PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Pada praktikum pemadam api tradisional, praktikan diharapkan mampu
mengaplikasikan teori pemadaman kebakaran. Secara khusus praktikan
diharapkan mampu memahami tentang prosedur pemakain bahan tradisional dan
dapat memadamkan kebakaaran dengan media tradisional.
1.3 Manfaat
Pada praktikum ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada:
1. Mahasiswa atau praktikan melakukan pemadaman api secara
tradisional dengan baik.
2. Mahasiswa mempunyai gambaran bagaimana melakukan pemadaman
api secara tradisional
BAB II
DASAR TEORI
2.6 Pemadaman
Ketika memadamkan api tentunya harus mengetahui penyebab
kebakaran, klasifikasi kebakaran, metode yang akan digunakan dan perlatan apa
yang akan digunakan agar pada saat memadamkan api dapat berjalan efektif.
Berikut adalah macam macam metode pemadaman kebakaran:
1. Prinsip mendinginkan (cooling)
Pengendalian suhu kebakaran bermaksud agar bahan bakar tidak cukup
panas untuk mengeluarkan gas yang diperlukan dalam pembakaran.
Dengan pendinginan panas akan diserap oleh sarana pendingin (biasanya
air). Dari semua media pemadam, air menyerap panas per volumenya lebih
banyak dari media yang lainnya.
2. Prinsip mengurangi bahan bakar (starvation)
Pemadaman dengan metode ini dinilai efektif dan praktis. Metode
mengambil bahan bakar meliputi: menutup supply bahan bakar,
mengeluarkan bahan yang mudah terbakar atau bahan bakar, atau
memindahkan benda benda yang belum terbakar.
3. Prinsip menutup bahan bakar yang terbakar (smothering)
Smothering yaitu memadamkan kebakaran dengan pemisah oksigen dari
unsur lain yang menyebabkan kebakaran atau secara singkat yaitu dengan
mengendalikan oksigen. Contoh umum adalah pemadaman dengan
menggunakan karung goni yang dibahasi untuk menutup kebakaran untuk
kebakaran yang masih kecil dan APAR jenis foam untuk kebakaran yang
sudah mulai sedikit membesar.
4. Menghentikan rantai reaksi
Molekul yang telah dipanaskan sebelumny dikeluarkan dari kobaran api.
Ada bahan kimia tertentu yang dapat memutuskan rantau reaksi. Bila
diberikan kedalam kobaran api dalam jumlah tertentu bahan ini dapat
menghalangi atom dan melindunngi diri dari kebakaran. Contohnya
menggunakan gas hallon. Namun saat ini hallon tidak boleh digunakan lagi
karena daoat merusak lapizan ozon.
2. Cair
Air
Dalam pemadaman, air adalah media pemadam yang paling
banyak dipergunakan karena air memiliki beberappa keuntungan
yaitu mudah didapat, harganya murah, mudah disimpan, diangkut,
dan dialirkan.
3. Gas
START
Tidak
Ya
END
3.2 Alat
3.3 Bahan
PEMBAHASAN
4.1 Prosedur
Berikut dalah hasil praktikum pemadaman api secara tradisional yang
telah dilakukan dengan beberapa tolok ukur yang terdapat pada Tabel 4.1
dibawah ini
Tabel 4.1 Tata cara atau prosedur pemadaman api
No. Tolok Ukur Salah Benar
1 Pencelupan karung goni kedalam air
Posisi tangang pada saat pemegangan karung
2
goni
3 Bejalan kea rah api
4 Pemadaman sesuai arah angina
5 Api tertutupi karung goni
Penarikan karung goni dari tong atau sumber
6
api
1. Dari Gambar 4.1 pada saat pengambian karung goni yang telah
dibasahai terdapat prosedur yang harus dilakukan yaitu pada saat
memegang atau membawanya karung goni diapit olehibu jari dan
telunjuk dengan posisi tangan terbuka keatas. Setelah itu balik karung
goni sehingga tangan berubah menjadi posisi tertutup kebelakang atau
jari jari tangan tertutupi oleh karung goni.
2. Pada Gambar 4.2 yaitu melihat arah angin. Pada proses pemadaman
secara tradisional sangat diharuskan untuk melihat arah angina, agar
ketika menghempaskan karung api tidak akan menyambar karung dan
membakarnya.
3. Pada Gambar 4.3 berjalan mendekati api sesuai dengan arah angin,
agar pada saat pemadaman akan berjalan lancar atau api tidak
membakar medianya.
4. Pada Gambar 4.4 menghempaskan karung goni ke arah api dengan
membungkuk. Hal ini dilakukan dengan membungkuk agar api dapat
terisolasi secara keseluruhan.
5. Pada Gambar 4.5 mengisolasi api dengan karung goni. Ini bertujuan
untuk mengurangi kadar oksigen yang ada pada tong tersebut. Dengan
maksud api tidak bertambah besar dikarenakan kadar oksigen pada tong
semakin berkurang.
6. Pada Gambar 4.6 mengambil karung goni setelah api padam. Pada saat
pengambilan terdapat prosedur yang harus dilakukan yaitu tangan tidak
boleh berada diatas tong atau api. Posisi tangan pada saat mengambil
karung berada pada samping tong atau dengan cara mennyeret karung
secara pelan pelan. Hal tersebut dilakukan karena untuk menghindari
api akan kembali membesar.
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum pemadaman api secara tradisional dapat
disimpulkan bahwa
1. Pemadaman api menggunakan karung goni merupakan pemadaman
api dengan prinsip menutup bahan bakar yang terbakar atau
smothering. Dimana api diisolasi yang bertujuan untuk mengurangi
kadar oksigennya.
2. Pemadaman denga mnggunakan karung goni harus dilakukan
dengan melihat arah angin dimana agar api tersebut tidak merabat
mengenai praktikan
5.2 Saran
Diharapkan kedepannya pada saat praktikum disediakan karung goni
dengan lebar yang sesuai dengan tongnya. Pengaturan jadwal yang
sesuai, dalam hal ini adalah praktikum ini jangan dilakukan pada malam
hari. Terlebih lagi bergantung pada cuaca, karena pada saat malam hari
peluang terjadinya hujan semakin besar.
DAFTAR PUSTAKA
Jawab:
Media pemadam kebakaran tradisional contohnya pasir atau tanah, air, dan
karung goni. Sedangkan prinsip pemadaman kebakaran yaitu menghilangkan bahan
bakar, memisahkan uap bahan bakar dengan udara, mendinginkan dan memutuskan
rantai reaksi pembakaran. Untuk media pemadam berupa pasir atau tanah, prinsip
pemadamannya dengan cara menutupi benda terbakar sehingga terpisah dengan udara.
Untuk karung goni sama seperti pasir atau tanah dengan memisahkan atau menutupi
bahan bakar dengan udara sehingga kadar udara menjadi lebih sedit. Sedangkan untuk
air prinsipnya adalah untuk mendinginkan, sehingga tidak akan teerjadi peningkatan
panas yang akan menyebabkan api bertambah besar.