Informasi tentang pemadam kebakaran Pemadam kebakaran disingkat Damkar, Branwir (dari Bahasa Belanda "Brandweer"), atau PMK adalah orang atau pasukan yang bertugas memadamkan kebakaran, melakukan penyelamatan, dan menanggulangi bencana atau kejadian lainya. Petugas pemadam kebakaran selain terlatih untuk menyelamatkan korban dari kebakaran atau melakukan pemadaman, juga dilatih untuk menyelamatkan korban-korban bencana seperti kecelakaan lalu lintas, gedung runtuh, banjir, gempa bumi, dll. Di lain hal, mereka juga ditugaskan untuk melakukan tugas-tugas penyelamatan yang tidak menyangkut adanya kebakaran seperti pengevakuasian sarang tawon, menyelamatkan korban bunuh diri, menyelamatkan orang atau hewan yang terjebak, menanggulangi pohon tumbang, dll. Pemadam kebakaran juga terkadang ditugaskan untuk memberi sosialisasi dan pendidikan kepada rakyat sipil tentang kebakaran dan cara menanggapinya. Rumusan pertanyaan masalah tentang pemadam kebakaran !
1.Apa dampak positif dari pemadam di kalangan
sosial (Masyarakat) ?
2.kapan pemadam melakukan tugasnya?
3.Siapa yang mendirikan pertama kali pemadam?
4.Dimana pertama kali pemadam di resmikan di
kalangan warga sosial?
5.Mengapa Pemadam kebakaran melakukan tugas
tersebut jelaskan
6. bagaimana cara pemadam kebakaran
memadamkan api? Setelah melakukan wawancara kepada petugas damkar ( Pemadam kebakaran ) bahwa petugas pemadam memberikan jawaban tentang evaluasi yang benar terhadap tugas tugas dan apa saja yang harus di butuhkan.
1. Khususnya untuk warga masyarakat DKI
JAKARTA itu secara sangat membantu dalam arti ada berita yang sifatnya penanggulangan kebakaran ataupun evakuasi masyarakat untuk sudah mengenal dampak positifnya secara baik pemadam di mata masyarakat.
2. Tugas pemadam itu untuk sekarang
jamannya medsos banyak yang , pertama itu pada saat terima panggilan laporan telepon, yang kedua khusus DKI JAKARTA itu ada di aplikasi laporan secara di aplikasi JAKI bisa melaporkan terkait kalo sekiranya laporan masyarakat tentang kebakaran, evakuasi, bisa via telepon ke nomor 112 untuk membantu evakuasi. 3. Pemadam kebakaran itu berdiri pada sejak zaman BELANDA sejarah singkat di pemadam itu dulu awalnya kebakaran didaerah kwitang tahun 1 Maret 1919 pada masa penjajahan BELANDA, Jadi dinas pemadam ini peninggalan BELANDA jadi sampai sekarang kurang lebih sudah 1 abad.
4. Untuk pertama kali pemadam diresmikan
pada saat terjadi kebakaran di daerah kwitang ,Jakarta Pusat pada saat itu pemadam baru terbentuk pada saat terjadi musibah kebakaran yang sangat besar sekali, dan para petugas pemadam kebakaran dulunya masih pakai bahasa BELANDA adanya barisan sukarelawan kebakaran yang tindak lanjutnya itu dasar dari pada sejarah berdirinya petugas pemadam kebakaran. 5. Karna tugas pemadam itu memang sangat berat terutama banyak mengandung resiko kedua memang sudah jiwa sosial pemadam itu sangat tinggi maupun masyarakat meminta laporan atau penyelamatan secara otomatis kita terpanggil secara sosial yang penting kita (pemadam kebakaran) niat membantu masyarakat selamat .
6. Jadi kita(pemadam kebakaran) beritanya
penanggulangan kebakaran.Yang pertama peluru utamanya pemadam air,yang kedua strategi. Jadi untuk memadamkan api secara cepat dan tidak membuang-buang waktu kita (Petugas damkar) membutuhkan strategi yang tepat supaya tidak terjadi pembakaran yang lebih besar lagi (Menyambar) ke warga sekitar. Pemadam kebakaran dalam teori sosialisasi
Dalam sosialisasi diterangkan tentang Segi tiga api
( Fire Triangle Of Combustion) atau teori terjadinya api awal . Api akan terjadi bila terdapat tiga (3) unsur yaitu bahan bakar (Fuel), sumber panas(heat/energy) dan udara (oksigen/O2) yang berada dalam konsentrasi yang seimbang/memenuhi syarat.
Dalam sosialisasi juga diterangkan tentang teknik
pemadaman dan alat-alat yang digunakan dalam mengatasi kebakaran baik yang tradisional maupun yang modern. Yang tradisional bisa menggunakan karung, sarung , selimut yang sudah dibasahi dengan air sedangkan yang modern menggunakan APAR (alat pemadam api ringan) yang bentuknya tabung yang disemprotkan ke titik api. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan sebagai langkah antisipasi kebakaran. Ancaman bahaya kebakaran dapat membawa bencana besar, dengan akibat yang sangat luas.
“Musibah kebakaran dapat menimbulkan
kerugian, mengancam keselamatan jiwa. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran itu, butuh kepedulian serta peran aktif semua pihak,” ujarnya.
Pihaknya memiliki fungsi pencegahan dan
mengurangi resiko sekecil apapun dalam musibah kebakaran. Untuk itu peran masyarakat yang terlatih dan paham tentang bahaya kebakaran, baik ditingkat kelurahan, lingkungan pasar, perkantoran, sangat dibutuhkan "Dengan sosialisasi dan pelatihan ini, kami dari berharap, peserta dapat mengetahui dan menambah pengetahuan, serta wawasan terkait tugas pokok dan fungsi pemadam kebakaran, teori dasar api, kebocoran gas elpiji, APAR (Alat Pemadam Api Ringan), serta penanganan awal jika terjadi kebakaran di lingkungan masing-masing," jelas Uus.
Dalam penyuluhan, peserta diberikan
materi,diantaranya kepemadaman, penanganan kebocoran gas elpiji, pengetahuan tentang APAR, serta praktek pemadaman api dengan metode tradisional dan modern.
”Pertama mengerti bagaimana kebakaran terjadi,
penjalarannya dan bagaimana cara pencegahan dan penanggulangannya. Kedua memberikan kesadaran tentang pentingnya meningkatkan perilaku keseharian dalam pencegahan kebakaran. Ketiga mengenal dan menjelaskan beberapa cara pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang terjadi karena kebocoran pada selang regulator kompor gas dan cara penggunaan alat pemadam kebakaran seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan yang terakhir bagaimana mengantisipasi dan mengurangi kerugian akibat kebakaran sebelum kebakaran itu membesar,” jelasnya.
Melalui sosialisasi ini diharapkan bencana
kebakaran pada lingkungan masyarakat bisa diminimalisir dan juga mengingatkan kepada masyarakat akan pentingnya pencegahan dini kebakaran.
”Terjadinya kebakaran perumahan penduduk
karena kurangnya kesadaran dan kepedulian masyarakat akan lingkungan diantaranya pemasangan instalasi listrik yang tidak standar, pembakaran sampah yang tidak diawasi, ibu rumah tangga yang lalai mematikan kompor. Ya, lebih pada kewaspadaan dan mengingatkan sebelum terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan,” A.Kesimpulan
Berdasarkann analisa dan pembahasan Optimalisasi
kesiapan penggunaan
Alat pemadam kebakaran guna mengoptimalkan alat-
alat pemadam kebakaran Berikut:
1. Cara mengoptimalkan penggunaan alat pemadam
kebakaran adalah setiap
Crew kapal harus mengetahui sumber api dan media
pemadam yang akan
Digunakan dan penerapan latihan fire drill diatas kapal
harus rutin
Dilakukan, sehingga kebakaran dapat di minimalisir .
2. Upaya-upaya yang perlu dilakukan agar alat-alat pemadam kebakaran dapat
Digunakan dan berfungsi dengan baik adalah diadakan