SOCIAL STRES
Oleh :
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
C. Tujuan Pembahasan ............................................................................ 2
BAB II ISI/ PEMBAHASAN
A. Definisi Sosial Stres ............................................................................ 3
B. Lingkungan Sosial .............................................................................. 3
C. Stressor, Tingkatan Stres dan Koping ................................................. 4
D. Isu atau Kejadian/ Contoh Kasus Sosial Stres dan Pembahasan ........ 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 16
DAFTAR RUJUKAN
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stres adalah suatu keadaan yang tertekan, baik fisik maupun
psikologis. Keadaan yang tercipta ini merupakan suatu keadaan yang sangat
mengganjal dalam diri individu karena adanya perbedaan antara yang
diharapkan dengan yang ada. Stres sebagai sejenis frustasi di mana adanya
gangguan-gangguan dalam aktivitas yang dilakukan individu untuk mencapai
tujuannya sehingga individu tersebut merasa cemas, was-was, dan khawatir.
Stres adalah keadaan dimana beban yang dirasakannya terlalu berat dan tidak
sepadan dengan kemampuan yang dimiliki untuk mengatasi beban yang
dialaminya (Handono dan Bahori, 2013). Sedangkan sosial stres merupakan
istilah yang mengacu pada ketegangan yang terbentuk sebagai akibat dari
hubungan seseorang dan lingkungan sosialnya. Sosial stres merupakan
perasaan tidak nyaman atau kecemasan yang mungkin dialami individu dalam
situasi sosial, dan kecenderungan terkait untuk menghindari situasi sosial
yang berpotensi menimbulkan stres (Wadman dkk, 2011).
Sosial stres atau yang dapat disebut dengan tekanan sosial dapat
terjadi pada siapapun dan hampir selalu mempengaruhi disetiap keputusan.
Sosial stres terjadi karena adanya suatu tekanan yang kemudian membuat
individu mengikuti (conform) dengan pendapat orang lebih banyak meski
awalnya tidak sejalan/ tidak setuju (Wijaya, 2018). Akibat/ dampak yang
ditimbulkan dari sosial stres yaitu akan menimbulkan suatu gangguan,
keadaan yang tidak menyenangkan, atau perasaan terancam yang
mengharuskan seseorang untuk dapat menyesuaikan diri untuk mengurangi
ancaman itu (Islamia, 2012).
Makalah ini akan memaparkan mengenai sosial stres dan aspek-aspek
terkait dengan diikuti isu-isu, kejadian-kejadian atau contoh kasus terkait
sosial stres yang kemudian akan dijadikan bahan diskusi kelas. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu sosial dan perilaku kesehatan
Program Pascasarjana, Magister Kesehatan Mayarakat, Unniversitas
Semarang 2019. Apabila dalam penyusunan makalah ini masih banyak
1
2
kekurangan, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini di masa mendatang.
B. Rumusan Masalah
Pendapat-pendapat yang dapat dikemukakan terkait permasalahan
sosial stres sehingga diketahui penyebab terjadinya sosial stres ataupun
aspek-aspek terkait dengan permasalahan sosial stres.
C. Tujuan Pembahasan
1. Tujuan umum
Mengetahui pendapat-pendapat yang dapat dikemukakan terkait sosial
stres sehingga dapat diketahui berbagai pendapat yang kemudian dapat
disimpulkan.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui definisi sosial stres sehingga memberikan pengetahuan
mengenai definisi sosial stres sebagai bahan diskusi untuk aspek
terkait selanjutnya.
b. Mengetahui definisi lingkungan sosial
c. Stressor, tingkatan stres dan koping
d. Isu atau kejadian/ contoh kasus terkait sosial stres diikuti dengan
pembahasan terkait isu atau kejadian/ contoh kasus mengenai sosial
stres.
e. Mengetahui kesimpulan dari pendapat-pendapat yang dikemukakan
terkait sosial stres.
BAB II
ISI/ PEMBAHASAN
3
4
b. Stres sedang, terjadi lebih lama beberapa jam sampai beberapa hari,
contohnya kesepakatan yang belum selesai, beban kerja yang berlebih,
mengharapkan pekerjaan baru dan lain sebagainya.
c. Stres berat adalah stres kronis yang terjadi beberapa minggu sampai
beberapa tahun. Misalnya hubungan suami istri yang tidak harmonis,
kesulitan finansial dan penyakit fisik yang lama.
