“PEMADAMAN KEBAKARAN”
Oleh :
1607110111
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebakaran termasuk masalah yang tidak dikehendaki kedatangannya. Kebakaran adalah suatu
peristiwa yang terjadi akibat tidak terkendalinya sumber energi. Penyebab kebakaran beragam
dari yang kecil sampai ke masalah yang besar. Di Indonesia sendiri kebakaran merupakan
masalah yang berat, disamping itu juga dikarenakan pengaruh iklim yang dapat membantu
masalah tersebut.
Ditinjau dari segi pengamanan (Security) kejadian kebakaran merupakan salah satu unsur
gangguan keamanan, sedangkan dari segi keselamatan (Safety) kejadian kebakaran merukan
kerugian (Loss). Seperti halnya gangguan keamanan atau kejadian kecelakaan yang terjadinya
secara tiba- tiba dan sulit diramalkan. Demikian juga kejadian kebakaran yang tidak di
tanggulangi akan mendatangkan kerugian harta benda dan kecelkaan manusia. Oleh karena itu
kebakaran harus di cegah dan apabila masih terjadi harus dipadamkan sedini mungkin.
Pencegahan dan penanggulangan akan berhasil bila kita telah memahami apakah sebenarnya
kebakaran tersebut. Oleh karena itu perlu adanya pengetahuan tentang cara menanggulangi
kebakaran. Dengan dibuatnya makalah ini agar mahasiswa mengetahui tentang
penanggulangan kebakaran secara umum.
1.2 Tujuan
Bahaya kebakaran adalah bahaya yang ditimbulkan oleh adanya nyala api yang tidak
terkendali. Kebakaran adalah suatu reaksi oksidasi eksotermis yang berlangsung dengan cepat
dari suatu bahan bakar yang disertai dengan timbulnya api/penyalaan. Api yang menyala di
tempat-tempat yang dikehendaki seperti kompor, di perindustrian dan tempat atau peralatan
lain tidak termasuk dalam kategori kebakaran. Menurut Departemen Tenaga Kerja kebakaran
adalah “Suatu reaksi oksidasi eksotermis (terjadi karena pemanasan) yang berlangsung dengan
cepat dari suatu bahan bakar yang disertai dengan timbulnya api atau penyalaan”. Sedangkan
definisi kebakaran menurut Asuransi secara umum adalah “Sesuatu yang benar-benar terbakar
yang seharusnya tidak terbakar yang dibuktikan dengan adanya nyala api secara nyata, terjadi
secara tidak sengaja, tiba-tiba serta menimbulkan kecelakaan atau kerugian”.
Klasifikasi Kebakaran adalah penggolongan atau pembagian atas kebakaran berdasarkan jenis
bahan bakarnya. Tujuannya agar supaya lebih mudah lebih cepat dan tepat dalam memilih jenis
pemadam yang akan digunakan untuk memadamkan api. Klasifikasi kebakaran yang diakui di
Indonesia berdasarkan : PERMEN NAKERTRANS : No. PE-04/MEN/1980. Tanggal 14 April
1980.
a. Kelas A
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat, misalnya kertas, kayu, plastik, karet,
busa dan lain-lainnya. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: air, pasir,
karung goni yang dibasahi, dan Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung
kimia kering.
b. Kelas B
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda mudah terbakar berupa cairan, misalnya
bensin, solar, minyak tanah, spirtus, alkohol dan lain-lainnya. Media pemadaman
kebakaran untuk kelas ini berupa: pasir dan Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun
api tepung kimia kering. Dilarang memakai air untuk jenis ini karena berat jenis air lebih
berat dari pada berat jenis bahan di atas sehingga bila kita menggunakan air maka
kebakaran akan melebar kemana-mana.
c. Kelas C
Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini
berupa: Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering. Matikan
dulu sumber listrik agar kita aman dalam memadamkan kebakaran.
a. Air, bahan alam yang melimpah, murah dan tidak ada akibat ikutan (side effect),
sehingga air paling banyak dipakai untuk memadamkan kebakaran. Persedian air
dilakukan dengan cadangan bak-bak iar dekat daerah bahaya, alat yang diperlukan
berupa ember atau slang/pipa karet/plastik.
