Anda di halaman 1dari 22

Kegiatan pembelajaran

KD : 3.1. Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)


4.1. Menerapkan K3 Dalam Penggunaan Alat dan Mesin Pertanian

Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian dan norma Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
2. Peserta didik dapat menjelaskan Dasar Hukum Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi Ruang Lingkup Keselamatam dan
Kesehatan Kerja
4. Peserta didik dapat meyebutkan Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Uraian Materi :

Bagi setiap lembaga, perusahaan dan sekolah, sumberdaya manusia


adalah aset yang sangat berharga. Di satu sisi, tingkat efisiensi dan
produktifitas suatu perusahaan sangat tergantung oleh sumberdaya manusia yang
ada di dalamnya, di sisi lain baik langsung maupun tidak langsung kegiatan usaha
senantiasa bersinggungan dengan faktor-faktor yang membahayakan bagi
keselamatan dan kesehatan pekerjanya.

Oleh karena itu sumberdaya manusia keberadaannya perlu


mendapatkan perlindungan terhadap terhadap keselamatan dan kesehatannya
melalui sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3). Sistem
manajemen K3 merupakan bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan
yang pada intinya bertujuan menciptakan tempat kerja yang aman, efisien dan
efektif.

Dengan penerapan sistem manajemen K3 dapat menjamin keselamatan


dan kesehatan tenaga kerja maupun orang yang berada di tempat kerja
(Peraturan Menteri Tenaga Kerja No: Per. 05/Men

/1996, tentang sistem keselamatan dan kesehatan kerja). Pada prinsipnya setiap
orang atau karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan harus bertanggung
jawab dan harus berpartisifasi dalam setiap kegiatan keselamatan dan kesehatan
kerja, serta bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan dirinya masing-
masing dilingkungan kerjanya.

Penerapan Sistem Manajemen K3 bertujuan untuk menciptakan


suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan
unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang
terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit
akibat kerja, serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan

produktif.

Berkaitan dengan sistem manajemen K3 di atas ada beberapa pengertian


yang perlu dipahami, antara lain :

Tempat kerja adalah, setiap ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki
tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau
sumber-sumber bahaya baik didarat, didalam tanah, dipermukaan air,
didalam air, diudara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum
Republik

Indonesia,

Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang mempekerjakan pekerja dengan


tujuan mencari laba/keuntungan atau tidak, baik milik swasta mapun milik
negara.

Tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di
dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pengusaha adalah orang atau badan hukum yang menjalankan suatu usaha milik
sendiri dan untuk keperluan itu menggunakan tempat kerja.
1. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja

a. Pengertian K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) adalah secara


filosofis suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan
baik jasmani maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur.

b. Secara keilmuan adalah merupakan ilmu pengetahuan dan


penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja.

c. Pengertian menurut OHSAS 18001 : 2007 Keselamatan dan Kesehatan


Kerja adalah semua kondisi dan Faktor yang dapat berdampak pada keselamatan
dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain ( kontraktor, pemasok,
pengunjung dan tamu ) di tempat kerja.

2. Dasar Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Yang menjadi dasar hukum dalam pelaksanaan Keselamatan dan


Kesehatan Kerja adalah :

a. UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 3 dan pasal 8

b. Peraturan Menteri Perburuhan no 7 Tahun 1964 tentang syarat-syarat kesehatan


kerja, kebersihan, serta penerangan di tempat kerja.

c. Permenaker No. 2 Tahun 1980 tentang pemeriksaan Kesehatan Kerja dalam


Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.

d. Permenaker No. 1 Tahun 1981 tentang kewajiban melapor Penyakit akibat


Kerja.

e. Permenaker No. 3 Tahun 1983 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.

f. Permenaker No. 1 Tahun 1998 tentang Penyelanggaraan Kesehatan Bagi tenaga


Kerja dengan manfaat lebih baik dari paket Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Dasar Jamsostek.
g. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 333 Tahu 1989 tentang diagnosa dan
Pelaporan Penyakit akibat Kerja.

h. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. 1 Tahun 1979 tentang Pengadaan
Kantin dan Ruang Makan.

i. Surat Edaran Dirjen Binawas tentang Perusahaan Catering Yang Mengelola


Maskanan Bagi Tenaga Kerja,

3. Ruang Lingkup Kesehatan Kerja

a. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja.

- Sarana dan Prasarana

- Tenaga ( dokter pemeriksa kesehatan tanaga kerja, dokter perusahaan dan


paramedis Perusahaan.

- Organisasi ( pimpinan Unit Pelayanan Kesehatan Kerja, pengesahaan


penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja )

b. Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja.

- Awal ( Sebelum diterima sebagai tenaga kerja )

- Berkala ( sekali atau lebih dalam setahun )

- Khusus (secaa khusus terhadap tenaga kerja tertentu berdasarkan tingkat resiko
yang diterima )

- Purna bakti ( dilakukan 3 bulan sebelum memasuki masa pensiun )

c. Pelaksanaan P3K (Petugas, Kotak P3K, isi kotak P3K )

d. Pelaksana Gizi Kerja

- Kantin ( 50 – 200 tenaga kerja wajib menyediakan ruang makan, lebih 200 wajib
menyediakan kantin perusahaan ).

