NIM : A2A220038
Salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan kerja adalah gangguan
kesehatan akibat lingkungan kerja. Lingkungan kerja dikaitkan dengan segala
sesuatu yang berada di sekitar pekerja atau yang berhubungan dengan tempat kerja
yang dapat memengaruhi pekerja dalam melaksanakan tugas yang dibebankan
padanya.
Kesehatan lingkungan kerja membahas tentang kegiatan pemecahan masalah
kesehatan di lingkungan kerja. Pemecahan masalah lingkungan kerja pada
hakekatnya merupakan upaya pengurangan terhadap beban tambahan bagi pekerja
dan upaya penyerasian antara kapasitas kerja dengan lingkungan kerja.
Apabila tidak memenuhi persyaratan maka lingkungan kerja dapat
mempengaruhi kesehatan kerja dalam dua bentuk yaitu kecelakaan kerja
(Occupational accident) dan penyakit akibat kerja (Occupational diseaces).
Kesehatan lingkungan kerja seringkali dikenal juga dengan istilah higiene
industri atau higiene perusahaan. Kegiatannya bertujuan agar tenaga kerja terlindung
dari berbagai macam risiko akibat lingkungan kerja. Menurut suma’mur (1976)
Higiene perusahaan adalah spesialisasi dalam ilmu hygiene beserta prakteknya yang
melakukan penilaian pada faktor penyebab penyakit secara kualitatif dan kuantitatif
di lingkungan kerja perusahaan, yang hasilnya digunakan untuk dasar tindakan
korektif pada lingkungan, serta pencegahan agar pekerja dan masyarakat disekitar
perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja, serta memungkinkan mengecap
derajat kesehatan yang setingi-tingginya.
Di indonesia, upaya kesehatan lingkungan kerja dikembangkan selaras
dengan aspek ergonomi, kesehatan dan keselamatan kerja baik dari segi keilmuan
maupun penerapannya. Sedang pada perusahaan besar diberbagai negara,
pelaksanaannya adalah Industrial Hygienist yang mempunyai latar belakang
pendidikan teknis yg memperoleh tambahan pengetahuan dibidang lain yang terkait
seperti fisika, kimia, kesehatan, kedokteran, dan sebagainya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Klasifikasi Bahaya
Lingkungan kerja yang tidak sehat sering kali mengganggu para pekerja
dan dapat mengurangi keefektifitasan dari pekerja itu sendiri. Dibawah ini akan
diuraikan beberapa lingkungan kerja yang tidak sehat dan juga mengganggu
kinerja dari pekerja itu sendiri.
Bahaya ini seperti ruangan yang terlalu panas, terlalu dingin bising kurang
penerangan getaran yang berlebihan radiasi dan sebagainya, Keadaan tempat
kerja yang terlalu panas mengakibatkan karyawan cepat lelah karena kehilangan
cairan. Bila panas di lingkungan ini berlebihan suhu tubuh akan meningkat yang
menimbulkan gangguan kesehatan, pada keadaan berat suhu tubuh sangat tinggi
yang mengakibatkan pingsan sampai kematian, keadaan yang terlalu dingin juga
akan menyebabkan karyawan sering sakit sehingga akan menurunkan daya tahan
tubuhnya.
5. Paparan bahan kimia: Bahaya kimia dapat terjadi dalam berbagai bentuk, dari
cairan hingga asap hingga debu, dan dapat diserap, dihirup, atau tertelan ke
dalam sistem pekerja. Beberapa bahan kimia umum yang berpotensi
berbahaya adalah produk pembersih, bensin, dan pestisida. Banyak bahan
kimia tidak berbahaya dalam dosis kecil, tetapi bahkan beberapa bahan kimia
umum dapat menyebabkan gejala pada mereka yang sangat sensitif, dan
sebagian besar bahan kimia dapat menyebabkan efek buruk dalam dosis besar
atau jika tindakan pencegahan keamanan yang tepat tidak dilakukan.
Tindakan pencegahan ini termasuk ventilasi, kebersihan pribadi seperti
mencuci tangan, yang dapat mengurangi jumlah bahan kimia yang diserap
oleh kulit, dan memelihara peralatan untuk mencegah kebocoran dan
kerusakan.
6. Radiasi: Ada dua jenis radiasi - radiasi non-pengion dan radiasi pengion.
Radiasi ultraviolet (UV) dan radiasi laser adalah jenis radiasi non-pengion
yang paling mungkin menyebabkan masalah keamanan, biasanya luka bakar,
bagi pekerja; Radiasi UV adalah masalah khusus bagi pekerja luar, seperti
tukang kebun. Radiasi pengion dapat menyebabkan risiko kesehatan yang
lebih besar bagi pekerja, dan dapat ditemukan dalam pengaturan mulai dari
fasilitas perawatan kesehatan hingga reaktor nuklir dan fasilitas
pendukungnya. Jenis radiasi ini merusak sel, dan kemungkinan efek jangka
panjangnya termasuk kanker dan kemandulan. Paparan radiasi pengion harus
dibatasi sebanyak mungkin, dan pekerja harus dilindungi dari radiasi oleh
bahan seperti timbal atau beton.
7. Bahaya biologis: Organisme hidup seperti jamur, virus, dan bakteri, dapat
masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi akut dan kronis. Pekerja
yang berurusan dengan tumbuhan atau hewan dan laboratorium atau pekerja
medis sangat berisiko terhadap bahaya biologis, tetapi semua pekerja dapat
berisiko terhadap bahaya seperti jamur, dan bakteri yang menyebabkan
penyakit Legionnaire. Kebersihan yang benar seperti mencuci tangan,
ventilasi, alat pelindung diri seperti sarung tangan atau respirator, dan dalam
kasus tertentu, mengisolasi bahaya, semuanya dapat membantu
meminimalkan risiko yang terkait dengan bahaya biologis.
Sebagai suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha,
kesehatan dan keselamatan kerja atau K3 diharapkan dapat menjadi upaya preventif
terhadap timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam
lingkungan kerja. Pelaksanaan K3 doawali dengan cara mengenali hal-hal yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hu bungan kerja, dan
tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian. Tujuan dibuatnya dari sistem ini adalah
untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit
akibat hubungan kerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting dalam pembangunan karena
sakit dan kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian ekonimi suatu perusahaan
atau negara oleh karena itu kesehatan dan keselamatan kerja harus dikelola secara
maksimal bukan saja oleh tenaga kesehatan tetapi oleh seluruh masyarakat.
SUMBER / REFERENSI
https://www.scribd.com/doc/166196803/Bahaya-Fisik-Ditempat-Kerja-Dan-
Dampaknya-Terhadap-Kesehatan-Serta-Ergonomi-Dan-Faal-Kerja
https://www.hsph.harvard.edu/ecpe/industrial-hygiene-keeping-workers-healthy-and-
safe/