama sesuai dengan
yang dikehendaki oleh komunikator. Tujuan berkomunikasi adalah memudahakan
dan melancarkan pencapaian tujuan. Unsure dasar komunikasi terdiri atas
komunikator, pesan, saluran komunikasi, metode komunikasi,
komunikan,lingkungan, dan umpan balik.
11
DAFTAR PUSTAKA
12