- Katering pengelola makanan bagi tenaga kerja

- Pemeriksaan gizi dan makanan bagi tenaga kerja.


- Pengelola dan Petugas Katering.

e. Pelaksanaan Pemeriksaan syarat-syarat ergonomi.

Prinsip ergonomi meliputi :

- Antropometri dan sikap tubyuh dalam bekerja

- Efisiensi kerja

- Organisasi Kerja dan Desain Tempat Kerja.

- Faktor manusia dalam ergonomi.

Beban Kerja Meliputi :

-Mengangkat dan mengangkut.

- Kelelahan

- Pengendalian lingkungan kerja.

f. Pelaksanaan Pelaporan ( Pelayanan Kesehatan Kerja, Pe,meriksaan Kesehatan


Tenaga Kerja dan Penyakit akibat kerja ).

4. Tujuan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) di Tempat


Kerja.

Seirama dengan derap langkah pembangunan negara ini kita akan


memajukan industri yang maju dan mandiri dalam rangka mewujudkan era
industrialisasi. Proses industrialisasi maju ditandai antara lain dengan
mekanisme, elektrifikasi dan modernisasi. Dalam keadaan yang demikian, maka
penggunaan mesin-mesin, pesawat-pesawat, instalasi-instalasi modern serta
bahan berbahaya mungkin makin meningkat. Masalah tersebut di atas akan
sangat mempengaruhi dan mendorong peningkatan jumlah maupun tingkat
keseriusan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan.
Oleh karena itu keselamatan dan kesehatan kerja yang merupakan salah satu
bagian dari perlindungantenaga kerja perlu dikembangkan dan ditingkatkan.
mengingat

keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan agar :


1) Setiap tenaga kerja dan orang lainnya yang berada di tempat kerja

mendapat perlindungan atas keselamatannya.

2) Setiap sumber produksi dapat dipakai, dipergunakan secara aman dan

efisien. Proses produksi berjalan lancar.

3. Meningkatkan Kesejahteraan dan produktivitas Nasional.

Kondisi tersebut di atas dapat dicapai antara lain bila kecelakaan termasuk
kebakaran, peledakan dan penyakit akibat kerja dapat dicegah dan
ditanggulangi. Oleh karena itu setiap usaha kesehatan dan keselamatan kerja
tidak lain adalah usaha pencegahan dan penanggulangan dan kecelakaan di
tempat kerja.

Pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja haruslah ditujukan


untuk mengenal dan menemukan sebab sebabnya, bukan gejala-gejalanya
untuk kemudian sedapat mungkin menghilangkan atau mengeliminirnya. Untuk
itu semua pihak yang terlibat dalam usaha berproduksi khususnya para
pengusaha dan tenaga kerja diharapkan dapat mengerti dan memahami serta
menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja.

5. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Penggunaan Alat


dan Mesin Pertanian

Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) merupakan bidang yang


berkaitan dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang
bekerja disebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk
memeliharan kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3 juga bertujuan
melindungi reklan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga
memungkinkan terpengaruh kondisi li ngkungan kerja.

Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja


dan orang lain yang terlibat tetap dalam kondisi aman sepanjang waktu. Praktek
K3 meliputi pencegahan, pemberian sangsi, pemberian kompensasi penyembuhan
luka dan perawatan untuk pekerja, menyediakan perawatan kesehatan, dan cuti
sakit.
Pekerja pertanian memiliki resiko luka, penyakit paru-paru akibat paparan
asap mesin, kebisingan, sakit kulit, dan kanker akibat bahan kimia atau pestisida.
Pada pertanian industri, kecelakaan melibatkan penggunaan alat dan mesin
pertanian. Kecelakaan yang paling umum adalah trakotr yang terguling. Pestisida
dan bahan kimia lainnya yang digunakan dalam pertanian juga berbahaya bagi
kesehatan pekerja, mampu mengakibatkan gangguan organ seks, dan kelainan
bayi.

1). Peralatan safety yang direkomendasikan dalam penggunaan peralatan dan


mesin pertanian adalah sebagai berikut :

a. Masker

b. Sepatu booth

c. sarung tangan

d. Baju jerja ( lengan panjang )

e. Helm

f. Kaca mata

g. Head set

h. dll.

2). Lokasi hendaknya tidak terletak pada arah angin dari sumber pencemaran
debu, asap, bau dan pencemaran lainnya, jarak antara sumber pencemaran
dengan Lahan tidak boleh kurang dari 100 meter. Pekarangan di sekeliling
lokasi Tanaman atau unit pengolahan hendaknya

selalu dipelihara kebersihannya. Kebersihan yang terjaga dengan baik akan


mengurangi potensi bahaya dan masalah yang mengancam kelancaran proses
produksi. Lantai, gang, tangga dan jalan keluar / masuk ruang pengolahan
harus bersih, bebas sampah, tidak licin dan tidak berminyak, bebas oli, dan tidak
ada air yang menggenang.

Kondisi Lahan secara umum harus bersih, kedap air, tidak licin, rata sehingga
tidak ada genangan air.Kamar mandi dan WC, tempat cuci kaki dan tangan
juga harus selalu dijaga kebersihannya. Pada fasilitas ini perlu tersedia air
yang cukup, tissue /pengering, sabun, dan tempat sampah. WC dan kamar
mandi hendaknya terletak jauh dari ruang pengolahan.

