0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
276 tayangan7 halaman
Bab pertama membahas pentingnya pekerjaan dan bahaya yang dapat timbul dari proses produksi bagi kesehatan pekerja dan lingkungan. Profesi kesehatan dan keselamatan kerja bertujuan mencegah dan mengendalikan bahaya tersebut. Bab kedua meninjau literatur tentang definisi lingkungan kerja dan potensi bahaya fisik, kimia, biologis, dan psikologis di tempat kerja. Bab ketiga membahas kesimpulan bahwa lingkungan ker
Bab pertama membahas pentingnya pekerjaan dan bahaya yang dapat timbul dari proses produksi bagi kesehatan pekerja dan lingkungan. Profesi kesehatan dan keselamatan kerja bertujuan mencegah dan mengendalikan bahaya tersebut. Bab kedua meninjau literatur tentang definisi lingkungan kerja dan potensi bahaya fisik, kimia, biologis, dan psikologis di tempat kerja. Bab ketiga membahas kesimpulan bahwa lingkungan ker
Bab pertama membahas pentingnya pekerjaan dan bahaya yang dapat timbul dari proses produksi bagi kesehatan pekerja dan lingkungan. Profesi kesehatan dan keselamatan kerja bertujuan mencegah dan mengendalikan bahaya tersebut. Bab kedua meninjau literatur tentang definisi lingkungan kerja dan potensi bahaya fisik, kimia, biologis, dan psikologis di tempat kerja. Bab ketiga membahas kesimpulan bahwa lingkungan ker
Pekerjaan penting untuk kehidupan, perkembangan, dan pemenuhan
pribadi. Sayangnya, kegiatan yang sangat diperlukan seperti produksi makanan, ekstraksi bahan mentah, pembuatan barang, produksi dan jasa energi melibatkan proses, operasi dan bahan yang dapat, pada tingkat yang lebih besar atau lebih kecil, menimbulkan bahaya bagi kesehatan pekerja dan masyarakat sekitar. , serta lingkungan umum.
Namun, pembentukan dan pelepasan agen berbahaya di lingkungan kerja
dapat dicegah, melalui intervensi pengendalian bahaya yang memadai, yang tidak hanya melindungi kesehatan pekerja tetapi juga membatasi kerusakan lingkungan yang sering dikaitkan dengan industrialisasi. Jika bahan kimia berbahaya dihilangkan dari proses kerja, itu tidak akan mempengaruhi pekerja atau melampaui, untuk mencemari lingkungan.
Profesi yang bertujuan khusus untuk pencegahan dan pengendalian bahaya
yang timbul dari proses kerja adalah kebersihan pekerjaan. Tujuan dari higiene kerja termasuk perlindungan dan promosi kesehatan pekerja, perlindungan lingkungan dan kontribusi untuk pembangunan yang aman dan berkelanjutan.
Kebutuhan akan higiene kerja dalam melindungi kesehatan pekerja tidak
bisa terlalu ditekankan. Bahkan jika memungkinkan, diagnosis dan penyembuhan penyakit akibat kerja tidak akan mencegah kejadian lebih lanjut, jika paparan agen etiologi tidak berhenti. Selama lingkungan kerja yang tidak sehat tetap tidak berubah, potensinya untuk mengganggu kesehatan tetap ada. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian lingkungan kerja
Lingkungan kerja adalah aspek Hiegiene ditempat kerja yang didalamnya mencakup faktor fisika, kimia, biologi, ergonomi, dan psikologi yang keberadaannya di tempat kerja dapat mempengaruhi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja. Higiene industri adalah ilmu pengendalian kondisi tempat kerja yang berbahaya untuk mencegah karyawan jatuh sakit atau cedera. Higiene industri mencakup pengenalan, evaluasi, dan penyesuaian bahaya di tempat kerja untuk membantu menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan. Ini sering memerlukan penggunaan pemantauan dan analisis tempat kerja untuk menentukan tingkat paparan bahaya kebersihan industri. Ini juga membutuhkan solusi teknik dan kontrol tempat kerja untuk membantu meminimalkan bahaya tersebut. Higiene industri berawal pada zaman kuno, ketika para sarjana Romawi mendokumentasikan risiko kesehatan pekerja yang terpapar sulfur, timbal, dan seng. Selama berabad-abad selanjutnya, pemerintah mulai memberlakukan undang-undang untuk menangani kebersihan industri, dimulai dengan Undang-Undang Penyapu Cerobong Inggris tahun 1788. Amerika Serikat memberlakukan undang-undang penting seperti Undang- Undang Keselamatan Pertambangan Logam dan Non-logam tahun 1966, Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Tambang Batubara Federal. tahun 1969 dan Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja tahun 1970.
