Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TUGAS KELOMPOK SOSIOLOGI


“DAMKAR DI KALANGAN MASYARAKAT”

Disusun oleh:
Kelompok 3
•Putri Ningrum Andreani
•Tsania Putri Nurhaliza
•Muapni
•Muhammad Azril Ramadhan
•Fasha Alfariki
•Ahmad Abduh Najmuddin

SMA NEGERI 101 JAKARTA


Informasi tentang pemadam kebakaran
Pemadam kebakaran disingkat Damkar, Branwir
(dari Bahasa Belanda "Brandweer"), atau PMK
adalah orang atau pasukan yang bertugas
memadamkan kebakaran, melakukan
penyelamatan, dan menanggulangi bencana atau
kejadian lainya.
Petugas pemadam kebakaran selain terlatih
untuk menyelamatkan korban dari kebakaran atau
melakukan pemadaman, juga dilatih untuk
menyelamatkan korban-korban bencana seperti
kecelakaan lalu lintas, gedung runtuh, banjir,
gempa bumi, dll. Di lain hal, mereka juga
ditugaskan untuk melakukan tugas-tugas
penyelamatan yang tidak menyangkut adanya
kebakaran seperti pengevakuasian sarang tawon,
menyelamatkan korban bunuh diri,
menyelamatkan orang atau hewan yang terjebak,
menanggulangi pohon tumbang, dll. Pemadam
kebakaran juga terkadang ditugaskan untuk
memberi sosialisasi dan pendidikan kepada rakyat
sipil tentang kebakaran dan cara menanggapinya.
Rumusan pertanyaan masalah tentang
pemadam kebakaran !

1.Apa dampak positif dari pemadam di kalangan


sosial (Masyarakat) ?

2.kapan pemadam melakukan tugasnya?

3.Siapa yang mendirikan pertama kali pemadam?

4.Dimana pertama kali pemadam di resmikan di


kalangan warga sosial?

5.Mengapa Pemadam kebakaran melakukan tugas


tersebut jelaskan

6. bagaimana cara pemadam kebakaran


memadamkan api?
Setelah melakukan wawancara kepada
petugas damkar ( Pemadam kebakaran )
bahwa petugas pemadam memberikan
jawaban tentang evaluasi yang benar
terhadap tugas tugas dan apa saja yang harus
di butuhkan.

1. Khususnya untuk warga masyarakat DKI


JAKARTA itu secara sangat membantu dalam
arti ada berita yang sifatnya penanggulangan
kebakaran ataupun evakuasi masyarakat
untuk sudah mengenal dampak positifnya
secara baik pemadam di mata masyarakat.

2. Tugas pemadam itu untuk sekarang


jamannya medsos banyak yang , pertama itu
pada saat terima panggilan laporan telepon,
yang kedua khusus DKI JAKARTA itu ada di
aplikasi laporan secara di aplikasi JAKI bisa
melaporkan terkait kalo sekiranya laporan
masyarakat tentang kebakaran, evakuasi, bisa
via telepon ke nomor 112 untuk membantu
evakuasi.
3. Pemadam kebakaran itu berdiri pada sejak
zaman BELANDA sejarah singkat di pemadam
itu dulu awalnya kebakaran didaerah kwitang
tahun 1 Maret 1919 pada masa penjajahan
BELANDA, Jadi dinas pemadam ini
peninggalan BELANDA jadi sampai sekarang
kurang lebih sudah 1 abad.

4. Untuk pertama kali pemadam diresmikan


pada saat terjadi kebakaran di daerah kwitang
,Jakarta Pusat pada saat itu pemadam baru
terbentuk pada saat terjadi musibah
kebakaran yang sangat besar sekali, dan para
petugas pemadam kebakaran dulunya masih
pakai bahasa BELANDA adanya barisan
sukarelawan kebakaran yang tindak lanjutnya
itu dasar dari pada sejarah berdirinya petugas
pemadam kebakaran.
5. Karna tugas pemadam itu memang sangat
berat terutama banyak mengandung resiko
kedua memang sudah jiwa sosial pemadam
itu sangat tinggi maupun masyarakat
meminta laporan atau penyelamatan secara
otomatis kita terpanggil secara sosial yang
penting kita (pemadam kebakaran) niat
membantu masyarakat selamat .