3). Menanggulangi Pertolongan pertama pada Kecelakaan sesuai dengan jenis


kecelakaan

a. Prosedur Pertolongan Pertama pada Kecelakaan

a). Mengidentifikasi,mengendalikan dan melaporkan tentang K3

Tempat kerja secara rutin diperiksa untuk mencegah adanya bahaya

sebelum dan selama pekerjaan.

b). Bahaya ataupun unjuk kerja yang tidak dikenali sesuai dengan

tanggung jawab diidentifikasikan dan dikoreksi.

c). Bahaya OHS maupun kejadian – kejadian tertentu dilaporkan kepada

petugas sesuai dengan aturan di tempat kerja

d). Melakukan pekerjaan dengan aman

e). Pakaian pelindung pribadi dipilih dan digunakan

f). Peralatan pengaman pribadi digunakan

g). Prosedur terkait untuk pengendalian resiko selama menyelesaikan


pekerjaan diperiksa.

h). Mengikuti prosedur keadaan darurat

Tugas 1

Anda adalah seorang wirausahawan dalam bidang budidaya tanaman jahe merah.

Lakukan identifikasi keselamatan dan kesehatan kerja tentang :

a. Identifikasi unsur bahan-bahan yang berbahaya

b. Identifikasi Alat Pelindung Diri yang sesuai.

c. Identifikasi Resiko Pekerjaan yang ada.


Tugas 2

Lakukan kegiatan pengendalian hama tanaman sesuai dengan SOP .

a. Alat dan bahan yang disediakan :

- Hand sprayer

- Timbangan

- ember

- gelas ukur

- masker

- sarung tangan

- dithane

- Rudal

b. Gunakan APD yang sesuai

c. Hati-hati dalam menggunakan peralatan dan bahan berbahaya dengan


menggunakan prisip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja,

Tugas 3

Dengan disediakan alat dan bahan, lakukan praktek pertolongan pertama pada
kecelakaan.

a. Alat dan bahan yang disediakan : Bethadin, perban, plester.

b. Gunakan pakaian kerja.

c. Lakukan pertolongan pertama pada kecelakaan saat teman anda mengalami luka
terkena parang pada tangan.

d. Lakukan dengan hati-hati dengan menggunakan prinsip keselamatan dan


kesehatan kerja.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KD : 3.1 Memahami alat dan mesin produksi pertanian, laboratorium, klimatologi,
penyimpanan dan processing.

KD. : 4.1 Mengidentifikasi jenis-jenis alat dan mesin pertanian, laboratorium,


klimatologi, penyimpanan dan processing.

Uraian Materi

A. Menjelaskan Jenis, Fungsi Alat dan Mesin Produksi Pertanian

Penggunaan alat dan mesin pertanian dalam budidaya tanaman sudah


menjadi kebutuhan yang sangat fital, mulai dari alat tradisional sampai pada alat
dan mesin pertanian yang modern. Penggunaan alat-alat pengolah tanah, alat
pemeliharaan dan alat panen dan pasca panen tanaman perkebunan tradisional,
umumnya tidak engalami kendala yang berarti, namun dalam pengunaan alat dan mesin
pertanian modern perlu dipelajari lebih jauh sebelum dioperasionalkan agar dapat
mengetahui dan memahami sistem kerja alat dan mesin pertanian tersebut, sehingga akan
dapat mengurangi resiko yang terjadi. Atas dasar tersebut maka sebelum
menggunakan alat dan mesin petanian pengolah tanah, alat pemeliharaan dan alat
panen dan pasca panen tanaman perkebunan perlu dilakukan identifikasi jenis, bagian-
bagian dan fungsinya.

Setelah melakukan identifikasi pada bagian-bagian alat dan mesin tanaman


perkebunan, langkah selanjutnya adalah bagaimana cara mengoperasikan alat dan
mesin itu agar dapat dipergunakan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang akan dicapai.
Dari beberapa rangkain kegiatan penggunaan alat dan mesin pertanian untuk
pengolah tanah, alat pemeliharaan dan alat panen dan pascapanen tanaman
perkebunan, masih ada kegiatan berkutnya berkaitan dengan penggunaan alat dan
mesin pertania tersebut yaitu, merawat alat dan mesin pengolahan lahan, pemeliharaan,
panen dan pascapanen.Ketiga rangkaian kegiatan tersebut merupakan satu paket yang
saling mendukung dalam penggunaan alat dan mesin pertanian, sehingga alat dan mesin
pengolah tanah, alat pemeliharaan dan alat panen dan pasca panen tanaman
perkebunan akan dapat berfungsi dengan baik.