B. Potensi bahaya ditempat kerja
Setiap tempat kerja selalu mengandung berbagai potensi bahaya yang dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja atau dapat menyebabkan timbulnya penyakit akibat kerja, potensi bahaya adalah segala sesuatu yang berpotensi menyebabkan terjadinya kerugian, kerusakan, cidera, sakit, kecelakaan atau bahkad dapat mengakibatkan kematian yang berhubungan dengan proses dan sistem kerja. 1. Potensi bahaya mempunyai potensi untuk mengakibatkan kerusakan dan kerugian kepada : a. Manusi yang bersifat langsung maupun tidak langsung terhadap pekerjaan b. Properti termasuk peralatan kerja dan mesin-mesin c. Lingkungan, baik lingkungan didalam perusahaan maupun diluar perusahaan d. Kualiats produk barang dan jasa e. Nama baik perusahaan
2. Potensi bahaya ditempat kerja yang dapat menyebabkan gangguan
kesehatan dapat dikelompokkan antara lain sebagai berikut : a. Potensi bahaya fisik, yaitu potensi bahaya yang dapat menyebabkan ganguan-gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya : terpapar kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim (panas dan dingin), intensitas penerangan kurang memadai, getaran, radiasi. 1) Paparan panas: Paparan panas radiasi menunjukkan bahaya di lingkungan seperti pabrik baja dan pabrik lainnya. Di sini, karyawan harus sering bekerja di dekat peralatan dan zat yang mengeluarkan panas ekstrem. Pelindung reflektif dan pakaian pelindung serta kacamata dapat membantu mengendalikan bahaya ini. 2) Kebisingan: Tingkat kebisingan di tempat kerja menjadi berbahaya saat karyawan terpapar pada tingkat desibel yang signifikan dalam waktu yang lama. Fasilitas dapat mengurangi bahaya kebisingan dengan memasang peredam suara, muffler, atau sekat untuk mengurangi tingkat kebisingan. Mereka juga dapat mencoba menutup mesin yang berisik, atau mereka dapat merancang mesin mereka secara khusus untuk pengoperasian yang tenang. Memastikan bahwa semua peralatan dalam perbaikan yang baik dan menerima perawatan rutin membantu mengurangi derit dan suara gerinda yang terkait dengan kebutuhan perawatan. 3) Radiasi: Bahaya radiasi ada di tempat kerja yang berisi peralatan seperti mesin sinar-X dan laser, serta di industri nuklir, pertahanan, penerbangan, dan minyak dan gas. Pelindung pelindung membantu mengurangi risiko paparan radiasi. Dalam beberapa kasus, membatasi waktu pemaparan juga membantu mengurangi risiko. Namun, dalam beberapa kasus â € ”seperti pada laser â €” bahkan paparan yang sangat kecil dapat menyebabkan kerusakan yang bertahan lama. 4) Getaran: Getaran menimbulkan bahaya tertentu dalam transportasi, di mana pengemudi truk penebangan, pertambangan dan jarak jauh, mixer semen dan peralatan konstruksi harus melewati mesin yang bergetar sepanjang hari. Getaran alat berat di pabrik juga bisa menimbulkan ketidaknyamanan. Tempat kerja dapat memasang peredam kejut dan sistem suspensi di dalam kendaraan, atau tempat kerja dapat memasang alat berat pada dudukan tertentu untuk membantu mengurangi getaran b. Potensi bahaya kimia, yaitu potensi bahaya yang berasal dari bahan- bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. Potensi bahaya ini dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh tenaga kerja melalui : inhalation (melalui pernafasan), ingestion (melalui mulut kesaluran pencernaan), skin contact (melalui kulit). Terjadinya pengaruh potensi kimia terhadap tubuh tenaga kerja sangat tergantung dari jenis bahan kimia atau kontaminan, bentuk potensi bahaya debu, gas, uap, asap, daya racun bahan (toksisitas), cara masuk kedalam tubuh. c. Potensi bahaya biologis Potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit yang terdapat diudara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang menderita penyakit-penyakit tertentu, misalnya : TBC, Hepatitis A/B, AIDS, dll maupun yang berasal dari bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi. d. Potensi bahaya fisiologi Yaitu potensi bahaya yang berasal atau yang disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai norma-norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak sesui dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara manusia dan mesin. e. Potensi bahaya Psiko-sosial Yaitu bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek- aspek psikologis ketenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian seperti : penempatan tenaga kerja yang tidak sesui dengan bakat, minta, kepribadian, motivasi, tempramen atau pendidikannya, sistem seleksi dan klasifikasi tenaga kerja yang tidak sesui, serta hubungan antara individu yang tidak harmoni dan tidak serasi dalam organisasi kerja kesemuanya tersebut akan mengakibatkan terjadinya stres akibat kerja. f. Potensi bahaya dari proses produksi Yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh beberapa kegiatan yang dilakukan dalam proses produksi, yang sangat bergantung dari bahan dan peralatan yang dipakai. BAB III PENUTUP
Lingkungan kerja merupaka aspek penting dalam bekerja, untuk
menciptakan keshatan dan keselamatan kerja, oleh karena itu harus dikeola dengan baik, agar tidak menciptakan kerugian pada indivu, perusahaan dan lingkunga. SUMBER / REFERENSI
http://www.ilocis.org/documents/chpt30e.htm
PeraturanMenteri Ketenagakerjaan Nomor 05Tahun 2018 tentang Keselamatan