Anda di halaman 1dari 30

PENDAHULUAN

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan


aspek yang penting dalam aktivitas dunia industri.
Relativitas kadar penting tidaknya akan keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) ini tergantung pada seberapa
besar pengaruhnya terhadap subjek dan objek itu
sendiri. K3 menjadi wacana industri abad ini setelah
ditemukannya teori - teori yang representative yang
mendukung akan improvisasi dalam konteks
keselamatan dan manajemen resiko yang muncul
dalam kegiatan industri yang lebih luas.
Walaupun hakekat bahaya bersifat labil dan
tidak bisa direncanakan akan tetapi setidaknya
dengan program K3 membantu dalam
menjamin peminimalisasian bahaya dan
manajemen resiko. Hal ini sangat besar
pengaruhnya terhadap dinamika industri.
Sebelum tahun 1911, tentang keselamatan
kerja dalam industri hampir tidak perhatikan.
Pekerja tidak dilindungi dengan hukum dan
tidak ada santunan kecelakaan bagi pekerja.
Bila terjadi kecelakaan, perusahaan
menganggap bahwa kecelakaan itu :
- disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja
(karyawan) sendiri.
- disebabkan teman sekerja sehingga ia (pekerja)
mengalami kecelakaan.
- tanggungan pekerja, karena menganggap
perusahaan merasa sudah memberikan gaji ,
maka resiko kecelakaan menjadi tanggung jawab
pekerja.
- Keselamatan kerja (safety) adalah kemampuan
untuk mengidentifikasikan dan
menghilangkan/mengontrol resiko yang tidak
bisa diterima.
• bahaya, dimana bahaya adalah suatu keadaan
yang berpotensi untuk terjadinya kecelakaan
dan kerugian. Potensi bahaya dapat berasal
dari mesin - mesin, pesawat, alat kerja, dan
bahan - bahan serta energi, lingkungan kerja,
sifat pekerjaan dan proses produksi yang
beresiko. kemampuan untuk
mengidentifikasikan dan
menghilangkan/mengontrol resiko yang tidak
bisa diterima.
Faktor - faktor sumber bahaya adalah :
1. Faktor fisik.
2. Faktor kimia
3. Faktor biologi
4. Faktor fisiologi
5. Faktor psikologi
Resiko adalah kesempatan untuk terjadinya kecelakaan
atau kerugian, juga kemungkinan dari akibat dan
kemungkinan bahaya tertentu.
Sumber - sumber resiko adalah:
1. Perubahan
2. Produk
3. Bahan baku
4. Prosedur dan aktivitas proses
5. Teknologi dan peralatan
6. Personel
7. Tempat kerja dan lingkungan
8. Lingkungan alam, keadaan iklim
9. Eksternal/pihak - pihak yang terkait
• Kemajuan Industri dewasa ini memang
mempunyai pengaruh positif terhadap
kehidupan bangsa dan negara, lebih-lebih
ditunjang oleh teknologi yang semakin
canggih. Dibalik itu ternyata tingkat bahaya
yang dihadapi semakin tinggi juga, baik dari
segi kuantitas maupun kualitas. Proses
produksi di Industri, Perbengkelan maupun
Perusahaan memerlukan berbagai jenis mesin
dan peralatan yang tidak terlepas dari resiko
kesehatan dan kecelakaan.
• Resiko tersebut dapat diperkecil atau dihindari
bila memahami secara baik penggunaan
peralatan, sifat bahan, penggunaan peralatan
pelindung diri, pengendalian terhadap
kecelakaan dan bahaya–bahaya yang
ditimbulkannya serta aspek yang
mempengaruhinya. Jika hal ini tidak
ditanggulangi secara cermat dapat
menimbulkan berbagai akibat buruk bahkan
fatal baik terhadap pekerja, mesin dan peralatan
kerja maupun bagi lingkungan sekitarnya.
• Dengan penerapan sistem kesehatan kerja yang
komprehensif dan terus menerus, maka kesehatan
tenaga kerja akan terjaga dengan baik, dan sehat
sampai dengan masa pensiun. Budaya kesehatan dan
keselamatan yang tinggi di suatu perusahaan dapat
terlihat dari program kesehatan kerja yang berjalan
dengan baik dan tertata rapih dan komprehensif,
namun hal ini bukan menjamin kecelakaan kerja
tidak terjadi pada perusahaan tersebut. Namun
setidaknya, dengan sistem manajemen perusahaan
yang baik dapat mencegah dan meminimalkan
terjadinya kecelakaan kerja.
• 1.1 Pengertian Keselamatan Kerja (Safety)
• Keselamatan kerja adalah keselamatan yang
bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja,
bahan dan pengolahannya, landasan tempat
kerja dan lingkungan serta cara-cara
melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja
bersasaran kesegala bidang kerja, menyangkut
segala proses produksi dan distribusi baik
barang dan jasa. Keselamatan kerja adalah
tugas semua orang yang bekerja, dengan kata
lain safety is everybody business.
1.2. Tujuan Keselamatan Kerja

1.2.1 Tujuan dari penerapan K3 di industri adalah :


• 1. Menerapkan peraturan pemerintah UUD 1945 pasal
27 ayat 2, UU No. 14 Tahun 1969 pasal 9 & 10 Tentang
pokok – pokok Ketenagakerjaan, dan UU No. 1 Tahun 1970
Tentang keselamatan kerja
• 2. Menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan
kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen,
tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintregasi,
dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan, dan
penyakit akibat kerja, serta terciptanya tempat kerja yang
aman, efisien dan produktif.
1.2.2 Tujuan khusus :
a.Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan
dan kesehatanya.
b.pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produktivitas nasional.
c.Menjamin keselamatan setiap orang lain yang
berada di tempat kerja.
d.Memelihara dan mempergunakan sumber
produksi secara aman dan efisien.
1.3 Sasaran Keselamatan kerja:
a.Mencegah terjadinya kecelakaan.
b.Mencegah timbulnya penyakit akibat
pekerjaan
c.Mencegah/menghindari terjadinya cacat
d.Mengamankan material, konstruksi,
pemakaian, pemeliharaan bangunan-
bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin,
pesawat-pesawat, instalasi-instalasi dan
sebagainya.
1.4 Pengertian Kesehatan Kerja
a. Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu
kesehatan yang diterapkan bagi ketenakerjaan
yang bertujuan untuk mencegah penyakit akibat
kerja agar tenaga kerja memperoleh derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik,
mental maupun sosial dengan usaha preventif
dan kuratif.
b. Tenaga kerja harus dilindungi dari resiko–resiko
pekerjaan seperti; fisik (ergonomic, bising, panas,
dingin, getaran, radiasi, debu, kimia, biologi) dan
stress karena pekerjaan
• Pencegahan penyakit atau kecelakaan dapat
dicapai dengan pendekatan sistemik yang
dinamakan risk assesment atau penilaian
resiko kesehatan kerja. Pada risk assesment,
kita melakukan identifikasi bahaya disuatu
perusahaan secara detail dan menyeluruh.
Kemudian bahaya tersebut kita buat klasifikasi
menjadi bahaya ringan, sedang ataupun berat.
Suatu perusahaan yang memiliki budaya HSE
yang tinggi, akan memiliki catatan risk
assesment yang lengkap dan menyeluruh.
• Hygiene monitoring adalah merupakan
bagian dari pencegahan penyakit akibat
kerja. Suatu perusahaan harus memiliki
data- data yang lengkap tentang kondisi
kerja mereka,seperti data kebisingan,
cahaya lampu, Nilai ambang batas kimia,
gas emisi. pengukuran secara teratur
mutlak diperlukan.
• Program-program lain yang sering dilakukan
pada kesehatan kerja adalah : Ergonomi,
health talk ( penyuluhan kesehatan kerja ),
Drugs and equipments, Health Risk Assesment,
Audit Kesehatan Kerja,
Hearing Conservation Program,
Respiratory Protection Program, Fit for work
determination, Health care management,
Employee Assistance Program,Vaccination
program, konsultasi kesehatan kerja,
Medical Emergency Response and
First Aid Program.
• Dengan penerapan sistem kesehatan kerja
yang komprehensif dan terus menerus, maka
kesehatan tenaga kerja akan terjaga dengan
baik, dan sehat sampai dengan masa pensiun.
Budaya kesehatan dan keselamatan yang
tinggi di suatu perusahaan dapat terlihat dari
program kesehatan kerja yang berjalan
dengan baik dan tertata rapih dan
komprehensif
• BAB II
• SUMBER-SUMBER BAHAYA DITEMPAT KERJA