1. Mengidentifikasi jenis, bagian dan fungsi alat dan mesin pengolah tanah

Masalah utama di dalam pembukaan dan pengolahan tanah yang ptimal,


seperti yang dimaksudkan dalam pengertian minimal tillage yaitu pengolahan yang
seminimal mungkin, tetapi menghasilkan tanah yang baik dan pertumbuhan tanaman
yang optimal dengan biaya yang rendah.Pengolahan tanah dapat dibagi menjadi dua
yaitu; pengolahan tanah pertama dan pengolahan tanah kedua. Peralatan pengolahan
tanah pertama disebut bajak. Sebelum melakukan pengolahan tanah, pemeliharaan
dan panen serta pasca panen perlu terlebih dahulu mengenal alat dan mesin tersebut
agar dapat mengetahui fungsi dan cara mengoperasikan dengan benar. Adapun alat dan
mesin dimaksud meliputi ;

a. Alat dan mesin pengolah tanah pertama (Primary tillage)

Macam-macam alat dan mesin pengolahan tanah pertama (primary tillage equipment) :

1). Cangkul

Cangkul merupakan peralatan tradisional pengolahan tanah yang digunakan


untuk membalik dan memecahan tanah.Keuntungan pengolahan tanah dengan
cangkul adalah dapat

digunakan pada tempat yang sulit atau sempit yang tidak bisa dilakukan oleh alat
berat traktor berbajak dan pada tempat yang bersudut miring. Umumnya tangkai
cangkul terbuat dari besi

dan kayu. Sudut tangkainya antara 50-70 derajat dengan mata cangkul yang tajam.
Lubang pada daun cangkul dibuat tidak bulat tetapi persegi empat

2). Garpu Tanah

Garpu diperlukan apabila tanah yang akan diolah keras dan kering sehingga sulit
untuk dicangkul.

3). Linggis

Linggis diperlukan apabila lahan yang akan diolah banyak batubatu yang besar
yang dapat mengganggu dalam pengolahan tanah, sehingga batu tersebut perlu dibongkar
dulu dengan menggunakan linggis.
4). Bajak

Alat ini digunakan untuk melakukan kegiatan pengolahan tanah pertama.


Peralatan pengolahan tanah pertama dapat berupa bajak (plow) dengan jenis yang
bermacam-macam yang ditarik oleh traktor atau hewan. Bajak merupakan sebuah alat di
bidang pertanian yang digunakan untuk menggemburkan tanah sebelum melakukan
penanaman dan penaburan benih, juga merupakan salah satu alat paling sederhana
dan berguna dalam sejarah.

Tujuan utama dari membajak adalah untuk membawa tanah bagian dalam yang
subur ke permukaan. Bajak biasanya ditarik oleh seekor sapi, atau di beberapa daerah,
bajak ditarik oleh kuda. Sedangkan, di negara-negara yang sudah maju, mempergunakan
tenaga uap. Bentuk bajak bermacam-macam, hal ini tergantung pada peralatan yang
digunakan khusus yang sesuai dengan tujuan pengolahan tanah tersebut. Berdasarkan
bentuk dan kegunaannya, secara garis besar bajak dibedakan atas beberapa jenis, yaitu:

a) Bajak singkal (mold board plow)

Bajak singkal termasuk bajak yang paling tua. Di Indonesia bajak singkal paling
sering digunakan oleh petani untuk melakukan pengolahan tanah, dengan tenaga
ternak sapi atau kerbau sebagai sumber daya penariknya.

Secara umum bajak singkal dapat dibedakan menjadi 2 yaitu;

 bajak singkal satu arah (one-way moldboard plow,) Bajak singkal satu arah
adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu pengolahan tanah akan melempar
dan membalik tanah hanya pada satu arah saja. Lemparan atau pembalikan
tanahnya biasanya dilakukan ke arah kanan.

 bajak singkal dua arah (two-way moldboard plow), bajak singkal 2 arah yaitu
bajak dimana waktu mengolah tanah arah pelemparan atau pembalikan tanah
dapat diatur 2 arah, yaitu ke kanan dan ke kiri.

Dibawah ini adalah bagian-bagian dari bajak singkal beserta fuingsinya :

 Pisau bajak (share): fungsinya untuk memotong tanah ecara


horisontal. Biasanya alat ini terbuat dari logam yangberbentuk tajam.
Singkal berfungsi untuk menghancurkan dan membalik tanah, karena
bentuknya yang melengkung maka pada waktu bajak bergerak maju,
tanah yang terpotong akan terangkat ke atas dan kemudian dibalik dan
dilemparkan sesuai dengan arah pembalikan bajak.

 Penahan samping (landside): berfungsi untuk mempertahankan gerak


maju bajak agar tetap lurus, dengan cara menahan atau mengimbangi
gaya kesamping yang diterima bajak singkal pada waktu bajak
tersebut digunakan untuk memotong dan membalik tanah.

 Penyatu (frog): menyatukan tiga bagian utama yaitu moldboar, share,


dan landside.
 Batang penarik (beam): batang yang dihubungkan dengan penarik bajak
singkal.
 Rangka (frame): rangka dari bajak singkal.
 Land wheel: berfungsi untuk mengatur kedalaman sehingga
kedalamannya konstan.
 Mata bajak (point of share): berfungsi untuk memotong tanah dan
mengarahkan lempengan tanah hasil pemotongan ke bagian moldboar.
 Daun singkal (mold board): daun singkal adalah bagian yang
menerima lempengan tanah dan membalik serta memecahkan
lempengan tanah tersebut.
 Wing of share: ujung dari pisau bajak singkal.

b) Bajak piringan (disk plow)

 Keunggulan :

Cocok pada tanah yang lengket, tidak mengikis dan kering dimana
bajak singkal tidak dapat masuk pada tanah berbatu, atau banyak sisa-
sisa akar, tanah gambut, serta untuk pembajakan tanah yang berat.

