Anda di halaman 1dari 24

KONSEP KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJA
Nur Ainiyah, S.Kep.Ns., M.Kep.
LATAR BELAKANG
• Keselamatan kerja adalah salah satu upaya untuk menciptkan
tempat kerja yang aman, sehat. Bebas dari pencemaran
lingkungan  melindungi dan bebas dari kecelakaan kerja 
meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja
• K3 sangat penting untuk diperhatikan  kecelakaan kerja
menurun
• Jika dibiarkan akan terjadi korban jiwa, kerugian matreial bagi
pekerja, produktivitas menurun, pencemaran merugikan
masyarakat luas
Pengertian Keselamatan dan kesehatan kerja
• Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan
sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun
rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia
pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju
masyarakat makmur dan sejahtera.
Pengertian Keselamatan dan kesehatan kerja
• Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu
ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja.
• Kesehatan dan keselamatan Kerja (K3) tidak dapat
dipisahkan dengan proses produksi baik jasa maupun
industri.
Keselamatan Kerja
• Keselamatan Kerja memiliki sifat sebagai berikut:
a. Sasarannya adalah lingkungan kerja.
b. Bersifat teknik.

• Pengistilahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


bermacam-macam, ada yang menyebutnya Hygene
Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hyperkes) dan ada yang
hanya disingkat K3, dan dalam istilah asing dikenal
Occupational Safety and Health.
Kesehatan Kerja
• Pengertian sehat senantiasa digambarkan sebagai
suatu kondisi fisik, mental dan sosial seseorang yang
tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan
melainkan juga menunjukkan kemampuan untuk
berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya.
• Paradigma baru dalam aspek kesehatan mengupayakan
agar yang sehat tetap sehat dan bukan sekadar
mengobati, merawat, atau menyembuhkan gangguan
kesehatan atau penyakit.
menurut Blum (1981)

• Status kesehatan seseorang menurut Blum (1981) ditentukan


oleh empat faktor sebagai berikut.
a. Lingkungan, berupa lingkungan fisik (alami, buatan), kimia
(organik/anorganik, logam berat, debu), biologik (virus, bakteri,
mikroorganisme), dan sosial budaya (ekonomi, pendidikan,
pekerjaan).
b. Perilaku yang meliputi sikap, kebiasaan, tingkah laku.
c. Pelayanan kesehatan: promotif, perawatan, pengobatan,
pencegahan kecacatan, rehabilitasi.
d. Genetik, yang merupakan faktor bawaan setiap manusia.
jalur untuk substansi berbahaya bagi kesehatan
• Ridley (2008) menjabarkan ada beberapa jalur untuk
substansi berbahaya dapat masuk ke tubuh seperti
berikut:
a. Asupan makanan; yang masuk melalui mulut, kemudian
menuju usus.
b. Hirupan pernafasan; yang masuk melalui organ pernafasan
menuju paru-paru.
c. Penyerapan; yang masuk melalui pori-pori kulit.
d. Masuk melalui luka dan sayatan terbuka.
pencegahan
• Ridley (2008) memberikan beberapa contoh tindakan
pencegahan sederhana untuk mencegah masuknya
substansi berbahaya ke dalam tubuh pekerja:
a. Asupan makanan
1. Dilarang makan di tempat kerja.
2. Menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan
sebelum makan.
3. Dilarang merokok di tempat kerja.
pencegahan
• b. Hirupan pernafasan
1. Menggunakan pelindung pernafasan yang sesuai
untuk substansi-substansi tertentu.
2. Menyediakan ventilasi keluar (exhaust ventilation).

