Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

PERSENTAS
I Oleh :
Kelompok 7 upw (c)
KELOMPOK 7 UPW
(C)

M.Jeffry Agian (2301082)


Harfaeni (2301070)
Shopia Wahyu Maulida (2301090)
INDUSTRIAL
HYGIENE
01

Dasar Hukum
⚫UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

Permenakertrans No. 03 tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja

Permenaker No. 5 tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Kepenkas 1-405 tahun 2002 santang persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkara dan Indust -UU No. 13 tahun 2003 tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan

Kepenaker No. 715 tahun 2003 tentang Persyaratan Hygiene sanitasi jasabogs

• Kepenaker No. 1098 tahun 2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanita Rumah Makan dan Restorin

UU No. 36 tahun 2009 sentang Kesehatan

Kepmenaker No. 209 tahun 2009 tentang Penerapan SKKNI Sektor Ketenagakerjaan Bidang Higiene Industri

• Pememaker No. 13 tahun 2011 tentang NA, factor Fixik dan Kimia di tempat kerja PP No. 50 tabus 2012 tentang Penerapa
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

•PP No. 58 tahun 2015 semang Keselamatan Radiasi dan Keamanan dalam pengangkutan zat vadiaktif

Permenkes No. 70 tahun 2016 tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri

Permenkes No. 57 tahun 2016 tantang rencana aksi nasional pengadilan dampak kesehatan akibat pajanan merkuri tahun 2016
sid 2020
02
Pengertian Higiene Industri

Higiene industri adalah Ilmu


dan seni yang mencurahkan perhatian pada
pengenalan, evaluasi dan kontrol faktor lingkungan
dan stress yang muncul di tempat kerja yang mungkin
menyebabkan kesakitan, gangguan kesehatan dan
kesejahteraan atau menimbulkan ketidaknyamanan
pada tenaga kerja maupun lingkungan. Faktor
lingkungan kerja yang dapat menimbulkan bahaya di
tempat kerja(occupational health hazards) adalah
bahaya faktor fisika, bahaya faktor kimia, bahaya
faktor biologi,faktor ergonomi dan psikologi.
03
Tujuan Higiene Industri

A. Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-
tingginya, baik buruh, petani, nelayan, pegawai negeri, atau pekerja-pekerja
bebas, dengan demikian dimaksudkan untuk kesejahteraan tenaga kerja.

B. Sebagai alat untuk meningkatkan produksi, yang berlandaskan


kepadameningginya efisiensi dan daya produktivitas faktor manusia
dalamproduksi. Oleh karena hakikat tersebut selalu sesuai dengan maksud
dantujuan pembangunan didalam suatu negara, maka higiene industri
dankesehatan kerja selalu harus diikut sertakan dalam pembangunan.
04
Manfaat Higiene Industri

Beberapa manfaat dari penerapan higiene industri, yaitu :

•Mencegahan dan memberantaskan penyakit dan kecelakaan akibat kerja.


•Dapat memelihara dan meningkatan kesehatan tenaga kerja.
• Dapat meningkatan efisiensi dan daya produktifitas manusia.
•Memeliharaan dan meningkatan higiene dan sanitasi perusahaan
padaumumnya seperti kebersihan ruangan-ruangan, cara pembuangan
sampah,atau sisa-sisa pengolahan dan sebagainya.
• Memberikan perlindungan masyarakat luas (konsumen) dari bahaya-bahaya
yang mungkin di timbulkan oleh hasil-hasil produksi perusahaan.
05

Tugas Seorang Industrial Hygienist


-Mengidentifikasi bahaya-bahaya yang mungkin dapat terjadi, permasalahan-permasalahan kerja serta resiko nya

-Menganalisa kondisi-kondisi yang dapat diukur untuk mencari permasalan yang timbul.

