Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

PRAKTIKUM VIBRATION METER

Laporan Ini Dibuat Sebagai Syarat


Dalam Mata Kuliah Laboratorium Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Program Studi Kesehatan Masyarakat

OLEH

Nama : Apri Rismawan


Nim : 10011281823054
Kelompok : 2 (Dua)
Dosen : Mona Lestari, S.K.M., M.K.K.K
Anita Camelia, S.K.M., M.K.K.K
Poppy Fujianti, S.KM., M.Sc.
Asisten : Dessy Widiyaristi, S.Si
Miranda Tegar Permana
Rizki Saputra
Hanaa Nur Juaningsih
Rifani Arliana Utami
Susilawati

LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... i


DAFTAR TABEL ............................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................... 2
2.1 Definisi Getaran .................................................................................................. 2
2.2 Jenis Getaran ....................................................................................................... 2
2.3 Sumber Getaran .................................................................................................. 3
2.4 Nilai Ambang Batas Getaran .............................................................................. 5
2.5 Dampak Terhadap Kesehatan ............................................................................. 6
2.5.1 Whole Body Vibration (WBV) ........................................................................ 6
2.5.2 Hand Arm Vibration (HAV) ........................................................................... 6
BAB III METODE PRAKTIKUM .................................................................................. 8
3.1 Alat dan Bahan .................................................................................................... 8
3.1.1 Alat .................................................................................................................. 8
3.2 Prosedur Kerja .................................................................................................... 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 10
4.1 Hasil Pengukuran .............................................................................................. 10
4.2 Pembahasan ....................................................................................................... 11
BAB V PENUTUP......................................................................................................... 12
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 13

i
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Sumber Getaran ..................................................................................... 4
Tabel 2. 2 NAB Getaran untuk Pemaparan Lengan dan Tangan ........................... 5
Tabel 2. 3 NAB Getaran Pemaparan Seluruh Tubuh ............................................. 5

Tabel 4.1 Hasil pengukuran Whole Body Vibration ............................................ 10

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Vibration Meter ................................................................................ 8


Gambar 3. 2 Flowchart Prosedur Kerja Vibration Meter ...................................... 9

Gambar 4.1 Pengambilan Sample WBV dengan kendaraan roda 4 .................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Getaran atau Vibration merupakan pergerakan pada suatu komponen
mesin dari keadaan diam atau netral. Getaran juga dapat diartikan dengan
gerakan bolak-balik atau gerak periodik disekitar titik tertentu secara periodik
Saat bekerja, pekerja mendapat beban kerja dan beban tambahan akibat
lingkungan kerja. Lingkungan kerja dapat berupa lingkungan kerja fisik,
kimia, biologi, ergonomi, psikologis (Suma’mur, 2009) Salah satu jenis
lingkungan kerja fisik adalah vibrasi Paparan. vibrasi terhadap pekerja yang
tersebar di berbagai industry dapat berakibat menimbulkan penyakit atau
kecelakaan kerja. Pekerja yang terpapar vibrasi secara berkelanjutan dapat
memicu munculnya keluhan kesehatan pada bagian tubuh yang sering terkena
paparan. Gangguan kesehatan yang dapat terjadi berupa fenomena Raynaud
(Jari-jari putih), gangguan tulang, sendi, dan otot, gangguan neuropati,
gangguan pada thorax, leher dan kepala, pinggul dan perineum, otot dan
tulang , pharynx, mata (Sukoharjo, 2016).
Salah satu metode perawatan yang diterapkan di industri yang
dilakukan adalahdengan mendeteksi dan mendiagnosis kerusakan pada
peralatan, sehingga kondisi peralatan dapat terpantau dengan baik. Biasanya
kegiatan perawatan pada mesin-mesin berputar (rotating machine) dilakukan
dengan menganalisa frekuensi getarannya, sehingga dapat diketahui jenis
kerusakannya. Tetapi cara tersebut masihmemiliki kelemahan yaitu kurang
spesifiknya frekuensi yang didapat untuk setiap jenis kerusakan.

Mengetahui besaran getaran dan pengaruhnya dapat dilakukan


pengendalian yang diharapkan dapat meminimalisasi accident dalam
mencapai keselamatan kesehatan kerja. Saat ini, banyak alat pengukuran
getaran yang tersedia dengan metode-metode tertentu. Salah satu diantaranya
adalah vibration meter. Pengukuran getaran dengan menggunakan vibration
meter ini penting dilakukan untuk mengetahui besaran getaran yang
dihasilkan alat baik itu whole body vibration maupun hand arm vibration.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Getaran


Vibrasi merupakan gerakan yang teratur dari benda atau media dengan
arah bolak balik dari kedudukan kesetimbangannya (Budiono, 2003). Getaran
adalah gerakan bolak balik suatu massa yang menjalar ke seluruh tubuh
manusa mulai dari tangan sampai dengan seluruh tubuh akibat getaran alat
mekanis yang dipergunakan dalam tempat kerja melalui keadaan seimbang
terhadap suatu titik acuan (Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No.49/1996 tentang Baku Tingkat Getaran).

Getaran adalah Gerakan bolak balik dari suatu massa melalui keadaan
seimbang terhadap suatu titik acuan (Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup No.49/1996 tentang Baku Tingkat Getaran). Getaran adalah gerakan
teratur atau tidak teratur suatu benda denganarah bolak-balik dari kedudukan
keseimbangannya ( SNI 16-7054-2004).

2.2 Jenis Getaran


1. Getaran Vulkanis
Getaran yang disebabkan oleh adanya ledakan gunung berapi
sehingga mengakibatkan bergeraknya benda yang ada di sekitar sumber
ledakan.
2. Getaran Mekanis
Getaran mekanis ini adalah getaran yang disebabkan oleh adanya
getaran mesin-mesin yang bergerak secara mekanik. Getaran mekanis
menurut (Anies, 2014) Getaran mekanis dapat dibagi dalam dua macam
berdasarkan media perambatannya yaitu Whole Body Vibration dan
Hand Arm Vibratio
a. Getaran seluruh badan (whole body vibration)
Whole Body Vibration atau getaran seluruh tubuh adalah getaran
mekanis bisa dirasakan dan terjadi mengenai seluruh tubuh pada
range frekuensi yang sangat besar yaitu berkisar antara 0,1 – 10000
Hz. Getaran seluruh tubuh umumnya dialami pengemudi kendaraan,

2
traktor, bus, helikopter. Getaran seluruh tubuh oleh alat angkut dapat
memicu semua bagain badan menjadi ikut bergetar oleh
beroperasinya peralatan berat yang memamcarkan getaran mekanis
dari alat berat yang dimaksud ke seluruh badan tenaga kerja lewat
getaran lantai yang merambat saat pekerja berpijak.
b. Getaran alat-lengan (hand arm vibration)
Hand arm vibration atau getaran lengan tangan adalah getaran yang
ditransmisikan melalui tangan atau lengan diakibatkan memegang
alat yang bergetar. Frekuensi yang berkisar antara antara 2-1500 Hz
berpotensi untuk menimbulkan kerusakan jaringan. Getaran pada
alat yang frekuensinya 5-20 Hz, meskipun relatif kecil etapi sudah
berbahaya Ini bisa berupa alat bedah bertenaga, , bor tangan,
gergaji,pistol memukau, setang sepeda motor, cukur rambut
elektrik, atau berbagai jenis alat lain dalam berbagai bidang industri.

Dua istilah yang sering digunakan yakni getaran tangan-lengan


(HAV) atau getaran yang ditransmisikan dengan tangan (HTV)
sebenarnya memilki arti yang sama.. Selain itu, hampir semua efek
kesehatan dari fenomena terlokalisasi di tangan. Namun demikian, saat
ini tidak ada konsensus, dan kedua istilah tersebut biasa digunakan
dalam literatur. Seseorang yang menggunakan alat getar merasakan
getaran melalui reseptor sentuhan di kulit tetapi ada risiko kerusakan
pada sistem vaskular dan neurologis Untuk meminimalkan risiko,
serangkaian tindakan harus diterapkan secara paralel (Griffin, 1988)

3. Getaran Kejut
Getaran yang berlangsung secara tiba-tiba dan sesaat

2.3 Sumber Getaran


Dalam kehidupan sehari-hari, tentu kita menggunakan peralatan untuk
beraktivitas. Dalam penggunaannya pasti menimbulkan getaran-getaran yang
dirasakan oleh tubuh kita. Intensitas getaran mekanis adalah bentuk dari
energi mekanis yang dihasilkan oleh mesin atau peraltan mekanis yang
digerakkan oleh motor dan getaran mekanis adalah salah satu potensi bahaya

3
di tempat kerja yang dipicu karena peralatan atau mesin yang sedang
digunakan.

Perkakas yang bergetar secara luas dipergunakan dalam industri


perakitan kapal, proyek konstruksi, kehutanan, pertambangan, otomatif, dan
logam. Banyak dari alat ini menggunakan berbagai alat yang menghasilkan
getaran baik getaran seluruh tubuh (whole body vibration) atau getaran lengan
dan tangan (hand transmitted/arm vibration).
Di Lingkungan kerja terdapat banyak potensi bahaya kesehatan, salah
satunya peralatan kerja yang menimbulkan rambatan getaran pada pekerja
dan secara terus-menerus seperti yang telah disebutkan dalam pragraf
sebelumnya, baik getaran seluruh tubuh (whole body vibraition) ataupun
getaran lengan – tangan (hand arm vibration ).

Tabel 2. 1 Sumber Getaran


industry Type of vibration Common Vibration
Source
agriculture Whole body Tractor operation
Boiler making Segmental Pneumatic tools
Construction Whole body / Heavy equipment
Segmental vehicles. Pneumatic
drills, jackhammers, etc
Diamond Segmental Vibration tools
Cutting
Forestry Whole body / Tractr operation /
Segmental chain saw
Furniture Segmental Pneumatic chisel
Manufacture
Iron & Steeal Segmental Vibrating hand tool
Lumber Segmental Chain saw
Machine tools Segmental Brating hand tool
Mining Whole body Vehicle operation rock
drills

4
Riverting Segmental Hand tools
Rubber Segmental Pneumatic hand tool
Sheet metal Segmental Stamping tools
Shipyards Segmental Pneumatic hand tool
Stone dressing Segmental Pneumatic hand tool
Textile Segmental Sewing machine looms
transportation Whole body Vehicle operation
Sumber : (House, 2011)

2.4 Nilai Ambang Batas Getaran


Berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
NAB Getaran adalah sebagai berikut (Kementerian Tenaga Kerja, 2018):

Tabel 2. 2 NAB Getaran untuk Pemaparan Lengan dan Tangan


Jumlah Waktu Pajanan Per Resultan Percepatan di Sb X . Sb
hari Jam Kerja (Jam) Y dan Sb z
Meter per detik kuadrat (m/det2 )
6 jam sampai dengan 8 jam 5
4 jam sampai dengan 6 jam 6
2 jam sampai dengan 4 jam 7
1 jam sampai dengan 2 jam 10
0,5 jam sampai dengan 1 jam 14
Kurang dari 0,5 jam 20
Sumber : Permenaker No. 5 Tahun 2018

Tabel 2. 3 NAB Getaran Pemaparan Seluruh Tubuh


Jumlah waktu pajanan Per hari Nilai Ambang Batas (m/det2)
jam kerja (Jam)
0 3,4644
1 2,4497
2 1,7322
4 1,2249

5
8 0,8661
Sumber : Permenaker No. 5 Tahun 2018

2.5 Dampak Terhadap Kesehatan


Getaran dapat menimbulkan gangguan pada jaringan secara mekanik
dan gangguan rangsangan reseptor saraf di dalam jaringan. Pada efek
mekanis, sel-sel jaringan mungkin rusak atau terganggu metabolismenya.
Pada rangsangan reseptor, gangguan melalui saraf sentral atau pada sistem
otonom (keduanya terjadi bersamaan) (International Labour Organization,
2013).

