Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEORI KOMUNIKASI

“Posisi dan Ruang Lingkup Perspektif Ilmu Komunikasi”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Komunikasi

Dosen Pengampu : Yoyoh Hereyah, Dr, S.Pd, M.Si

Ditulis Oleh :

Luthfi Rizky Ananda (44223010182)

DEPARTEMEN HUBUNGAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS MERCU BUANA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kami penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Posisi dan Ruang Lingkup Perspektif Ilmu
Komunikasi” Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Ibu Dosen Yoyoh Hereyah Dr, S.Pd,
M.Si pada mata kuliah Teori Komunikasi di Universitas Mercu Buana. Selain itu, saya sebagai
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Saya sebagai penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Yoyoh
Hereyah Dr, S.Pd, M.Si selaku dosen dalam mata kuliah Teori Komunikasi Semoga tugas yang
telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni.
Selain itu makalah ini ditulis sebagai bahan acuan dalam materi pembelajaran selanjutnya..

Saya sebagai penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 10 Maret 2024

Tertanda

Luthfi Rizky Ananda

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................ i

Daftar Isi ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1


1.2 Rumusan masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah .............................................................................................. 1
1.4 Manfaat Penulisan .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3
2.1 Ruang Lingkup Komunikasi .......................................................................... 3
2.2 Jenis-jenis Komunikasi .................................................................................. 8
2.3 Fungsi Komunikasi ........................................................................................ 8
BAB II PENUTUP ................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 10
3.2 Saran .............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi berasal dari kata Latin communicatus, yang berarti berbagi atau
menjadi milik bersama. Secara umum, komunikasi adalah pertemuan antara dua individu
atau lebih yang melibatkan penyampaian sesuatu kepada orang lain melalui bahasa,
perilaku, atau simbolik. Peristiwa komunikasi dapat terjadi di mana saja, baik sendiri
maupun dengan orang lain.
Memahami letak dan luasnya perspektif ilmu komunikasi menjadi topik yang
penting untuk didiskusikan ketika berhadapan dengan dinamika kehidupan modern yang
begitu kompleks. Ilmu komunikasi, sebagai sebuah subjek yang mengkaji proses transfer
pesan dan makna, berperan penting dalam membantu masyarakat untuk mengartikulasikan
dan memahami berbagai fenomena komunikatif yang terjadi di berbagai lapisan
masyarakat.
Dalam konteks ini, ilmu komunikasi lebih dari sekadar alat untuk meneliti interaksi
manusia; ilmu komunikasi juga berfungsi sebagai kerangka teoretis bagi pengetahuan kita
tentang bagaimana komunikasi membentuk dan memengaruhi pembentukan budaya,
norma, dan identitas sosial. Peran ilmu komunikasi dalam meneliti fitur-fitur yang
kompleks ini memberikan kerangka kerja yang kaya dan relevan untuk meneliti fungsi
komunikasi dalam pembangunan sistem sosial dan budaya.
Komunikasi merupakan salah satu ilmu sosial atau ilmu kemasyarakatan yang
dipelajari di berbagai universitas dan perguruan tinggi di Indonesia. Hal ini dikarenakan
masyarakat memahami perlunya berkomunikasi dengan cara yang tepat dan benar agar
pesan yang dimaksud dapat tersampaikan dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun Rumusan Masalah berdasarkan Latar Belakang Di atas Adalah
1. Bagaimana Ruang Lingkup Komunikasi?
2. Apa saja jenis jenis Komunikasi?
3. Apa fungsi dari Komunikasi?

1.3 Tujuan Masalah


Berdasarkan Rumusan Masalah Diatas dapat diketahui Tujuan Masalah Sebagai Berikut
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Ruang Lingkup Komunikasi

1
2. Untuk Mengetahui jenis-jenis Komunikasi
3. Untuk Mengetahui Fungsi Dari Komunikasi

1.4 Manfaat Penulisan


1. Dapat Mengetahui Ruang Lingkup Komunikasi
2. Dapat Mengetahui Jenis-Jenis Komunikasi
3. Dapat Mengetahui Fungsi Dari Komunikasi