3. Ekstraksi uap dan debu.


pencegahan
c. Penyerapan
1.Menggunakan sarung tangan.
2.Membersihkan area terkontaminasi dengan air sabun.
3.Menggunakan krim pelindung kulit.
d. Masukkan langsung
1.Mengobati seluruh luka dan sayatan.
2.Menutupi seluruh luka dan sayatan ketika bekerja.
Keselamatan kerja
• Keselamatan kerja sama dengan hygene perusahaan.
Kesehatan kerja memiliki sifat sebagai berikut.
a. Sasarannya adalah manusia.
b. Bersifat medis
Pentingnya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
• aspek manusiawi
• Aspek ekonomi
• Aspek UU dan Peraturan
• Aspek nama baik institusi
Alasan Manusiawi
• Membiarkan terjadinya kecelakaan kerja, tanpa
berusaha melakukan sesuatu untuk memperbaiki
keadaan  tindakan yang tidak manusiawi.
• Hal ini di karenakan kecelakaan yang terjadi 
menimbulkan penderitaan bagi korbannya (misalnya
kematian, cacat/luka berat, luka ringan), dan
keluarganya.
• Oleh karena itu pengusaha atau sekolah atau RS
mempunyai kewajiban untuk melindungi pekerja atau
siswanya dengan cara menyediakan lapangan kerja yang
aman.
Alasan Ekonomi
• Setiap kecelakaan kerja yang terjadi akan
menimbulkan kerugian ekonomi, seperti kerusakan
mesin, peralatan, bahan dan bangunan, biaya
pengobatan, dan biaya santunan kecelakaan.
• Oleh karena itu, dengan melakukan langkah-langkah
pencegahan kecelakaan, maka selain dapat
mencegah terjadinya cedera pada pekerja,
perusahaan juga dapat menghemat biaya yang
harus dikeluarkan
Alasan UU dan Peraturan.
• UU dan peraturan dikeluarkan oleh pemerintah atau
suatu organisasi bidang keselamatan kerja dengan
pertimbangan bahwa masih banyak kecelakaan
yang terjadi, makin meningkatnya pembangunan
dengan menggunakan teknologi modern merupakan
kompleksitas kerja yang dapat merupakan sumber
terjadinya kecelakaan kerja

 
Nama Baik Institusi.
• Suatu perusahaan yang mempunyai reputasi yang baik dapat
mempengaruhi kemampuannya dalam bersaing dengan
perusahaan lain.
• Reputasi atau citra perusahaan juga merupakan sumber daya
penting terutama bagi industry jasa, termasuk jasa konstruksi,
karena berhubungan dengan kepercayaan dari pemberi
tugas/pemilik proyek.
• Prestasi keselamatan kerja perusahaan mendukung reputasi
perusahaan itu, sehingga dapat dikatakan bahwa prestasi
keselamatan kerja yang baik akan memberikan keuntungan
kepada perusahaan secara tidak langsung.
Mengapa bisa terjadi kecelakaan kerja
80-85 % disebabkan faktor manusia

Unsafe action
Unsafe action
• Tindakan yang salah dalam bekerja
• Tidak sesuai dengan standar yang ditentukan
• Ketidakseimbangan dengan fisik tenaga kerja
• Kurangnya pendidikan atau pengetahuan
• Kesalahan yang biasa dilakukan pekerja adalah :
a) Yang bersangkutan tidak mengetahui tata cara yang aman
atau perbuatan-perbuatan yang berbahaya
b) yang bersangkutan tidak mampu memenuhi persyaratan
kerja sehingga terjadilah tindakan di bawah standar;
c) yang bersangkutan mengetahui seluruh peraturan dan
persyaratan kerja, tetapi dia enggan memenuhinya.
Unsafe condition
• Alat-alat yang tidak layak pakai
• Alat pengaman yang kurang memenuhi standar
• Suhu ruangan yang tidak sesuai
• Ventilasi yang tidak sesuai
• penerangan yang tidak sesuai  kelelahan mata
istilah bahaya yang sering ditemui dalam lingkungan kerja
• Hazard (sumber bahaya). Suatu keadaan yang memungkinkan /
dapat menimbulkan kecelakaan, penyakit, kerusakan menghambat
kemampuan pekerja
• Danger (tingkat bahaya). Peluang bahaya sudah tampak (kondisi
bahaya sudah ada tetapi dapat dicegah dengan berbagai tindakan
prventif.
• Risk, prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus
tertentu Insident. Munculnya kejadian yang bahaya (kejadian
yang tidak diinginkan, yang dapat/ telah mengadakan kontak
dengan sumber energi yang melebihi ambang batas badan/struktur
• Accident. Kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan atau
kerugian (manusia/benda)
 
POKOK BAHASAN berikutnya  SGD
• Pengertian
• Sejarah K3
• Konsep K3
• Peraturan tentang K3
• Tujuan K3
• Cakupan K3

Anda mungkin juga menyukai