Kebakaran adalah suatu peristiwa yang terjadi ketika api tidak terkendali merambat
dan menghancurkan benda-benda di sekitarnya. Kebakaran dapat terjadi di berbagai tempat,
seperti bangunan, hutan, kendaraan, atau bahkan di permukaan air. Api dalam kebakaran
dapat menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan, bahkan
mengancam kehidupan manusia. Penyebab umum kebakaran meliputi korsleting listrik,
kebocoran gas, pemakaian bahan bakar yang tidak aman, material yang mudah terbakar, dan
perilaku manusia yang tidak hati-hati. Faktor lain, seperti cuaca kering, angin kencang, dan
kurangnya sumber air juga dapat mempengaruhi kecepatan dan intensitas kebakaran.
Di antara bahaya-bahaya kebakaran tersebut antara lain ialah :
1. Api (jilatan api yang dapat membakar kulit/tubuh).
2. Suhu panas (dapat menyebabkan hipertermia).
3. Asap (dapat menyebabkan sesak nafas dan mengganggu pengelihatan).
4. Gas-gas beracun (dapat menimbulkan penyakit dan gangguan kesehatan lainnya).
5. Runtuhan bangunan (dapat menimpa korban yang terjebak di dalamnya sewaktu-
waktu).
6. Ledakan (bahan mudah meledak di sekitar area kebakaran dapat melukai apa saja
di dekatnya).
Di samping bahaya kebakaran di atas, kebakaran juga dapat menimbulkan kerugian yang
diantaranya ialah sebagai berikut :
1. Kerugian nyawa
Kebakaran dapat mengakibatkan kehilangan nyawa manusia. Baik itu karena terjebak
di dalam bangunan yang terbakar, terpapar asap beracun, atau terluka secara fisik
akibat api dan panas.
2. Kerusakan properti
Kebakaran dapat merusak atau menghancurkan bangunan, kendaraan, peralatan, dan
barang berharga lainnya. Kerugian properti dapat berdampak signifikan secara
finansial.
3. Lingkungan
Kebakaran hutan atau kebakaran yang melibatkan bahan kimia berpotensi mencemari
udara, tanah, dan sumber air. Asap dan limbah beracun yang dihasilkan dapat
berdampak negatif pada ekosistem, flora, fauna, dan kualitas udara.
4. Ekonomi
Kebakaran yang melibatkan bisnis atau industri dapat menyebabkan kerugian
ekonomi yang besar, termasuk kehilangan pekerjaan, kerugian investasi, dan
gangguan pada pasokan barang dan layanan.
Teori Kebakaran
2. Thetrahedron Api
Rantai reaksi kimia antara bahan bakar dengan bahan. pengoksidasi / oksidator.
Seiring dengan menyalanya api, molekul bahan bakar juga berkurang berubah
menjadi molekul yang lebih sederhana. Dengan berlanjutnya proses pembakaran,
naiknya temperature menyebabkan oksigen tambahan terserap ke area nyala api.
Lebih banyak molekul bahan bakar akan terpecah, bergabung ke rantai reaksi. Proses
rantai reaksi ini akan berlanjut sampai seluruh bahan yang terkait mencapai area yang
lebih dingin di nyala api. Selama tersedia bahan bakar dan oksigen dalam jumlah yang
cukup, dan selama temperatur mendukung, reaksi rantai akan meningkatkan reaksi
pembakaran. Sehingga dengan demikian segitiga api dengan adanya faktor rantai
reaksi kimia, yang juga termasuk komponen pembakaran, berubah menjadi satu
bangunan tiga dimensi segitiga piramida api.
Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan. Peraturan ini
menjelaskan tentang penggolongan kebakaran menjadi empat jenis atau golongan, yaitu:
Golongan A, yaitu kebakaran bahan padat kecuali logam. Contohnya adalah; kertas, plastic
karet, kain, kayu, stereoform dan sebagainya. Penggunaan tepung kimia kering, goni basah,
tanah lumpur, pasir menjadi sarana efektif untuk menanganani jenis kebakaran golongan ini.
Golongan B, yaitu kebakaran bahan cair atau gas yang mudah terbakar. Contohnya adalah:
BBM, gas LPG, spirtus, alcohol kadar tinggi dan sebagainya. Pemadaman menggunakan
media air “diharamkan” dalam klasifikasi golongan ini, karena dapat menyebabkan api justru
rumah tanggan, sambungan kabel (soket), perangkat elektronik yang menggunakan listrik,
mesin-mesin dan sebagainya. Penggunaan air juga tidak dianjurkan dalam penanganan
kebakaran golongan ini karena akan memicu bahaya lain, penggunaan dry chemical, APAR,
Umumnya jenis kebakaran ini berpotensi terjadi di ranah industry, manufaktur atau
laboratorium dan jarang terjadi di ranah rumah tangga. Penggunaan dry chemical, pasir halus
Untuk dapat memadamkan api (kebakaran) terdapat beberapa metode/cara berdasarkan teori
terbentuknya api (segitiga api) yaitu diantaranya ialah dengan 5 metode sebagai berikut:
a. Pendinginan (Cooling)
b. Isolasi
menyalakan api.
1) Memutus rantai reaksi api dengan menggunakan bahan tertentu untuk mengikat