6. Jadi kita(pemadam kebakaran) beritanya


penanggulangan kebakaran.Yang pertama
peluru utamanya pemadam air,yang kedua
strategi. Jadi untuk memadamkan api secara
cepat dan tidak membuang-buang waktu kita
(Petugas damkar) membutuhkan strategi yang
tepat supaya tidak terjadi pembakaran yang
lebih besar lagi (Menyambar) ke warga
sekitar.
Pemadam kebakaran dalam teori sosialisasi

Dalam sosialisasi diterangkan tentang Segi tiga api


( Fire Triangle Of Combustion) atau teori
terjadinya api awal . Api akan terjadi bila terdapat
tiga (3) unsur yaitu bahan bakar (Fuel), sumber
panas(heat/energy) dan udara (oksigen/O2) yang
berada dalam konsentrasi yang
seimbang/memenuhi syarat.

Dalam sosialisasi juga diterangkan tentang teknik


pemadaman dan alat-alat yang digunakan dalam
mengatasi kebakaran baik yang tradisional
maupun yang modern. Yang tradisional bisa
menggunakan karung, sarung , selimut yang
sudah dibasahi dengan air sedangkan yang
modern menggunakan APAR (alat pemadam api
ringan) yang bentuknya tabung yang
disemprotkan ke titik api.
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan sebagai langkah
antisipasi kebakaran. Ancaman bahaya kebakaran
dapat membawa bencana besar, dengan akibat
yang sangat luas.

“Musibah kebakaran dapat menimbulkan


kerugian, mengancam keselamatan jiwa. Oleh
karena itu, upaya pencegahan dan
penanggulangan bahaya kebakaran itu, butuh
kepedulian serta peran aktif semua pihak,”
ujarnya.

Pihaknya memiliki fungsi pencegahan dan


mengurangi resiko sekecil apapun dalam musibah
kebakaran. Untuk itu peran masyarakat yang
terlatih dan paham tentang bahaya kebakaran,
baik ditingkat kelurahan, lingkungan pasar,
perkantoran, sangat dibutuhkan
"Dengan sosialisasi dan pelatihan ini, kami dari
berharap, peserta dapat mengetahui dan
menambah pengetahuan, serta wawasan terkait
tugas pokok dan fungsi pemadam kebakaran,
teori dasar api, kebocoran gas elpiji, APAR (Alat
Pemadam Api Ringan), serta penanganan awal jika
terjadi kebakaran di lingkungan masing-masing,"
jelas Uus.

Dalam penyuluhan, peserta diberikan


materi,diantaranya kepemadaman, penanganan
kebocoran gas elpiji, pengetahuan tentang APAR,
serta praktek pemadaman api dengan metode
tradisional dan modern.

”Pertama mengerti bagaimana kebakaran terjadi,


penjalarannya dan bagaimana cara pencegahan
dan penanggulangannya. Kedua memberikan
kesadaran tentang pentingnya meningkatkan
perilaku keseharian dalam pencegahan
kebakaran. Ketiga mengenal dan menjelaskan
beberapa cara pencegahan dan penanggulangan
kebakaran yang terjadi karena kebocoran pada
selang regulator kompor gas dan cara
penggunaan alat pemadam kebakaran seperti Alat
Pemadam Api Ringan (APAR) dan yang terakhir
bagaimana mengantisipasi dan mengurangi
kerugian akibat kebakaran sebelum kebakaran itu
membesar,” jelasnya.

Melalui sosialisasi ini diharapkan bencana


kebakaran pada lingkungan masyarakat bisa
diminimalisir dan juga mengingatkan kepada
masyarakat akan pentingnya pencegahan dini
kebakaran.

”Terjadinya kebakaran perumahan penduduk


karena kurangnya kesadaran dan kepedulian
masyarakat akan lingkungan diantaranya
pemasangan instalasi listrik yang tidak standar,
pembakaran sampah yang tidak diawasi, ibu
rumah tangga yang lalai mematikan kompor. Ya,
lebih pada kewaspadaan dan mengingatkan
sebelum terjadi sesuatu hal yang tidak
diinginkan,”
A.Kesimpulan

Berdasarkann analisa dan pembahasan Optimalisasi


kesiapan penggunaan

Alat pemadam kebakaran guna mengoptimalkan alat-


alat pemadam kebakaran
Berikut:

1. Cara mengoptimalkan penggunaan alat pemadam


kebakaran adalah setiap

Crew kapal harus mengetahui sumber api dan media


pemadam yang akan

Digunakan dan penerapan latihan fire drill diatas kapal


harus rutin

Dilakukan, sehingga kebakaran dapat di minimalisir .


2. Upaya-upaya yang perlu dilakukan agar alat-alat
pemadam kebakaran dapat

Digunakan dan berfungsi dengan baik adalah diadakan


perawatan secara

Berkala terhadap alat-alat pemadam kebakaran yang


berada di atas kapal dan

Memberikan pengetahuan kepada para crew tentang


cara perawatan alat

Pemadam kebakaran secara benar.

Anda mungkin juga menyukai