Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 9

BENCANA NON ALAM


KEBAKARAN
ANGGOTA :
1. Ulfa Fithiria
2. Lekat Okta Tri Puspita
3. Riandino Febriansyah
4. Indah
5. Meivi Rahmadini
6. Wulan
7. Sindi Maretha
8. M.Al-Fasih
9. Nur Alfiyah Restiayu
BENCANA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bencana mempunyai arti sesuatu yang menyebabkan atau
menimbulkan kesusahan, kerugian atau penderitaan. Sedangkan bencana alam artinya adalah bencana
yang disebabkan oleh alam (Purwadarminta, 2006)
Menurut Undang-Undang No.24 Tahun 2007, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban
jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Bencana merupakan
pertemuan dari tiga unsur, yaitu ancaman bencana, kerentanan, dan kemampuan yang dipicu oleh suatu
kejadian.

Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam
yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
Jenis-jenis bencana menurut Undang-Undang No.24 Tahun 2007, antara lain:
1. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan,
angin topan, dan tanah longsor.
2. Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non
alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi dan wabah penyakit.
3. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik.
KEBAKARAN
 Kebakaran adalah situasi di mana bangunan pada suatu tempat seperti rumah atau pemukiman,
pabrik, pasar, gedung dan lain-lain dilanda api yang menimbulkan korban dan atau kerugian.
 Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang tidak kita kehendaki,
merugikan pada umumnya sukar dikendalikan.

 Definisi Kebakaran Menurut Perda DKI No. 3 tahun 1992


Definisi kebakaran secara umum adalah suatu peristiwa atau kejadian timbulnya api yang tidak
terkendali yang dapat membahayakan keselamatan jiwa maupun harta benda.

 Definisi Kebakaran Menurut National Fire Protection Association (NFPA)


Kebakaran didefinisikan sebagai suatu peristiwa oksidasi yang melibatkan 3 unsur yang harus ada yaitu:
bahan bakar yang mudah terbakar, oksigen yang ada dalam udara, dan sumber energy atau panas yang
berakibat menimbulkan kerugian, harta benda, cidera bahkan kematian.
Klasifikasi kebakaran

Yang dimaksud dengan klasifikasi kebakaran adalah penggolongan atau pembagian atas
kebakaran berdasarkan pada jenis benda / bahan yang terbakar. Dengan adanya
klasifikasi kebakaran tersebut diharapkan akan lebih mudah atau lebih cepat dan lebih
tepat mengadakan pemilihan media pemadaman yang akan digunakan untuk
melaksanakan pemadaman.
Klasifikasi kebakaran sesuai dengan bahan bakar yang terbakardan bahan pemadaman untuk masing-
masing kelas yaitu :

Kelas A
misalnya : kertas, kayu, maupun
Kelas B
plastic. Cara mengatasinya yaitu bisa Kebakaran pada kelas ini adalah yang
dengan menggunakan air untuk melibatkan bahan cairan combustible
menurunkan suhunya sampai di bawah dengan cairan flammable, seperti
titik penyulutan, serbuk kering untuk bensin, minyak tanah, dan bahan
mematikan proses pembakaran atau serupa lainnya. Cara mengatasinya
menggunakan halogen untuk dengan bahan foam.
memutuskan reaksi berantai kebakaran.
Kelas C
Kebakaran yang disebabkan oleh listrik yang
bertegangan untuk mengatasinya yaitu
dengan menggunakan bahan pemadaman
kebakaran non kondusif agar terhindar dari
sengatan listrik.
Kelas D
Kebakaran pada bahan logam yang
mudah terbakar seperti titanium,
alumunium,magnesium, dan kalium.
Cara mengatasinya yaitu powder
khusus kelas ini.
Penyebab Kebakaran
1. Terbatasnya keterangan dan pengetahuan tentang kebakaran
2. Kelalaian manusia/human eror (intalasi listrik tidak standar, lupa mematikan kompor saat
pergi, membuang puntung rokok sembarangan, dll)
3. Kesengajaan (pembakaran hutan untuk membuka lahan, membakar sampah sembarangan,
dll)
4. Alam (kebakaran hutan akibat gesekan antar batang, sambaran petir, gunung api meletus, dll)
Sumber Kebakaran
1. Korsleting Listrik, (70% kebakaran pemukiman)
2. Kebocoran tabung/kompor gas
3. Puntung rokok,
4. Cuaca panas
5. Dll
Proses Terjadinya Kebakaran
Kebakaran dapat terjadi karena adanya tiga unsur yang
saling berhubungan, yaitu adanya material, adanya oksigen
dan adanya sumber panas (suhu panas yang berlebihan)
hingga menyebabkan munculnya api yang semakin
membesar dan tidak terkendali. Segitiga api dapat diatasi
agar tidak terjadi persenyawaan yang dapat menimbulkan
api dan akhirnya membesar menjadi kebakaran, caranya
adalah dengan memperkecil kemungkinan ketiga unsur
tersebut berkumpul dalam suatu ruang.
Teori Segitiga Api
Segitiga Api adalah tiga elemen pokok yang saling berkaitan
antara satu elemen dengan elemen yang lainnya sebagai unsur
pembentuk api.

Ketiga elemen pembentuk api tersebut yaitu:


1. Bahan baku/material;
2. Suhu yang memadai (panas yang berlebih);
3. Kadar oksigen yang cukup.
Persebaran Kebakaran
Lembaga yang berperan dalam menangani kebakaran
● Kementerian dan lembaga yang dilibatkan dalam pencegahan kebakaran hutan dan
lahan (karhutla) akan bertambah, Selama ini kementerian dan lembaga yang
berkoordinasi antara lain Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, TNI,
Polri, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). "Ke depan akan memperluas
koordinasi, selama ini KLHK, TNI, Polri, BMKG, BNPB, beserta BPBD daerahnya
nanti akan diperluas kepada kementerian lain,“ (Kepala Badan Pemelihara
Keamanan Polri Komjen Pol Condro Kirono).
Bukti Bencana Yang Sudah terjadi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai