angga hadi
0 Comments
Higiene industri merupakan satu ilmu dan seni yang mempelajari bagaimana
melakukan antisipasi, rekognisi, evaluasi dan pengendalian terhadap faktor-faktor
lingkungan yang muncul di tempat kerja yang dapat menyebabkan pekerja sakit,
mengalami gangguan kesehatan dan rasa ketidaknyamanan baik diantara para
pekerja maupun penduduk dalam suatu komunitas.
Konsep dalam higiene industri adalah bagaimana membatasi paparan hazard yang
diterima pekerja di tempat kerja.Pembatasan dilakukan melalui proses antisipasi,
rekognisi, evaluasi dan pengendalian paparan hazard yang ada di tempat kerja.
Pendekatannya melalui usaha preventive untuk melindungi kesehatan pekerja dan
mencegah timbulnya efek yang ditimbulkan oleh bahaya (hazard).
Proses dalam higiene industri meliputi :
1. Antisipasi
a. Bahaya fisik
Bahaya timbul dari excess-nya tingkat kebisingan, radiasi non-pengion/pengion, suhu
ekstrim dan pressure (tekanan)
b. Bahaya Kimia
Bahaya kimia timbul dari timbul dari excess-nya konsentrasi mists, uap, gas atau
padatan dalam bentuk fume atau debu di udara. Selain itu, bahaya kimia terkait
higiene industri termasuk juga bahan yang bersifat iritan atau beracun ketika
terabsorpsi kulit
c. Bahaya biologi
Bahaya biologi disebabkan oleh organisme hidup atau sifat organisme tersebut yang
dapat memberikan efek/dampak kesehatan yang terhadap manusia (agen yang
menginfeksi)
d. Bahaya Ergonomi
Bahaya yang termasuk bahaya ergonomi termasuk adalah design peralatan kerja,
area kerja, prosedur kerja yang tidak memadai/sesuai. Selain itu, bahaya ergonomi
yang berpotensi menyebabkan kecelakaan atau pekerja sakit diantaranya
pengangkatan dan proses ketika menjangkau/meraih yang tidak memadai, kondisi
visual yang buruk, gerakan monoton dalam postur janggal.
3. Evaluasi
Proses pengambilan keputusan yang hasilnya adalah tingkat bahaya (hazard) dalam
operasi indutri. Proses eveluasi digunakan sebagai pendekatan dasar dalam
menentukan tindakan pengendalian yang akan diambil.pada tahap evaluasi ini
dilakukan justifikasi terhadap tingkat bahaya yang ada dengan membandingkannya
dengan standar ex : PEL, TLV dan atau NAB
4. Pengendalian
a. Engineering control
Meliputi Cara pengendalian bahaya baik berdasarkan spesifikasi saat menentukan
desain awal maupun dengan menerapkan metode substitusi, isolasi, memagari atau
sistem ventilasi. Engineering control berdasarkan hierarkinya merupakan
pengendalian yang pertama.
b. Administrative control
Pengendalian melalui penjadwalan, yaitu mengurangi waktu bekerja para pekerja di
area kerja yang mengandung bahaya. Selain itu termasuk juga di dalam
administrative control adalah training yang memberikan pekerja kemampuan untuk
mengenali bahaya dan bekerja dengan aman melalui prosedur.
Pemilihan metode pengendalian secara efektif dan efisien akan mengurangi atau
menghilangkan dampak bahaya yang mungkin diterima pekerja. sehingga pada
akhirnya di tempat kerja tersebut akan terbentuk sistem kerja yang sehat dan aman.
Sumber :
1. Plog, Barbara. 2002. Fundamental of Industrial Hygiene. Natioanal
Safety Council
Higiene Industri
oleh: dr. Ikhwan Muhammad
Tempat kerja dikenal sebagai lingkungan yang mengandung berbagai sumber bahaya
dan mengancam keselamatan dan kesehatan pekerjanya. Berangkat dari kenyataan
tersebut maka ditetapkanlah syarat-syarat keselamatan kerja padaUndang-undang (UU)
no.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja yang salah satu isinya mengamanahkan
agar dilakukannya pencegahan dan pengendalian suhu, kelembaban, debu, kotoran,
asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara, dan getaran. Lebih
jauh lagi, UU ini mengamanahkan dilakukanya pencegahan dan pengendalian Penyakit
Akibat Kerja (PAK).
Gambar 1. Salah satu sumber bahaya di tempat kerja, debu kayu atau wood
dust
Faktor-faktor sumber bahaya yang diidentifikasi dalam lingkup higiene industri termasuk
faktor fisika, faktor kimia, dan faktor biologi.
