Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan serta Keselamatan Kerja (K3) menjadi perhatian bagi tiap
pekerja, tidak terkecuali bagi para pekerja muda. Penting untuk mewujudkan
generasi pekerja yang aman serta sehat dalam bekerja. Pekerja muda harus
menjadi perhatian khusus sebab saat ini banyak pekerja muda dalam beragam
sektor tidak mempunyai kesadaran serta belum mengaplikasikan K3.
Akibatnya, banyak berlangsung kecelakaan kerja. Bahaya-bahaya yang
ditemui dalam kerja berbeda-beda, ada bahaya biologis, bahaya psikososial,
bahaya fisik, dan bahaya ekonomis.
Bagi para pekerja muda, para pekerja baru atau itu merupakan
pekerjaan pertamanya, dia cenderung tidak memiliki keberanian untuk
mengutarakan bahwa kondisinya sedang tidak sehat. Ia belum memiliki
kemampuan secara mental untuk bisa menyuarakan kebutuhannya kepada
pihak lain. Di era ekonomi digital, banyak pekerja muda banyak mempunyai
masalah kesehatan mental. Ini karena kondisi serta tuntutan para pekerja
media serta kreatif ada pada ranah kognitif serta intelektual, hingga tekanan
serta kondisi kerja sangat berdekatan dengan kondisi mental. Jam kerja yang
panjang atau dituntut deadline yang tiada henti yang membuat stres dalam
bekerja dapat memengaruhi kondisi mental.
Dalam kondisi ini, diperlukan keterkaitan aktif dari pekerja muda
terkait upaya pencegahan K3. Saat ini, telah dikerjakan dengan upaya
memasukkan K3 dalam kurikulum anak-anak sekolah yang diharapkan bisa
membuat upaya pencegahan sejak awal yaitu bagaimana melindungi diri saat
hadapi bahaya. Untuk melindungi semua pekerja perlu adanya pengujian
secara berkala dan jika ditemukan adanya ketidak sesuian dalam lingkungan
kerja harus segera mengambil tindak lanjut yaitu dengan pelaporan
lingkungan kerja. Agar tidak terjadi bahaya dan tindak merugikan para
pekerja.

B. Rumusan Masalah\
1. Apa yang dimaksud keselamatan kerja?
2. Apa yang dimaksud keselamtan kerja?
3. Bagaimana pelaporan lingkungan kerja?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian lingkungan kerja.
2. Mengetahui keselamatan kerja.
3. Mengetahui pelaporan lingkungan kerja
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat K3
adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan
kesehatan Tenaga Kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja yang selanjutnya
disebut dengan K3 Lingkungan Kerja adalah segala kegiatan untuk menjamin
dan melindungi keselamatan dan kesehatan Tenaga Kerja melalui
pengendalian Lingkungan Kerja dan penerapan Higiene Sanitasi di Tempat
Kerja.
Nilai Ambang Batas yang selanjutnya disingkat NAB adalah standar
faktor bahaya di Tempat Kerja sebagai kadar/intensitas rata-rata tertimbang
waktu (time weighted average) yang dapat diterima Tenaga Kerja tanpa
mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan, dalam pekerjaan sehari-
hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu.
Pengujian Ketenagakerjaan yang selanjutnya disebut Pengujian adalah
kegiatan penilaian terhadap suatu objek Pengawasan Ketenagakerjaan melalui
perhitungan, analisis, pengukuran dan/atau pengetesan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan atau standar yang berlaku.
Pengujian K3 adalah serangkaian kegiatan penilaian suatu obyek K3
secara teknis dan/atau medis yang mempunyai resiko bahaya dengan cara
memberi beban uji atau dengan teknik Pengujian lainnya sesuai dengan
ketentuan teknis atau medis yang telah ditentukan.
B. Pelaporan Lingkungan kerja
Pemeriksaan dan/atau Pengujian yang dilakukan oleh lembaga
eksternal dilaksanakan dengan berkoordinasi dengan Unit Pengawasan
Ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Perusahaan bisa mengajukan sendiri atau pihak eksternal mengajukan
pengujian kalau ada kasus atau kecurigaan.
Hasil Pemeriksaan dan/atau Pengujian dilaporkan kepada Unit
Pengawasan Ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Selanjutnya hasil Pemeriksaan dan/atau Pengujian disetujui oleh
manajer teknis. Perusahaan berhak meminta hasil Pemeriksaan dan/atau
Pengujian dari lembaga eksternal. Selanjutnya Hasil Pemeriksaan dan/atau
Pengujian wajib dituangkan dalam surat keterangan memenuhi/tidak
memenuhi persyaratan K3 yang diterbitkan oleh unit kerja pengawasan
ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Area kerja yang telah dilakukan Pemeriksaan dan/atau Pengujian dan
tidak memenuhi persyaratan K3 diberikan stiker yang dibubuhi stempel.
Pelaporan dapat dilakukan secara luring maupun daring. Dan pelaporan secara
daring dilakukan secara bertahap
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam lingkungan kerja harus ditetapkannya kesehatan dan
keselamatan kerja agar semua pekerja terhindar dari bahaya, sehingga tempat
kerja harus dilakukan pengujian berkala dan jika ada yang tidak sesui harus
melakukan pelaporan lingkungan kerja.
DAFTAR PUSTAKA

PeraturanMenteri Ketenagakerjaan Nomor 05Tahun 2018 tentang Keselamatan dan


Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja

Anda mungkin juga menyukai