Bentuk pemaparan dibagi dalam dua kategori, yaitu pemaparan seluruh


tubuh / whole-body vibration dan pemaparan bersifat segmental (hanya
bagian tubuh tertentu) / hand-arm vibration. Gejala yang ditemukan akibat
getaran mekanis pada lengan adalah kelainan pada peredaran darah dan
persarafan serta kerusakan pada persendian dan tulang (International Labour
Organization, 2013)

2.5.1 Whole Body Vibration (WBV)


Mekanisme Patogenesis

Beberapa mekanisme yang dapat terjadi, diantaranya :


a. Kerusakan struktural pada tulang subkondral dan endplate.
b. Kerusakan pada annulus fibrosus.
c. Kelelahan otot menurunkan tingkat stabilitas tulang belakang (Dozent,
1998).

2.5.2 Hand Arm Vibration (HAV)


Hand – arm vibration adalah suatu kondisi yang berpotensi untuk
mempengaruhi setiap pekerja pengguna alat yang digerakan dengan tangan
sebagai bagian utama pekerjaan mereka. Para pekerja yang menggunakan
tangan secara rutin dan terpapar getaran tinggi memungkinkan terjadi
beberapa efek pada tangan dan lengan. Perasaan kesemutan atau baal pada
jari-jari tangan atau bagian jari memucat. Kondisi ini disebut dengan
vibration white finger, dead finger, dan Secondary Raynaud’s Syndrome.

6
Pengaruh akumulatif dan seiring dengan berjalannya waktu serangan berupa
nyeri dan hilangnya ketangkasan manual, mengakibatkan kekakuan dan
menurunnya kekuatan menggengam. Pada kasus yang lebih berat, akan
terjadi gangguan permanen sirkulasi darah dan jari tampak biru kehitaman.
Risiko tergantung pada besarnya vibrasi dan lamanya paparan. Aspek lain
yang dapat memiliki mempengaruhi adalah pegangan, dorongan dan
kekuatan lain yang digunakan untuk memandu dan menerapkan alat-alat getar
atau peralatan kerja, pola paparan, berapa banyak tangan terkena getaran,
suhu, merokok dan kerentanan individu.

7
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Vibration Meter

Gambar 3. 1 Vibration Meter

3.2 Prosedur Kerja


a. Tahap Persiapan
Menyiapkan alat ukur yang akan digunakan
b. Pengecekan alat ukur
• Mengecek kondisi baterai (power)
• Mengkalibrasi alat pengukuran intensitas getaran
c. Tahap pengukuran
• Pasangkan rangkaian transducer pada chanel alat vibration meter
sesuai dengan jenis pengukuran HAV (Hand Arm Vibration)
• Sambungkan kabel konektor sensor dangan unit vibration meter.
• Posisikan sensor pada lengan atau tangan
• Pastikan kondisi baterai baik
• Hidupkan alat dengan menekan tombol “Power/ On”

8
• Tunggu beberapa menit
• Letakkan tranducer untuk lengan ke titik yang akan diukur
• Lakukan pengumpulan data pengukuran
• Tekan tombol “Hold” untuk mendapatkandata hasil pengukuran
• Catat hasil pengukuran pada form yang telah disediakan
• Mematikan alat, teka tombol “Pause” dan “Start - Stop” bersamaan
sampai alat “OFF”

Pasangkan rangkaian
transducer pada chanel alat Sambungkan kabel
posisikan sensor pada
vibration meter sesuai konektor sensor dngan unit
lengan atau tangan.
dengan jenis pengukuran vibration meter.
HAV (Hand Arm Vibration)

setelah menunggu
hidupkan alat dengan
pastikan kondisi baterai beberapa menit, letakkan
menekan tombol
baik tranducer untuk lengan ke
"Power/On".
titik yang akan diukur.

matikan alat dengan


tekan tombol "Hold" untuk
menekan tombol "pause"
mendapatkan hasl catat hasil pengukuran
dan "start-stop" bersamaan
pengukuran.
sampai alat "off".

Gambar 3. 2 Flowchart Prosedur Kerja Vibration Meter

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengukuran


Pengukuran getaran seluruh tubuh yang dilakukan pada hari kamis 24
September 2021 pada tubuh mahasiswa, yang berlokasi pada jalanan di
lingkungan sekitar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya.
Mengukur getaran seluruh tubuh mahasiswa saat mengendarai kendaraan
roda 4, Berikut hasil pengukuran getaran seluruh tubuh yang diperoleh.