b. Pasir, bahan yang dapat menutup benda terbakar sehingga udara tidak masuk sehingga
api padam. Caranya dengan menimbunkan pada benda yang terbakar menggunakan
sekop atau ember
c. Karung goni, kain katun, atau selimut basah sangat efektif untuk menutup kebakaran
dini pada api kompor atau kebakaran di rumah tangga, luasnya minimal 2 kali luas
potensi api.
d. Tangga, gantol dan lain-lain sejenis, dipergunakan untuk alat bantu penyelamatan dan
pemadaman kebakaran.
b. Karakteristik APAR :
APAR jenis tertentu bukan merupakan pemadam untuk segala jenis kebakaran,
oleh karena itu sebelum menggunakan APAR perlu diidentifikasi jenis bahan
terbakar.
APAR hanya ideal dioperasikan pada situasi tanpa angin kuat, APAR kimiawi
ideal dioperasikan pada suhu kamar
Waktu ideal : 3 detik operasi, 10 detik berhenti, waktu maksimum terus menerus
8 detik.
Sistem penyembur api (sprinkler system), kombinasi antara sistem isyarat alat
pemadam kebakaran.
4. Bila terjadi kebakaran besar : bertindaklah dengan tenang, beritahu orang lain untuk
pengosongan lokasi, nyalakan alarm, hubungi petugas pemadam kebakaran.
5. Upayakan latihan secara periodik untuk dapat bertindak secara tepat dan tenang.
Adapun Fasilitas Penunjang Keberhasilan pemasdaman kebakaran juga ditentukan oleh
keberadaan fasilitas penunjang yang memadai, antara lain :
1. Fire alarm secara otomatis akan mempercepat diketahuinya peristiwa kebakaran.
Beberapa kebakaran terlambat diketahui karena tidak ada fire alarm, bila api terlanjur
besar maka makin sulit memadamkannya.
2. Jalan petugas, diperlukan bagi petugas yang datang menggunakan kendaraan pemadam
kebakaran, kadang harus mondar-mandir/keluar masuk mengambil air, sehingga perlu
jalan yang memadai, keras dan lebar, juga untuk keperluan evakuasi. Untuk itu diperlukan
fasilitas :
1. Jika terjadi kebakaran, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memadamkan secara
langsung dengan alat pemadam yang sesuai yang diletakkan pada tempat terdekat.
2. Jika api tidak padam, panggil teman terdekat dan segera hubungi kepala gedung (fire
marshall).
3. Bunyikan alarm / tanda bahaya kebakaran jika api belum padam.
4. Apabila alarm otomatis berbunyi, bantu evakuasi (pengosongan gedung) melalui pintu
darurat dan segera lakukan pemadam dengan alat pemadam yang tersedia.
5. Hubungi unit pemadam kebakaran untuk minta bantuan dengan identitas yang jelas
6. Amankan lokasi dan bantu kelancaran evakuasi (pengosongan gedung) dan bantu
kelancaran petugas pemadam
7. Beritahu penolong atau petugas pemadam tempat alat pemadam dan sumber air
8. Utamakan keselamatan jiwa dari pada harta benda
Penyelamatan diri :
1. Buat rencana penyelamatan diri, dengan menentukan sedikitnya dua jalur keluar dari setiap
ruangan. Ini bisa melalui pintu ataupun jendela, jadi perhatikan apakah pembatas ruangan
akan mengganggu rencana ini. Buatlah denah penyelamatan diri.
2. Persiapkan petunjuk arah di pintu darurat.
3. Saat kebakaran, sebenarnya asap yang membuat orang menjadi panik dan tidak dapat
bernafas dengan leluasa. Merangkaklah atau merunduk di bawah, tutup mulut dan hidung
dengan kain yang dibasahi.
4. Keluarlah dari pintu atau jendela yang terdekat menuju ke tempat yang aman. Pastikan
bahwa pintu dapat dengan cepat dibuka pada kondisi darurat, demikian pula jika harus
melalui jendela.