3. Koping
Koping adalah proses yang dilalui oleh individu dalam
menyelesaikan situasi stresfull. Koping tersebut merupakan respon
individu terhadap situasi yang mengancam dirinya baik fisik maupun
psikologik. Koping diartikan sebagai usaha perubahan kognitif dan
perilaku secara konstan untuk menyelesaikan stres yang dihadapi. Koping
yang efektif menghasilkan adaptasi menetap yang merupakan kebiasaan
baru dan perbaikan diri situasi yang lama, sedangkan koping yang tidak
efektif berakhir dengan maladaftif yaitu perilaku yang menyimpang dari
keinginan normatif dan dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain
atau lingkungan. Setiap individu dalam melakukan koping tidak sendiri
dan tidak hanya menggunakan suatu strategi tetapi dapat melakukannya
variasi, hal tersebut tergantung dari kemampuan dan kondisi individu
(Rasmun, 2014). Adapun 2 strategi koping menurut Lazarus dan Folkman
(1984) yaitu :
a. Emotional-Focused Coping
Coping ini bertujuan untuk melakukan kontrol terhadap respon
emosional terhadap situasi penyebab stres, baik dalam pendekatan
secara behavioral maupun kognitif. Lazarus dan Folkman
mengemukakan bahwa individu cenderung menggunakan Emotional-
Focused Coping ketika individu memiliki persepsi bahwa stressor
yang ada tidak dapat diubah atau diatasi. Berikut adalah aspek-
aspeknya :
1) Self Control,merupakan suatu bentukdalam penyelesaian masalah
dengan cara mengendalikan dri, menahan diri, mengatur perasaan,
6
A. Kesimpulan
Sosial stres merupakan istilah yang mengacu pada ketegangan yang
terbentuk sebagai akibat dari hubungan seseorang dan lingkungan sosialnya.
Lingkungan sosial merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
seseorang atau kelompok untuk dapat melakukan sesuatu tindakan serta
perubahan-perubahan perilaku setiap individu. Lingkungan sosial yang kita
kenal antara lain lingkungan keluarga, lingkungan teman sebaya, dan
lingkungan tetangga. Dari beberapa contoh kasus terkait sosial stres diatas
dapat disimpulkan bahwa terjadinya suatu kasus didasari dengan adanya suatu
penyebab dan dari masing-masing kasus yang ada akan menimbulkan
dampak, baik dampak positif maupun negatif.
16
DAFTAR RUJUKAN
Badan Pusat Statistik. Nikah, Talak dan Cerai, serta Rujuk, 2007–2016
https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/893. Dikutip 17
September 2019.
Handono dan Bashori. 2013. Hubungan Antara Penyesuaian Diri dan Dukungan
Sosial terhadap Stres Lingkungan pada Santri Baru. Jurnal Fakultas
Ppsikologi. Vol 1 (2). ISSN : 2303-114X.
Islamia, I. 2012. Tekanan Sosial, Tekanan Psikologis dan Kesejahteraan Subjektif
Keluarga di Wilayah Perdesaan dan Perkotaan. Publikasi Departemen
Ilmu Keluarga dan Konsumen. Fakultas Ekologi Manusia. Institut
Pertanian Bogor.
Khumas, A. 2015. Model Penjelasan Intensi Cerai Perempuan Muslim di
Sulawesi Selatan. Jurnal Psikologi. Vol 42 (3).
Lazarus, R.S & Folkman, S. 1984. Stress, appraisal, and coping. New York :
McGraw-Hill, Inc.
Liputan 6.com. https://www.liputan6.com/news/read/2191106/survei-icrw-84-
anak-indonesia-alami-kekerasan-di-sekolah. Dikutip 17 September 2019.
Maryam, S. 2016. Stres Keluarga : Model dan Ppengukurannya. Jurnal
Psikoislamedia. Vol 1 (2). ISSN : 2503-3611, 2548-4044.
Nasional Safety Counsil. 2004. Managemen Stres. Jakarta : EGC.
Republika.co.id. https://www.republika.co.id/tag/kasus-perceraian. Dikutip 17
September 2019.
Rasmun. 2004. Stress, Koping dan Adaptasi Tteori dan Pohon Masalah
Keperawatan. Jakarta : Agung Seto. pp : 10-11
Resmana, A. 2012. Pengaruh Lingkungan Keluarga, Teman Sebaya dan Tetangga
terhadap Perilaku Menyimpang Anak Usia Sekolah Dasar yang Bekerja
sebagai Pemulung. Publikasi Skripsi. Jurusan Sosiologi. Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Lampung.
Sufriani dan Sari. 2017. Faktor yang Mempengaruhi Bullying pada Anak Usia
Sekolah di Ssekolah Dasar Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh. Idea
Nursing Journal. Vol 8 (3). ISSN : 2087-2879. e-ISSN : 2580-2445.
Sumartias dan Rahmat. 2013. Faktor-faktor yang Menyebabkan Konflik Sosial.
Jurnal Penelitian Komunikasi. Vol 16 (1).
Tempo.com https://nasional.tempo.co/read/1109584/hari-anak-nasional-kpai-
catat-kasus-bullying-paling-banyak. Dikutip 17 September 2019.
Wadman dkk. 2011. Stres Sosial pada Orang Muda dengan Gangguan Bahasa
Tertentu. Jurnal Remaja. Vol 34 (3) : 421-431.
18