PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dari 120 kejadian bencana yang terjadi pada Januari 2013, menyebabkan
123 orang meninggal, 179.659 orang menderita dan mengungsi, 940 rumah
rusak berat, 2717 rumha rusak sedang, 10.798 rumah rusak ringan, dan
kerusakan fasilitas umum lainnya. Banjir merupakan bencana penyumbang
korban meninggal terbanyak, yaitu 58 jiwa dimana 38 jiwa diantaranya
merupakan korban meninggal dari peristiwa banjir yang terjadi di Jakarta selama
15-27 Januari 2013 (Riset BNPB 2013). Selain itu, wilayah Indonesia dilingkupi
cincin api yang ditandai dengan adanya posisi melingkar gunung api serta
pertemuan lempeng Hindia dan Indo-Australia yang semakin membuat
Indonesia dikenal sebagai negeri rawan bencana sehingga banyak pula korban
yang diitmbulkan. Maka, sebagai tenaga kesehatan dalam pembahasan ini kami
akan mempelajari mengenai korban massal, kriteria dan penyebab, serta
klasifikasi berdasarkan tingkat penanganannya.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, penulis hanya akan
1.3
Tujuan
Tujuan umum :
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang pengertian korban massal.
2. Mahasiwa dapat menemukan penyebab dan karakteristik korban massal.
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan menggunakan acuan klasifikasi berdasarkan
tingkat penanganan.
1.4
Metode Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
2.2
3. Bencana Khusus
Dapat digolongkan menjadi 4 yaitu, tipe menyebar ke wilayah yang luas
(penyebaran polusi radioaktif dan bahan-bahan beracun), tipe komplek
(terjadi
bencana
kedua
dan
ketiga,
dan
penyebarannya),
tipe
2.2.2
Dalam identifikasi korban dalam jumlah yang sedikit dengan adanya cukup
waktu dan tenaga, metode primer yang biasanya digunakan adalah:
a. Sidik jari
b. Dental record
c. DNA
Dengan metode sekunder adalah data data lainnya yang menjelaskan atau
menerangkan identitas korban seperti ciri fisik secara visual, dokumen
dan lain-lain.
2.3
Prioritas
Warna
Merah
Kode
Kuning II
Hijau
III
Hitam
Kategori
Kondisi Penyakit/Luka
Memerlukan pengobatan dengan segera
karena dalam kondisi yang sangat kritis
yaitu tersumbatnya jalan napas, dyspnea,
perdarahan, syok, hilang kesadaran.
Pengobatan mereka dapat ditunda untuk
beberapa jam dan tidak akan berpengaruh
terhadap nyawanya. Tanda-tanda vital
stabil.
Mayoritas korban luka yang dapat
berjalan
sendiri. Mereka dapat melakukan rawat
jalan.
Prioritas
utama
pengobatan
Bisa
menunggu
pengobatan
Ringan
Meninggal
atau
tidak Korban sudah meninggal dunia ataupun
dapat
tanda-tanda
kehidupannya
terus
diselamatkan menghilang.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Korban massal adalah korban akibat kejadian dengan jumlah relatif banyak
oleh karena sebab yang sama dan perlu mendapatkan pertolongan kesehatan
segera dengan menggunakan sarana, fasilitas, dan tenaga yang lebih dari
yang tersedia sehari-hari.
1.2
Saran
Warga Indonesia sebaiknya lebih banyak mendapat informasi mengenai
tanggap waspada dan pelatihan pra bencana untuk meningkatkan kesiapan
dalam menghadapi kondisi bencana di wilayah negara yang rentan. Dengan
adanya peningkatan paparan informasi mengenai tanggap bencana,
diharapkan korban-korban yang ditimbulkan dalam bencana dapat
diminimalisir,
selain
itu
masyarakat
dapat
mandiri
mengorganisir