Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PERENCANAAN DAN EVALUASI KESEHATAN

DIAGNOSIS PERILAKU

Disusun Oleh :
RAGIL KHARISMA NIM A2A220030
DUWI WIDIYANTI NIM A2A220032
HERLINA YERSI R NIM A2A220034
SETYANI IKA NIM A2A220036
KRISTIANA P NIM A2A220038
YUWANDINA P NIM A2A220040
LINTAS JALUR GROBOGAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2020 / 2021
DIAGNOSIS KOMUNITAS DAN PENGEMBANGAN
PROGRAM KESEHATAN

Persoalan persoalan sosial yang terjadi pada topik 3, yaitu


Disuatu wilayah X yang berada di daerah dataran tinggi yang terletak terpencil
diperbatasan kabupaten Grobogan dengan Kabupaten Sragen, dimana jika akan
berada diwilayah sana harus melewati Kawasan hutan jati yang masih lebat. Jarak
mereka ke puskesmas sangat lumayan jauh. Di wilayah tersebut tersedia
puskesmas pembantu tetapi hanya dibuka pada saat hari jawa pasaran. Sebagian
Besar masyarakatnya bekerja sebagai petani. Masih banyak masyarakat yang
merokok, melakukan kegiatan seperti mencuci baju, mandi, dan BAB di sungai
walau airnya tidak begitu deras. Anak anak diwilayah tersebut mengalami stunting
karena kekurangan gizi, karena masih ada keluarga yang makan dengan ketela
kering atau orang jawa menyebutnya geplek dan jagung kering yang biasa dibuat
nasi jagung. Sebagian warga banyak mengeluh sering gatal gatal baik dewasa
maupun anak anak.

Dari masalah di Topik 3 diagnosa sosial didapatkan angka prioritas tertinggi


terjadi dalam persoalan sosial, antara lain :
1. Kemiskinan tinggi, dengan nilai 34,8
2. Pendidikan kurang, dengan nilai 34,1
3. Tidak meratanya pembangunan, dengan nilai 31,1
4. Pengangguran tinggi, dengan nilai 30,3

Dari masalah di Topik 4 diagnosa epidemiologi didapatkan angka prioritas


tertinggi terjadi dalam persoalan sosial, antara lain
Prioritas I : KEK/ Gizi Buruk/ Stunting
Prioritas II : TBC
Prioritas III : Kesehatan Bayi / Balita Rendah

Masalah yang ditemukan di diagnose Epidemiologi : adanya Gizi Buruk/Stunting/


KEK
Rencana : Intervensi Program Penambahan Makanan Tambahan (PMT) pada
balita gizi buruk dan ibu hamil dengan LILA 11
Dari masalah tersebut dapat dibedakan antara penyebab perilaku dan non perilaku
dari masalah Kesehatan gizi buruk/ KEK/ stunting, antara lain :
Faktor Risiko gizi buruk/ stunting/ KEK
1. Konsumsi makanan tidak seimbang di keluarga
2. Penyakit Infeksi yang diderita (penyakit penyerta)
3. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) saat lahir
4. Status social ekonomi
5. Pendidikan ibu
6. Rendahnya/ minimnya monitoring pertumbuhan
7. Tidak memberikan ASI Ekslusif dan MP-ASI sesuai
8. Kurangnya konsumsi tablet FE saat hamil
9. Fasilitas layanan dasar buruk

PERILAKU NON PERILAKU BERKAITAN ERAT


DENGAN PERILAKU
1. Konsumsi makanan tidak 1. Penyakit Infeksi yang 1. Tidak memberikan ASI
seimbang di keluarga diderita (penyakit Ekslusif dan MP-ASI
2. Rendahnya/ minimnya penyerta) sesuai
monitoring pertumbuhan 2. Berat Badan Lahir 2. Kurangnya konsumsi
Rendah (BBLR) saat tablet FE saat hamil
lahir 3. Fasilitas layanan dasar
3. Status social ekonomi buruk
4. Pendidikan ibu

Indikator perilaku yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah gizi buruk/


KEK/ stunting :
1. Pola konsumsi makanan (consumption pattern)
2. Kepatuhan (compliance)
3. Upaya pemeliharaan kesehatan diri ( self care)
Identifikasi perilaku yang berhubungan dengan pencegahan masalah kesehatan
dan nyatakan dalam bentuk kegiatan yang akan dilakukan, antara lain :
Perilaku Pencegahan :
1. Asupan nutrisi yang baik sangat dianjurkan dikonsumsi oleh ibu hamil.
2. Konsumsi protein sangat mempengaruhi pertambahan tinggi dan berat badan
anak di atas 6 bulan.
3. Anak usia 6 sampai 12 bulan dianjurkan mengonsumsi protein harian
sebanyak 1,2 g/kg berat badan.
4. Anak usia 1 – 3 tahun membutuhkan protein harian sebesar 1,05 g/kg berat
badan
5. Seimbangnya istirahat dan kerja
6. Pemeriksaan kehamilan sesuai jadwal
7. Minum tablet tambah darah
8. Bayi yang baru lahir Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
9. Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan
10. Berikan imunisasi dasar wajib
11. Berikan MP ASI secara bertahap pada usia 6 bulan dan tetap memberikan
ASI.
12. Mengikuti Posyandu setiap bulan
13. Lanjutkan pemberian ASI hingga berusia 2 tahun