5. Apabila terjebak api, pastikan balut tubuh anda dengan selimut tebal yang dibasahi. Ini
hanya dilakukan sebagai pilihan terakhir apabila tidak ada jalan lain kecuali menerobos
kobaran api.
Berikut ini adalah 5 teori pemadaman api:
Tabung Pemadam Api adalah salah satu produk yang menggunakan bahan dry chemical
powder, karena memiliki tingkat kelas kebakaran A, B, dan C.
Dapat digunakan memadamkan kebakaran kelas B dan C karena merupakan bahan gas,
CO2 tidak merusak, dengan daya guna yang efektif dan bersih.
Sangat efisien serta efektif digunakan dalam ruangan seperti kantor, lab dan ruangan
lainnya.
Carbon Dioxide (CO2) dapat menyerap panas dan sekaligus mendinginkan.
Konstruksi tabung dirancang khusus untuk menahan tekanan tinggi dan dilengkapi
dengan selang yang panjang dengan nozzle yang berbentuk corong.
Tidak berbahaya terhadap tumbuhan, hewan terutama manusia.
Foam AFFF (Aqueous Film Forming Foam) adalah berbasis air dan sering mengandung
surfaktan berbasis hidrokarbon seperti sulfat sodium alkyl, fluoro surfactant seperti :
fluorotelomers, asam perfluorooctanoic (PFOA), asam perfluorooctanesulfonic (PFOS).
Mereka memiliki kemampuan untuk menyebar di permukaan cairan berbasis hidrokarbon.
Alcohol resistant aqueous film forming foams (AR AFFF) adalah busa/foam yang tahan
terhadap reaksi dari alkohol, dapat membentuk lapisan/ segmen pelindung ketika dipakai atau
disemprotkan.
Dapat digunakan untuk memadamkan api kelas A namun sangat cocok bila digunakan
untuk kelas B.
Bersifat Kondukstif (Penghantar Listrik). Tidak dapat dipakai untuk memadamkan api
kelas C.
Foam bersifat ringan, sangat efektif untuk memadamkan zat cair yang mudah terbakar
dengan cara mengisolasi oksigen serta menutupi permukaan zat cair untuk menghindari
api yang dapat menjalar (meluas) kembali.
Tidak berbahaya terhadap tumbuhan, hewan terutama manusia.
Sebagai karyawan di pemadam kebakaran tidak memiliki job rotation atau pemindahan
karyawan. Tetapi hanya ada pergantian shift karyawan. Masing - masing karyawan memiliki
jatah libur selama 2 hari untuk karyawan lapangan. Untuk staf dinas jadwal libur sama seperti
PNS ( sabtu-minggu) libur. Di daerah Bogor terdapat 3 cabang pemadam kebakaran yang
terdapat di daerah Cibulu, Yasmin, dan Padjajaran sebagai markas utama. Dan untuk rotasi
pekerjaan tidak ada di dalam pemadam kebakaran, karena disetiap cabang sudah ditugaskan
dalam sehari terdapat 10 personil. Jadi petugas harus siap siaga kapanpun dan dimanapun.
2.10 Enlargement
2.11 Enrichment
Perluasan pekerjaan ini merupakan sesuatu yang direncanakan pada berbagai kegiatan
pekerjaan untuk memberikan variasi yang lebih besar kepada seorang karyawan yang
mempunyai pengetahuan dan keterampilan baik. Para karyawan diberi kesempatan untuk
berpartisipasi dam kegiatan – kegiatan lainnya. Kita ambil contoh lagi bapak Dian Irsandi, dia
bertugas dalam vertical jump atau lebih dikenal penyelamatan di gedung – gedung tinggi tetapi
dia juga mendapat tugas dalam pencarian seperti pencarian bangkai kapal sukoi karena
keterampilan yang dia punya.
3.1 Kesimpulan
Bahaya kebakaran adalah bahaya yang ditimbulkan oleh adanya nyala api yang tidak
terkendali
Pemadaman kebakaran adalah usaha menyadari atau mewaspadai akan faktor-faktor yang
menjadi sebab munculnya atau terjadinya kebakaran dan mengambil langkah-langkah
untuk mencegah kemungkinan tersebut menjadi kenyataan.