a.Pada tempat kerja di pabrik atau dibengkel


kecelakaan selalu mungkin terjadi, jika aspek-
aspek keselamatan kerja tidak diperhatikan
dan dipatuhi. Kecelakaan itu cenderung
mendatangkan bahaya.
b.Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi antara
lain berupa :
c.Bahaya terhadap bahaya kimia yang beracun
(chemichal hazards).
d.Bahaya radiasi (radiation hazards).
e.Bahaya mekanik (mechanical hazards)
f.Bahaya kelistrikan (electrical hazards).
g.Bahaya kebakaran (fire hazarards).
h.Bahaya peledakan (explosion hazards).
i.Dan lain-lain.
2.1 BAHAYA BAHAN KIMIA
• Bahan kimia yang mengandung racun, mudah
terbakar, cepat bereaksi, mudah meledak,
mengandung radio aktif atau oksidasi dari
semuanya ini, termasuk golongan berbahaya.
Bahaya ini dapat disebabkan oleh :Gas, Asap,
Cairan, dan zat berbahaya lainnya. Beberapa bahan
kimia yang dipergunakan, dapat mengganggu
kesehatan dan lingkungan hidup bila tidak ditangani
dengan cepat. Bahan kimia tersebut dapat dibagi :
• Bahan kimia beracun.
• Bahan kimia korosif.
– Bahaya bahan kimia
• Bahan kimia yang mengandung racun, mudah
terbakar, cepat bereaksi, mudah meledak,
mengandung radio aktif atau oksidasi dari
semuanya ini, termasuk golongan berbahaya.
Bahaya ini dapat disebabkan oleh :Gas, Asap,
Cairan, dan zat berbahaya lainnya. Beberapa
bahan kimia yang dipergunakan, dapat
mengganggu kesehatan dan lingkungan hidup
bila tidak ditangani dengan cepat. Bahan kimia
tersebut dapat dibagi :
• Bahan kimia beracun.
• Bahan kimia korosif.
• Bahan kimia beracun diantaranya :
• Benzol, aseton, chlor, amonia, asam
sulfida, mercury
• Bahan kimia ini dapat mengakibatkan
keracunan bahkan kematian
• Bahan kimia korosif diantaranya :
• Asam sulfat, asam nitrat, asam chlorida,
amonia, soda kaustik, fenol, ethylene oksida.
Bahan kimia ini dapat menyebabkan
peradangan kulit dan luka bakar kimiawi.
• Bahaya yang dapat ditimbulkan dari bahan
kimia antara lain :
• Bahaya kebakaran
• Bahaya keracunan
• Bahaya karena sifat yang dapat beraksi
• Bahaya pencemaran lingkungan
• Bahaya radiasi
• Tingkat bahaya dari masing-masing bahan
kimia ditentukan oleh sifat-sifat dari bahan
tersebut. Untuk mengetahui dapat melihat
pada lembaran MSDS (Material Safety Data
Sheet)
• Bahaya listrik statis
• Listrik mempunyai dua jenis muatan, yaitu positif
dan negatif. Bila terjadi perbedaan potensial maka
akan terjadi loncatan bunga api. Untuk petroleum
products 0,25 milli jouls telah cukup untuk
menimbulkan kebakaran. Pada beberapa bagian di
pengolahan minyak dan gas secara total hal ini sulit
dihindari maka pencegahannya adalah dengan
memakai peralatan yang tepat dan aman, seperti
explosion proof atau totally enclosed proof type.
• Untuk menghindari bahaya listrik statis maka
grounding dan bounding harus dipasang secara baik.
• b. Bahaya listrik dinamis
• Arus listrik dibangkitkan dari generator yang
diputar oleh penggerak mula seperti turbin air,
uap dan gas. Karena hal itu merupakan sistem
tentunya bahaya-bahaya yang mungkin ada
harus diperhitungkan. Bahaya paling banyak
bersumber dari arus bocor dan hubungan
singkat.
• Beberapa contoh sumber bunga api listrik :
• Pecahnya bola lampu listrik sehingga filamen
yang berpijar didalam bola lampu dapat
membakar gas yang bercampur dengan udara.
• Api yang bersumber dari saklar yang tidak
baik dan pemasangannya yang kurang baik.
• Isolasi-isolasi yang rusak sehingga kawat listrik
menjadi hubungan singkat.
• Pemakaian peralatan listrik yang tidak sesuai
dengan beban dan voltase.
• Pertanahan yang tidak tepat, sehingga tidak
efektif untuk menyalurkan muatan listrik ke
bumi, seperti sambaram petir dan listrik statis.
• Pemakaian rangkaian listrik yang tidak tetap,
misalnya untuk tahan terhadap temperatur
yang lebih rendah, padahal dipakai untuk
temperatur yang lebih tinggi.
• Putusnya kabel listrik dibawah tanah sewaktu
penggalian

Anda mungkin juga menyukai