 Kelemahannya antara lain:

Tidak dapat menutup seresah dengan baik bekas pembajakan tidak dapat
betul-betul rata; hasil pengolahan tanahnya masih berbongkah-bongkah,
tetapi untuk lahan yang erosinya besar hal ini justru dianggap
menguntungkan.

c) Bajak rotari atau bajak putar (rotary plow)


Pengolahan tanah menggunakan bajak akan menghasilkan bongkahan-
bongkahan yang besar, sehingga masih perlu pengolahan tanah berikutnya untuk
memperoleh keadaan tanah yang lebih halus. Rotari memiliki bagian-bagian yang
sangat penting, yaitu : pisau, poros putar, rotor, penutup belakang (rear shield) dan roda
dukung (land wheel). Pisau berfungsi untuk mencacah tanah pada waktu
pengolahan tanah dengan bajak putar, pisau-pisau potong biasanya dipasang pada
poros yang digerakkan horisontal yang bekerja dengan 300 putaran per menit. Rotor
berfungsi sebagai tempat pemasangan pisau-pisau dari bajak putar. Rear shield
berfungsi untuk membantu penghancuran tanah, dengan adanya penutup belakang
ini memungkinkan tanah lebih hancur karena tanah yang terlempar dari pisau terbentur
pada penutup. Land wheel berfungsi untuk mengatur kedalaman pengolahan tanah

d) Bajak pahat (chisel plow)

Bajak pahat berfungsi untuk merobek dan menembus tanah dengan menggunakan
alat yang menyerupai pahat atau ujung sekop sempit yang disebut mata pahat atau chisel
point. Mata pahat ini terletak pada ujung tangkai atau batang yang disebut bar.

Adapun fungsi dari baja pahat adalah untuk memecahkan tanah yang keras dan
kering, ini biasanya dilakukan sebelum pembajakan untuk tanah tertentu, seperti
untuk pengerjaan pada tanah bawah, dipergunakan pada tanah yang berjerami dan untuk
menutup sisa-sisa perakaran yang berada dalam tanah dan juga berfungsi untuk
memperbaiki infiltrasi air pada tanah sehingga dapat mengurangi erosi. Pada
dasarnya bajak pahatdipakai untuk pembajakan dangkal maupun pembajakan dalam
sampai kedalaman 45 cm atau lebih tergantung keperluan dan jenis mata pahatnya.
Jenis dan lebar alat bervariasi tergantung dari keperluan dan sumber daya
penariknya.Fungsi bajak pahat tidak sama dengan fungsi bajak singkal maupun bajak
piringan.

Fungsi bajak pahat adalah:

 digunakan untuk memecahkan tanah yang keras dan kering, ini biasa
dilakukan sebelum pembajakan untuk tanah tertentu.
 dapat digunakan untuk pengerjaan praktis pada tanah
bawahdipergunakan pada tanah yang berjerami, dan dipergunakan untuk
memotong sisa-sisa perakaran yang berada dalam tanah.
 dapat digunakan untuk menghancurkan lapisan keras (hardpan) atau plow
sole.
 memperbaiki infiltrasi air pada tanah, sehingga dapat mengurangi erosi
e) Bajak tanah bawah (sub soil plow)

Bajak tanah bawah ini dapat dikategorikan dalam jenis bajak pahat tetapi dengan
konstruksi yang lebih berat. Fungsinya tidak banyak berbeda dengan bajak pahat, namun
dipergunakan untuk pengerjaan tanah dengan kedalaman yang lebih dalam, yaitu
mencapai kedalaman sekitar (50 – 90) cm. Untuk jenis standart tunggal biasanya
dipergunakan untuk mengerjakan tanah dengan kedalaman sampai 90 cm, sedang
penarikannya menggunakan traktor dengan daya (60 – 85) HP. Kemudian untuk bajak
tanah bawah jenis standart dua atau lebih, biasanya dipergunakan untuk pekerjaan yang
lebih dangkal.

Kadang kala pada bajak tanah bawah, di bagian belakang dilengkapi dengan alat
lain yaitu:

 Perlengkapan mole Alat ini digandengkan di belakang bajak tanah bawah.


Alat ini berbentuk oval berdiameter (7,5 – 20) cm. Hasilnya akan
meninggalkan bekas seperti terowongan. Terowongan ini dimaksudkan untuk
perbaikan drainase, kalau keadaan ideal akan tahan sampai 7 tahun.
 Perlengkapan pemupukan :

Penggandengan alat ini pada bajak tanah bawah dimaksudkan untuk sekaligus
mengadakan pemupukan dengan kedalaman tertentu. Dalam kenyataannya,
cara pemupukan dengan sistem ini mendapatkan hasil yang
menggembirakan. Jarak alur biasanya 120 cm, tapi jarak ini dapat divariasikan
menurut keadaan dan keperluannya

Keunggulan Bajak (traktor atau hewan):

 Mempercepat pengolahan tanah secara cepat dalam skala menengah atau besar.
 Membutuhkan tenaga kerja yang sedikit.
 Dapat mengolah tanah secara tepat dan terukur.
 Bekerja menjadi lebih ringan.