Beberapa faktor penyebab kebakaran karena sifat kelalaian manusia, peristiwa alam,
penyalaan sendiri, dan kesengajaan untuk tujuan tertentu
Berikut merupakan dampak dari kebakaran, antara lain menghambat kelancaran
pemerintahan/ pembangunan, menghambat kelancaran perekonomian, timbulnya
pengangguran, terganggunya stabilitas kamtibnas psikologi
Perlengkapan dan alat pemadam kebakaran sederhana adalah air, pasir, karung goni,
tangga. APAR adalah alat yang ringan serta mudah dilayani oleh satu orang untuk
memadamkan api pada awal terjadinya kebakaran
5 teori pemadaman api adalah cara pendinginan (Cooling), cara reduksi oksigen
(Smothering), pemindahan bahan bakar (Starvation), pemutusan rantai reaksi (Break
Chain Reaction), dan melemahkan (Dillution).
Pengnalisis pekerjaan adalah suatu kegiatan yang sangat berguna untuk berbagai keperluan
berbagai organisasi dan perancangan jabatan adalah suatu keharusan yang harus dilakukan
sejak awal. Untuk organisasi yang baru dan strukturnya masih berkembang terus lebih baik
menekankan pada perancang jabatan dan membuat uraian jabatan yang fleksibel sehingga
bias disesuaikan terus. Organisasi yang sudah mapan hendaknya melaksanakan analisis
jabatan. Semua personel manager harus menguasai teknik analisis jabatan dan
perancangan jabatan karena kegiatan ini merupakan basis kegiatan lain dibidang
manajemen sumber daya manusia
Rekrutmen merupakan serangkaian aktivitas untuk mencapai dan memikat pelamar kerja
dengan motivasi, kemampuan, keahlian dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi
kekurangan yang di identifikasi dalam perencanaan kepegawaian sedangkan seleksi
merupakan proses pemilihan dari sekelompok pelamar atau orang – orang yang memenuhi
kriteria untuk menempati posisi yang tersedia berdasarkan kondisi yang ada pada saat ini
yang dilakukan oleh perusahaan.
Penyusutan pegawai biasanya terjadi karena adanya pegawai yang memasuki masa
pensiun, meninggal dunia atau keluar dari institusi karena melnggar tata tertib disiplin
pegawai yang telah ditetapkan. Mengingat sangatlah penting proses rekrutmen dan seleksi
bagi perusahaan, diharapkan dengan adanya proses rekrutmen kedepan untuk memperoleh
sumber daya yang berkualitas diperusahaan tersebut.
3.2 Saran
Higene Perusahaan dan Kesehatan kerja : Dr. Suma’mur PK, M.Sc, Gunung Agung,
Jakarta, Introduction to Industrrial Hygiene : Ronald M Scott, Lewis Publisher, London, 1995
Ergonomic Checkpoints : International Labour Office, Geneva, 1996
http://arryangler.blogspot.co.id/2012/05/makalah-k3.html
http://lewokedaerik.blogspot.co.id/2012/10/kebakaran.html
http://lintangfc15.blogspot.co.id/2014/12/makalah-pencegah-dan-pemadam-kebakaran.html
http://more-makalah.blogspot.co.id/2011/05/pedoman-penanggulangan-bahaya-
kebakaran.html
http://putriahelena.blogspot.co.id/2015/01/makalah-penanggulangan-kebakaran-k3.html
http://putriahelena.blogspot.co.id/2015/01/makalah-penanggulangan-kebakaran-k3.html
https://jokowarino.id/penyebab-dan-dampak-akibat-kebakaran-hutan/
https://jokowarino.id/penyebab-dan-dampak-akibat-kebakaran-hutan/
https://pemadamapi.wordpress.com/definisi-pengertian-kebakaran/bahaya-dampak-kebakaran
Gambar alat pemadan kebakaran
di Bank Banda Aceh