- Mengembangkan strategi sampling dan menggunakan peralatan sampling yang


dimiliki untuk mengukur seberapa besar sumber bahaya di tempat kerja
-Melakukan pengamatan terhadap bagaimana dampak sumber sumber bahaya kimia dan fisika dapat
mempengaruhi kesehatan pekerja dengan melakukan pengukuran.
-Membandingkan hasil sampling dengan standart atau petunjuk yang relevan untuk menentukkan apakah
pengontrolan khusus diperlukan.
06 Program Higiene Industri

- Rekognisi Sumber Bahaya


Faktor bahaya seperti faktor fisik, kimiawi, biologi, ergonomi, dan psikologi
- Antisipasi Sumber Bahaya
Antisipasi dengan memprediksi potensi bahaya dan risiko ditempat kerja.
-Evaluasi Sumber Bahaya
Evaluasi adalah suatu kegiatan sampling dan mengukur bahaya denganmetode
yang lebih spesifik
-Kontrol Sumber Bahaya
Hasil pengukuran yang melebihi ambang batas dapat dikendalikan,
denganmenggunakan metode hirarki pengendalian atau piramida terbalik
meliputiEliminasi, Subtitusi. Engineering control, administrasi control dan APD
Rekognisi Sumber Bahaya
07
1. Faktor fisik
Faktor fisik yang meliputi keadaan fisik seperti bangunan gedung atauvolame udara, atau luas lantai kerja maupun
hal-hal yang berist fiskseperti penerangan, suhu udar, kelembabab udara, tekanan udara kecepatan aliran udara,
kebisingan, vibrasi mekanis, radiasi gelombangelektromagnetis

2. Faktor kimiawi
Factor kimiawi yaitu semu zat kimia anorganis dan organis yangmungkin wujud fisiknya merupakan salah satu atau
lebih dalam bentukgas, up, debu, kabut, fume (uap logam), asap, cairan, dan atau at padat

3. Faktor biologi
Bahaya biologi disebabkan oleh organisme hidup atau sithe organisme yangdapat memberikan efek dampak
kesehatan terhadap manusia

4. Faktor ergonomic
Bahaya yang termasuk bahaya ergonomi termasuk adalah design peralatankerja, arra kerja, prosedur kerja yang
tidak memadai sesuai. Selainitu, bahaya ergonomi yang berpotensi menyebabkan kecelakaan ataupekerja sakit
diantaranya pengangkatan dan proses ketika menjangkau meraih yang tidak memadai, kondisi visual yang buruk,
gerakan monotondalam postur janggal. Posisi kerja yang salah dapat menyebabkanganggu kesehatan pada pekerja

5. Faktor Psikologis
Faktor mental dampsikologis, yaitu reaksi mental dan kejiwaan terhadap suasana kerja.hubungan antara pengusaha
dan tenaga kerja, struktur dan prosedurorganisasi pelaksanaan kerja dan lain-lain.
08
Antisipasi Sumber Bahaya

Antisipasi adalah memprediksi potensi bahaya dan risiko yang ada ditempat kerja. Contoh:
Antisipasi bahaya pada perusahaan yang bergerak di bidang oil dangas, sebelum memasuki
area tersebut pekerja dapat harus memprediksi bahaya yang ada diperusahaan tersebut,
pekerja dapat melihat daftar bahaya yang ada diperusahaan seperti bahaya :

a. Berdasarkan lokasi atau unit


b. Berdasarkan kelompok pekerja
c. Berdasarkan jenis potensi bahaya
d. Berdasarkan tahapan proses produksi
09 Evaluasi Sumber Bahaya

Evaluasi adalah suatu kegiatan sampling dan mengukur bahaya


denganmetode yang lebih spesifik, contohnya mengukur kebisingan
dengan sound levelmeter, pengukuran kadar debu/partikel dengan
menggunakan digital dustindikator, melakukan pengukuran pencahayaan
dengan menggunakan Lux Meterdan sebagainya, hasil dari pengukuran ini
dibandingan dengan peraturanpemerintah yang berlaku, apakah melibihi
nilai ambang batas atau tidak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai