PENANGGULANGAN KEBAKARAN
KELOMPOK :4
NAMA : Ratrihaning Dewi S.
NRP : 0516040097
KELAS : K3-4D
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
Kebakaran merupakan suatu fenomena yang terjadi ketika suatu bahan mencapai
temperature kritis dan bereaksi secara kimia dengan oksigen sehingga dapat menghasilkan
nyala api, asap, karbon monoksida dan produk lain. Menurut NFPA, kebakaran didefinisikan
sebagai suatu peristiwa oksidasi yang melibatkan tiga unsur yang harus ada, yaitu ; bahan
bakar yang mudah terbakar, oksigen yang ada dalam udara, dan sumber energy atau panas
yang berakibat menimbulkan kerugian harta benda, cidera bahkan kematian.
Berdasarkan teori segitiga api tersebut, maka apabila ketiga unsur di atas bertemu
akan terjadi api. Namun, apabila salah satu unsur tersebut tidak ada atau tidak berada
pada keseimbangan yang cukup, maka api tidak akan terjadi. Prinsip segitiga api ini
dipakai sebagai dasar untuk mencegah kebakaran (mencegah agar api tidak terjadi) dan
penanggulangan api yakni memadamkan api yang tak dapat dicegah (Suma’mur,
1989).
2.2.2 Teori Tetrahedron Fire
Teori segitiga api mengalami perkembangan yaitu dengan ditemukannya unsur
keempat untuk terjadinya api yaitu rantai reaksi kimia. Konsep ini dikenal dengan teori
tetrahedron of fire. Teori ini ditemukan berdasarkan penelitian dan pengembangan
bahan pemadam tepung kimia (dry chemical) dan halon (halogenated hydrocarbon).
Ternyata jenis bahan pemadam ini mempunyai kemampuan memutus rantai reaksi
kontinuitas proses api.
MULAI
SELESAI
BAB 4
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Hal – Hal yang Harus Diperhatikan Selama Proses Pemadaman Kebakaran
1. Pemakaian APD
a) Memakai helm keselamatan, untuk melindungi kepala dari benda yang
mungkin akan melukai atau menjatuhi kepala kita
b) Memakai masker, untuk menyaring udara yang kotor ketika kita bernafas
c) Memakai safety shoes, untuk melindungi kaki terhadap benda-benda asing
disekitar api yang mungkin bisa melukai kaki.
d) Memakai pakaian keselamatan, untuk melindungi kulit agar tidak berkontak
langsung dengan api.
2. Cara Memegang Karung Goni
Cara memegang karung goni yang benar adalah dengan menyembunyikan tangan di
balik karung goni, untuk pemegangannya apakah horizontal atau vertikal tergantung
kenyamanan masing – masing individu.
3. Arah Angin
Jika praktikan berlawanan dengan arah angin tentu sangat sulit memadamkan api,
sekaligus berbahaya bagi tubuh karena api akan langsung menyambar tubuh.
4. Jarak Api dan Praktikan
Jarak yang terpaut jauh akan berakibat pada lemparan yang tidak tepat sasaran
sehingga api tidak akan padam.
5. Pengambilan Karung Goni Setelah Melakukan Pemadaman Api
Pengambilan karung goni tidak boleh terburu – buru. Cara pengambilannya yaitu
dengan menarik bagian pojok dari karung goni sambil berlari ke tempat yang
menjauhi objek.
2. Mengangkat karung goni ke atas dan melebarkannya serta memposisikan telapak tangan
terlindungi oleh karung goni agar tidak terkena api
Gambar 4.4 Memastikan Arah Angin Searah dengan Pelemparan Karung Goni
5. Mendekati sumber api kemudian melemparkan karung goni ke sumber api.
6. Memastikan seluruh permukaan tong terselimuti oleh karung goni sehingga api bisa
padam.
Gambar 4.7 Seluruh Permukaan Tong Terselimuti oleh Karung Goni
4.4 Pembahasan
Kebakaran dapat terjadi karena adanya bahan bakar, oksigen, dan sumber penyalaan.
Untuk memadamkan kebakaran tersebut, kita dapat menghilangkan salah satu sumber dari
kebakaran tersebut. Praktikum pemadaman api tradisional ini memerlukan perlatan seperti
kain goni basah (sebagai pemadam), solar, serta tong (sebagai wadah api). Kain goni
sebenarnya mempunyai prinsip memadamkan api yang sama dengan selimut api (fire blanket),
yaitu mengisolasi oksigen dari api. Saat kebakaran terjadi, api terus menyala karena ada
persediaan bahan bakar minyak/kayu dan oksigen yang terus-menerus. Saat sumber api
diselimuti oleh karung goni basah, air di dalam karung goni memiliki dua fungsi, yaitu
mengisolasi oksigen dan menurunkan suhu sumber api, sehingga api padam. Karung goni
hanya dapat digunakan pada saat awal kebakaran (kebakaran kecil).
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Sebelum memadamkan api dengan cara tradisional menggunakan karung goni maka
pahami terlebih dahulu langkah kerja yang perlu dilakukan sekaligus memperhatikan hal –hal
penting yang berkaitan seperti arah angin, klasifikasi kebakaran, dan lain – lain .
Link Video
1. Praktikan (https://drive.google.com/drive/u/1/folders/1yvEnsHs5CX-
EpEMxRScVqWWFoHi_q_e3 )
2. Prosedur yang Benar
(https://drive.google.com/drive/u/1/folders/1Ml1pQl6fnFe1bvK4COidHXONhGOkU
0T1 )
3. Prosedur yang Salah
(https://drive.google.com/drive/u/1/folders/13Bwev7000zVdYEAvcClGCgYaUMFpw
K5t )
DAFTAR PUSTAKA