Kelemahan Bajak (traktor atau hewan) :

 Harga yang dibutuhkan begitu besar, tidak efektif dalam pengolahan tanah skala
kecil.
 Tidak dapat digunakan dalam area sempit, bersudut, dan miring sehingga tetap
saja dibutuhkan tenaga manual manusia,
 Dibutuhkan perawatan, dan jika ada kerusakan perbaikan mesin yang tidak
murah.

Keunggulan Cangkul:

 Dapat dilakukan oleh siapa saja


 Tidak dibutuhkan biaya besar
 Cocok untuk pengolahan tanah skala kecil
 Dapat dilakukan pengolahan tanah acak, dan tidak mengganggu tanah lainnya.
 Dapat digunakan dalam daerah sempit dan tanah miring.

Kelemahan Cangkul :

 Tidak dapat digunakan dalam skala besar.


 Dibutuhkan tenaga lebih dalam pengolahan tanah skala besar.
 Pengolahan tanah tidak selalu tepat dan teratur.
 Waktu pengerjaan lebih lama.

Maka dari itu penggunaan bajak traktor atau hewan lebih dipilih dibandingkan
cangkul, dalam cakupan waktu pengerjaan lebih singkat dan ringan.

b. Alat dan mesin pengolah tanah ke dua (skunder tillage)

Tanah setelah dibajak pada pengolahan tanah pertama, pada umumnya masih
merupakan bongkah-bongkah tanah yang cukup besar, maka untuk lebih menghancurkan
dan meratakan permukaan tanah yang terolah saat dilakukan pengolahan tanah kedua.
Macam-macam Alat dan mesin pertanian yang digunakan untuk melakukan
pengolahan tanah kedua adalah.

a) Garu (harrow), Mesin Pengolah Tanah

Tanah setelah dibajak pada pengolahan tanah pertama, pada umumnya masih
merupakan bongkah-bongkah tanah yang cukup besar, maka untuk lebih
menghancurkan dan meratidakan permukaan tanah yang terolah dilakukan pengolahan
tanah kedua.

Alat dan mesin pertanian yang digunakan untuk melakukan pengolahan


tanah kedua adalah alat pengolahan tanah jenis garu (harrow). Penggunaan garu sebagai
pengolah tanah kedua, selain bertujuan untuk lebih meghancurkan dan meratakan
permukaan tanah hingga lebih baik untuk pertumbuhan benih maupun tanaman, juga
bertujuan untuk mengawetkan lengas tanah dan meningkatkan kandungan unsur
hara pada tanah dengan jalan lebih menghancurkan sisa-sisa tanaman dan
mencampurnya dengan tanah.

b) Garu-Garu Khusus (Special Harrow)

Jenis garu-garu khusus, biasanya digunakan untuk mengerjakan pengolahan


tanah dengan tujuan yang lebih khusus. Sebagai misal, pengolahan tanah dengan
tujuan khusus untuk memusnahkan tanaman pengganggu, menghancurkan seresah,
atau untuk menggemburkan tanah secara intensif, atau mungkin bertujuan untuk
membuat bedengan (seed bed) yang lebih layak.

Macam-macam garu khusus antara lain adalah : pencacah gulma atau seresah
(weeder mulcher); garu potong putar (rotary cross harrow); penggemburan tanah (soil
surgeon).

c) Garu bergigi paku (spikes tooth harrow)

Garu bergigi paku atau biasa disebut sebagai garu sisir, adalah jenis garu
yang sudah umum digunakan petani di Indonesia. Garu sisir yang ditarik hewan,
umumnya giginya terbuat dari kayu dan biasa digunakan untuk pengolahan tanah
sawah dalam keadaan basah, sebagai pekerjaan lanjutan setelah tanah diolah dengan
bajak singkal.Garu bergigi paku yang ditarik dengan tenaga traktor gigi-giginya terbuat
dari bahan logam, dipasang pada batang penempatan (tooth bar) dengan di klem
atau di las. Konstruksi garu bergigi paku yang ditarik dengan tenaga traktor biasanya
terdiri dari satu batang penempatan.

Pemasangan gigi pada batang penempatan disusun berselangseling antara


batang penempatan yang satu dengan lainnya. Bentuk gigi paku sangat bervariasi
ada yang lurus runcing dan ada yang pipih, ada pula yang berbentuk blimbingan
(diamond shape). Kadangkala batang penempatan posisinya dapat diatur atau diputar
sehingga memungkinkan untuk merubah sudut gigpakunya, guna mengatur masuknya
gigi di dalam tanah. Batangbatang penempatan selanjutnya dipasangkan pada kerangka
penguat dari garu tersebut.Dengan demikian bagian-bagian utama garu bergigi paku
atau garu sisir adalah terdiri atas ; gigi paku, batang penempatan dan kerangka penguat.
Garu bergigi paku terutama digunakan untuk meratakan dan menghaluskan tanah
sesudah pembajakan, lebih cocok digunakan untuk tanah yang mudah hancur. Alat ini
cukup efektif untuk memberantas tanaman pengganggu khususnya yang masih kecil-
kecil, atau baru tumbuh.

d) Garu bergigi per (springs tooth harrow


Garu bergigi per ini secara keseluruhan konstruksinya hampir menyerupai garu
bergigi paku, hanya gigi-giginya terbuat dari per atau pegas. Juga digunakan untuk
meratakan dan menghaluskan tanah sesudah pembajakan. Alat ini juga lebih sesuai
digunakan untuk tanah yang mudah dihancurkan. Cocok untuk memberantas gulma yang
mempunyai perakaran yang cukup kuat dan dalam.Hal ini dikarenakan garu bergigi
per mempunyai penetrasi kedalaman yang lebih besar dibandingkan dengan garu
bergigi paku. Dari sifatnya yang lentur dan bentuknya yang lengkung akan dapat
mengangkat atau mencabut akar-akar tanaman sehingga terlempar keluar ke
permukaan tanah.

e) Garu piringan (disk harrow)

Pada prinsipnya peralatan pengolahan tanah ini hampir menyerupai bajak


piringan, khususnya bajak piringan vertikal. Perbedaannya hanya terletidak pada
ukuran, kecekungan dan jumlah piringannya.Garu piringan mempunyai ukuran dan
kecekungan piringan yang lebih kecil dibandingkan dengan bajak, hal ini disebabkan
pengolahan tanah kedua dilakukan lebih dangkal dan tidak diperlukan pembalikan
tanah yang efektif seperti pengolahan tanah pertama.

Seperti bajak piringan, bagian-bagian utama dari garu piringan terdiri atas:
piringan; poros piringan; penggarak piringan; kerangka. Kadang kala dilengkapi pula
dengan roda dukung, apabila sistem penggandengan dengan daya penariknya
menggunakan sistem hela (trailing).Konstruksi garu piringan umumnya terdiri atas
dua rangkaian piringan atau empat rangkaian piringan. Ditinjau dari proses
penghancuran tanah, langkah penggaruan dapat dibedakan atas ; penggaruan satu aksi
(single action) dan penggaruan dua aksi (double action)

Didasarkan atas uraian di atas, garu piringan dibedakan atas garu piringan dua
rangkaian satu aksi (single action two gang disk harrow); garu piringan dua
rangkaian dua aksi (double action two

gang disk harrow); garu piringan empat rangkaian dua aksi atau biasanya disebut
tandem (tandem disk harrow). Untuk jelasnya konstruksi dari bermacam-macam garu
piringanPiringan dapat bersisi rata atau bergerigi Piringan yang bergerigi biasanya
digunakan pada lahan yang mempunyai banyak sisasisa tanaman. Ukuran umum
berkisar antara 45 sampai 60 cm, sedangkan untuk tugas berat (heavy duty) antara
65 sampai 70 cm. Piringan dipasang pada suatu as yang berbentuk persegi dengan
jarak antara 15 sampai 22 cm, atau 25 sampai 30 untuk tugas berat dan masing-maing
dipisahkan oleh gelondong (spool).
Masing-masing as (gang) diikat ke rangka melalui standar yangberdiri pada
bantalan. Untuk garu yang ringan satu as mempunyai dua bantalan, sedangkan yang berat
lebih dari dua bantalan.

Setiap piringan dari garu piringan biasanya dilengkapi dengan pengeruk


(scraper) yang berguna selain untuk membersihkan tanah yang lengket pada
piringan, juga membantu dalam pembalikan potongan tanah. Untuk menahan
tekanan samping yang terjadi saat bajak memotong tanah, bajak piring dilengkapi
dengan roda alur belakang (rear furrow wheel).

Beberapa keuntungan menggunakan garu ini adalah :

 Dapat bekerja ditanah keras dan kering.


 Dapat untuk tanah-tanah yang lengket.
 Dapat untuk tanah-tanah yang berbatu.
 Dapat untuk tanah-tanah berakar.
 Dapat untuk tanah-tanah yang memerlukan pengerjaan yang dalam.

Kegunaan Garu Piring

Kegunaan Sebagai pengolah tanah untuk perbaikan struktur butirbutir tanah,


memperbesar persediaan air, memperbaiki peresapan air dan aerasi tata udara tanah,
mengurangi evaporasi tanah, mempercepat pelapukan akar sisa tanaman dan
mempermudah perkembangan akar, memperbaiki kehidupan mikroba aerob tanah dan
memberantas gulma. Keunggulan Baik dan efisien untuk kebun seluas 2,5 - 5 Ha;
Sangat cocok untuk usaha tani lahan kering seperti tanaman hortikultura dan
palawija. Dapat digandengkan dengan traktor mini bertenaga min 15 HP. Lebar
pengolahan.

f). Bajak Rotary (Rotary Plow)

Secara umum bajak rotary dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu : (a)
Tenaga pemutar pisau roraty dari mesin tersendiri terpisah dari tenaga traktor, (b)
Tenaga pemutar pisau roraty

disalurkan langsung dari tenaga putaran poros mesin traktor.Di Indonesia yang banyak
digunakan adalah jenis kedua. Untuk traktor tangan 2 roda, sistem penyalurannya
adalah dengan menggunakan sistem rantai penyalur tenaga. Sedangkan untuk traktor
besar empat roda sistem penyaluran tenaganya menggunakan sistem poros penyalur
tenaga dari mesin

power take off (PTO).