Tabel 4.1 Hasil pengukuran Whole Body Vibration

No Tempat Pengukuran Hasil Pengukuran Waktu


1 Jalanan sekitar FKM 2,5365 m/s2 3 menit 59 detik

Hasil pengukuran Whole Body Vibration pada mahasiswa yang


mengendarai kendaraan roda 4 pada jalanan sekitar Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universita Sriwijaya adalah sebesar 2,5365 m/s2

Gambar 4.1 Pengambilan Sample WBV dengan kendaraan roda 4

10
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengukuran pada tabel diatas, lalu dibandingi dengan
NAB pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 5 Tahun 2018 yaitu 0,8661
per 8 jam dan 3,4644 m/s2 per 30 mnt pada NAB Getaran Pemaparan Seluruh
Tubuh. Dan dapat diketahui intensitas getaran seluruh tubuh yang dilakukan
mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya pada area
sekitar kampus adalah 2,5365 m/s2. Dari ini dapat katakan bahwa getaran
yang terjadi di daerah jalanan kampus FKM UNSRI memiliki intensitas getar
yang aman karena berada dibawah nilai ambang batas (NAB) dengan tingkat
NAB 0,8661 m/s2 per 8 jam dan 3,4644 m/s2 per 30 mnt berdasarkan
Permenaker No 5 Tahun 2018.

11
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Getaran adalah gerakan teratur atau tidak teratur suatu benda denganarah
bolak-balik dari kedudukan keseimbangannya (SNI 16-7054-2004).
2. Getaran dapat dibagi dalam dua jmacam berdasarkan media
perambatannya yaitu Whole Body Vibration dan Hand Arm Vibratio.
3. Pengukuran getaran dilakukan dengan menggunakan alat vibration meter
tipe HVM 200
4. Menurut Permenaker No 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Lingkungan Kerja NAB Getaran Pemaparan Seluruh
Tubuh 0,8661 m/s2 per 8 jam dan dan 3,4644 m/s2 per 30 mnt.
5. Dari hasil pengukuran menggunakan alat vibration meter tipe HVM 200
di jalam sekitar fakultas Kesehatan masyarakat UNSRI didapatkan nilai
2,5365 m/s2 yang berarti tidak melebihi dari NAB yang ditetapkan dalam
Permenaker No 5 tahun 2018.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anies. 2014. Penyakit Akibat Getaran, dalam: Kedokteran Okupasi Berbagai


Penyakit Akibat Kerja dan Upaya Penanggulangan dari Aspek Kedokteran.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Annisyah, Vibration Control. 2013, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas


Sriwijaya: Palembang.

Griffin, M. J., & Griffin, J. 1988. Human response to vibration abstracts. In Journal
of Sound and Vibration (Vol. 121). https://doi.org/10.1016/s0022-
460x(88)80380-8
House, Ronald, 2011, Hand Arm Vibration Syndrome (A Common Problem
Uncommonly Diagnosis), Toronto.

Budiono, S. (2003) Bunga Rampai Hiperkes dan Kesehatan Kerja. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.

Haworth, N. and Hughes, S. (2013) The International Labour Organization,


Handbook of Institutional Approaches to International Business. doi:
10.4337/9781849807692.00014.

Indonesia, S. N. and Nasional, B. S. (2004) ‘Pengukuran percepatan getaran pada


tangan’.

Kementerian Tenaga Kerja (2018) ‘Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 5/2018 K3


Lingkungan Kerja’, Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia
No 5 Tahun 2018, 5, pp. 1–258.

Negara, M. and Hidup, L. (1996) ‘Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup


No . 49 Tahun 1996 Tentang : Baku Tingkat Getaran’, (49).

Sukoharjo, D. I. (2016) ‘Hubungan Getaran Lengan-Tangan Degan Hand Arm


Vibration Syndrome Pada Pekerja Bagian Pemotongan Dan Penghalusan
Pengrajin Gitar Di Sukoharjo’, Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal),
3(3), pp. 277–284.

Suma’mur, P. (2009) Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Gunung


Agung.

13
14
15

Anda mungkin juga menyukai