Perilaku pengobatan :
1. Konsumsi makanan bernutrisi dalam interval tertentu
2. Pastikan anak mengikuti pola makan seimbang
3. Konsumsi Suplemen
4. Pendekatan perubahan sosial untuk mengatasi masalah lingkungan
Perilaku yang penting dalam pencegahan gizi buruk/ KEK/ stunting :
1. Mengkonsumsi asupan nutrisi yang baik bagi seluruh anggota keluarga
terutama ibu hamil dan balita
Dasar : hubungan sangat kuat, berpengaruh besar
2. Pemeriksaan kehamilan teratur
Dasar : hubungan sangat kuat, berpengaruh besar
3. Seimbangnya istirahat dan kerja
Dasar : hubungan sangat kuat, berpengaruh besar
4. Mengikuti Posyandu setiap bulan
Dasar : hubungan sangat kuat, berpengaruh besar
Perilaku yang tidak penting dalam pencegahan gizi buruk/ KEK/ stunting :
1. Konsumsi suplemen
Dasar : tidak berkaitan dengan pencegahan primer
2. Pendekatan perubahan sosial
Dasar : tidak berkaitan dengan pencegahan primer
Perilaku yang dapat dirubah dalam pencegahan gizi buruk/ KEK/ stunting :
1. Konsumsi nutrisi/ gizi seimbang
2. Pemeriksaaan kehamilan teratur
3. Mengikuti Posyandu setiap bulan
4. Konsumsi suplemen
Perilaku yang tidak/ kurang dapat dirubah dalam pencegahan gizi buruk/ KEK/
stunting adalah :
1. Seimbangnya pola istirahat dan kerja
2. Pendekatan perubahan social

Penting Tidak/ kurang penting


Prioritas tinggi Prioritas rendah kecuali
Dapat untuk focus untuk memperlihatkan
berubah program perubahan demi ilmu
politik
Prioritas untuk Tidak ada program

Tidak/ program inovatif,

Kurang evaluasi sangat

dapat penting

berubah

Penting Tidak/ kurang penting


Dapat - Konsumsi nutrisi - Konsumsi suplemen
berubah seimbang
- Pemeriksaan kehamilan
teratur
- Mengikuti Posyandu
tiap bulan
- Seimbangnya pola - Pendekatan perubahan
tidak/
istirahat dan kerja social
kurang
dapat
berubah

1. Prioritas I : Konsumsi nutrisi seimbang, pemeriksan


kehamilan teratur, Mengikuti Posyandu tiap bulan (prioritas
program)
2. Prioritas II : Seimbangnya pola istirahat dan kerja
3. Prioritas III : Konsumsi suplemen
Tujuan perilaku berdasarkan prioritas program : turunnya angka kejadian /
kasus gizi buruk.
Untuk menentukan diagnose lingkungan, kita mengeliminasi factor non
perilaku yang tidak dapat diubah, yaitu factor demografi, genetic dan sejarah
karena sedikit sekali pengaruhnya terhadap perubahan.pada masalah
kesehatan.
Lingkungan yang bisa dirubah dari factor di atas adalah status social
ekonomi. dan pendidikan.
Factor lingkungan yang penting : BBLR dan social ekonomi, dasarnya
adalah kedua factor tersebut berhubungan erat dengan munculnya KEK/ gizi
buruk/ stunting.
Factor lingkungan yang kurang penting : pendidikan ibu, penyakit
penyerta. Dasarnya adalah kedua hal tersebut bukan termasuk pencegahan
primer.

Penting Tidak/ kurang penting


Dapat berubah Sosial ekonomi Pendidikan

Tidak/ kurang dapat BBLR Penyakit penyerta


berubah

Prioritas I : Social ekonomi


Prioritas II : BBLR
Prioritas III : Pendidikan
Tujuan perilaku berdasarkan prioritas : meningkatkan kondisi social
ekonomi masyarakat sehingga mampu menaikkan taraf hidup dan daya beli,
mengurangi angka kemiskinan
Variabel Variabel Variabel Varia Varia Varia Total
PROBLEM 1 2 3 bel 4 bel 5 bel 6

KEMISKINAN 8+8+8+7 8+7+7+7 7+7+7+


+8+7 +7+7 6+7+7
7,666666 7,166666 6,83333 34,8
667 667 3333
PENDIDIKAN 8+8+7+7 7+7+7+6 7+7+6+
+8+7 +7+7 6+5+6
7,5 6,833333 6,16666 34,1
333 6667
TIDAK 7+8+7+7 7+7+6+6 7+6+6+
MERATANYA +7+6 +7+7 6+6+6
7 6,666666 6,16666 31,1
PEMBANGUNAN
667 6667
PENGANGGURA 7+8+8+7 7+7+6+6 7+6+5+
N +7+6 +6+7 6+5+5
7,166666 6,5 5,66666 30,3
667 6667
Faktor
Predisposing
-Pengetahuan
-Persepsi
-Pengasuh
-Lahir dari ibu
Penyebab NoN
KEK
Perilaku
-BBLR, IUGR
-Penyuluhan
-Tidak ASI
-Peningkatan
Ekslusif
Pelayan
Posyandu Faktor Non
Kesehatan
-Peningkatan
Faktor Enabling Sosial Kualitas Hidup
-Pekerjaan, Ekonomi
-Produktifitas
Penghasilan
Meningkat
-Pemantauan Faktor
-Ekonomi
Pertumbuhan Kesehatan
Penyebab Meningkat
-Pelayanan Perilaku -SDM
-Kesejahteraan
Kesehatan Unggul
-Deteksi Naik
-Stimulasi Dini/Memantau Kemampuan
Perkembangan Belajar
-Makanan
Pemberian Bergizi Resiko
Makan Penyakit
Tambahan -Pemberian Asi
Esklusigf
Faktor -Pemberian ASI
Reinforcing & MPASI
Bergizi
-Keluarga
-Zat Besi Saat
-Posyandu
Hamil
-Tokoh
Masyarakat
Petugas
Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai