Anda di halaman 1dari 3

Higiene perusahaan dan kesehatan kerja di pertanian, perkebunan dan

kehutanan
Hygiene perusahaan adalah usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari pengaruh
kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia atau suatu upaya untuk mencegah timbulnya
penyakit karena pengaruh lingkungan. Selain itu, hygiene perusahaan dan kesehatan kerja juga
merupakan bagian dari usaha kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada masyarakat pekerja,
masyarakat sekitar perusahaan dan masyarakat umum yang menjadi konsumen dari hasil-hasil
produksi perusahaan.
Menurut Thomas J. smith “higiene industry is the, Hygiene industri atau perusahaan
dianggap sebagai  ilmu dan seni yang mampu mengantisipasi, mengenal, mengevaluasi dan
mengendalikan bahaya faktor-faktor yang timbul di dalam lingkungan kerja yang dapat
mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dan kesejahteraan atau ketidaknyamanan dan
ketidakefisienan kepada masyarakat yang berada di lingkungan kerja tersebut maupun kepada
masyarakat yang berada diluar industri”.
Jadi, hygiene industry merupakan aspek perlindungan bagi kesehatan tenaga kerja dan
sarana untuk membina dan mengembangkan tenaga kerja menjadi sumber daya manusia yang
disiplin, dedikatif, penuh tanggung jawab dan mampu bekerja secara produktif dan efisien.
Tujuan dari hygiene perusahaan/industry, yaitu:
a.       Agar masyarakat pekerja (karyawan perusahaan, pegawai negeri, petani, nelayan, pekerja-
pekerja bebas dan sebagainya) dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginyabaik
fisik mental dan sosialnya.
b.      Agar masyarakat sekitar masyarakat sekitar perusahaan terlindung dari bahaya-bahaya
pengotoran oleh bahan-bahan yang berasal dari perusahaan.
c.       Agar hasil produksi perusahaan tidak membahayakan kesehatan masyarakat konsumennya.
d.      Agar efisiensi kerja dan daya produktifitas para karyawan meningkat dan dengan demikian
akan meningkatkan pula produksi perusahaan.

Untuk mencapai tujuan dari hygiene perusahaan tersebut terlebih dahulu harus diketahui
batasan atau ruang lingkup dan prinsip dasar dari hygiene perusahaan/industry. Ruang lingkup
hygiene perusahaan/industry mencakup kegiatan mengantisipasi, mengenal, mengevaluasi, dan
mengendalikan. Sedangkan prinsip dasar hygiene perusahaan/industry mencakup pengenalan
terhadap bahaya faktor-faktor lingkungan kerja, penilaian/evaluasi terhadap bahaya faktor-faktor
lingkungan kerja, Pengendalian terhadap bahaya faktor-faktor lingkungan kerja.

Penetapan tujuan tersebut tentunya telah melalui berbagai pertimbangan yang dapat
memberikan manfaat bagi masyarakat pekerja, masyarakat sekitar, masyarakat umum
(konsumen) terutama manfaat bagi kesehatan mereka dan bagaimana para pekerja dapat bekerja
secara efektif dan efisien guna meningkatkan produktifitas kerja.

(https://kumpulan-makalahh.blogspot.com/2012/12/higiene-perusahaan.html)

Kondisi Kualitas Kesehatan Kerja Petani Persoalan utama higiene perusahaan dan
kesehatan kerja di bidang pertanian dan perkebunan adalah lokasi dan beroperasinya perusahaan
yang biasanya berada di daerah rural (pedesaan), sehingga higiene dan kesehatan pedesaan
langsung mempengaruhi keadaan higiene dan kesehatan masyarakat petani dan pekebun. Selain
itu tenaga kerja menghadapi risiko aneka penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan
lingkungan kerja serta perlunya penyesuaian terhadap perkembangan cara kerja dan proses
produksi dengan menggunakan teknologi baru. (Suma’mur: 2009) Kualitas petani, langsung
maupun tidak, berhubungan dengan indeks perkembangan manusia (IPM).

Dalam IPM kesehatan petani harus dilihat dalam dua aspek. Yakni, kesehatan sebagai
modal kerja dan aspek penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan, khususnya faktor resiko
akibat penggunaan teknologi baru dan agrokimia. Bekerja sebagai petani memerlukan modal
awal. Selain stamina, kondisi fisik harus mendukung pekerjaan tersebut. Seorang petani jangan
sampai sakit-sakitan. Kemudian tingkat pendidikan dan kesehatan awal. Kesehatan petani
diperlukan untuk mendukung produktivitas. Secara teoritis apabila seseorang bekerja, ada tiga
variabel pokok yang saling berinteraksi. Yakni, kualitas tenaga kerja, jenis atau beban pekerjaan
dan lingkungan pekerjaannya. Akibat hubungan interaktif berbagai faktor resiko kesehatan
tersebut, apabila tidak memenuhi persyaratan dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang
berhubungan dengan pekerjaan. Gangguan kesehatan akibat atau berhubungan dengan pekerjaan
dapat bersifat akut dan mendadak, kita kenal sebagai kecelakaan, dapat pula bersifat menahun.
Berbagai gangguan kesehatan yang berhubungan dengan pekerjaan misalnya para petani
mengalami keracunan pestisida dari tingkat sedang hingga tingkat tinggi. (dikutip dari blog K3
Pertanian oleh Faridwin)

Upaya Higiene Dan Kesehatan Perkebunan dapat dianggap sebagai suatu masyarakat tertutup
(close community) antara lain oleh karena lokasi perusahaan yang terpencil dan luasnya wilayah
kerja perusahaan, sehingga upaya higiene dan kesehatan harus disesuaikan dengan keperluan
masyarakat demikian, dalam arti menyelenggarakan sendiri upaya kesehatan termasuk
pengadaan rumah sakit dan semua fasilitas kesehatan lainnya agar dapat memenuhi kebutuhan.
Dan hal ini sesuai pula dengan banyaknya pekerja yang tersebar luas di daerah perkebunan, yang
sudah sepatutnya diadakan upaya demikian. Program kesehatan perkebunan meliputi upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, baik terhadap penyakit yang biasa terdapat dalam
masyarakat pada umumnya, maupun terhadap kecelakaan kerja, ataupun penyakit akibat kerja.
Konsep demikian berlaku bagi kegiatan pertanian yang bukan perkebunan tetapi aktivitasnya
dilakukan secara besar-besaran seolah-olah mirip suatu perkebunan. Adapun pengusaha hutan
pada umumnya tidak berada pada lokasi yang permanen, melainkan berpindah-pindah sehingga
fasilitas kesehatan lebih diutamakan kepada upaya yang bersifat pelayanan sesuai dengan
tuntutan kebutuhan operasi pengelolaan hutan.

(https://pdfcoffee.com/k3-pertanian-dan-perkebunan-pdf-free.html)

Anda mungkin juga menyukai