Disusun oleh :
NIM : J410130073
Semester/shift : 6/A
2016
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Vibrasi atau getaran, dapat disebabkan oleh getaran udara atau getaran
mekanis misalnya mesin atau alat-alat mekanis lainnya, oleh sebab itu
dapat dibedakan dalam 2 bentuk:
Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan
arah bolak-balik dari kedudukan keseimbangannya. Getaran terjadi
saat mesin atau alat dijalankan dengan motor, sehingga pengaruhnya
bersifat mekanis. Getaran mekanis dibedakan berdasarkan jenis
pajanannya. Terdapat 2 bentuk yaitu:
Gejala yang timbul yaitu pusing, ngantuk, sakit perut, mual, pegal-
pegal, kaki kesemutan. Mesin-mesin yang menghasilkan biasanya
berkisar antara 1 20 Hz Efek terhadap gangguan kesehatan
berlangsung jangka panjang.
1. Pada Stadium I
a) Terjadi gangguan perut : kembung, mual, kolik usus
b) gangguan penglihatan : mata berkunang kunang
c) gangguan syaraf : insomnia, gangguan keseimbangan
2. Pada Stadium II terjadi gangguan : pada otot / sendi
V. HASIL PENGUKURAN
VI. PEMBAHASAN
Getaran adalah gerakan bolak-balik suatu massa melalui keadaan
setimbang terhadap suatu titik acuan, sedangkan yang dimaksud dengan
getaran mekanik adalah getaran yang ditimbulkan oleh sarana dan
peralatan kegiatan manusia misalnya sepeda motor.
Dalam praktikum yang dilaksanakan pada tanggal 8 juni 2016
dilakukan pengukuran getaran mekanis pada sepeda motor jenis revo.
Pengukuran getaran mekanis ini menggunakan alat yang disebut vibration
meter. Pengukuran dilakukan pada tiga titik di sepeda motor yaitu pada
stang, jok dan pijakan kaki.
Pengukuran pada tiap-tiap titik dilakukan pada frekuensi 1000 Hz
selama satu menit dan dilakukan pembacaan setiap 20 detik. Pada stang
motor, 20 detik pertama di peroleh hasil pengukuran yaitu 4,2 mm/s, 20
detik kedua sebesar 3,9 mm/s dan pada 20 detik ketiga diperoleh sebesar
3,9 mm/s sehingga diperoleh rata-rata sebesar 4 mm/s. Pada jok motor
diperoleh hasil pengukuran pada 20 detik pertama sebesar 1,4 mm/s, 20
detik kedua sebesar 0,2 mm/s dan pada 20 detik ketiga sebesar 0,2 mm/s
sehingga rata-ratanya menjadi 0,6 mm/s. Pada pijakan kaki, 20 detik
pertama di peroleh hasil pengukuran yaitu 2,9 mm/s, 20 detik kedua
sebesar 2,9 mm/s dan pada 20 detik ketiga diperoleh sebesar 2,9 mm/s
sehingga diperoleh rata-rata 2,9 mm/s.
Berdasarkan Nilai Ambang Batas HAV, batas aman getaran mekanis
menurut Permenakertrans RI No.13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang
Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja tabel standar
getaran mekanis grup K adalah sebagai berikut :
Harrington & F.S Gill. 2005. Buku Saku Kesehatan Kerja Edisi 3. Jakarta :
Penerbit EGCCetakan I.
Sumamur, PK. 2009. Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : CV.
Haji Masagung.