b. Mesin penggerak alat pengerak

Pengolahan tanah dengan menggunakan alat dapat digerakan dengan mesin, pada

pengolah tanah adalah traktor, baik dengan traktor tangan (Hand Traktor) maupun
traktor roda empat (mini dan farm traktor).

a). Hand traktor (traktor tangan)

Traktor tangan biasa digunakan untuk pekerjaan pengolahan tanah, kebanyakan


dipasangi dengan rotary tiller. Selain itu juga dipakai menggunakan bajak dan garu.
Dengan sedikit modifikasi, traktor tangan dapat digunakan dengan roda ber-ban
karet ataupun roda besi. Ttraktor berarti alat peghela, fungsi utama traktor ialah
untuk menghela sesuatu. Oleh sebab itu semua traktor tentu pada bagian
belakangnya dilengkapi dengan sambungan untuk tempat menggandeng alat yang
akan dihela tersebut.

Pengertian traktor ialah kendaraan bermesin yang khusus dirancang untuk


menjadi penghela. Berdasarkan sejarahnya, traktor dirancang awalnya untuk
mengganti hewan hela dengan mesin yang lebih kuat.Pada saat ini traktor digunakan
untuk berbagai keperluan. Penggunaan yang paling banyak ialah untuk pengolahan
tanah, karena pekerjaan pengolahan tanah adalah pekerjaan pertanian yang relatif
membutuhkan daya yang besar dibanding pekerjaan lainnya. Selain itu traktor juga
dapat digunakan untuk berbagai kegiatan seperti; penanaman, pemeliharan tanaman,
memutar pompa irigasi, dan panen (dengan memasang pisau reaper), memutar
perontok padi, serta untuk pengangkutan, mulai dari bibit, pupuk, peralatan, sampai hasil
pertanian.

Bagian-bagian utama traktor tangan dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok,


yaitu:

1) Tenaga penggerak motor.

2) Kerangka dan transmisi (penerus tenaga).

3) Tuas kendali.

1) Tenaga penggerak motor.

Jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel, tetapi ada
juga yang menggunakan motor bensin atau minyak tanah (kerosin). Daya yang
dihasilkan kurang dari 12 Hp, dengan menggunakan satu silinder

2) Kerangka dan transmisi (penerus tenaga)


Kerangka berfungsi sebagai tempat kedudukan motor penggerak, transmisi
dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan dengan kerangka dengan
menggunakan beberapa buah baut pengencang.

Transmisi berfungsi memindahkan tenaga/putaran dari motor penggerak ke


alat lain yang bergerak. Jenis transmisi yang digunakan ada beberapa macam, seperti :
pully, belt, kopling, gigi persneleng, rantai dan sebagainya.

3) Tuas kendali/kontrol

Tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan jalannya


traktor. Untuk mempermudah jalannya operasional, traktor tangan ada banyak tuas
kendali. Namun begitu banyaknya tuas kendali ini akan mengakibatkan traktor
menjadi lebih berat, dan harganya lebih mahal.

b). Traktor 4 Roda

Traktor 4 Roda merupakan traktor yang mempunyai dua buah poros roda
(beroda empat). Pada elemennya traktor jenis ini digerakkan oleh motor diesel dua
silinder atau lebih, mempunyai 6 kecepatan (versneling) maju, dan 2 kecepatan
mundur, yang dibedakan menjadi 4 macam kecepatan rendah (termasuk kecepatan
mundur) dan 4macam kecepatan tinggi (termasuk kecepatan mundur).

Ukuran Traktor 4 Roda :

Menurut kapasitas berdasarkan daya penggeraknya, maka traktor dapat


diklasifikasikan:

- Traktor mikro, <17 tenaga kuda (horse power )

- Traktor mini, 17-29 hp

- Traktor sedang, 29-60 hp

- Traktor besar, 60-107 hp

- Traktor sangat besar, >107 hp

c. Alat dan Mesin Pembuat Lubang Tanam

Mesin pembuat lubang tanam dipergunakan untuk pembuatan lubang penanaman


tanaman karet, kopi, kakao dan tanaman perkebunan lainnya. Alat dan mesin ini
teridiri dari bagian mesin penggerak dengan tenaga motor bensin dan mata bor
sebagai pelubang, dilengkapi alat pemegang kanan dan kiri. Mesin ini sangat
praktis
mudah dioperasikan seperti mengoperasikan mesin pemotong .rumput. Mata bor
yang digunakan bervariasi yang dapat diganti tergantung dari besar dan
kedalalaman lubang yang akan dibuat. Alat dan mesin pembuat lubang ini sangat
membantu jika luas area dan jumlah tanaman banyak akan dapat mempercepat
pekerjaan pembuatan lubang.

Tugas/Soal :

1. Jelaskan pengertian dari minimal tillage !

2. Sebutkan alat dan mesin yang termasuk alat pengolah pertama.

3. Jelaskan fungsi dari cangkul.

4. Apa tujuan penggunaan garu pada pengolahan tanah kedua ?

5. Bagian – bagian utama traktor dikelompokkan menjadi 3 bagian kelompok utama.


Sebutkan dan jelaskan fungsi dari 3 bagian utama tersebut !

Anda mungkin juga menyukai