Faktor Fisika
Banyak faktor fisika di tempat kerja yang mempengaruhi proses pekerjaan, diantaranya
termasuk iklim, kebisingan, getaran, dan pencahayaan. Minimnya kontrol terhadap
faktor-faktor fisika ini tidak hanya dapat berpengaruh ke produktivitas kerja namun
dapat berpengaruh ke kesehatan pekerja, bahkan dapat berkontribusi pada timbulnya
kecelakaan kerja.
Faktor Kimia
Faktor-faktor kimia adalah salah satu sumber bahaya potensial bagi pekerja. Paparan
terhadap zat-zat kimia tertentu di tempat kerja dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan, baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang. Untuk memahami faktor
kimia di tempat kerja, seorang ahli K3 harus memiliki pengetahuan tentang efek toksik
dan sifat dari suatu zat kimia. Identifikasi zat kimia berbahaya dapat dilakukan dengan
melihat pelabelan bahan kimia dan Material Safety Data Sheet (MSDS).
Faktor Biologi
Gambar 2. Lambang Biohazard
Sumber bahaya dari faktor biologi atau biological hazards (biohazard) bersifat sangat
kompleks. Banyak dari faktor biologi ini bersal dari paparan organisme atau zat yang
dihasilkan organisme di tempat kerja. Pekerjaan dengan resiko tinggi terpapar faktor
biologi termasuk diantaranya di sektor perikanan, kesehatan, dan agrikultur. Selain itu
paparan faktor biologi juga dapat berupa penyebaran penyakit menular sesama pekerja.
Faktor Biologi
Oleh: dr. Ikhwan Muhammad
Gambar 1. Biohazard
Bahaya faktor biologi atau biological hazard (biohazard) didefinisikan sebagai agen
infeksius atau produk yang dihasilkan agen tersebut yang dapat menyebabkan penyakit
pada manusia. Sedangkan agen faktor biologi atau biological agent didefinisikan sebagai
mikroorganisme, kultur sel, atau endoparasit manusia, termasuk yang sudah
dimodifikasi secara genetic, yang dapat menyebabkan infeksi, reaksi alergi, atau
menyebabkan bahaya dalam bentuk lain yang mengganggu kesehatan manusia.
Klasifikasi biohazard
Referensi
PENDAHULUAN
Managers dan supervisor, siapa yang bertanggung jawab dalam hal keselamatan dan kesehatan
Kerja perlu berupaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat Kerja, dengan
membangun budaya keselamatan di tempat kerja. Salah satu upayanya adalah dengan
mengembangkan serta menerapkan program higiene industri.
Higiene Industri dikembangkan berdasarkan antisipasi, rekognisi, evaluasi serta upaya control
terhadap kondisi di tempat kerja yang dapat menimbulkan injury maupun penyakit akibat Kerja.
Dikembangkan melalui upaya monitoring lingkungan Kerja serta metode analisisnya untuk
mendeteksi adanya paparan terhadap karyawan, serta dikendalikan melalui control secara teknik,
control administrative serta upaya control lainnya untuk mencegah gangguan kesehatan bagi
karyawan.
Seorang akhli Higiene Industri melakukan analisa, identifikasi dan mengukur potensi bahaya atau
stressor di tempat kerja (mis : factor fisik, kimiawi, ergonomic atau biologis) Dua peran seorang akhli
hygiene industry adalah menandai (identifikasi) potensi bahaya tadi serta mengontrolnya melalui
berbagai upaya yang sesuai.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Pemahaman akan program Higiene Industri serta peran sebagai seorang pelaksana
Higiene Industri.
Memahami potensi bahaya yang ada di tempat Kerja (mis : Fisik, Kimiawi, Ergonomi,
Biologi), serta sumbernya di tempat kerja.
Hazard recognition techniques.
Dampaknya terhadap kesehatan karyawan.
Hazard evaluation, exposure assessment dan the measurement processes
Methode control yang sesuai.
Manajemen program Higiene Industri.
Memahami peraturan perundangan yang berlaku.
MATERI PELATIHAN :
Day 1 – Introduction to Industrial Hygiene.
Measurements [vapours, gases aerosols and dust using techniques for sampling].
Analytical methods.
Hygiene standards dan occupational exposure limits
Units of measurement, time-weighting.
Compliance dengan perundangan berlaku.
Biological monitoring dan Health Surveillance
Noise measurement
Measurement of the thermal environment.
Principles of assessment of vibration
Principles of assessment of lighting dan non ionising radiation
Principles of assessment of ionising radiation
Principles of ergonomic risk assessment
JADWAL 2014 :
INVESTMENT
Jakarta/Bandung : Rp 5.500.000,-/peserta
Yogya/Surabaya : Rp 6.000.000,-/peserta
Bali/Batam : Rp Rp 6.500.000,-/peserta
Facilities :
Modul Hand-out, Flashdisk, 2x Coffe Break, Lunch, Sertificate, Non Residential
Estimasi Keuntungan
Es Batu Kristal
Selain untuk air minum, air ro bisa digunakan sebagai bahan baku es kristal, bahkan harga
jual jauh lebih baik daripada air minum ro itu sendiri. Usaha ini Bisa dijadikan pertimbangan
bagi anda yang sudah mempunyai mesin ro.
Kelebihan usaha ini adalah :
1. Semua orang suka minuman dingin dan biasa menggunakan es
2. Pelanggan yang membeli es kristal ini besok akan membeli lagi, walau es kristal tidak
habis dikonsumsi hari itu, karena es pasti meleleh dan tidak mungkin disimpan
3. Bagi orang yang sadar akan kesehatan, pasti menggunakan es kristal yang terbukti
higienis, karena menggunakan air ro.
4. Harga jual adalah Rp.10.000.- / kantong, dengan berat sekitar 10kg.
5. Dengan teknologi mesin es kristal, pembuatan sangat mudah dan cepat
Modal produksi=Rp.86.000+Rp.50.000
=Rp.136.000/ton
=Rp. 136 / kg
*bila harga jual di atas 1.000 dan produksi lebih dari perhitungan di atas, keuntungan lebih
dari perhitungan di atas.
*kami menggunakan perhitungan yang minimal, keuntungan bisa lebih dari perhitungan di
atas
info lanjut hubungi : ATTAILLAH/TATA
PUSAT PENJUALAN DAN PEMASANGAN PABRIK ES
KRISTAL
Kami adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi ES KRISTAL dan jasa pembuatan,
perakitan atau fabrikasi mesin ES KRISTAL, ES BALOK dan lain-lain.
.
Es kristal
Saat ini perusahaan kami telah menyelesaikan beberapa proyek pembuatan dan perakitan
mesin ES KRISTAL di antaranya berlokasi di Medan, Bireuen, dan Banda Aceh. Berikut ini
gambar-gambar dari beberapa fabrik Es Kristal
Mesin Es Kristal capasitas 3 ton per hari, lokasi Jln. Platina III, Titipapan, Medan.
Mesin Es Kristal capasitas 3 ton per hari, berlokasi di tempat yang sama yaitu Jln. Platina III,
Titipapan, Medan.
Mesin Es Kristal capasitas 5 ton per hari, lokasi Jln. Kpt. Soemarsono, Helvetia, Medan.
Mesin Es Kristal capasitas 5 ton per hari, lokasi Jln. Medan - Banda Aceh, Bireuen, Aceh
Besar.
Fabrikasi es kristal
Kapasitas mesin produksi di sesuaikan dengan kebutuhan anda. mulai dari 1 ton perhari sampai 15
ton perhari.
Analisis Peluang Usaha Es kristal
Hasil produksi dalam 1 bulan
produksi 5 ton per hari = 250 bag ( 1 bag = 20kg )
Harga pasaran 1 bag = Rp 12.000 x 250 bag = Rp 3.000.000/ hari atau Rp90.000.000/ bulan
Estimasi profit
Listrik
30kw x Rp.850 x 24 jam x 30hari = 18.360.000
Karyawan
di butuhkan 3 orang untuk proses produksi 1.500.000 x 3 = 4.500.000
Kemasan
Plastik bag ukuran 20kg = Rp 1000 x 250 bag x 30 hari = Rp 7.500.000
Air bersih untuk produksi es kristal
5 ton / hari atau 150 ton/ bulan = 450.000
Transportasi
Bahan bakar untuk kendaran pengantar es Rp 200.000 / hari atau Rp 6.000.000 / bulan
Supir
gaji supir dan kernet Rp 3.500.000
Pengeluaran Tak terduga Rp 5.000.000
Jadi profit bersih setiap bulan
Laba kotor Rp90.000.000 - pengeluaran per bulan Rp 45.310.000 = Rp 44.690.000
Jadi profit perbulan untuk penjualan es kristal Rp 44.690.000
Untuk keterangan lebih lanjut silahkan hubungi
Attaillah/tata 085277611776/085276336776
email/fb: tataprg@gmail.com
PENAWARAN
Dengan ketentuan :
Dengan ketentuan :
Hal hal yang tidak termasuk dalam penawaran tersebut adalah sebagai berikut :
- Pengadaan listrik (PLN)
- Water treatment
- Bangunan dan pekerjaan civil lainnya
- Tutup Brain tank
- Ammonia
- Transport material ke lokasi Fabrik
- Izin – izin / retribusi, pajak pajak lain yang mungkin timbul
- Transport / Acomodasi untuk teknisi di lokasi saat pemasangan / comisioning
- Unit compressor dan cooling tower set
NB : harga diatas bisa berubah sesuai kondisi yang berlaku.