Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam
yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
Jenis-jenis bencana menurut Undang-Undang No.24 Tahun 2007, antara lain:
1. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan,
angin topan, dan tanah longsor.
2. Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non
alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi dan wabah penyakit.
3. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik.
KEBAKARAN
Kebakaran adalah situasi di mana bangunan pada suatu tempat seperti rumah atau pemukiman,
pabrik, pasar, gedung dan lain-lain dilanda api yang menimbulkan korban dan atau kerugian.
Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang tidak kita kehendaki,
merugikan pada umumnya sukar dikendalikan.
Yang dimaksud dengan klasifikasi kebakaran adalah penggolongan atau pembagian atas
kebakaran berdasarkan pada jenis benda / bahan yang terbakar. Dengan adanya
klasifikasi kebakaran tersebut diharapkan akan lebih mudah atau lebih cepat dan lebih
tepat mengadakan pemilihan media pemadaman yang akan digunakan untuk
melaksanakan pemadaman.
Klasifikasi kebakaran sesuai dengan bahan bakar yang terbakardan bahan pemadaman untuk masing-
masing kelas yaitu :
Kelas A
misalnya : kertas, kayu, maupun
Kelas B
plastic. Cara mengatasinya yaitu bisa Kebakaran pada kelas ini adalah yang
dengan menggunakan air untuk melibatkan bahan cairan combustible
menurunkan suhunya sampai di bawah dengan cairan flammable, seperti
titik penyulutan, serbuk kering untuk bensin, minyak tanah, dan bahan
mematikan proses pembakaran atau serupa lainnya. Cara mengatasinya
menggunakan halogen untuk dengan bahan foam.
memutuskan reaksi berantai kebakaran.
Kelas C
Kebakaran yang disebabkan oleh listrik yang
bertegangan untuk mengatasinya yaitu
dengan menggunakan bahan pemadaman
kebakaran non kondusif agar terhindar dari
sengatan listrik.
Kelas D
Kebakaran pada bahan logam yang
mudah terbakar seperti titanium,
alumunium,magnesium, dan kalium.
Cara mengatasinya yaitu powder
khusus kelas ini.
Penyebab Kebakaran
1. Terbatasnya keterangan dan pengetahuan tentang kebakaran
2. Kelalaian manusia/human eror (intalasi listrik tidak standar, lupa mematikan kompor saat
pergi, membuang puntung rokok sembarangan, dll)
3. Kesengajaan (pembakaran hutan untuk membuka lahan, membakar sampah sembarangan,
dll)
4. Alam (kebakaran hutan akibat gesekan antar batang, sambaran petir, gunung api meletus, dll)
Sumber Kebakaran
1. Korsleting Listrik, (70% kebakaran pemukiman)
2. Kebocoran tabung/kompor gas
3. Puntung rokok,
4. Cuaca panas
5. Dll
Proses Terjadinya Kebakaran
Kebakaran dapat terjadi karena adanya tiga unsur yang
saling berhubungan, yaitu adanya material, adanya oksigen
dan adanya sumber panas (suhu panas yang berlebihan)
hingga menyebabkan munculnya api yang semakin
membesar dan tidak terkendali. Segitiga api dapat diatasi
agar tidak terjadi persenyawaan yang dapat menimbulkan
api dan akhirnya membesar menjadi kebakaran, caranya
adalah dengan memperkecil kemungkinan ketiga unsur
tersebut berkumpul dalam suatu ruang.
Teori Segitiga Api
Segitiga Api adalah tiga elemen pokok yang saling berkaitan
antara satu elemen dengan elemen yang lainnya sebagai unsur
pembentuk api.