KELOMPOK I
JURUSAN FISIOTERAPI
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan rahmat-Nyalah akhirnya saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“Epidemiologi Penyakit Tidak Menular (PTM) Hipertensi” ini dengan baik tepat
pada waktunya.
Tidak lupa saya sampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing
yang telah memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam
proses penyusunan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................1
C. TUJUAN.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A.DEFINISI PARKINSON..................................................................................3
B.KLASIFIKASI PARKINSON..........................................................................3
C.TINGKATAN PARKINSON...........................................................................4
D.ETIOLOGI PARKINSON................................................................................4
E.PATOGENESIS PARKINSON........................................................................6
F.PATOFISIOLOGI PARKINSON.....................................................................7
G.GEJALA KLINIS DARI PARKINSON..........................................................8
H.PEMERIKSAAN PARKINSON....................................................................11
I.DIAGNOSIS PARKINSON............................................................................12
J.PEMERIKSAAN PENUNJANG....................................................................13
K.TINDAKAN/TATALAKSANA FISIOTERAPI PADA PARKINSON.......14
BAB III PENUTUP...............................................................................................15
A. KESIMPULAN...........................................................................................15
B. SARAN.......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI HIPERTENSI
Hipertensi adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami
peningkatan darah di atas normal. Hal ini ditunjukkan oleh angka systolic (bagian
atas) dan angka diastolic (bagian bawah) pada pemeriksaan tekanan darah
menggunakan alat pengukur yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer)
ataupun alat digital lainnya.
Nilai normal tekanan darah seseorang dengan tinggi dan berat badan,
tingkat aktifitas normal serta kesehatan pada umumnya adalah 120/80 mmHg.
Dalam aktifitas sehari-hari, tekanan darah normalnya berada pada angka kisaran
stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah akan turun saat
tidur dan saat beraktifitas akan sebaliknya.
B. KLASIFIKASI HIPERTENSI
2
2. Hipertensi Sekunder adalah suatu kondisi dimana meningkatnya
tekanan darah disebabkan oleh penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal
ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Pada ibu hamil, khususnya pada
wanita dengan berat badan di atas rata-rata, tekanan darah umumnya meningkat
saat kehamilan berusia 20 minggu.
C. ETIOLOGI HIPERTENSI
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi menjadi dua golongan:
1. Hipertensi Esensial
Hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui (idiopatik), walaupun
dikaitkan dengan kombinasi faktor gaya hidup seperti kurang bergerak
(inaktivitas) dan pola makan. Terjadi pada sekitar 90% penderita hipertensi
(Kemenkes.RI, 2014).
2. Hipertensi Sekunder
Prevalensi hipertensi sekunder sekitar 5-8% dari seluruh penderita
hipertensi. Penyebab hipertensi sekunder yaitu ginjal (hipertensi renal), penyakit
endokrin dan obat. turnover katekolamin yang memacu stres oksidatif.
D. PATOFISIOLOGI HIPERTENSI
E. EPIDEMIOLOGI HIPERTENSI
a) KARAKTERISTIK HIPERTENSI
1. Faktor Resiko
3
Hipertensi disebabkan oleh faktor-faktor yang dapat dimodifikasi atau
dikendalikan serta faktor yang tidak dapat dimodifikasi.
a. Genetik
b. Jenis Kelamin
c. Etnis
Hipertensi lebih banyak terjadi pada orang berkulit hitam daripada yang
berkulit putih. Belum diketahui secara pasti penyebabnya, namun dalam orang
kulit hitam ditemukan kadar renin yang lebih rendah dan sensitifitas terhadap
vasopresin lebih besar.
d. Penyakit Ginjal
4
3) Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan
menghasilkan enzim yang disebut renin, yang memicu
pembentukan hormon angiotensi, yang selanjutnya akan
memicu pelepasan hormon aldosteron.
e. Obat-obatan
a. Stress
5
dapat berhubungan dengan pekerjaan, kelas sosial, ekonomi, dan karakteristik
personal.
b. Obesitas
c. Nutrisi
d. Merokok
e. Kurang olahraga
Gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga) bisa memicu
terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang
diturunkan.
2. Peran Skrining
3. Peran Surveilans
6
3. Transisi Nutrisi
4. Transisi Gaya Hidup
F. DIAGNOSIS HIPERTENSI
1. Anamnesa
Hipertensi primer tidak memberikan keluhan dan tanda klinis khusus, tetapi
kadang terdapat keluhan pusing, sakit kepala, migraian, rasa berat ditengkuk,
susah tidur, kunang-kunang, mudah marah, rasa lelah, palpitasi, nokturia,
epistaksis, gelisah, muka merah. Keluhan lain sesuai organ yang terkena atau
komplikasi yang menimbulkan gejala antara lain insufisiensi sirkulasi otak dan
jantung, perdarahan pada retina, gagal jantung kiri. Diagnosis hipertensi
dilakukan jika kenaikan tekanan darah ini bersifat menetap pada pemeriksaan
ulang dalam kurun waktu 1-2 minggu. Menanyakan berapa lama, riwayat
penyakit, riwayat minum obat, riwayat penyakit jantung, riwayat keluarga.
2. Pemeriksaan Fisik
Dilakukan dengan menukur tekanan darah pada kedua lengan sebanyak dua kali
atau lebih dengan interval waktu 1-2 minggu. Berdasarkan JNC (The Joint
Committee on Detection, Evaluation and Treatment of high blood pressure) VII.
3. Pemeriksaan Penunjang
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
8
DAFTAR PUSTAKA
Ebadi, Manuchair, dan Ronald. 2004. Parkinson’s Desease. London: CRC Press.
Noviani, E., Gunarto, U. and Setyono, J., 2014. Hubungan antara Merokok
dengan Penyakit Parkinson di RSUD Prof. DR. Margono Soekarjo
Purwokerto.