Anda di halaman 1dari 19

KEPERAWATAN KOMUNITAS

HIGIENE DAN KESEHATAN KERJA


NAMA KELOMPOK:
SUHARDIMAN
FITRI YUNITA NURHIDAYAH
HASNATANG SELVIANA
HENDRIKA SARY SISKA ANDARINI
AMINUDDIN SULFIANI
MINARTI SAPPE A.AYU ANDARI
MUTMAINNA

AKPER PUTRA PERTIWI WATANSOPPENG


DEFINISI

Berikut ini akan disebutkan mengenai definis-definisi dari


higiene dan kesehatan kerja:

Higiene perusahaan, merupakan spesialisasi dalam ilmu


higiene beserta praktiknya dengan mengadakan penilaian
pada faktor penyebab penyakit dalam lingkungan kerja
dan perusahaan melalui pengukuran yang hasilnya
digunakan untuk koreksi lingkungan perusahaan, dengan
menitikberatkan pada pencegahan agar pekerja dan
masyarakat terhindar dari bahaya akibat kerja.
Lanjut...
Kesehatan kerja, merupakan bidang khusus ilmu
kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat
pekerja dan sekitar perusahaan agar memperoleh
derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik,
mental, maupun sosial.
Higiene perusahaan dan kesehatan kerja adalah
bagian dari usaha kesehatan masyarakat yang
ditujukan kepada masyarakat pekerja, masyarakat
sekitar perusahaan dan masyarakat umum yang
menjadi konsumen dari hasil produk perusahaan.
TUJUAN

Higiene dan kesehatan kerja digunakan


sebagai alat untuk mencapai derajat
kesehatan dan kesejahteraan tenaga kerja
yang setinggi-tingginya serta sebagai alat
untuk meningkatkan produksi yang
berlandaskan pada meningkatkan efisiensi
dan daya produktivitas faktor manusia dalam
produksi.
KEGIATAN PERUSAHAAN DAN KESEHATAN
KERJA

1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit dan kecelakaan


akibat kerja.
2. Maintenance and increasing kesehatan tenaga kerja.
3. Care, efficiency increasing, dan productivity balance tenaga
kerja.
4. Pemberantasan kelelahan tenaga kerja.
5. Meningkatkan semangat dalam bekerja.
6. Perlindungan masyarakat kerja dari bahaya pencemaran.
7. Perlindungan masyarakat luas.
8. Pemeliharaan dan peningkatan higiene sanitasi perusahaan.
MASALAH KESEHATAN KERJA YANG
MENURUNKAN PRODUKTIVITAS KERJA
1. Penyakit umum pada p'ekerja antara lain kusta, TB paru, penyakit
jantung, kanker, kecacatan, dan lain-lain.
2. Penyakit yang timbul akibat kerja, misalnya pneumokoniosis dan
dermatosis.
3. Gizi buruk, Gizi buruk saat ini telah bermunculan hampir disemua
kabupaten hal ini. disebabkan:
a.kurangnya pengetahuan masyarakat akan kebutuhan gizi bagi
anggota keluarga;
b. ketidakmampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan gizi
bagi anggota keluarga;
c. pola hidup yang salah;
d. stok bahan makanan yang tidak ada.
PENYAKIT AKIBAT KERJA
Definisi penyakit akibat kerja yaitu penyakit/gangguan kesehatan
yang diakibatkan oleh pekerjaannya atau diperoleh pada
masa/waktu melakukan pekerjaan (pada masyarakat umum biasanya
tidak terkena). Penyebab penyakit akibat kerja antara lain:

1. Faktor fisik: kebisingan, suhu, kelembapan udara, kecepatan angin,


getaran, radiasi, tekanan udara, dan lain-lain.
2. Faktor kimia: gas, uap debu, dan asap.
3. Faktor biologis: bakteri, virus, jamur, cacing.
4. Faktor fisiologis: sikap dan cara kerja, jam kerja, istirahat, shift,
lembur.
5. Faktor mental psikologis: suasana kerja, hubungan antara pekerja,
UPAYA PENCEGAHAN
a) Substitusi, yaitu mengganti bahan yang berbahaya dengan yang
kurang atau tidak berbahaya.
b) Isolasi, mengisolasi proses-proses berbahaya dari perusahaan.
c) Vent ilasi umum, mengalihkan udara sebanyak perhitungan ruangan
kerja.
d) Ventilasi keluar setempat, mengisap udara dari suatu ruang kerja agar
bahan-bahan yang berbahaya diisap dan dialihkan keluar.
e) Alat pelindung perorangan, misalnya masker, kacamata, sarung
tangan, sepatu, topi, penutup telinga, dan pakaian pelindung.
f) Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja dan berkala.
g) Informasi sebelum bekerja.
h) endidikan tentang kesehatan kerja dan keselamatan kerja.
Berbagai cara untuk mengevaluasi
lingkungan kerja adalah sebagai berikut.
a. Subjektif, oleh indra manusia pada zat tertentu,
misalnya amoniak, sulfur, dan lain-lain.
b. Menggunakan hewan percobaan, seperti kelinci,
burung kenari, tikus, dan kera
c. Menggunakan alat detektor dan indikator, khusus
digunakan untuk uap dan gas.
d. Pengambilan sampel dan pemeriksaan
laboratorium.
CARA MELINDUNGI MASYARAKAT
SEKITAR INDUSTRI DAN UMUM

Masyarakat sekitar industri harus terhindar dari


bahaya udara yang keluar dari suatu perusahaan yang
mengandung bahan-bahan sangat berbahaya. Udara
yang mengandung gas dan uap terdapat dua cara,
yaitu:
1. Pembakaran, membakar bahan-bahan tersebut, bila
perlu digunakan katalisator agar terjadi pembakaran
sempurna.
2. Mencuci (schrubbing method) dengan mengalirkan
udara kotor dari pabrik.
PENGAWASAN UNTUK MENGGUNAKAN
ALAT KERJA
1. Pekerja harus dilatih dan didik untuk memahami bahaya yang ada, cara
menghindarinya, dan cara menggunakan alat-alat keselamatan.
2. Sarung tangan, kacamata, dan pakaian pelindung harus digunakan saat
bekerja.
3. Air untuk mandi dan cuci mata harus cukup tersedia, terutama untuk
membersihkan bahaya korosif.
4. Pakaian pelindung yang digunakan harus dicuci tiap hari.
5. Unit operasi yang tidak memungkinkan ventilasi keluar memerlukan
masker yang dialiri udara atau masker gas.
6. Pekerja yang mengolah bahan diwajibkan mencuci tangan sebersih-
bersihnya sebelum merokok, minum, atau makan.
7. Pekerja wajib melapor untuk diperiksa pada saat kejadian kecelakaan
pertama.
USAHA KESEHATAN KERJA YANG BAIK
1) Pekerja yang bekerja pada unit berbahaya
diperiksa kesehatannya secara berkala setiap 6
sampai 1 tahun sekali
2) Alat-alat atau bahan harus diperiksa tiap mingggu
atau bulan untuk menilai bahaya yang mungkin
timbul.
3) Pemeriksaan kesehat an sebelum kerja pada calon
pegawai baru untuk mengetahui kemungkinan
adanya penyakit pernapasan menahun, ginjal, dan
lainnya
Lanjut...
Terdapat tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam
pencegahan dan pengobatan untuk pemenuhan
kebutuhan kesehatan industri.
1. Hubungan antara pekerjaan dan kesehatannya
(relationship of work to health).
2. Efek dari pekerjaan terhadap pekerjanya (effects of
work up on the worker), efek meningkatnya kebutuhan
dasar, dan efek meningkatnya kebutuhan hidup pekerja.
3. Masalah kesehatan pada pekerjaan (health problem at
work).
Lanjut....

Tugas keperawatan yang dapat dilakukan oleh perawat


industri antara lain sebagai berikut.

1. Kesehatan lingkungan kerja (hygiene of work's


environment). Misalnya, lingkungan kerja yang
bagaimana yang sesuai dengan pekerjaannya.
2. Kesehatan pekerja (occupational health), terutama
penyakit akibat kerja dengan tujuan untuk mencegah,
mendiagnosis, dan merehabilitasi penyakit akibat kerja.
3. Keselamatan kerja (safety of work).
Lanjut....

Tujuan dari keperawatan industri adalah


kesehatan pekerja (workers health), keselamatan
pekerja (workers safety ), dan kesejahteraan
pekerja (workers welfare), sehingga tujuan utama
dalam keperawatan industri dapat terwujud,
yaitu status kesehatan kerja tinggi (high health
status) dan produktivitasnya tinggi (high
productivity). Para pekerja merupakan orang
yang berada dalam keadaan risiko atau
berbahaya.
Lanjut....
Persoalan dalam mendiagnosis penyakit akibat kerja adalah
gambarannya hampir sama dengan penyakit umum, inkubasi
lama, sarana bantu diagnostik kurang, dan kurangnya petugas
kesehatan. Upaya untuk memantau kesehatan pekerja antara lain:

1. Pemeriksaan melalui skrining (sebelum dipekerjakan).


2. Menjalankan program hidup sehat dengan cara anti rokok,
olahraga, menurunkan stres, memakan makanan sehat, dan
menurunkan berat badan (bagi yang overweight
3. Investigasi adanya bahaya yang meningkat pada
kelompok¬kelompok tertentu, riwayat chest pain, penemuan
infark baru atau pembuntuan koroner, dan hubungan paparan
kerja dengan faktor predisposisi lain (seperti usia, seks, dan
cuaca).
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
Upaya yang dilakukan untuk menjaga kesejahteraan pekerja adalah dengan
cara menerapkan manajemen K3 dengan mencari dan mengungkapkan
kelemahan operasional yang memungkinkan terjadinya kecelakaan.
1. Pada mesin; seperti peralatan dan bahan (keadaan mesin yang rusak, licin,
longgar, kasar, dan tajarn); kondisi pengaman mesin (kegiatan dengan
kecepatan berbahaya, tidak memanfaatkan perlengkapan, bekerja pada
peralatan yang bergerak/berbahaya); kondisi alat-alat kerja; dan kondisi
bahan.
2. Karyawan, yang meliputi: kondisi mental dan fisik, kebiasaan kerja (baik
dan aman), penggunaan APD.
3. Tata cara kerja, yang meliputi: prosedur kerja yang benar, protap untuk
kegiatan yang berulang, dan kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual.
Pencegahan kecelakaan kerja dengan memerhatikan pada aspek manusia
dan aspek peralatan. Aspek manusia (tenaga kerja) harus memenuhi
beberapa syarat, yaitu terampil sesuai jenis pekerjaannya.

Anda mungkin juga menyukai