PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
2. Bersifat tehknik
2. Bersifat medis
Kesehatan lingkungan kerja yang sering kali dikenal juga dengan istilah
Higiene Industri atau Higiene Perusahaan. Tujuan utama dari Higiene Perusahan dan
Kesehatan Kerja adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Selain itu
Kegiatannya bertujuan agar tenaga kerja terlindung dari berbagai macam resiko
akibat lingkungan kerja, masyarakat sekitar perusahaan dan masyarakat umum yang
menjadi konsumen dari hasil-hasil produksi perusahaan, diantaranya melalui
pengenalan, evaluasi, pengendalian dan melakukan tindakan perbaikan yang mungkin
1
dapat dilakukan. Sehingga dibutuhkan pemahaman mengenai hygiene perusahaan dan
kesehatan kerja.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
· Suatu bentuk pemenuhan tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing kami
Ibu Veni Mornalita SKM., M,kes
· Menambah referensi bagi kami selaku penulis makalah ini dan sebagai calon
sarjana kesehatan masyarakat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tingkat Dunia
Selanjutnnya pada abab ke-16 mulai ada petunjuk yang lebih jelas tentang
gambaran penyakit-penyakit yang diderita oleh para tenaga kerja tambang dimana
kebanyakan penyakit yang diderita para tenaga kerja adalah penyakit saluran
pernapasan yang penyebabnya diduga sebagai akibat terjadinya pemajanan terhadap
debu dan batu-batuan yang ditambang.
Pada abad ke-17, Berdadinne Ramzz yang oleh beberapa penulis dianggap
sebagai Bapak Hiperkess (Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja ) telah
memperjelas persoalan bahwa pekerjaan dapat menimbulkan penyakit yang disebut
sebagai penyakit akibat kerja dan juga tentang cara-cara menegakkan diagnose
penyakit akibat kerja.Pada pertengahan abad 18, dengan terjadinya revolusi di
inggris, dimana pada saat itu mulai di temukan cara-cara berproduksi baru,yaitu
ditemukan mesin – mesin baru untuk industry tekstil.
Di Indonesia
3
B. DEFINISI HYGIENE PERUSAHAAN
Hygiene industri atau perusahaan dianggap sebagai ilmu dan seni yang
mampu mengantisipasi, mengenal, mengevaluasi dan mengendalikan bahaya faktor-
faktor yang timbul di dalam lingkungan kerja yang dapat mengakibatkan penyakit
atau gangguan kesehatan dan kesejahteraan atau ketidaknyamanan dan
ketidakefisienan kepada masyarakat yang berada di lingkungan kerja tersebut
maupun kepada masyarakat yang berada diluar industri”.
1. Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-
tingginya, baik buruh, petani, nelayan, pegawai negri, atau pekerja-pekerja
bebas, dengan demikian dimaksudkan untuk kesejahteraan tenaga kerja
4
Tujuan utama tersebut diatas dapat terperinci lebih lanjut sebagai berikut :
b. Biaya dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja, serta penyakit umum yang
meningkat jumlahnya oleh karena pengaruh yang memburukkan keadaan oleh
bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh pekerjaan adalah sangat mahal
dibandingkan dengan biaya untuk pencegahannya. Biaya-biaya kuratif yang
mahal seperti itu meliputi : pengobatan, peralatan rumah sakit, rehabilitasi,
absenteisme, kerusakan mesin, peralatan dan bahan oleh karna kecelakaan,
terganggunya pekerjaan, dan cacat yang menetap.
5
1. Mengantisipasi
Mengetahui potensi bahaya dan risiko lebih dini sebelum muncul menjadi
bahaya dan risiko yang nyata.
2. Mengenal
3. Mengevaluasi
6
merupakan dokumen data di tempat kerja. Tujuan dari pengukuran dalam evaluasi,
yaitu :
4. Pengendalian
7
Administrasi control: Pengendalian bahaya dengan melakukan modifikasi
pada interaksi pekerja dengan lingkungan kerja.
8
3. Pengendalian terhadap bahaya faktor-faktor lingkungan kerja.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
d. Agar efisiensi kerja dan daya produktifitas para karyawan meningkat dan
dengan demikian akan meningkatkan pula produksi perusahaan.
Untuk mencapai tujuan dari hygiene perusahaan tersebut terlebih dahulu harus
diketahui batasan atau ruang lingkup dan prinsip dasar dari hygiene
perusahaan/industry. Ruang lingkup hygiene perusahaan/industry mencakup kegiatan
mengantisipasi, mengenal, mengevaluasi, dan mengendalikan. Sedangkan prinsip
dasar hygiene perusahaan/industry mencakup pengenalan terhadap bahaya faktor-
faktor lingkungan kerja, penilaian/evaluasi terhadap bahaya faktor-faktor lingkungan
kerja, Pengendalian terhadap bahaya faktor-faktor lingkungan kerja.
10
Penetapan tujuan tersebut tentunya telah melalui berbagai pertimbangan yang
dapat memberikan manfaat bagi masyarakat pekerja, masyarakat sekitar, masyarakat
umum (konsumen) terutama manfaat bagi kesehatan mereka dan bagaimana para
pekerja dapat bekerja secara efektif dan efisien guna meningkatkan produktifitas
kerja.
B. SARAN
11
Daftar Pustaka
http://media.kompasiana.com/buku/2012/04/17/makalahq-higiene-industry/
12