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ruang Lingkup Komunikasi
a. Pengertian Komunikasi
Secara umum, komunikasi mengacu pada pertukaran pesan atau informasi yang
berhasil antara dua individu atau lebih, untuk memastikan pemahaman yang mudah.
Istilah bahasa Inggris "Communication" berasal dari kata "communis", yang berarti
"sama" dan menyiratkan saling pengertian.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi adalah pertukaran pesan atau
berita antara dua orang atau lebih untuk memastikan pemahaman.
Komunikasi adalah penyampaian informasi (pesan, ide) dari satu pihak ke pihak lain.
Komunikasi biasanya terjadi melalui sarana linguistik yang dapat dimengerti oleh
kedua belah pihak.
Ketika kedua belah pihak tidak dapat berkomunikasi secara verbal, gerakan
seperti tersenyum, menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu dapat digunakan
untuk menyampaikan sikap tertentu. Strategi ini dikenal sebagai komunikasi
nonverbal.
Komunikasi menurut Rogers dan D. Lawrence Kincaid yang dikutip oleh
Cangara dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi berpendapat bahwa :

“Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau
melakukan pertukaran informasi terhadap satu sama lain yang pada gilirannya
akan tiba saling pengertian yang mendalam” (1998:20).

Uraian di atas menunjukkan bahwa komunikasi terjadi antara dua orang atau
lebih. Satu orang atau lebih. Komunikasi mengacu pada pertukaran pesan atau
informasi antara pengirim dan penerima.
Pesan yang diberikan dapat diterima sesuai dengan tujuannya, sehingga
menghasilkan interpretasi dan pemahaman yang sama terhadap pesan tersebut.
Sehingga setiap orang memahami dan menyetujui pesan yang disampaikan.
Komunikasi tidak hanya satu arah, tetapi juga dua arah, yang memungkinkan
penerima untuk menerima dan mengekspresikan tanggapan atas pesan yang mereka
terima. Memberikan umpan balik kepada pengirim setelah menerima pesan.

3
Komunikasi memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat secara
global Komunikasi dapat mencapai tujuan dan sasaran melalui beberapa cara,
termasuk media dan komunikasi non-verbal Aspek-aspek lain selain penggunaan kata-
kata yang diciptakan oleh mulut manusia.
Manusia berkomunikasi untuk bertukar informasi dan pengalaman. Komunikasi
memungkinkan orang lain memahami sikap dan perasaan seseorang atau kelompok.
Komunikasi yang efektif memerlukan pesan yang dapat dengan mudah dipahami oleh
semua pihak yang terlibat.

b. Unsur-Unsur Komunikasi
Lasswell menjelaskan komunikasi seperti yang dikutip oleh Mulyana dalam
buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar yaitu komunikasi pada dasarnya merupakan
suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada
siapa? Dengan akibat dan atau hasil apa?, (Who?, Says What?, In Which Channel?, To
Whom?, With What Effect?)
Penjelasan sebelumnya menjelaskan tentang unsur-unsur komunikasi. Menurut
Lasswell, komunikasi terdiri dari lima elemen:
1. Sumber (Source)
Istilah lain untuk sumber meliputi pengirim, komunikator, pembicara, pembuat
enkode, dan pencetus. Merupakan pihak yang memulai komunikasi. Sumbernya
bisa individu, kelompok, organisasi, perusahaan, atau bahkan negara.
2. Pesan (Message)
Merupakan sekumpulan simbol verbal atau nonverbal yang mewakili perasaan,
nilai, ide atau niat dari sumbernya
3. Saluran (Channel, Media)
Alat yang digunakan oleh sumber untuk mengirimkan pesan kepada
audiensnya. Saluran mengacu pada bentuk pesan dan gaya presentasi.
4. Penerima (Receiver)
Nama lain dari penerima adalah destination ,communicate, decoder, audience,
listener dan interpreter dimana penerima merupakan orang yang menerima pesan
5. Efek (Effect)
Merupakan apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut
c. Sifat-Sifat Komunikasi

4
1. Tatap Muka (Face to Face)
Komunikasi langsung melibatkan pertemuan dengan lawan bicara secara tatap
muka. Komunikasi tatap muka mencakup gaya komunikasi antarpribadi,
kelompok, dan organisasi.
2. Bermedia (Mediate)
Komunikasi melibatkan penguasaan pengetahuan dan penggunaan teknologi.
Contoh komunikasi media antara lain komunikasi massa dan media.
d. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal menggunakan kata-kata. Bahasa dapat digambarkan sebagai
"sekumpulan kata yang disusun secara teratur sehingga menjadi kumpulan kalimat
yang mengandung makna". Bahasa dapat didefinisikan sebagai "seperangkat simbol
dan aturan komunikasi yang digunakan dan dipahami suatu komunitas.". Bahasa
memiliki beberapa fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi
yang efektif, yaitu :
1. Untuk mempelajari dunia di sekeliling kita
2. Membina hubumgan baik antara sesame manusia
3. Untuk menciptakan ikatan-ikatan hidup antara manusia

Bahasa sebagai salah satu bentuk komunikasi verbal manusia mempunyai


keterbatasan. Persentase komunikasi verbal hanya 35 persen (%) keseluruhan
komunikasi yang dilakukan sehari-hari. Keterbatasan ini meliputi:

1. Ada sejumlah kata terbatas yang tersedia untuk menggambarkan objek. Kata
adalah kategori yang merujuk pada benda tertentu, seperti orang, benda, peristiwa,
sifat, sentimen, dan sebagainya. Tidak semua kata bisa merujuk pada objek. Sebuah
kata hanya mengungkapkan realitas, bukan realitas itu sendiri. Akibatnya, kata-
kata dasarnya tidak lengkap, menggambarkan sesuatu hanya sebagian saja.
2. Kata-katanya tidak jelas dan kontekstual. Kata-kata tersebut membingungkan
karena mencerminkan persepsi dan penafsiran orang-orang dari berbagai latar
belakang sosial budaya. Kata berat memiliki banyak konotasi yang kompleks.
3. Kata-kata membawa bias budaya. Bahasa dipengaruhi oleh konteks budaya; jadi,
di dunia kita, terdapat beragam kelompok orang dengan budaya dan subkultur
berbeda; Tidak aneh jika ada kata-kata yang sama atau hampir sama tetapi
dimaknai berbeda atau berbeda makna. Namun, semuanya dipahami dengan cara

5
yang sama. Akibatnya, dua orang dari budaya berbeda mungkin mengalami
kesalahpahaman ketika mereka menggunakan frasa yang sama.
e. Komunikasi Non-Verbal
Kita memahami orang lain tidak hanya melalui bahasa lisannya, namun juga
melalui tindakan nonverbalnya. Komunikasi nonverbal adalah proses penyampaian
informasi tanpa menggunakan kata-kata atau gerak tubuh. Menurut Knapp dan Hall,
komunikasi nonverbal mempunyai makna denotatif tersendiri. Salah satu
pertimbangan utama adalah konteks di mana komunikasi terjadi.
Komunikasi nonverbal mempunyai dampak yang lebih tinggi dibandingkan
komunikasi verbal. Salah satu tujuan komunikasi nonverbal adalah menyampaikan
maksud dan respons emosional seseorang. Alasan lainnya termasuk persepsi luas
bahwa ekspresi wajah dan gerak tubuh tidak dapat ditiru karena komunikasi nonverbal
melengkapi, meningkatkan, atau bertentangan dengan komunikasi verbal.
f. Prinsip-Prinsip Komunikasi
1. Komunikasi adalah suatu proses simbolik
Komunikasi dapat dianggap sebagai suatu proses yang artinya terjadi secara
dinamis. Karena komunikasi adalah proses perpindahan pikiran atau perasaan dari
seseorang (komunikator 1) ke orang lain (komunikator 2).
2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
Sekalipun ungkapan “We Cannot Not Communication” sudah umum diketahui,
tidak semua perilaku kita berhubungan dengan komunikasi. Aktivitas komunikasi
baru dapat muncul ketika kita mulai memahami suatu objek atau memberi makna
pada perilaku orang lain atau diri kita sendiri.
3. Komunikasi punya dimensi isi dan ruang
Dimensi isi (makna) terikat pada simbol-simbol verbal dan menggambarkan apa
yang dikatakan, namun dimensi keterhubungan menggambarkan bagaimana hal itu
dikatakan, hubungan mitra komunikasi, dan bagaimana pesan harus dipahami.
4. Komunikasi berlangsung dalam berbagai Tingkat kesengajaan
Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan terarah,
dengan mempertimbangkan maksud dan keinginan pelakunya. Pengertian “sadar”
di sini mengandung makna bahwa tindakan komunikatif seseorang sepenuhnya
dikendalikan atau diatur dalam kondisi mental-psikologis, bukan dalam keadaan
“mimpi”. Komunikasi yang disengaja terjadi ketika keinginan pelaku diikuti.
5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu

6
Dalam komunikasi, konteks ruang dan waktu menentukan makna. Akibatnya,
makna pesan ditentukan oleh konteks fisik dan spasial (iklim, suhu, intensitas
cahaya, dan sebagainya), serta karakteristik waktu, sosial, dan psikologis peserta
komunikasi.
6. Melibatkan prediksi pelaku komunikasi
Saat kita menyapa seseorang di pagi hari dengan ucapan salam dan ucapan
selamat pagi, kita mengantisipasi respon ucapan tersebut. Artinya kita sudah
mengantisipasi respon yang akan kita terima. Namun, komunikasi terkait dengan
perilaku sosial dan etiket. Dalam hal sapaan, cara kita menyapa orang yang lebih
tua, guru, dosen, dan orang yang kita hormati tentu berbeda dengan cara kita
menyapa anak kecil dan teman sebaya kita.
7. Komunikasi bersifat sistemik
Komunikasi sebagai suatu proses mengacu pada serangkaian tindakan atau
peristiwa yang terjadi secara berurutan (tahap atau rangkaian) dan terikat satu sama
lain dalam jangka waktu tertentu. Komunikasi bukanlah suatu proses yang “statis”,
melainkan “dinamis” dalam arti terus berubah dan berlangsung.
8. Pengaruh latar belakang sosial-budaya terhadap efektifitas komunikasi
Komunikasi yang efektif menghasilkan hasil yang diharapkan bagi para
pesertanya. Salah satu faktor yang dapat membantu mencapai tujuan tersebut
adalah kesamaan makna di antara para peserta komunikasi. Makna suatu pesan
(verbal atau nonverbal) terutama berkaitan dengan budaya.
9. Komunikasi bersifat Non sekuensial
Komunikasi bersifat non-sekuensial atau tidak mengikuti bentuk atau
paradigma komunikasi tertentu. Proses komunikasi dapat terjadi secara acak,
bukan dalam pola linier, melingkar, atau bahkan heliks.
10. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis, dan transaksional
Beberapa orang menyatakan bahwa komunikasi tidak memiliki awal dan akhir.
Ketika fenomena Gus Baha' dan Gus Miftah muncul, dan mungkin hilang seiring
berjalannya waktu, maka tidak dapat diasumsikan bahwa perbincangan mengenai
keduanya telah berhenti. Fenomena ini akan terus dibicarakan banyak orang di
masa depan. Oleh karena itu, komunikasi adalah proses yang konstan.
11. Komunikasi bersifat Irrevisibel
Suatu perilaku merupakan suatu peristiwa yang pada akhirnya menjadi suatu
fakta. Peristiwa komunikasi tidak dapat diubah (irreversible). Fakta bahwa Anda

7
menyakiti seseorang tidak dapat diubah. Tidak berlebihan jika kita mengetahui
pepatah “maafkan tapi jangan lupa”.
12. Komunikasi bukan sebuah panasia untuk menyelesaikan sebuah masalah
Komunikasi bukanlah obat mujarab (pengobatan efektif) yang mampu
menyelesaikan segala persoalan. Permasalahan atau perbedaan pendapat mungkin
terkait dengan permasalahan struktural, seperti ketidakadilan, dan permasalahan
yang hanya dapat diselesaikan dengan “kebutuhan tertentu” tidak akan diselesaikan
melalui diskusi. Kedua kesulitan ini hanya dapat diatasi dengan memenuhi kedua
persyaratannya.

2.2 Jenis-Jenis Komunikasi


1. Komunikasi Langsung (Tatap Muka)
1. Intra personal terbagi menjadi dua yaitu transcendental dan diri sendiri.
a. Komunikasi transcendental dilakukan oleh yang berkaitan dengan spiritualitas,
seperti doa, meditasi, dan sebagainya.
b. Diri sendiri merupakan komunikasi yang dilakukan oleh individu
dengan pribadinya sendiri. Seperti melamun, menghayal,dan berpikir.
2. Antar personal merupakan komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Antar personal juga terbagi menjadi 2,3,4 individu dan kelompok
a. Antar personal 2,3,4 individu adalah komunikasi yang dilakukan minimal oleh
2 orang. Seperti wawancara,ngobrol,diskusi,tukar pikiran dan sebagainya
b. Antar personal kelompok adalah komunikasi yang dilakukan oleh lebih dari 4
orang. Seperti diskusi kelompok,rapat,seminar dan sebagainya

2. Komunikasi Tak Langsung ( Bermedia)


Komunikasi tak langsung terbagi menjadi dua yaitu media non missal dan media
massal.
a. Media Non Masal
Seperti Hp, Brosur, Tape, internet, bulletin
b. Media Masal
Seperti Tv, Majalah, Tabloid, Radio

2.3 Fungsi Komunikasi

8
Effendy mengelompokkan fungsi komunikasi menjadi 4 bagian, sebagaimana tertulis
dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, sebagai berikut:
1. Menyampaikan informasi (To Inform)
2. Mendidik (To Educate)
3. Menghibur (To Entertain)
4. Mempengaruhi (To Influence)
Penjelasan lebih lanjut mengenai bagian-bagian fungsi komunikasi diatas adalah sebagai
berikut:
1. Menyampaikan Informasi (To Inform)
Komunikasi berfungsi untuk menyebarkan informasi, termasuk pesan, ide,
pendapat, dan komentar. Sehingga masyarakat bisa mengetahui apa yang terjadi
dimana-mana.
2. Mendidik (To Educate)
Komunikasi sebagai sarana informasi yang mendidik, menyebarkan kreativitas,
dan tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga pendidikan untuk membuka wawasan
dan kesempatan memperoleh pendidikan yang luas, baik untuk pendidikan formal di
sekolah maupun di luar sekolah, serta memberikan berbagai informasi untuk
membantu manusia maju, meningkat, dan berkembang.
3. Menghibur ( To Entertain)
Komunikasi menambah warna kehidupan dengan memberikan pengetahuan dan
hiburan. Ini populer di antara semua kelompok sebagai bentuk hiburan dan sosialisasi.
Informasi disampaikan melalui lagu, lirik, suara, visual, dan bahasa.
4. Mempengaruhi (To Influence)
Komunikasi sebagai alat untuk memotivasi khalayak dan mendorong mereka
untuk melacak keberhasilan orang lain melalui apa yang mereka lihat, baca, dan
dengar. Memperkenalkan nilai-nilai baru untuk mendorong perilaku positif dan
modernisasi.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ilmu komunikasi mempunyai peranan yang strategis dan komprehensif dalam
kehidupan manusia. Ilmu komunikasi dapat membantu Anda memahami dan menganalisis
berbagai fenomena komunikasi dalam konteks berbeda.
Pendekatan ilmu komunikasi menawarkan kerangka kerja untuk memahami cara kerja
komunikasi dan bagaimana komunikasi dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu.
Perspektif ilmu komunikasi berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan sejarah.
Penting untuk terus belajar dan mengikuti perkembangan terkini ilmu komunikasi agar
dapat memahami dan menganalisis berbagai fenomena komunikasi dengan lebih baik.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, berikut adalah beberapa saran untuk penelitian
selanjutnya
 Melakukan kajian bagaimana perspektif ilmu komunikasi dapat diterapkan pada
berbagai fenomena komunikasi di era digital.
 Melakukan penelitian untuk melihat bagaimana ilmu komunikasi dapat membantu
orang menjalani kehidupan yang lebih baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

 Mulyana, Deddy, 2001, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung : Remaja


Rosdakarya
 Cangara, Hafied, 1998, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta : Raja Grafindo Persada
 Effendy, Onong Uchjana, 2003, Ilmu, Teori dan Filsafat Ilmu Komunikasi, Bandung :
Citra Aditya Bakti
 Ahmad, A.S, Paradigma Ilmu Komunikasi dalam Pendidikan Tinggi, Jakarta : Jurnal
ISKI No. 5

11

Anda mungkin juga menyukai